Bab 5 Kembalinya masa lalu

by Missecha 20:07,Jun 29,2021
Panti Asuhan Mutiara Kasih

Siang ini Manda kembali berada di panti asuhan sebagai bentuk rasa terima kasih Manda karena sudah dibesarkan dan dirawat di panti ini.

"Amanda?" sapa Ibu Panti. Ibu Panti ini adalah generasi kedua atau anak dari mendiang pemilik Panti asuhan yang mengetahui asal usul Amanda. Setelah kematian sang Ibu 3 bulan lalu, Ibu Angelina kini mengambil peran sebagai ketua yayasan juga Ibu panti disana.

"Bu Angel?" sapa Manda ramah.

"Sayang, kemarilah...." seru Bu Angel menyuruh Manda mendekat.

Manda pun datang mendekat.

"Oiya, ada seseorang diluar yang ingin skali bertemu denganmu, katanya dia sangat rindu bertemu dengan kamu..." ucap Bu Angel.

Wajah Manda berubah menjadi penasaran.
"Seseorang? siapa yah Bu?"

"Hmm baiknya kamu lihat aja sendiri, ayo ke depan.. jangan biarkan dia menunggu lama loh," goda bu Angelina lagi.

Manda mengatur langkah untuk melihat siapa yang ingin bertemu dengannya di depan, di saat yang bersamaan, Antonio pun diam diam meluangkan waktunya untuk menjemput Manda di Panti Asuhan.

Antonio? tapi rasanya gak mungkin dia, lalu siapa ya~pikir Manda.

Saat sudah tiba di depan lobby Panti Asuhan, langkah Manda pun terhenti saat melihat seseorang sedang berdiri menunggunya namun wajahnya tertutup dengan bunga berwarna putih kesukaan Amanda.

"Ss----ssiiaapaa? siapa kamu?" tanya Manda saat langkahnya sudah berada tepat di hadapan tamunya.

"Aku datang untuk menepati janjiku, aku datang untuk menemui kamu... gadis kecilku," ucap sang pria misterius sambil menyingkirkan bunga dari wajahnya.

Manda pun dibuat begitu terkejut melihat sosok di depannya, seorang lelaki tampan dengan mata yang meneduhkan dan senyum yang indah.

"Kak Dean? benarkah kamu Kak Dean?" tanya Manda. Suara Manda bergetar menahan rasa harunya.

Disaat yang bersamaan mobil Antonio pun sudah memasuki halaman Panti Asuhan Mutara Kasih. Antonio lantas memarkir mobil mewahnya dan berjalan sedikit menuju halaman depan sebelum akhirnya masuk ke lobby.

"Kamu benar Kak Dean?"

"Hai, gadis kecilku.. maaf yah sudah membuatmu menunggu terlalu lama," ucap Dean lembut.

Setelah terkonfirmasi benar Dean, Manda pun reflek berlari ke arah Dean dan keduanya pun berpelukan melepas rasa rindu yang sudah tidak bisa ditahan lagi.

"Semoga gadis itu belum pulang jadi aku gak sia sia kesini," gumam Antonio sambil mengayunkan langkah kakinya.

"Kak, aku benar benar kangen skali sama Kak Dean hiks...... aku kangen," tangis Manda pun pecah dalam pelukan Dean.

Antonio bisa mendengar suara Manda dari kejauhan dan saat semakin mendekat kini Antonio dihadapkan dengan pemandangan yang kembali membuat Antonio menilai Manda salah.

"Cih! aku menyesal sudah kesini... ternyata setiap hari kau kesini hanyalah sebagai kedokmu... dasar munafik, bisa bisanya selingkuh di tempat seperti ini.." Kepalan tangan Antonio semakin mengeras menunjukan emosinya.

"Baiklah... akan aku ikuti permainanmu Nyonya, kamu bisa selingkuh, aku pun bisa."

***

"Lalu bagaimana kabarmu sekarang Manda?" dengan penuh kasih Dean menatap Manda.

"Seperti yang Kakak lihat sekarang, aku baik dong," jawab Manda tersenyum simpul.

Plak

Seperti biasa Dean menjitak kepala Manda karena gemas dengan sikap Manda, "Kamu ini gak pernah serius kalau aku tanya yah" ucap Dean.

Manda pun tertawa riang berhasil menggoda pria yang dia sudah anggap sebagai Kakak itu.

Sementara Antonio memilih langsung pulang ke rumahnya setelah mendapati sang istri berpelukan dengan pria lain di Panti asuhan di depan kedua matanya sendiri.
Sepanjang perjalanan Antonio terus memaki dan mengumpat untuk meluapkan emosinya.

"Pasti lagi nostalgia yah kalian berdua," seru Bu Angelina tiba tiba menghampiri Manda juga Dean.
Keduanya pun hanya bisa tersenyum mendengarnya.
"Oiya sayang, Manda kamu belum pulang kah?"

"Ya ampun.. aku sampai lupa waktu."
Melihat Manda yang panik dan ketakutan, Dean menaruh curiga, pasalnya Manda sudah pernah bercerita kalau dirinya sudah menikah dan pernikahannya terjadi karena suatu alasan.

"Biar aku antar kamu sekalian aku mau mengenal suamimu," ucap Dean seraya mengucapkan pada Manda jika dia akan baik baik saja.

Namun Manda yang mendengarnya justru menjadi semakin panik, meskipun hubungannya tidak baik dengan sang suami namun Manda sudah mengenal Antonio luar dalamnya.
Bisa gawat, gak boleh, Kak Dean gak bisa ketemu Antonio dulu... bisa bisa ada masalah lagi nanti~batin Manda.
"Eghh Kak, nanti aja yah... nanti pasti aku kenalinnya kalau sekarang udah kesorean," ucap Manda.

