Bab 5 Malam pertama

by Edy official 13:57,Aug 01,2021
"Huuufff..." suara nafas Kimmy yang memburu, ia langsung membalikkan badannya memunggungi seseorang yang sedang melangkah mendekati ranjang. ketika suara telapak kaki seakan semakin mendekat Kimmy langsung terperanjat, ia melompat ke kasur. dengan cepat ia menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut putih yang sudah di taburi kelopak bunga mawar di atasnya hingga membuat kelopak bunga mawar itu tergusur ke lantai.

Varrel yang melihat Kimmy seperti itu mengerutkan kening dalam lalu setelah itu senyuman kecil tersungging di bibir Varrel entah apa yang ada di dalam benak pria itu. tapi melihat tingkah laku Kimmy tadi membuat ia tersenyum kecil. tak berlangsung lama senyuman di bibir Varrel pun memudar dengan cepat, pria itu lalu membalikkan badannya berjalan menuju kamar mandi namun sebelum itu ia mengambil handuk putih yang sudah tersusun rapi di samping pintu kamar mandi lalu barulah Varrel masuk ke kamar mandi.

Sementara di ranjang Kimmy sudah panas dingin sendiri, ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi malam ini. Kimmy menurunkan sedikit selimut di ujung kepalanya mencoba melirik apa yang di lakukan suaminya itu. namun ekor mata Kimmy tidak tidak menemukan orang yang dicari. "Di mana dia...??" guma Kimmy yang masih melirik setiap sudut kamar. sesaat kemudian terdengar suara rintikan air dari arah kamar mandi. "Hahhh teryata dia lagi mandi." guma Kimmy lega diiringi dengan hembusan nafas seraya tangan Kimmy menghapus keringat yang sudah memenuhi dahinya.

"Ck. kenapa aku ketakutan begitu sih seperti ingin di mangsa harimau saja. ini semua gara laki-laki sialan itu, dia pasti yang memaksa Papa. hik... Kimmy malangnya nasibmu seharusnya kamu menikah sama cogan yang kamu cintai tapi sekarang kamu malah menikah sama laki-laki yang sama sekali tidak kamu kenal hik... hik... hik... ya Tuhan dosa apa yang telah aku perbuat hingga aku aku harus mengalami nasib seperti ini."

Ceklek... suara pintu kamar mandi terbuka. Kimmy yang menyadari itupun segera menarik selimut menutupi wajahnya kembali. ia rasanya belum siap melihat bagaimana wajah suaminya itu terasa hatinya sangat berat menerima kalau sekarang ia sudah menjadi istri orang.

"Aku yakin dia pasti Om-Om yang sudah tua. jelek, bauk lagi hik... hik... Papa kenapa kamu tega kepada anakmu sendiri." Kimmy meremas keras bantal yang ada di kepalanya.

Varrel keluar dari kamar mandi setelah melilitkan handuk putih itu di pinggangnya, ia keluar seraya bola matanya melirik ke kanan dan ke kiri mencari sesuatu yang ia butuhkan sekarang. koper, ya Varrel mencari koper sekarang tapi pria itu tidak menemukan koper miliknya sama sekali. dari pada membuat ia pusing lebih baik ia tanyakan saja pada Kimmy pikir Varrel. Varrel kini melangkah mendekati Kimmy. setelah ia rasa jaraknya sudah pas barulah Varrel bertanya pada Kimmy.

"Apa kamu tau di mana koperku...??" tanya Varrel dengan nada gusar ia tau kalau Kimmy belum tidur.

"Hhhaaa... apa dia bertanya ke padaku...??"

"Apa kamu tau di mana koperku...??" tanya lagi Varrel kali ini dengan suara sedikit lebih tinggi.

"Dia pikir aku tuli apa berteriak sekeras itu. koper apa lagi aku tidak melihat koper dari tadi. aaagggrrr kenapa dia malah berdiri di sini sih." gerutu Kimmy menurunkan sedikit selimutnya dari bawah hingga nampak lah kaki Verrel berdiri tepat di sampingnya.

"A-Aku t-tidak tau di mana kopermu." jawab Kimmy singkat sedikit terbata-bata setelah menarik kembali selimut.

"Ck..." Varrel berdecak kesal, lalu ia pergi ke arah lemari mencari sesuatu yang bisa ia pakai di sana tapi sepertinya Varrel tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. pria itu semakin mendengus kesal ia bahkan mengacak-ngacak baju yang sudah tersusun rapi di sana. "Kenapa tidak ada pakaian pria satupun." guma Varrel kesal.

Varrel bahkan kini sudah membukakan seluruh lemari namun usahanya sia-sia, Varrel masih belum menemukan baju yang cocok untuk ia pakai pria itu semakin berdecak.

Sepertinya Varrel lupa kalau ia kini berada di kamar Kimmy dan tentunya lemari itu penuh dengan pakaian wanita hehehehe anak lakik.

Setelah menghabiskan waktu cukup lama akhirnya mau tidak mau Varrel dengan sangat terpaksa memakai baju tidur Kimmy yang di penuhi gambar hello Kitty. Varrel merasa geli sendiri ketika menatap dirinya dari pantulan cermin. ia tidak pernar membayangkan kalau ia akan memakai pakaian wanita.

"Hueeekkk..." Varrel hampir mual membayangkan dirinya seolah-olah seperti banci yang memakai pakaian wanita. dari pada ia tidur dengan handuk lebih baik ia mengunakan ini pikirnya.

Varrel melangkah mendekati ranjang, ia hendak menaiki tempat empuk itu merebahkan tubuhnya terasa sangat lelah hari ini. mengurus pernikahan tidak semudah yang ia pikirkan teryata ini sangat sulit apalagi acara mendadak seperti ini. walau pernikahan mereka berlangsung sangat sederhana hanya keluarga saja yang datang tapi cukup membuat mereka kewalahan apalagi tadi Varrel harus bolak-balik pulang ke rumah karena tertinggal cincin pernikahannya. jarak rumah Varrel dan rumah Kimmy cukup lumayan jauh butuh waktu satu jam empat puluh menit itupun kalau tidak padatnya jalan ibukota bisa-bisa dua jam lebih baru sampai.

Mata Varrel menatap lembut ke arah benjolan besar yang berada di atas kasur, siapa lagi kalau bukan Kimmy yang sudah terlelap dalam tidurnya di sana. padahal tadi Kimmy berpura-pura tidur eh malah ketiduran. senyuman manis pun langsung tersungging di bibir Varrel setelah sesaat ia menurunkan selimut yang menutupi seluruh tubuh istrinya itu, ia melihat Kimmy sudah di guyur dengan keringat di kepalanya. pelan-pelan Varrel mengusapkan keringat itu dengan lembut takut membangunkan Kimmy setelah itu ia mengecup sekilas kening istrinya itu. (hehehe Varrel di sini terbawa suasana ya, namanya juga pengantin baru ). "Gadis nakal." guma Varrel kecil seraya tersenyum ia teringat saat pertama kali ia bertemu Kimmy di bandara saat itu ia tidak sengaja menabrak Kimmy bahkan Varrel ingat betul kalau Kimmy waktu itu mengatainya laki-laki brensek karena ia tidak menghiraukan perkataan Kimmy. Varrel benar-benar tidak menyangka kalau wanita yang mengatainya dengan sebutan brensek malah menjadi istrinya sekarang. Varrel mengambil remote AC di atas nakas ia langsung menekan benda kecil itu guna untuk menambahkan suhu dingin agar Kimmy tidak merasa kegerahan, setelah itu ia langsung menaruh benda kecil itu ketempat semula. barulah Varrel merebahkan tubuhnya di atas ranjang tepatnya di samping Kimmy, pria itu langsung memejamkan matanya.

Umur Varrel dan Kimmy termasuk sudah matang mereka sama-sama di umur dua puluh dua tahun. mereka juga sama-sama baru lulus dari perguruan tinggi. Kimmy kuliah di salah satu universitas ternama di Paris, ia mengambil jurusan bisnis karena itu permintaan dari sang Papa, pak Revan. bukan maksud lain pak Revan menyuruh Kimmy masuk di bidang itu di karenakan ia ingin Kimmy bisa meneruskan bisnisnya kelak. kalau pak Reva mengharapkan pada Yuna kakak Kimmy tentu tidak mungkin lagi karena Kristian suami Yuna juga memiliki perusahaan sendiri di Australia bahkan perusahaan Kristian sudah berkembang pesat di sana. maka dari itu pak Revan mengharapkan pada Kimmy selaku anak bungsunya. awalnya Kimmy sempat menolak dia tidak suka masuk dunia bisnis, dunia bisnis sungguh membosankan pikir Kimmy tapi setelah ia telusuri dunia bisnis teryata sebaliknya, ia lebih tertantang di sana dan mendapat banyak teman, akhirnya Kimmy menerima permintaan Papanya masuk dunia bisnis.

Sedangkan Varrel juga kuliah di salah satu universitas ternama tapi tidak di Paris melainkan di Amerika. Varrel menempuh pendidikan di sana ia juga mengambil jurusan bisnis tapi tidak atas permintaan Papanya melainkan atas kemauannya sendiri. ia masuk ke dunia bisnis karena ia ingin membantu Papanya dalam mengurus bisnis.

Bersambung.....

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

102