Bab 16 Asisten rumah tangga
by Edy official
14:08,Aug 01,2021
Matahari sudah lewat dari pertengahan hari jam pun sudah menunjukkan tepat pukul dua siang. Kimmy yang sudah kehabisan tenaga mencari semua bahan makanan yang ia butuhkan di dapur pun membuang nafas kasar. "Hufff.... ini sih lebih capek dari pada lari mengelilingi lapangan di sekolah." Kimmy merebahkan tubuhnya di bangku yang terletak samping dingin, terasa semua anggota badannya
sangat butuh istirahat sekarang. "Suami macam apa dia sungguh tega pada istrinya sendiri berbelanja sebanyak ini." guma Kimmy memejamkan singkat matanya di iringi dengan nada nafas gusar.
Setelah merasakan semua badannya lebih enakan Kimmy kembali bangun, ia harus cepat-cepat menyelesaikan tugas ini. Kimmy kembali memilih barang-barang yang ia perlu, setelah ia rasa sudah cukup Kimmy mengarahkan troli belanjaannya ke meja kasir, mata Kimmy langsung melotot seakana ingin lompat saat ia melihat gambar seseorang tak asing baginya tergantung di atas loteng, hingga tanpa disengaja Kimmy menabrak seorang pria didepan dengan troli belanjanya. (Di sini Kimmy melihat gambar para member anggota BTS di gantung di atas loteng.)
Brukkk... Kimmy sontak tergusur ke depan. "Maafff... Maafff... Saya tidak sengaja. " ucap Kimmy mengatupkan kedua tangannya ketika baru menyadari teryata ia sudah menabrak seseorang.
"Tidak apa-apa." ucap orang itu seraya merapikan sedikit pakaiannya.
"Sekali lagi saya minta maaf, saya benar-benar tidak sengaja." Kimmy masih mengatupkan kedua tangannya dengan pandangannya menatap ke bawah serasa sudah seperti melakukan kesalahan fatal saja.
"Lain kali hati-hati." ucap pria itu kini menoleh ke arah Kimmy masih mematung di tempat. Sebuah senyuman pun langsung tersungging di bibir pria itu. "Namaku Viki." pria itu dengan beraninya menjulurkan tangannya.
Kimmy langsung tersentak ia pikir dia akan kenak marah sama seperti adegan film yang ia tonton, rupanya orang ini malah mengajaknya kenalan. Kimmy mengangkat kepalanya mencoba menatap pria yang ia tabrak tadi.
"Namaku Viki." pria itu mengulang kembali. Kimmy sedikit ragu namun sesaat kemudian dia menjabat tangan pria itu. "N-Nama saya Kimmy, bukan-bukan maksud saja Kimmy, ya Kimmy Wilde. itu nama saya." Kimmy sedikit gugup sudah seperti anak ABG saja.
"Nama yang cantik, secantik orangnya." tutur pria itu tersenyum lebar. "Ahhh...." Kimmy sontak salting ia bergegas menarik tangannya kembali. Ini adalah pertama kali dalam hidupnya di puji oleh orang tidak di kenal.
"Maaf... Saya buru-buru, permisi." ucap Kimmy langsung mendorong troli belanjanya, terasa nafasnya kembali memburu.
"Gadis imut." Viki masih memerhatikan punggung Kimmy hingga lenyap dari pandangannya.
"Pria aneh bisa-bisanya dia memuji ku yang sama sekali tidak ia kenal." guma Kimmy masih membayangkan kejadian tadi. "Tapi, kalau di perhatikan dia ganteng juga ya aaaa.... Astaga Kimmy, apa yang kamu pikirkan kamu itu sudah punya suami. Tapi enggak papa deh simpan aja buat cadangan kali aja butuh awok... awok...." Kimmy tertawan sendiri memikirkan pikiran liciknya.
Setelah menunggu antrian panjang kini giliran Kimmy yang membayar semua belanjanya. "Semuanya empat juta delapan ratus lima puluh ribu mbak." ucap pelayan dengan nada ramah.
"Ini." Kimmy langsung menyodorkan kartu kredit yang di berikan Varrel semalam pada pelayanan kasir.
Mata Kimmy langsung melirik ke arah mesin ATM, ia begitu kepo dengan isi saldo dalam rekening barunya itu. Kimmy sudah berusaha melirik namun isi saldonya tidak terlihat, hal itu membuat tingkat kepo Kimmy semakin meningkat. "Mbak berapa tinggal saldo saya...??" tanya Kimmy dengan penuh hati-hati agar pelayanan kasir tidak curiga kalau kartu kredit itu sebenarnya bukan miliknya melainkan milik suaminya. hahaha... ada-ada aja kamu Kimmy.
"Tidak ada saldo Mbak." ucap pelayan itu tersenyum ramah.
"Hahhh... maksud mbak saldonya sudah habis...??" tanya Kimmy tampak terkejutnya.
"Bukan mbak, bukan begitu. Maksud saya kartu anda limited mbak jadi saya tidak tau isi saldonya." jawab pelayan itu sedikit pusing.
"A-Apa k-kartu limited." Kimmy tercegah seraya menelan ludahnya kasar. "Dia memberiku kartu limited enggak salah ni aaauuu...." batin Kimmy mencubit pipinya kasar mencari tau kalau dia tidak sedang berhalusinasi.
*****
Tepat pukul lima sore Kimmy sudah tiba di rumah di lihatnya belanjan yang tadi ia belanjan sudah menumpuk di teras rumah, membuat wanita itu memanyunkan bibirnya terasa sangat malas membereskan ini semua. Tadi sebelum pulang ke rumah Kimmy pergi taman bunga tak jauh dari supermarket yang ia belanjan tadi, ia ingin beristirahat sejenak, sedangkan semua belanjaannya sudah ia kirim pada taksi online untuk di antar kerumahnya. "Aaagggrrr...." Kimmy dengan perasaan terpaksa membereskan ini semua agar semuanya cepat terselesaikan dan dia bisa segera beristirahat semua anggota badannya seakan ingin copot semua. satu persatu sudah Kimmy masukkan hingga di pengambilan terakhir Kimmy di kejutkan dengan kehadiran seorang wanita paruh baya berdiri tepat di depan pintu rumahnya.
"Permisi Non. Non Kimmy ya istrinya tuan muda Varrel...??" tanya wanita paruh baya itu menatap lembut ke arah Kimmy.
Sementara Kimmy menaikan alisnya, bagaimana dia bisa tau namaku Kimmy padahal aku tidak mengenalnya, dia juga menyebut nama Varrel, jangan-jangan dia orang suruhan Varrel lagi pikir Kimmy.
"Iya saya Kimmy istri tuan muda Varrel, Kalau boleh tau mbak ini siapa ya...??" tanya Kimmy ramah.
"Perkenalkan Non, nama saya bik Sumi asistennya rumah tangga. Saya di kirim ke sini oleh nyonya Ratna ibunya tuan muda Varrel, kata Nyonya saya sekarang di suruh bekerja di sini jadi asisten rumah tangga Non, agar Non tidak capek-capek membersihkan rumah sendirian." ucap bik Sumi sedikit menundukkan kepalanya memberi hormat.
Kimmy manggut-manggut pertanda sudah mengerti sekarang, ia sedikit tersipu dengan kebaikan Mama mertuanya sangat perhatian, berbeda dengan anaknya tidak peduli sama sekali pikir Kimmy terdiam sesaat. "Eh, masuk bik silahkan masuk." ucap Kimmy merasa tidak enak sudah membuat wanita tua itu berdiri sadari tadi.
"Iya non terimakasih. Sini non biar bibik bawa belanjaannya non istirahat saja." ucap mbik Sumi meminta belanjaan yang sudah di pegang olehnya Kimmy.
"Eh, tidak apa-apa bik tidak apa-apa. Bibik masuk saja ini biar saya yang bawa. Oh ya bik kalau boleh saya minta tolong ya, tolong siapkan makan malam soalnya saya belum makan hehehehe... badan saya sakit semua bik belanja seharian." ucap Kimmy sedikit sungkan.
