Bab 13 Berangkat Bersama-Sama
by Gading
10:01,Jan 16,2023
Verico Yun meninggalkan ruang rahasia dan terus berkeliling di Makam Kuno.
Mungkin karena Makam Kuno terlalu besar, jadi Verico Yun tidak pernah bertemu dengan orang lain.
Tapi, dia sudah melewati beberapa ruang rahasia berturut-turut.
Saat memasuki sebuah ruang rahasia, dia secara kebetulan melihat banyak batu spiritual!
Batu spiritual adalah batu giok yang mengandung aura langit dan bumi.
Tidak hanya bisa digunakan untuk berkultivasi, tapi juga bisa digunakan untuk berbagai transaksi.
Tak disangka, begitu memasuki Makam Kuno ini dia langsung bisa mendapatkan tiga ribu batu spiritual sekaligus.
Dalam hati Verico Yun luar biasa gembira.
Dalam perjalanan setelah itu, setiap kali melihat ruang rahasia, Verico Yun pasti akan masuk dan memeriksanya.
Pada saat ini, Verico Yun baru saja keluar dari ruang rahasia.
Di depannya muncul orang asing lainnya!
Langkah sosok asing itu terburu-buru, dan Verico Yun hampir menabraknya.
Jejak kewaspadaan muncul di wajah Verico Yun, dan dia mundur selangkah.
Ketika pihak lain melihat Verico Yun, jejak keterkejutan juga muncul di matanya, dan dia juga mundur selangkah.
Di depan Verico Yun ini adalah seorang pemuda tampan, mengenakan pakaian putih longgar, dan mata golden yang langka.
Keduanya saling memandang, tetapi tidak ada yang bergerak, bisa dikatakan cukup kompak.
Sebelum Verico Yun berbicara, orang itu sudah berbicara terlebih dahulu: "Namaku Marco Shen, aku murid Keluarga Shen sari Kota Y, tidak tahu aku sedang berbicara dengan siapa..."
Keluarga Shen?
Verico Yun mengenal keluarga ini, itu adalah keluarga kecil di Kota Y.
Kemudian, Verico Yun juga memperkenalkan diri dan asal usulnya: “Namaku Verico Yun, aku dulunya tinggal dengan Keluarga Su.”
Mendengar Verico Yun menyebutkan namanya, wajah Marco Shen menunjukkan keterkejutan.
Jelas, mengenai segala hal tentang Verico Yun ini sudah lama diketahui semua orang.
Namun, ketika dia tahu kalau Verico Yun sendiri sebenarnya masih hidup, dia pun merasa ngeri.
Dan dia semakin ingin tahu tentang identitas dan pengalaman hidup Verico Yun ini.
Namun, meskipun Marco Shen sebelumnya merasa terkejut, tapi perasaan itu tidak melekat terlalu lama.
Tak lama, dia maju selangkah dan menawarkan dirinya: “Kakak Yun juga sendirian kan. Bagaimana kalau kita berdua menjelajahi Makam Kuno ini bersama-sama.”
"Dengan memiliki pendamping di jalan kita jadi bisa sama-sama berbagi berkah dan kesulitan."
Di Makam Kubo yang tidak jelas asal usulnya akan lebih berbahaya kalau jalan dan bertindak sendiri.
Setelah mendengar semua ini Verico Yun pun mengangguk.
Ide Marco Shen di depannya ini sangat bagus.
Sekarang dia menjelajahi Makam Kuno ini sendirian, meskipun saat ini dia tidak menemui bahaya apa pun, tapi tidak ada jaminan kalau ke depannya dia tidak akan menemukan marabahaya.
Menjelajah bersama-sama akan lebih aman.
Dengan senyum di wajahnya, Verico Yun langsung setuju: “Baik, kalau begitu maaf merepotkan Saudara Shen untuk menjaga aku."
Marco Shen sedikit tersenyum dan berkata, "Kakak Yun, kamu terlalu rendah hati."
Setelah itu, keduanya sama-sama berbagi informasi yang mereka temukan di Makam Kuno.
Verico Yun juga memberi tahu Marco Shen mengenai perjalanannya selama ini.
Hanya saja, beberapa hal yang telah terjadi sudah sengaja dia tutupi.
Pada akhirnya, keduanya menetapkan arah.
Mereka berjalan ke arah itu tanpa ragu-ragu.
Perjalanan ini awalnya sepi.
Namun, saat mereka berdua melewati sebuah koridor, ada gerakan aneh di bawah kaki mereka.
Verico Yun reflek merasa ada yang tidak beres.
Dalam intuisinya mengatakan akan ada hal-hal yang merepotkan.
Sebelum dia bisa mengatakannya, terowongan di bawah kakinya runtuh dalam sekejap!
Verico Yun tampak kaget, berusaha mengendalikan tubuhnya!
"Hati-hati!"
Keduanya berteriak pada saat yang sama, dan tubuh mereka langsung jatuh.
Tidak lama kemudian, keduanya jatuh ke tempat yang gelap.
Verico Yun yang was-was langsung bangun dengan cepat.
Dan Marco Shen yang berada di sampingnya juga segera bangkit dengan was-was melihat sekelilingnya.
Begitu keduanya berdiri kokoh, tempat gelap itu tiba-tiba menyala.
Keduanya mengulurkan tangan untuk memblokir cahaya yang menusuk mata.
Setelah beberapa saat, Verico Yun akhirnya melihat dengan jelas ada empat pintu keluar di sini!
Dan dari keempat pintu keluar itu, raungan monster terus berdatangan!
Deru itu semakin dekat, dan wajah Verico Yun tiba-tiba menjadi serius.
Keduanya berdiri dengan punggung menghadap punggung, penuh was-was melihat pergerakan di empat pintu keluar.
Tak lama, raungan menjadi semakin keras, dan monster muncul di empat pintu keluar!
Monster itu bergegas menuju arah Verico Yun, geraknya begitu perkasa dan dengan momentum yang mencengangkan!
Ekspresi wajah Verico Yun begitu serius, tapi untungnya, kekuatan monster itu tidak terlalu kuat!
Kebanyakan dari mereka berada di tingkat tiga atau empat Alam Penempaan Tulang, dan Verico Yun dapat menanganinya dengan mudah.
Keduanya bekerja sama untuk menghadapi monster-monster yang bergegas ke arah mereka.
Sambil menyerang, dia juga mengamati pergerakan lawan.
Dari waktu ke waktu, Marco Shen menyaksikan gerakan Verico Yun, dan dia melihat cahaya hitam di tubuh Verico Yun.
Wajahnya penuh kejutan.
Dia tak menyangka, Akar Spiritual Verico Yun ini sangat aneh, kekuatan spiritual hitam itu berubah menjadi nyala api.
Sama sekali tidak panas, sebaliknya, ada hawa dingin yang kuat!
Dia kemudian melihat Verico Yun memegang tombak hitam di tangannya.
Dan menyerang ke arah kelompok monster dan binatang buas sana.
Api hitam melilit di ujung tombak dan menyapu semuanya.
Dalam sekejap menghancurkan para monster itu!
Sementara Verico Yun di samping juga dikejutkan oleh Marco Shen yang ada di sebelahnya.
Tak disangka, murid keluarga kecil ini ternyata memiliki kekuatan tingkat keempat Alam Penempaan Tulang.
Ranahnya sama dengannya, dan kekuatannya tidak lemah.
Senjata Marco Shen sendiri adalah pedang panjang.
Dia memegang pedang panjang di tangannya, teknik dan gerakan pedangnya gesit, gerak kakinya juga cukup cekatan.
Terlihat sangat gagah.
Setiap kali pedang itu terhunus, nyawa beberapa monster akan hilang, dan itu bagi Marco Shen sama sekali bukan tekanan.
Setengah jam berlalu.
Monster yang tampaknya tak berujung akhirnya habis dibunuh oleh mereka berdua.
Mayat monster yang tersebar di mana-mana cukup menarik bagi Verico Yun.
Jika dia bisa mengaktifkan Teknik Naga Melahap Dunianya dan dia bisa melahap kekuatan monster-monster ini, maka kekuatannya pasti akan menjadi lebih tinggi lagi!
Namun, karena Marco Shen masih berdiri di sisinya.
Jika seseorang melihatnya menggunakan teknik ini dan melahap kekuatan para monster ini. Dirinya mungkin akan dianggap sebagai monster juga.
Pada saat ini, keduanya akhirnya memilih beristirahat sebentar.
Setelah beberapa saat, Marco Shen mengangkat kepalanya dan bertanya.
"Kakak Yun, kamu lihat ada empat pintu keluar di sini, kita harus keluar dari mana?"
Marco Shen sangat ragu.
Keempat pintu keluar ini tidak hanya pintunya saja yang berbeda.
Kalau mereka salah mengambil jalan keluar, mereka mungkin akan bisa hancur berkeping-keping!
Melihat ini, Verico Yun melihatpun sekeliling, dalam hatinya merasakan kegelisahan yang sama.
Pertanyaan ini jatuh ke dalam kepalanya, dan dia benar-benar perlu memikirkannya dengan hati-hati.
Pada akhirnya, Verico Yun membuat keputusan.
Dia berkata dengan kepastian di matanya, "Pilih saja yang ini!"
Dia menunjuk ke salah satu dari mereka, lalu bangkit dan berjalan ke arah itu.
Sejujurnya Verico Yun memilihnya sembarangan, dan sekarang, apapun keadaannya, dia hanya bisa pasrah kepada takdir!
Ketika Marco Shen melihat ini, senyum muncul di wajahnya, dan dia pun bertanya:
"Kakak Yun bagaimana bisa memutuskannya?"
Verico Yun terbatuk ringan, lalu menjawab berdasarkan perasaan.
Mendengar itu Marco Shen tersenyum kecut, dan hanya bisa menyetujuinya: "Dalam situasi saat ini, pilihan ini sangat tepat."
Pintu keluar lainnya tidak dipertimbangkan lagi.
Verico Yun dan Marco Shen berjaan menuju pintu keluar yang dipilih.
Keduanya meninggalkan tempat ini dan berjalan melewati koridor panjang.
Dan ketika koridor berakhir, sebuah tempat besar muncul di mata mereka berdua!
Keduanya menghela napas melihat tempat besar di depan mata ini.
Tempat bangunan yang begitu besar dan megah tidak bisa membuat keduanya untuk tidak menghela napas takjub.
Pada saat ini, Marco Shen dengan mata kepalanya sendiri melihat dan berjalan menuju sebuah prasasti batu di sampingnya.
Di dekat bangunan itu, hanya ada satu prasasti.
Di prasasti batu itu tertulis:
Mereka yang ditakdirkan untuk masuk ke Makam Kuno. Hanya ada dua orang yang bisa masuk ke dalam makam.
Dan membuka kunci harta karun terakhir!
Mungkin karena Makam Kuno terlalu besar, jadi Verico Yun tidak pernah bertemu dengan orang lain.
Tapi, dia sudah melewati beberapa ruang rahasia berturut-turut.
Saat memasuki sebuah ruang rahasia, dia secara kebetulan melihat banyak batu spiritual!
Batu spiritual adalah batu giok yang mengandung aura langit dan bumi.
Tidak hanya bisa digunakan untuk berkultivasi, tapi juga bisa digunakan untuk berbagai transaksi.
Tak disangka, begitu memasuki Makam Kuno ini dia langsung bisa mendapatkan tiga ribu batu spiritual sekaligus.
Dalam hati Verico Yun luar biasa gembira.
Dalam perjalanan setelah itu, setiap kali melihat ruang rahasia, Verico Yun pasti akan masuk dan memeriksanya.
Pada saat ini, Verico Yun baru saja keluar dari ruang rahasia.
Di depannya muncul orang asing lainnya!
Langkah sosok asing itu terburu-buru, dan Verico Yun hampir menabraknya.
Jejak kewaspadaan muncul di wajah Verico Yun, dan dia mundur selangkah.
Ketika pihak lain melihat Verico Yun, jejak keterkejutan juga muncul di matanya, dan dia juga mundur selangkah.
Di depan Verico Yun ini adalah seorang pemuda tampan, mengenakan pakaian putih longgar, dan mata golden yang langka.
Keduanya saling memandang, tetapi tidak ada yang bergerak, bisa dikatakan cukup kompak.
Sebelum Verico Yun berbicara, orang itu sudah berbicara terlebih dahulu: "Namaku Marco Shen, aku murid Keluarga Shen sari Kota Y, tidak tahu aku sedang berbicara dengan siapa..."
Keluarga Shen?
Verico Yun mengenal keluarga ini, itu adalah keluarga kecil di Kota Y.
Kemudian, Verico Yun juga memperkenalkan diri dan asal usulnya: “Namaku Verico Yun, aku dulunya tinggal dengan Keluarga Su.”
Mendengar Verico Yun menyebutkan namanya, wajah Marco Shen menunjukkan keterkejutan.
Jelas, mengenai segala hal tentang Verico Yun ini sudah lama diketahui semua orang.
Namun, ketika dia tahu kalau Verico Yun sendiri sebenarnya masih hidup, dia pun merasa ngeri.
Dan dia semakin ingin tahu tentang identitas dan pengalaman hidup Verico Yun ini.
Namun, meskipun Marco Shen sebelumnya merasa terkejut, tapi perasaan itu tidak melekat terlalu lama.
Tak lama, dia maju selangkah dan menawarkan dirinya: “Kakak Yun juga sendirian kan. Bagaimana kalau kita berdua menjelajahi Makam Kuno ini bersama-sama.”
"Dengan memiliki pendamping di jalan kita jadi bisa sama-sama berbagi berkah dan kesulitan."
Di Makam Kubo yang tidak jelas asal usulnya akan lebih berbahaya kalau jalan dan bertindak sendiri.
Setelah mendengar semua ini Verico Yun pun mengangguk.
Ide Marco Shen di depannya ini sangat bagus.
Sekarang dia menjelajahi Makam Kuno ini sendirian, meskipun saat ini dia tidak menemui bahaya apa pun, tapi tidak ada jaminan kalau ke depannya dia tidak akan menemukan marabahaya.
Menjelajah bersama-sama akan lebih aman.
Dengan senyum di wajahnya, Verico Yun langsung setuju: “Baik, kalau begitu maaf merepotkan Saudara Shen untuk menjaga aku."
Marco Shen sedikit tersenyum dan berkata, "Kakak Yun, kamu terlalu rendah hati."
Setelah itu, keduanya sama-sama berbagi informasi yang mereka temukan di Makam Kuno.
Verico Yun juga memberi tahu Marco Shen mengenai perjalanannya selama ini.
Hanya saja, beberapa hal yang telah terjadi sudah sengaja dia tutupi.
Pada akhirnya, keduanya menetapkan arah.
Mereka berjalan ke arah itu tanpa ragu-ragu.
Perjalanan ini awalnya sepi.
Namun, saat mereka berdua melewati sebuah koridor, ada gerakan aneh di bawah kaki mereka.
Verico Yun reflek merasa ada yang tidak beres.
Dalam intuisinya mengatakan akan ada hal-hal yang merepotkan.
Sebelum dia bisa mengatakannya, terowongan di bawah kakinya runtuh dalam sekejap!
Verico Yun tampak kaget, berusaha mengendalikan tubuhnya!
"Hati-hati!"
Keduanya berteriak pada saat yang sama, dan tubuh mereka langsung jatuh.
Tidak lama kemudian, keduanya jatuh ke tempat yang gelap.
Verico Yun yang was-was langsung bangun dengan cepat.
Dan Marco Shen yang berada di sampingnya juga segera bangkit dengan was-was melihat sekelilingnya.
Begitu keduanya berdiri kokoh, tempat gelap itu tiba-tiba menyala.
Keduanya mengulurkan tangan untuk memblokir cahaya yang menusuk mata.
Setelah beberapa saat, Verico Yun akhirnya melihat dengan jelas ada empat pintu keluar di sini!
Dan dari keempat pintu keluar itu, raungan monster terus berdatangan!
Deru itu semakin dekat, dan wajah Verico Yun tiba-tiba menjadi serius.
Keduanya berdiri dengan punggung menghadap punggung, penuh was-was melihat pergerakan di empat pintu keluar.
Tak lama, raungan menjadi semakin keras, dan monster muncul di empat pintu keluar!
Monster itu bergegas menuju arah Verico Yun, geraknya begitu perkasa dan dengan momentum yang mencengangkan!
Ekspresi wajah Verico Yun begitu serius, tapi untungnya, kekuatan monster itu tidak terlalu kuat!
Kebanyakan dari mereka berada di tingkat tiga atau empat Alam Penempaan Tulang, dan Verico Yun dapat menanganinya dengan mudah.
Keduanya bekerja sama untuk menghadapi monster-monster yang bergegas ke arah mereka.
Sambil menyerang, dia juga mengamati pergerakan lawan.
Dari waktu ke waktu, Marco Shen menyaksikan gerakan Verico Yun, dan dia melihat cahaya hitam di tubuh Verico Yun.
Wajahnya penuh kejutan.
Dia tak menyangka, Akar Spiritual Verico Yun ini sangat aneh, kekuatan spiritual hitam itu berubah menjadi nyala api.
Sama sekali tidak panas, sebaliknya, ada hawa dingin yang kuat!
Dia kemudian melihat Verico Yun memegang tombak hitam di tangannya.
Dan menyerang ke arah kelompok monster dan binatang buas sana.
Api hitam melilit di ujung tombak dan menyapu semuanya.
Dalam sekejap menghancurkan para monster itu!
Sementara Verico Yun di samping juga dikejutkan oleh Marco Shen yang ada di sebelahnya.
Tak disangka, murid keluarga kecil ini ternyata memiliki kekuatan tingkat keempat Alam Penempaan Tulang.
Ranahnya sama dengannya, dan kekuatannya tidak lemah.
Senjata Marco Shen sendiri adalah pedang panjang.
Dia memegang pedang panjang di tangannya, teknik dan gerakan pedangnya gesit, gerak kakinya juga cukup cekatan.
Terlihat sangat gagah.
Setiap kali pedang itu terhunus, nyawa beberapa monster akan hilang, dan itu bagi Marco Shen sama sekali bukan tekanan.
Setengah jam berlalu.
Monster yang tampaknya tak berujung akhirnya habis dibunuh oleh mereka berdua.
Mayat monster yang tersebar di mana-mana cukup menarik bagi Verico Yun.
Jika dia bisa mengaktifkan Teknik Naga Melahap Dunianya dan dia bisa melahap kekuatan monster-monster ini, maka kekuatannya pasti akan menjadi lebih tinggi lagi!
Namun, karena Marco Shen masih berdiri di sisinya.
Jika seseorang melihatnya menggunakan teknik ini dan melahap kekuatan para monster ini. Dirinya mungkin akan dianggap sebagai monster juga.
Pada saat ini, keduanya akhirnya memilih beristirahat sebentar.
Setelah beberapa saat, Marco Shen mengangkat kepalanya dan bertanya.
"Kakak Yun, kamu lihat ada empat pintu keluar di sini, kita harus keluar dari mana?"
Marco Shen sangat ragu.
Keempat pintu keluar ini tidak hanya pintunya saja yang berbeda.
Kalau mereka salah mengambil jalan keluar, mereka mungkin akan bisa hancur berkeping-keping!
Melihat ini, Verico Yun melihatpun sekeliling, dalam hatinya merasakan kegelisahan yang sama.
Pertanyaan ini jatuh ke dalam kepalanya, dan dia benar-benar perlu memikirkannya dengan hati-hati.
Pada akhirnya, Verico Yun membuat keputusan.
Dia berkata dengan kepastian di matanya, "Pilih saja yang ini!"
Dia menunjuk ke salah satu dari mereka, lalu bangkit dan berjalan ke arah itu.
Sejujurnya Verico Yun memilihnya sembarangan, dan sekarang, apapun keadaannya, dia hanya bisa pasrah kepada takdir!
Ketika Marco Shen melihat ini, senyum muncul di wajahnya, dan dia pun bertanya:
"Kakak Yun bagaimana bisa memutuskannya?"
Verico Yun terbatuk ringan, lalu menjawab berdasarkan perasaan.
Mendengar itu Marco Shen tersenyum kecut, dan hanya bisa menyetujuinya: "Dalam situasi saat ini, pilihan ini sangat tepat."
Pintu keluar lainnya tidak dipertimbangkan lagi.
Verico Yun dan Marco Shen berjaan menuju pintu keluar yang dipilih.
Keduanya meninggalkan tempat ini dan berjalan melewati koridor panjang.
Dan ketika koridor berakhir, sebuah tempat besar muncul di mata mereka berdua!
Keduanya menghela napas melihat tempat besar di depan mata ini.
Tempat bangunan yang begitu besar dan megah tidak bisa membuat keduanya untuk tidak menghela napas takjub.
Pada saat ini, Marco Shen dengan mata kepalanya sendiri melihat dan berjalan menuju sebuah prasasti batu di sampingnya.
Di dekat bangunan itu, hanya ada satu prasasti.
Di prasasti batu itu tertulis:
Mereka yang ditakdirkan untuk masuk ke Makam Kuno. Hanya ada dua orang yang bisa masuk ke dalam makam.
Dan membuka kunci harta karun terakhir!
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved