Bab 17 Merusak Kontrak

by Hendrick 16:38,Feb 02,2024
"Gina, kudengar kamu sudah menegosiasikan kerja sama dengan Keluarga Zuri di Bogor?"

Di Perusahaan Media Gina, Geraldi yang mengenakan setelan jas dan memiliki sikap anggun, mencari Gina.

"Geraldi, apa kamu punya kabar baik?"

Tanya Gina dengan tidak senang.

"Aku mungkin tidak punya informasi tentang orang lain, tapi kamu berbeda, kamu wanita yang aku kagumi."

Geraldi bertanya dengan rasa ingin tahu, "Gina, siapa yang membuatmu marah? Kamu sidaj menegosiasikan kerja sama dengan Keluarga Zuri di Bogor, seharusnya kamu senang, kenapa kamu terlihat tidak senang?"

"Jangan di bahas lagi, apalagi kalau bukan Stella?"

Sambil berbicara, Gina sambil mengambil kontrak Keluarga Zuri berkata, "Lihatlah sendiri."

"Hah? Kenapa ada nama Stella di kontrak ini?" Geraldi terkejut.

Dia seolah bisa membaca pikiran Gina, "Gina, kamu tidak ingin Stella berbagi denganmu, 'kan?"

"Omong kosong, nenekku bilang siapa pun yang bisa berhasil mendiskusikan kerja sama ini akan menjadi kepala Keluarga Luardi berikutnya. Kalau itu kamu, apa kamu ingin berbagi dengan wanita yang cacat selama separuh hidudpnya?"

Kata Gina dengan dingin.

"Kamu tidak ingin berbagi dengan Gina. Bukankah ini sederhana?"

Geraldi tersenyum dan mengeluarkan ponselnya, kemudian setelah beberapa saat, Geraldi berkata, "Selesai."

"Apanya selesai?"

Gina bertanya balik.

"Aku menelepon Manajer Rico dari Keluarga Zuri. Saat Keluarga Zuri mengumumkan daftar kerja sama secara online, nama kamu yang akan tercantum."

Kata Geraldi dengan penuh arti.

"Apa ini benar?"

Mata Gina dipenuhi dengan kegembiraan.

"Tentu saja, tapi nama Stella ada di kontrak ini ..."

Sebelum Geraldi selesai berbicara, Gina terkekeh, "Aku bisa mengurus nama di kontrak."

Kemudian, Gina menggoda lagi, "Geraldi, bukannya kamu bilasng ingin mengejar sepupuku? Bagaimana?"

"Aku sibuk datang ke pemakaman Jolie selama dua hari terakhir, jadi tidak punya waktu."

Geraldi menggelengkan kepalanya.

Gina pun terdiam mendengar nama Jolie.

Ada kebakaran di Jolie, dan keempat anggota keluarga Jolie tewas terbakar.

Dan sejauh ini.

Gina bahkan tidak tahu kenapa Jolie dikeluarkan dari Asosiasi Dagang Losari.



Di sisi lain.

Stella yang meninggalkan Courtyard Tiergarten, datang ke vila Keluarga Luardi dan ingin memberi tahu neneknya kalau dia dan Gina sudah berhasil menegosiasikan kerja sama dengan Keluarga Zuri di Bogor.

Dan setelah masuk.

Stella melihat Keluarga Luardi sedang mengadakan pesta perayaan.

"Sepupu Wanda, kenapa hari ini begitu meriah? Apa ada acara bahagia untuk Keluarga Luardi?""Stella berjalan ke arah Wanda dan bertanya dengan penasaran.

"Apa kamu tidak tahu? Gina sudah berhasil mendiskusikan kerja sama dengan Keluarga Zuri, Keluarga Zuri akan mengirim seseorang untuk memotong pita dengan Keluarga Luardi besok."

Nada bicara Wanda penuh rasa iri dan cemburu.

Meskipun dia akan menikah dengan Desmon yang kaya dan tampan. Tetapi, di manakah ada suami sebaik dirinya?

Jika bisa.

Wanda sangat berharap dia dan Gina bertukar nyawa.

"Apa? Gina mendiskusikan kerja sama dengan Keluarga Zuri di Bogor, bagaimana denganku?"

Tubuh Stella gemetar.

"Kamu? Hah, apa hubungannya denganmu? Gina yang berbicara padanya, kenapa kamu ingin mendapat pujian dari sepupumu?"

Jovines, yang sedang duduk di kursi roda, mendatangi Stella.

"Tidak, Bibi Ketiga, Gina dan aku pergi ke Courtyard Tiergarten bersama pagi ini, jadi kerjasama itu kita yang ..."

Sebelum Stella selesai berbicara, Gina datang ke vila Keluarga Luardi.

Hari ini Gina seperti pahlawan wanita di pesta makan malam, semua orang terfokus padanya.

Melihat Gina berbicara dan tertawa bersama Nyonya Sania, Stella langsung berlari, "Gina, apa maksudmu? Jelas-jelas kita bersama yang menandatangani kerjasama Sekolah Musik Internasional. Kenapa kamu ingin merebut semuanya?"

"Tanda tangan bersama?"

Melihat Stella yang sedih, Gina langsung berkata, "Stella, apa kamu sakit? Kamu sedang bicara apa di siang hari bolong? Buka matamu dan lihat dengan jelas, dimana ada namamu di kontrak itu?"

Wow.

Melihat kontrak yang diambil Gina di tangannya, Stella pun menjadi kaku lagi.

Karena ...

Di halaman terakhir kontrak, hanya ada nama Gina, bukan Stella.

"Gina! Kamu benar-benar mengubah kontraknya?" Stella sangat marah sampai kakinya gemetar.

"Aku mengubah kontrak? Haha, bercanda. Kerja sama itu awalnya aku yang bicarakan. Kenapa aku harus mengubahnya? Dan kamu, Stella , kamu hanya seorang pengangguran tanpa koneksi, atas dasar apa kamu bisa pergi ke Keluarga Zuri untuk bernegosiasi? Berdasarkan angan-anganmu, atau berdasarkan impianmu?"

Gina tertawa.

"Berdasarkan Dic ..."

Stella ingin berkata karena berkat Dicky yang menyapa Keluarga Zuri, tapi dia menelan kalimat itu lagi begitu membuka mulutnya.

"Dic apa? Jangan bilang Dicky si udik desa itu! Kalau Dicky kenal orang dari Keluarga Zuri, apa dia akan menikah orang cacat sepertimu?"

Gina mencibir.

"Bahkan kalau Dicky tidak mengenal siapa pun dari Keluarga Zuri, kerja sama ini dinegosiasikan antara kamu dan aku."

Stella berteriak frustrasi.

"Stella, Keluarga Zuri sudah menerbitkan daftar kerja sama secara online. Nama dalam daftar itu jelas milik Gina. Kenapa kamu bersikeras mengambilnya?"

Ibu Gina tidak tahan lagi, "Seekor burung pipit mempunyai nasibnya sendiri. Jika kamu tidak bisa menegosiasikan kerja sama, mengapa harus mencoba menipu sepupumu?"

"Bibi , aku tidak menipu ..."

Stella terlihat sedih.

"Kamu berani bilang tidak? Stella! Kamu benar-benar mengecewakanku!" Nyonya Sania memarahi Stella.

"Sudahlah, nenek, Stella mungkin punya harga diri yang terlalu rendah dan tidak punya kehidupan yang lebih baik dariku. Aku bisa mengertinya. Lagipula ... dia menikah dengan pria yang aku tinggalkan."

Berbicara sampai disini, Gina mengangkat kepalanya lagi dan berkata pada Stella, "Stella, aku beri tahu kamu terakhir kali, kerja sama antara Keluarga Zuri aku yang melakukannya, tidak ada hubungannya denganmu."

"Dan juga, besok Keluarga Zuri akan mengirim seseorang ke Keluarga Luardi untuk memotong pita. Orang-orang dari semua keluarga kaya di Kota Bandung akan datang untuk menonton upacara tersebut."

"Dan saat itu, aku tidak ingin kamu merusak reputasi Keluarga Luardi!"

Setelah dia selesai berbicara, anggota keluarga Luardi yang lain di belakangnya berkata, "Gina, apa yang kamu dan Stella bicarakan?! Cepat usir dia keluar, tidak tidak perlu datang untuk memotong pita besok dengan Keluarga Zuri dan Keluarga Luardi! Agar tidak membuat malu!"

"Itu benar."

"Stella, pergilah. Tiga hari ke depan, kamu jangan datang ke Keluarga Luardi. Keluarga Luardi tidak menyambutmu."

"Kalian ..." Mata Stella memerah melihat tidak ada seorang pun di keluarga Luardi yang mempercayainya, kemudian sambil mengusap air matanya, sambil berlari keluar.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

200