"Iya Non. Non tolong jangan merasa sungkan sama saya, Non bisa kok nyuruh apa aja yang non mau saya pasti akan patuhi. Tapi tolong non ya jangan bicara seperti itu lagi, saya merasa tidak enak dengan nyonya." ucap mbik Sumi merasa sedikit risih jika Kimmy berbicara sungkan-sungkan.
"Hehehe... iya bik. Maaf..."
sangat butuh istirahat sekarang. "Suami macam apa dia sungguh tega pada istrinya sendiri berbelanja sebanyak ini." guma Kimmy memejamkan singkat matanya di iringi dengan nada nafas gusar.
Setelah merasakan semua badannya lebih enakan Kimmy kembali bangun, ia harus cepat-cepat menyelesaikan tugas ini. Kimmy kembali memilih barang-barang yang ia perlu, setelah ia rasa sudah cukup Kimmy mengarahkan troli belanjaannya ke meja kasir, mata Kimmy langsung melotot seakana ingin lompat saat ia melihat gambar seseorang tak asing baginya tergantung di atas loteng, hingga tanpa disengaja Kimmy menabrak seorang pria didepan dengan troli belanjanya. (Di sini Kimmy melihat gambar para member anggota BTS di gantung di atas loteng.)
Brukkk... Kimmy sontak tergusur ke depan. "Maafff... Maafff... Saya tidak sengaja. " ucap Kimmy mengatupkan kedua tangannya ketika baru menyadari teryata ia sudah menabrak seseorang.
"Tidak apa-apa." ucap orang itu seraya merapikan sedikit pakaiannya.
"Sekali lagi saya minta maaf, saya benar-benar tidak sengaja." Kimmy masih mengatupkan kedua tangannya dengan pandangannya menatap ke bawah serasa sudah seperti melakukan kesalahan fatal saja.
"Lain kali hati-hati." ucap pria itu kini menoleh ke arah Kimmy masih mematung di tempat. Sebuah senyuman pun langsung tersungging di bibir pria itu. "Namaku Viki." pria itu dengan beraninya menjulurkan tangannya.
Kimmy langsung tersentak ia pikir dia akan kenak marah sama seperti adegan film yang ia tonton, rupanya orang ini malah mengajaknya kenalan. Kimmy mengangkat kepalanya mencoba menatap pria yang ia tabrak tadi.
"Namaku Viki." pria itu mengulang kembali. Kimmy sedikit ragu namun sesaat kemudian dia menjabat tangan pria itu. "N-Nama saya Kimmy, bukan-bukan maksud saja Kimmy, ya Kimmy Wilde. itu nama saya." Kimmy sedikit gugup sudah seperti anak ABG saja.
"Nama yang cantik, secantik orangnya." tutur pria itu tersenyum lebar. "Ahhh...." Kimmy sontak salting ia bergegas menarik tangannya kembali. Ini adalah pertama kali dalam hidupnya di puji oleh orang tidak di kenal.
"Maaf... Saya buru-buru, permisi." ucap Kimmy langsung mendorong troli belanjanya, terasa nafasnya kembali memburu.
"Gadis imut." Viki masih memerhatikan punggung Kimmy hingga lenyap dari pandangannya.
"Pria aneh bisa-bisanya dia memuji ku yang sama sekali tidak ia kenal." guma Kimmy masih membayangkan kejadian tadi. "Tapi, kalau di perhatikan dia ganteng juga ya aaaa.... Astaga Kimmy, apa yang kamu pikirkan kamu itu sudah punya suami. Tapi enggak papa deh simpan aja buat cadangan kali aja butuh awok... awok...." Kimmy tertawan sendiri memikirkan pikiran liciknya.
Setelah menunggu antrian panjang kini giliran Kimmy yang membayar semua belanjanya. "Semuanya empat juta delapan ratus lima puluh ribu mbak." ucap pelayan dengan nada ramah.
"Ini." Kimmy langsung menyodorkan kartu kredit yang di berikan Varrel semalam pada pelayanan kasir.
Mata Kimmy langsung melirik ke arah mesin ATM, ia begitu kepo dengan isi saldo dalam rekening barunya itu. Kimmy sudah berusaha melirik namun isi saldonya tidak terlihat, hal itu membuat tingkat kepo Kimmy semakin meningkat. "Mbak berapa tinggal saldo saya...??" tanya Kimmy dengan penuh hati-hati agar pelayanan kasir tidak curiga kalau kartu kredit itu sebenarnya bukan miliknya melainkan milik suaminya. hahaha... ada-ada aja kamu Kimmy.
