Bab 5 Pergi Ke Hotel Mencari Ayah
by Sisca
09:35,Sep 06,2019
Michael mengernyitkan dahinya, menscrol ke atas berita terbaru yang muncul dilayar ipadnya, pemberitahuan waktu pertunangan Andi Lau dan Devina Su hari sabtu ini akan dilaksanakan di imperial family hotel.
Michael menggigit bibir bawahnya, kalau laki-laki ini benar Ayahnya, dia tidak bisa membiarkan Ayahnya menikah dengan wanita lain.
Tapi, dia harus bagaimana untuk membuktikan kalau laki-laki itu adalah Ayahnya atau bukan? Kalau hanya melihat dari fisik dan penampilan, laki-laki ini sungguh mirip dengannya, dan juga, Michael merasakan feeling yang sangat kuat, hanya melihat fisik dan penampilan laki-laki ini, dia merasa kalau dia dan laki-laki itu ada hubungan yang lebih.
“Michelle oon, kamu beneran mau cari Ayah?”
“Iya! Aku mau!”
Michael menghitung ketiga jarinya, iya 3 hari lagi hari sabtu, lalu telunjuknya menunjuk adik perempuannya dan menyuruhnya menghampirinya, “Kalau begitu besok temani aku pergi menerima tantangan ya!”
Kedua bola mata Michelle bersinar, “Tantangannya seru tidak?”
“Pastinya seru.” sudut bibir Michael terangkat, dia menundukkan kepala, tersadar foto dari ipadnya terlihat ekspresi Andi Lau yang sama-sama tersenyum mengangkat sudut bibirnya, mereka berdua setelah dilihat-lihat seperti pinang di belah dua.
Di dalam kamar.
Kantor Celine akhir-akhir ini sedang mengajukan desain baju terbaru, tapi dia akhir-akhir ini tidak punya ide baru dan itu membuatnya sedikit stress, apa yang bisa dibantu, Monica Su akan dengan senang hati membantu, ya walaupun dia tidak pro di bidang ini, tapi, di bagian fashion dia masih bisa mengerti sedikit banyaknya.
Karena pekerjaan Monica sekarang adalah spesialis MUA dan dengan fashion sedikit banyaknya masih saling berkaitan.
“Ais! Sudah ah, gak tau mau buat apa, pokoknya malam ini kita harus makan enak.” Ya, hanya makanan yang bisa menghilangkan rasa stress Celine.
“Baik, makanan malam ini aku yang akan mentraktirmu.” Monica tertawa melihat Celine.
Beberapa waktu kemudian, Celine membawa kedua anak Monica jalan-jalan di tengah kota menikmati pemandangan, menjaga kedua anak Monica bukanlah hal yang mudah, harus mengikuti mereka berlarian kesana kemari, setiap hari main seharian sampai lelah baru pulang, jadi, di saat ini, Monica Su dan Celine Xia sudah tidak punya mood melihat berita-berita terbaru setiap harinya.
Mereka lebih tidak tahu kalau di kota A lagi heboh berita besar, berita bahwa putra perusahaan Lau dan putri perusahaan Su akan segera bertunangan.
3 hari kemudian, di pagi hari yang cerah, akhirnya mereka sudah mengelilingi habis semua wisata pemandangan di tengah kota A, dan pagi ini mereka memutuskan untuk tidur santai bermalasan seharian.
Dan ketika Monica dan Celine tengah tidur lelap, pagi sekitar jam 8, 2 orang anak kecil sudah mengenakan baju dengan rapi, Michelle begitu senang mengikuti kakaknya berjalan keluar pintu, kedua anak itu saling menenteng tas punggung, langkah kakinya perlahan tapi pasti berjalan menuju lift.
“Kakak, kita mau mengambil tantangan kemana?”
“Pergi ke hotel, Michelle, kamu pokoknya harus ikutin aku terus, jangan sampai ketinggalan terus hilang ya!”
“Pergi ke hotel buat apa?”
“Cari Ayah.”
“Tapi ibu bilang ayah udah tidur di bawah tanah.”
“Bodoh, Ibu itu bohongi kamu, laki-laki itu bukan Ayah kita! Sekarang, yang kita mau cari, bisa jadi adalah benar-benar Ayah kita.” Michael menjelaskan semuanya pada Michelle.
Michelle mengerjapkan kedua matanya, “Benarkah? Ayah kita ada di dalam hotel?”
“Kita cuma bisa tahu kebenarannya kalau kita pergi kesana.” Michael selesai bicara menggenggam tangan adiknya turun ke bawah, dan sesampai di bawah ada sebuah taksi berhenti disana, Michael dengan cepat menarik tangan adiknya pergi mengejar taksi, dia melihat ke dalam kaca, seorang supir perempuan, Michael tersenyum berkata: “Bibi, bisa tidak bawa kami pergi ke suatu tempat?”
“Anak kecil, orang tua kalian dimana?”
“ibu kita masih...” Michelle mau berkata kalau maminya masih tidur, dan Michael sudah memotong perkataannya, “ibu dan Ayah berantem, kita mau pergi mencari Ayah.”
“Duh! Anak yang malang, ayo naik! Mau pergi kemana?” Supir perempuan itu terlihat begitu sabar dan sangat ramah.
Michelle dengan cepat menutup bibirnya, dari kecil sampai besar, dia selalu mengikuti kakaknya, apa yang di katakan kakaknya, dia selalu menurutinya, jadi, di waktu kebanyakan, kakak akan selalu memanggilnya si oon, dan kakaknya adalah orang yang paling pintar yang pernah ia temui.
Michael menggigit bibir bawahnya, kalau laki-laki ini benar Ayahnya, dia tidak bisa membiarkan Ayahnya menikah dengan wanita lain.
Tapi, dia harus bagaimana untuk membuktikan kalau laki-laki itu adalah Ayahnya atau bukan? Kalau hanya melihat dari fisik dan penampilan, laki-laki ini sungguh mirip dengannya, dan juga, Michael merasakan feeling yang sangat kuat, hanya melihat fisik dan penampilan laki-laki ini, dia merasa kalau dia dan laki-laki itu ada hubungan yang lebih.
“Michelle oon, kamu beneran mau cari Ayah?”
“Iya! Aku mau!”
Michael menghitung ketiga jarinya, iya 3 hari lagi hari sabtu, lalu telunjuknya menunjuk adik perempuannya dan menyuruhnya menghampirinya, “Kalau begitu besok temani aku pergi menerima tantangan ya!”
Kedua bola mata Michelle bersinar, “Tantangannya seru tidak?”
“Pastinya seru.” sudut bibir Michael terangkat, dia menundukkan kepala, tersadar foto dari ipadnya terlihat ekspresi Andi Lau yang sama-sama tersenyum mengangkat sudut bibirnya, mereka berdua setelah dilihat-lihat seperti pinang di belah dua.
Di dalam kamar.
Kantor Celine akhir-akhir ini sedang mengajukan desain baju terbaru, tapi dia akhir-akhir ini tidak punya ide baru dan itu membuatnya sedikit stress, apa yang bisa dibantu, Monica Su akan dengan senang hati membantu, ya walaupun dia tidak pro di bidang ini, tapi, di bagian fashion dia masih bisa mengerti sedikit banyaknya.
Karena pekerjaan Monica sekarang adalah spesialis MUA dan dengan fashion sedikit banyaknya masih saling berkaitan.
“Ais! Sudah ah, gak tau mau buat apa, pokoknya malam ini kita harus makan enak.” Ya, hanya makanan yang bisa menghilangkan rasa stress Celine.
“Baik, makanan malam ini aku yang akan mentraktirmu.” Monica tertawa melihat Celine.
Beberapa waktu kemudian, Celine membawa kedua anak Monica jalan-jalan di tengah kota menikmati pemandangan, menjaga kedua anak Monica bukanlah hal yang mudah, harus mengikuti mereka berlarian kesana kemari, setiap hari main seharian sampai lelah baru pulang, jadi, di saat ini, Monica Su dan Celine Xia sudah tidak punya mood melihat berita-berita terbaru setiap harinya.
Mereka lebih tidak tahu kalau di kota A lagi heboh berita besar, berita bahwa putra perusahaan Lau dan putri perusahaan Su akan segera bertunangan.
3 hari kemudian, di pagi hari yang cerah, akhirnya mereka sudah mengelilingi habis semua wisata pemandangan di tengah kota A, dan pagi ini mereka memutuskan untuk tidur santai bermalasan seharian.
Dan ketika Monica dan Celine tengah tidur lelap, pagi sekitar jam 8, 2 orang anak kecil sudah mengenakan baju dengan rapi, Michelle begitu senang mengikuti kakaknya berjalan keluar pintu, kedua anak itu saling menenteng tas punggung, langkah kakinya perlahan tapi pasti berjalan menuju lift.
“Kakak, kita mau mengambil tantangan kemana?”
“Pergi ke hotel, Michelle, kamu pokoknya harus ikutin aku terus, jangan sampai ketinggalan terus hilang ya!”
“Pergi ke hotel buat apa?”
“Cari Ayah.”
“Tapi ibu bilang ayah udah tidur di bawah tanah.”
“Bodoh, Ibu itu bohongi kamu, laki-laki itu bukan Ayah kita! Sekarang, yang kita mau cari, bisa jadi adalah benar-benar Ayah kita.” Michael menjelaskan semuanya pada Michelle.
Michelle mengerjapkan kedua matanya, “Benarkah? Ayah kita ada di dalam hotel?”
“Kita cuma bisa tahu kebenarannya kalau kita pergi kesana.” Michael selesai bicara menggenggam tangan adiknya turun ke bawah, dan sesampai di bawah ada sebuah taksi berhenti disana, Michael dengan cepat menarik tangan adiknya pergi mengejar taksi, dia melihat ke dalam kaca, seorang supir perempuan, Michael tersenyum berkata: “Bibi, bisa tidak bawa kami pergi ke suatu tempat?”
“Anak kecil, orang tua kalian dimana?”
“ibu kita masih...” Michelle mau berkata kalau maminya masih tidur, dan Michael sudah memotong perkataannya, “ibu dan Ayah berantem, kita mau pergi mencari Ayah.”
“Duh! Anak yang malang, ayo naik! Mau pergi kemana?” Supir perempuan itu terlihat begitu sabar dan sangat ramah.
Michelle dengan cepat menutup bibirnya, dari kecil sampai besar, dia selalu mengikuti kakaknya, apa yang di katakan kakaknya, dia selalu menurutinya, jadi, di waktu kebanyakan, kakak akan selalu memanggilnya si oon, dan kakaknya adalah orang yang paling pintar yang pernah ia temui.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved