Bab 16 Kerjasama Berhasil

by Hendrick 16:38,Feb 02,2024
"Apa? Nona Wenny sudah menunggu Stella? Bagaimana mungkin?"

Gina tidak percaya mendengar kata-kata penjaga keamanan Courtyard Tiergarten.

Apa identitas Wenny?

Apa identitas Stella?

Berdasarkan status keduanya, mereka tidak bisa bertemu, tapi ...

Melihatnya.

Stella menghilang dari pandangannya, Gina pun langsung mengejarnya begitu tersadar.

"Nona, tolong berhenti, Courtyard Tiergarden menolak pengunjung hari ini."

Kata seorang penjaga keamanan yang menghentikan Gina.

"Aku sepupunya, kita datang bersama."

Gina buru-buru menunjuk ke arah Stella dan melambai sambil berteriak, "Stella, Stella, tunggu aku!"

Wow.

Stella berhenti melihat Gina.

Melihat hal itu, penjaga keamanan pun melepaskannya.

Datang ke Courtyard Tiergarten.

Gina mendekati Stella dan bertanya, "Kenapa Nona Wenny bisa ingin bertemu denganmu?"

"Aku tidak tahu."

Stella menggelengkan kepalanya dan terdiam sebentar, kemudian teringat dengan perkataan Dicky pagi ini, "Mungkin Dicky sempat menyapa Keluarga Zuri, jadi Nona Wenny ingin mendiskusikan kerja sama denganku tentang Sekolah Musik Internasional."

"Dicky?"

Gina terkejut, kemudian berkata dengan sinis, "Stella, kamu bisa membohongi dirimu sendiri, apa kamu kira aku sebodoh kamu? Apa identita Dicky? Dia hanya orang desa dari pegunungan, bisa kenal dengan anggota Keluarga Zuri? Kalau dia memiliki koneksi seperti itu, apa dia akan menikahi orang cacat sepertimu?"

"Kalau begitu, aku tidak tahu."

Stella tidak berkata apa-apa lagi.

Sebenarnya di dalam hatinya, dia juga menganggap perkataan Dicky sebagai candaan.

Status Keluarga Zuri di Provinsi Jabar sangat tinggi.

Eddy adalah penguasa legendaris di Soreang …

Kalau Dicky punya hubungan dengan Keluarga Zuri, maka Dicky lebih kuat dari Desmon.

Meskipun Stella berpikir kalau Dicky bisa mencapai kesuksesan di Kota Bandung ke depannya, dia tetap tidak akan berkhayal yang tidak realistis.

Sederhana adalah yang terbaik.

"Stella, aku ingat sebelum ayahmu meninggal, dia sepertinya pernah ke Provinsi Padang? Mungkinkah Nona Wenny bertemu denganmu ada hubungannya dengan kematian ayahmu?"

Memikirkan ayah Stella, Gina pun tidak tahan ingin berbicara.

Karena sampai saat ini, kabar Chandra Liunardi meninggal masih belum diketahui.

"Berita kematian ayahku?"

Stella pun sedikit gemetar mendengar perkataa Gina.

Tapi tidak menunggu dia untuk berpikir.

Ada seorang gadis berjalan ke arahnya di halaman Courtyard Tiergarten.

Gadis itu berusia sekitar delapan belas atau sembilan belas tahun, mengenakan pita biru dan sangat ceria.

"Halo, Nona Wenny."

Melihat Wenny yang sedikit lemah, Gina langsung membungkuk dan memberi hormat. Di saat yang sama, dia juga mendorong Stella di sampingnya, "Stella, kenapa berdiri saja? Membungkuk."

"""Oke ..."""

Setelah sadar, Stella juga membungkuk pada Wenny.

"Nona Stella, kamu tidak perlu bersikap sopan."

Wenny memandang Stella di depannya.

Meskipun pihak lain mengenakan seragam OL di tempat kerja, temperamennya bersih, seperti wangi bunga lili, sama sekali tidak membawa jejak kejahatan.

Pantas saja.

Dokter Dicky membuka mulutnya untuk wanita ini.

Karena Stella sangat cantik.

"Nona Wenny, aku ingin bertanya, mengapa kamu ingin bertemu Stella…?"

Wajah Gina penuh dengan rasa ingin tahu sambil menatap Wenny.

"Aku ingin bertemu Nona Stella untuk mendiskusikan kerja sama dengannya."

Saat Wenny berbicara, dia mengeluarkan setumpuk dokumen dari tas kulit Hermès di belakangnya.

Di dalam dokumen.

Kalimat "Tawaran Sekolah Musik Internasional Bandung" tertulis di atasnya.

"Nona Stella, selama kamu menandatangani kontrak, kamu akan bertanggung jawab penuh atas investasi Keluarga Zuri dalam proyek Sekolah Musik Internasional di Jabar."

Kata Wenny dengan tenang sambil menearuh dokumen kontrak di depan Stella.

"Ini? Apa kamu benar-benar memintaku untuk membahas kerja sama?"

Hati Stella gemetar.

Dengan panik sambil memikirkan Dicky, tapi sebelum Stella bertanya, dia melihat Gina yang sudah mengambil alih kontrak terlebih dahulu dan berkata pada Wenny, "Terima kasih, Nona Wenny, karena mempercayai Keluarga Luardi kami. Jangan khawatir, Keluarga Luardi akan melakukan yang terbaik untuk membangun Sekolah Musik Internasional."

Setelah berbicara, Gina langsung menandatangani namanya di kontrak, dan langsung menyerahkan kontrak pada Stella, "Kenapa berdiri diam? Cepat tanda tangan!"

Meskipun sedikit tidak puas dengan pandangan Gina, Stella tetap menandatangani namanya dengan diam.

Sampai diskusi kerjasama selesai.

Wenny pun menyuruh mereka pulang, "Kalian berdua bisa kembali. Akhir-akhir ini aku merasa tidak enak badan dan perlu istirahat."

"Itu ... Nona Wenny, aku tidak tahu, apa kamu kenal seseorang bernama Chandra Liunardi?"

Stella tiba-tiba memanggil Wenny dan bertanya.

Karena Keluarga Luardi belum tahu penyebab kematian ayahnya, dan Keluarga Zuri, sebagai yang terkuat di Provinsi Jabar, mungkin pernah mendengarnya.

"Chandra? Namanya tidak asing."

Wenny memikirkannya.

"Nona Wenny, Chandra adalah praktisi seni bela diri yang berlatih bersama kamu saat itu."

Kata seorang Keluarga Zuri di sebelahnya dengan hormat.

"Oh, dia?"

Wenny tiba-tiba sadar.

Mata Stella memerah saat tahu Wenny mengenal ayahnya, kemudian bertanya dengan gemetar, "Nona Wenny, apa kamu tahu bagaimana ayahku meninggal saat itu?"

"Ayahmu sudah meninggal?"

Wenny terlihat curiga, "Chandra masih sehat saat pergi dari Keluarga Zuri."

...

Stella tidak bertanya lagi melihat Wenny tidak tahu penyebab kematian Chandra.

Di sisi lain, Gina di sebelahnya terlihat agak aneh.

Ternyata Paman kelima pergi ke Provinsi Padang dan berlatih bersama dengan Nona Wenny?

Setelah pergi dari Courtyard Tiergarten.

Gina kembali ke vila Keluarga Luardi dengan kontrak 'Sekolah Musik Internasional' itu.

Tapi Stella berkata pelan, "Gina, berikan aku kontraknya."

"Kenapa harus memberimu?"

Gina bertanya balik.

"Kerja sama Sekolah Musik Internasional ini aku yang bicarakan."

Kata Stella.

"Kamu yang bicarakan? Haha, bercanda, Nona Wenny ingin bertemu dengan kamu karena Keluarga Luardi punya reputasi yang baik di industri konstruksi."

"Bahkan kalau kamu tidak datang hari ini, Nona Wenny juga akan bekerjasama denganku."

"Atau? Apa menurutmu Nona Wenny bertemu denganmu karena Dicky menyapanya? Hah, kalau bisa, telepon Dicky sekarang dan minta dia datang ke Courtyard Tiergarten, aku ingin melihatnya, apa Nona Wenny akan memperhatikan dia?"

"Aku ..." Menghadapi Gina yang mendominasi, Stella tidak berani menelepon.

"Kenapa? Kamu tidak berani menelepon? Apa perlu aku yang menelepon Dicky?"

Kata Gina dengan nada menghina saat melihat Stella menggigit bibir tipisnya.

"Lupakan saja, Dicky masih bekerja, dia pasti tidak ada waktu."

Stella memikirkan alasannya.

Sebenarnya, dia tidak menyangka Dicky bisa mengenal Wenny.

Apalagi.

Namanya juga tercantum dalam kontrak, dan dia menerima setengahnya dari itu.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

200