"Hhmm baiklah, ayo aku antar," ajak Dean.

"Apa antar? gak usah kak.. aku bisa naik taksi........."

"Kalau kamu menolak kakak antar maka biarkan kakak menemui suamimu," sergah Dean memotong ucapan Manda.
Aku gak yakin kalau kamu baik baik saja Man, sepertinya kamu sangat tertekan~batin Dean.
.Mendengar ucapan Dean jelas saja membuat Manda menerima ajakan Dean untuk mengantarnya pulang ketimbang membiarkan Dean bertemu Antonio.
"Oke baiklah Ka," jawab Manda.

"Bu Angel, Manda balik dulu yah, lusa Manda kesini lagi," ucapnya.
Dean pun ikut berpamitan kepada Bu Angelina.

Antonio sudah menunggu Manda di kamarnya, dia bahkan tidak berselera untuk Makan dan melakukan hal apapun, pikirannya terus dipenuhi adegan Manda berpelukan dengan pria lain.

Bugh!

"Dasar sial, kamu Manda!" pekiknya sambil meninju tembok di kamarnya. Bahkan Antonio tidak menghiraukan darah yang mengalir karena tangannya terluka.

"Kak Dean, biar Manda turun disini saja Kak," ucap Manda.

"Jadi kamu benar benar gak suruh Kak Dean masuk ke dalam nih," goda Dean lagi.

"Nanti aja, lain kali yah Kak.. pasti Manda kenalin oke," seru Manda.

Suara mobil dibawah jelas membuat Antonio mengintip dari jendela kamarnya, dan seperti dugaannya, Dia melihat sang istri pulang di antar pria lain. Amarah di hati Antonio pun semakin memuncak.

"Hati hati di jalan Kak Dean," ucap Manda.

"Ok, bye Manda. Kamu masuklah ke dalam cepat," ujae Dean menyuruh Manda lebih dulu masuk ke dalam rumahnya.
"Apa aku datang terlambat Manda? apa masih ada kesempatan untukku? bisakah kamu melihatku sebagai seorang pria yang benar benar tulus mengasihimu, menyayangimu... bukan sebagai seorang Kakak. Aku mencintaimu Manda dari dulu," gumam Dean.

Sementara Manda sudah masuk ke dalam rumahnya.
"Mobilnya sudah ada, apa dia di dalam kamar?" gumam Manda saat tidak menemukan sosok Antonio di dalam rumahnya. Manda pun berjalan ke atas menuju kamarnya, namun langkah Manda dihadang oleh Antonio.

"Darimana?"

Astaga! Dia selalu muncul seperti hantu~batin Manda.
"Aku kan dari Panti asuhan," jawabnya. Namun pandangan mata Manda teralihkan saat melihat darah segar menetes dari tangan Antonio. "Darah!Astaga Antonio, tanganmu itu berdarah" seru Manda panik. Manda pun reflek mengambil tangan Antonio, namun Antonio mengibas tangan Manda.

"Biarkan saja."

"Tapi tanganmu harus diobati," kembali Manda meraih tangan Antonio. Namun Antonio kembali menepis tangan Manda, dia bahkan mendorong tubuh Manda menjauh darinya dan kembali masuk ke kamarnya.
Manda terus mengikuti Antonio dan langsung mengambil kotak P3K.

"Kemarikan tanganmu, biar aku obati," ucap Manda sambil menarik paksa tangan Antonio.

"Aku bilang biarkan... jangan sentuh aku, lebih baik kau pergi,"hardik Antonio dengan sekali gertak.

"Kenapa? kenapa lagi denganmu hah? apa lagi kesalahanku kali ini?" balas Manda tidak mau kalah ikut berteriak.

Antonio hanya terdiam menatap Manda.

"Kamu boleh marah, kamu boleh mengusirku setelah ini, tapi biarkan aku melakukan tugasku dulu sebagai seorang istri," lirih Manda mencoba menahan isak tangisnya.

Antonio pun terduduk di ujung ranjangnya, dan tanpa sadar membiarkan Manda mengobati lukanya.
Dengan telaten dan hati hati Manda mengobati tangan Antonio, dan dalam posisi sedekat ini Antonio bisa leluasa memandang wajah Manda.

"Sudah selesai, aku akan pergi," ucap Manda.
Namun saat Manda akan berdiri Antonio menarik tangannya dan membawa Manda tertidur di ranjang lalu mencium Manda dengan membabi buta.

Manda terus meronta, memukul dan menendang Antonio supaya Antonio sadar dan berhenti melakukannya.

"Cukup! hiks... cukup Antonio," seru Manda.

Antonio pun berhenti, namun tetap masih menindih tubuh sang Istri dibawahnya.

"Tidak bisakah kamu memperlakukanku secara baik baik Antonio? aku ini istrimu... bukan wanita pemuas nafsumu saja di ranjang hiks.." kembali sindir Manda.

"Maafkan aku.. aku minta maaf Manda, aku......"

"Kenapa kamu terus melakukan ini padaku? bukankah kamu yang bilang bahwa tidak ada kontak fisik di antara kita? kenapa Antonio?"

"Siapa lelaki itu?" tanya Antonio tanpa mau menjawab pertanyaan Manda.

"Apa pedulimu? siapa dia tidaklah penting untukmu bukan?" jawab Manda.

"Jangan bermain main denganku Manda.. kamu istriku," geram Antonio.

"Apa kamu mencintaiku Antonio, mencintai wanita yang kau sebut istrimu ini?" tanya Manda.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

45