Bab 9 Ayah Menyadari Keberadaan Mereka

by Sisca 09:36,Sep 06,2019
Di atas panggung

Tubuh tinggi dan tegap pria itu berdiri kaku di atas panggung. Dia melihat bayangan pergi Monica Su yang menggandeng sepasang anak kecil. Andi Lau menatap bayangan itu dengan SaMar dan perasaan menyesal, untuk waktu yang lama pandangannya tidak mengarah kemanapun.

Wanita itu kapan melahirkan kedua anak itu?

Devina meninggikan suaranya ke satpam lalu berkata: "Jangan buka pintu gerbang. Tidak ada orang yang boleh masuk dan mengganggu!"

Satpam langsung menjaga pintu gerbang, tidak memperbolehkan orang masuk ke dalam.

Di sisi lain, di kediaman keluarga Monica Su, Dewin Su baru saja melihat seorang gadis masuk ke dalam rumah, gadis itu adalah anaknya yang sekian lamanya dia abaikan dan tak pernah ia tanyakan. Tidak diduga, di pesta pertunangan anaknya, gadis itu muncul.

Di samping Dewin Su, istrinya Evelyn berdeham dingin: "Sial, wanita murahan yang harusnya tidak ada di sini kenapa malah datang?"

"Jangan marah. Kita selesaikan dulu pesta pertunangan Devina baru kita bicarakan lagi " Dewin Su menenangkan istrinya.

Evelyn menatap suaminya, ada tatapan kekesalan di dalam matanya.

"Andi, kita tidak perlu mengurusi masalah sepele ini. Kita langsung mulai acara tukar cincin." Devina Su tersenyum pada Andi Lau lalu menyuruh pelayan mengantarkan kotak cincin berlian kepada Andi Lau. Devina Lau tidak ingin menghancurkan prosesi pertunangan mereka.

Tatapan tajam Andi Lau muncul, pria itu juga tidak mengambil kotak cincin yang diberikan malah tatapan matanya beralih ke para tamu. Terdengar suara Andi Lau yang berat, "Maaf menyia-nyiakan waktu kalian. Sekarang aku mengumumkan bahwa pernikahan kami dibatalkan. Maaf."

Setelah selesai bicara, tatapan Andi mengarah ke anggota keluarganya, "Nenek, ayah, ibu, aku masih ada urusan. Aku pergi dulu."

Selesai bicara, dengan langkah besar Andi Lau berjalan ke arah pintu gerbang.

"Andi, kembali! Kembali!" Devina Su dari atas panggung mengejarnya. Wajah cantiknya perlahan-lahan menghilang.

Pria itu kenapa?

Bagaimanapun juga, bayangan tubuh Andi Lau telah menghilang di balik pintu pagar

Monica Su dan Celine Xia buru-buru memasukkan kedua anak kecil itu ke dalam mobil, Celine Xia juga ikut terkejut lalu bertanya pada Monica, "Tadi aku tidak salah lihat, kan? Tadi itu adalah pesta pertunangan mereka?

Monica Su tidak ingin banyak membicarakan perihal keluarganya di depan anak-anaknya, lalu mengiyakan dengan cepat. "Ya! Sekarang bawa kami kembali ke rumahmu. Aku sudah memesan tiket ke luar negeri sore ini untuk membawa mereka pergi."

"Apa? Kenapa?!" Celine Xia bertanya penasaran.

"Intinya aku tidak ingin anakku berada di sini." Monica Su benar-benar panik. Baru saja dia melihat pria itu bertunangan dengan Devina Su. Setelah melewati malam itu, Monica Su jarang melihat Andi Lau kecuali dari koran. Sama sekali tidak pernah melihat Andi Lau secara langsung.

Dan tatapan mata pria itu membuat Monica Su takut dan khawatir. Jelas-jelas malam itu pria tersebut tidak tahu apa-apa.

Tapi kenapa dirinya takut jika ditemukan oleh pria itu?

Lupakan, dirinya tidak peduli. Jika dirinya gagal ya mundur saja.

Selesai bicara, Monica Su mengambil ponselnya, tidak peduli harga tiket pesawat yang sangat mahal, dia langsung memesan 3 tiket untuk pergi ke Perancis sore ini.

"Ibu, kenapa kita berjalan sangat buru-buru!" Tanya Michael penasaran.

"Masih berani bicara ya kalian. Kita kembali agar kalian melihat hal yang baik." Jawab Monica Su dengan tegas.

"Ibu, maaf. Kita tidak sengaja, kita hanya coba-coba bertanya saja."

Saat itu Monica Su sangat panik, benar-benar tidak bisa dipahami oleh anak-anak. Baru saja dirinya muncul di hadapan pria itu, Devina Su dan juga anggota keluarga lainnya dan juga kedua anak ini memanggilnya 'Ibu' di hadapan semua orang.

Saat ini, dia ingin menyembunyikan hal tentang kedua anak ini tapi mungkin sudah terlambat.

Walaupun keluarganya masih tidak tahu siapa ayahnya anak ini, tapi Monica Su takut kalau mereka akan mencari tahu! Jika mereka semua tahu, maka habislah!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

374