"Tidak ada saldo Mbak." ucap pelayan itu tersenyum ramah.
"Hahhh... maksud mbak saldonya sudah habis...??" tanya Kimmy tampak terkejutnya.
"Bukan mbak, bukan begitu. Maksud saya kartu anda limited mbak jadi saya tidak tau isi saldonya." jawab pelayan itu sedikit pusing.
"A-Apa k-kartu limited." Kimmy tercegah seraya menelan ludahnya kasar. "Dia memberiku kartu limited enggak salah ni aaauuu...." batin Kimmy mencubit pipinya kasar mencari tau kalau dia tidak sedang berhalusinasi.
*****
Tepat pukul lima sore Kimmy sudah tiba di rumah di lihatnya belanjan yang tadi ia belanjan sudah menumpuk di teras rumah, membuat wanita itu memanyunkan bibirnya terasa sangat malas membereskan ini semua. Tadi sebelum pulang ke rumah Kimmy pergi taman bunga tak jauh dari supermarket yang ia belanjan tadi, ia ingin beristirahat sejenak, sedangkan semua belanjaannya sudah ia kirim pada taksi online untuk di antar kerumahnya. "Aaagggrrr...." Kimmy dengan perasaan terpaksa membereskan ini semua agar semuanya cepat terselesaikan dan dia bisa segera beristirahat semua anggota badannya seakan ingin copot semua. satu persatu sudah Kimmy masukkan hingga di pengambilan terakhir Kimmy di kejutkan dengan kehadiran seorang wanita paruh baya berdiri tepat di depan pintu rumahnya.
"Permisi Non. Non Kimmy ya istrinya tuan muda Varrel...??" tanya wanita paruh baya itu menatap lembut ke arah Kimmy.
Sementara Kimmy menaikan alisnya, bagaimana dia bisa tau namaku Kimmy padahal aku tidak mengenalnya, dia juga menyebut nama Varrel, jangan-jangan dia orang suruhan Varrel lagi pikir Kimmy.
"Iya saya Kimmy istri tuan muda Varrel, Kalau boleh tau mbak ini siapa ya...??" tanya Kimmy ramah.
"Perkenalkan Non, nama saya bik Sumi asistennya rumah tangga. Saya di kirim ke sini oleh nyonya Ratna ibunya tuan muda Varrel, kata Nyonya saya sekarang di suruh bekerja di sini jadi asisten rumah tangga Non, agar Non tidak capek-capek membersihkan rumah sendirian." ucap bik Sumi sedikit menundukkan kepalanya memberi hormat.
Kimmy manggut-manggut pertanda sudah mengerti sekarang, ia sedikit tersipu dengan kebaikan Mama mertuanya sangat perhatian, berbeda dengan anaknya tidak peduli sama sekali pikir Kimmy terdiam sesaat. "Eh, masuk bik silahkan masuk." ucap Kimmy merasa tidak enak sudah membuat wanita tua itu berdiri sadari tadi.
"Iya non terimakasih. Sini non biar bibik bawa belanjaannya non istirahat saja." ucap mbik Sumi meminta belanjaan yang sudah di pegang olehnya Kimmy.
"Eh, tidak apa-apa bik tidak apa-apa. Bibik masuk saja ini biar saya yang bawa. Oh ya bik kalau boleh saya minta tolong ya, tolong siapkan makan malam soalnya saya belum makan hehehehe... badan saya sakit semua bik belanja seharian." ucap Kimmy sedikit sungkan.
"Iya Non. Non tolong jangan merasa sungkan sama saya, Non bisa kok nyuruh apa aja yang non mau saya pasti akan patuhi. Tapi tolong non ya jangan bicara seperti itu lagi, saya merasa tidak enak dengan nyonya." ucap mbik Sumi merasa sedikit risih jika Kimmy berbicara sungkan-sungkan.
"Hehehe... iya bik. Maaf..."
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved