Bab 6 Ibu Cepat Datang
by Sisca
09:35,Sep 06,2019
“Kalian mau pergi kemana?” Supir taksi perempuan itu bertanya memutar kepala menatap kedua anak kecil yang duduk di kursi belakang.
“Kami mau ke Imperial Family Hotel.” Jawab Michael.
“Duh! agak jauh ya, tapi tidak apa-apa, aku sekarang juga akan membawa kalian pergi kesana.” Supir taksi itu amat baik hati, dia sedikit takut kalau kedua anak itu terjadi apa-apa dan cepat membawa mereka mencari Ayahnya.
Setelah setengah jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di depan Imperial Family Hotel, Michael melihat harga argo taksi di depannya, dia mengambil dua lembar uang ratus ribu dan memberikannya pada supir taksi.
“Terima kasih bibi, ini uangnya.”
“Terima kasih juga.” Supir itu menerima uang, lalu melihat kedua anak itu, “Dari sini jalan terus, lalu ada air mancur di depan, nah disana adalah lobby masuk hotel.”
“Terima kasih.” Michelle dengan sopan mengucap kata terima kasih, tangannya di genggam Michael turun dari mobil.
Mereka menengadahkan kepala melihat hotel yang amat besar di depan mata mereka, Michelle dengan takjub berdecak, “Ayah kita bener ada disini?”
“Ayo ikut aku.”
Kedua anak itu saling bergandengan tangan masuk ke area hotel, di sebelah air mancur ada sebuah kursi dan Michael menyuruh adiknya duduk disana, dia mengeluarkan jam dan melihatnya sekilas, sekarang sudah pukul 9 lewat 20 menit, dia sebelumnya sudah mengamati beberapa acara pertunangan dan biasanya acara dilaksanakan dan dimulai pada pukul 10.30 pagi, jadi, ketika Ibu dan bibi datang mencari mereka, waktunya akan sangat pas dengan acara pertunangannya.
Michael sebenarnya datang bukan untuk mencari Andi Lau, dia sebenarnya hanya ingin Ibunya datang, kalau laki-laki itu benar Ayahnya, pasti dia kenal ibu begitu pula ibu, dan mereka dulu pasti pernah saling mencintai hingga lahir Michael dan Michelle sekarang.
Jadi, dia harus membuat ibu tepat waktu tiba disini, dan membatalkan acara pertunangan Andi Lau.
Sekitar jam 9.30, jam telepon Michael berbunyi, dia melihat ternyata mami yang meneleponnya dan bibir tipisnya melengkung tersenyum, dia menekan tombol hijau pada layar, “Halo, Ibui!”
“Anak nakal, kalian dimana? Pergi kemana?” Suara Monica Su terdengar begitu khawatir dan shock.
“Ibu jangan khawatir, aku berdua sama adik dan kita sangat aman disini.” Michael dengan cepat berusaha menenangkan Ibuinya, dalam hatinya berpikir, jangan sampai kejadian ini membuat Ibunya terkena serangan jantung.
Tapi, anak yang baru berumur 5 tahunan hilang, walaupun sudah saling berteleponan, Monica masih shock dan khawatir, suaranya terdengar bergetar, “Kalian dimana?”
“Ibu, aku dan Michelle di pintu masuk Imperial Family Hotel menunggu Ibu datang ya!”
“Apa? Hotel apa?” Monica khawatir suaranya bergetar.
“Imperial Family Hotel, hotel bintang 7 mami.” Michael sebelumnya sudah memeriksa data hotel ini, tapi dia baru sadar kalau hotel ini begitu mewah dan terbagus dari beberapa hotel lainnya di dunia.
“Keterlaluan, kalian pagi-pagi kesana buat apa?” Monica tidak habis pikir.
“Kami awalnya turun main, lalu tidak tahu kok bisa sampai disini, Ibu, cepat kesini jemput kami, kami sepertinya tersesat.”
“Kalian...kalian tunggu saja di pintu masuk jangan kemana-mana lagi, tunggu mami kesana jemput kalian.” Selesai bicara, Monica tidak menutup telepon, dan bilang pada Celine kalau mencari anaknya, dari suaranya terdengar begitu khawatir.
“Ibu, kalian jangan buru-buru, pelan-pelan saja, disini ada pak polisi yang menjaga kita.” Michael demi tidak membuat Ibunya buru-buru dan khawatir setengah mati sengaja berbohong.
“Benarkah? Nah, baguslah, kalian tetap disamping pak polisi, jangan pergi kemana-mana sampai Ibu tiba disana.” Perintah Monica.
Michael menutup telepon, Michelle yang duduk di sebelahnya terheran-heran.
“Kakak, kamu kenapa berbohong pada Ibu bilang kalau kita tersesat?” Michelle dengan sangat penasaran bertanya.
“Karena dengan seperti ini Ibu akan dengan cepat datang menjemput kita, sebentar lagi, kita akan menyusun rencana Ayah dan Ibu agar bertemu.”
“Ayah kita siapa?”
“Orang yang kita lihat di tv semalam.”
“Orang yang mirip dengan kakak itu?” Michelle dengan suara anak kecil khasnya bertanya.
“Kami mau ke Imperial Family Hotel.” Jawab Michael.
“Duh! agak jauh ya, tapi tidak apa-apa, aku sekarang juga akan membawa kalian pergi kesana.” Supir taksi itu amat baik hati, dia sedikit takut kalau kedua anak itu terjadi apa-apa dan cepat membawa mereka mencari Ayahnya.
Setelah setengah jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di depan Imperial Family Hotel, Michael melihat harga argo taksi di depannya, dia mengambil dua lembar uang ratus ribu dan memberikannya pada supir taksi.
“Terima kasih bibi, ini uangnya.”
“Terima kasih juga.” Supir itu menerima uang, lalu melihat kedua anak itu, “Dari sini jalan terus, lalu ada air mancur di depan, nah disana adalah lobby masuk hotel.”
“Terima kasih.” Michelle dengan sopan mengucap kata terima kasih, tangannya di genggam Michael turun dari mobil.
Mereka menengadahkan kepala melihat hotel yang amat besar di depan mata mereka, Michelle dengan takjub berdecak, “Ayah kita bener ada disini?”
“Ayo ikut aku.”
Kedua anak itu saling bergandengan tangan masuk ke area hotel, di sebelah air mancur ada sebuah kursi dan Michael menyuruh adiknya duduk disana, dia mengeluarkan jam dan melihatnya sekilas, sekarang sudah pukul 9 lewat 20 menit, dia sebelumnya sudah mengamati beberapa acara pertunangan dan biasanya acara dilaksanakan dan dimulai pada pukul 10.30 pagi, jadi, ketika Ibu dan bibi datang mencari mereka, waktunya akan sangat pas dengan acara pertunangannya.
Michael sebenarnya datang bukan untuk mencari Andi Lau, dia sebenarnya hanya ingin Ibunya datang, kalau laki-laki itu benar Ayahnya, pasti dia kenal ibu begitu pula ibu, dan mereka dulu pasti pernah saling mencintai hingga lahir Michael dan Michelle sekarang.
Jadi, dia harus membuat ibu tepat waktu tiba disini, dan membatalkan acara pertunangan Andi Lau.
Sekitar jam 9.30, jam telepon Michael berbunyi, dia melihat ternyata mami yang meneleponnya dan bibir tipisnya melengkung tersenyum, dia menekan tombol hijau pada layar, “Halo, Ibui!”
“Anak nakal, kalian dimana? Pergi kemana?” Suara Monica Su terdengar begitu khawatir dan shock.
“Ibu jangan khawatir, aku berdua sama adik dan kita sangat aman disini.” Michael dengan cepat berusaha menenangkan Ibuinya, dalam hatinya berpikir, jangan sampai kejadian ini membuat Ibunya terkena serangan jantung.
Tapi, anak yang baru berumur 5 tahunan hilang, walaupun sudah saling berteleponan, Monica masih shock dan khawatir, suaranya terdengar bergetar, “Kalian dimana?”
“Ibu, aku dan Michelle di pintu masuk Imperial Family Hotel menunggu Ibu datang ya!”
“Apa? Hotel apa?” Monica khawatir suaranya bergetar.
“Imperial Family Hotel, hotel bintang 7 mami.” Michael sebelumnya sudah memeriksa data hotel ini, tapi dia baru sadar kalau hotel ini begitu mewah dan terbagus dari beberapa hotel lainnya di dunia.
“Keterlaluan, kalian pagi-pagi kesana buat apa?” Monica tidak habis pikir.
“Kami awalnya turun main, lalu tidak tahu kok bisa sampai disini, Ibu, cepat kesini jemput kami, kami sepertinya tersesat.”
“Kalian...kalian tunggu saja di pintu masuk jangan kemana-mana lagi, tunggu mami kesana jemput kalian.” Selesai bicara, Monica tidak menutup telepon, dan bilang pada Celine kalau mencari anaknya, dari suaranya terdengar begitu khawatir.
“Ibu, kalian jangan buru-buru, pelan-pelan saja, disini ada pak polisi yang menjaga kita.” Michael demi tidak membuat Ibunya buru-buru dan khawatir setengah mati sengaja berbohong.
“Benarkah? Nah, baguslah, kalian tetap disamping pak polisi, jangan pergi kemana-mana sampai Ibu tiba disana.” Perintah Monica.
Michael menutup telepon, Michelle yang duduk di sebelahnya terheran-heran.
“Kakak, kamu kenapa berbohong pada Ibu bilang kalau kita tersesat?” Michelle dengan sangat penasaran bertanya.
“Karena dengan seperti ini Ibu akan dengan cepat datang menjemput kita, sebentar lagi, kita akan menyusun rencana Ayah dan Ibu agar bertemu.”
“Ayah kita siapa?”
“Orang yang kita lihat di tv semalam.”
“Orang yang mirip dengan kakak itu?” Michelle dengan suara anak kecil khasnya bertanya.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved