Bab 1 Mengambil Alih
by Anderson
18:02,Jan 31,2024
Kota Jakarta.
Villa Embrace yang ramai di masa lalu, sudah dibersihkan. Ratusan mobil mewah parkir depan Villa dan ribuan pria berbaju hitam berdiri di kedua sisi sambil menunggu dengan hormat.
Ada lebih dari puluhan orang yang duduk di aula Villa. Di antaranya terdapat orang terkaya di Kota Jakarta, Ketua Serikat Dagang Jakarta, keempat keluarga konglomerat dan anggota keluarga inti mereka.
Mereka adalah orang-orang paling berpengaruh di Kota Jakarta yang sangat berkuasa.
Kini mereka malah duduk tegak, tampak berhati-hati, bahkan tak berani pamer.
"Cit!"
Pintu aula terbuka. Orang-orang berpengaruh itu secara refleks berdiri dan melihat ke arah pintu.
Seorang pria muda berusia awal dua puluhan masuk, memandang mereka dan mengulurkan tangan kirinya. "Ketua Organisasi Tabib Suci, semuanya kenal, 'kan?"
Pria itu mengenakan cincin khusus di tangannya, berwarna merah seperti darah, dengan tiga karakter kuno terukir di atasnya, Organisasi Tabib Suci.
"Selamat datang, Tuan Muda!"
Melihat cincin itu, semua orang langsung berlutut dan menyambut dengan serempak.
Mereka baru saja menerima perintah kalau Tuan Muda dari Organisasi Tabib Suci sudah kembali dan menunggu di sini.
Wilson Adiningrat mengangguk puas. Dia melambai tangan menyuruh mereka untuk duduk dan berkata, "Aku memanggil kalian ke sini untuk membahas masalah yang sangat penting. Gunakan semua sumber kalian untuk menyelidiki seorang wanita bernama Callista. Ini fotonya."
Wilson mengeluarkan selebar foto dan semua orang langsung mengeluarkan ponsel mereka untuk memotret foto itu.
Setelah memberikan instruksi dan bertukar kontak, Wilson pun bersiap untuk pergi.
"Selamat jalan, Tuan Muda .…"
Saat semua orang hendak mengantar kepergiannya, Wilson tiba-tiba berbalik dan bertanya, "Omong-omong, di antara kalian siapa yang paling kaya? Pinjamkan aku uang dulu."
"Ehm…."
Begitu kata-kata ini keluar, semua orang saling memandang dengan kaget.
Kemudian, semua orang segera mengeluarkan kartu bank mereka dan memberikannya dengan hormat. "Tuan Muda, terimalah."
"Tuan Muda, ini hanya sedikit yang bisa aku berikan."
Ketika bertemu Tuan Muda untuk pertama kalinya, mereka mau meninggalkan kesan yang baik. Mereka takut tidak memiliki kesempatan untuk pamer, jadi mereka buru-buru memberikan kartu mereka kepada Wilson, mau langsung memasukkannya ke dalam saku Wilson.
Melihat semua orang memegang kartu emas, kartu hitam dan lainnya, Wilson merasa pusing. Dia baru saja kembali dan tidak punya uang. Dia hanya mau meminjam uang dari salah satu dari mereka, tetapi tiba-tiba semua orang memberinya uang?
Melihat tatapan penuh harap di mata semua orang besar, Wilson hanya menerima semuanya. Kalau tidak, dia takut orang-orang ini tidak akan bisa tidur nyenyak.
Tepat setelah meninggalkan Villa, Wilson menerima telepon, "Anna, kamu sudah pulang belum? Aku akan pergi menemuimu pada jam dua."
Anna Franda adalah pacar Wilson, yang sudah lima tahun tidak dia temui.
Saat masih kuliah, Anna dianiaya oleh anak orang kaya bernama Peter Janika. Wilson yang masih muda dan energik, memukul Peter dengan botol bir.
Mengandalkan kekuatan keluarganya, Peter mencari orang untuk mengalahkan Wilson dan melemparkannya ke gunung tandus.
Saat Wilson bangun, dia sudah berada di kuil lusuh. Orang yang menyelamatkannya adalah seorang lelaki tua. Baru kemudian Wilson menyadari kalau lelaki tua ini adalah dewa yang hidup.
Wilson mengikutinya selama lima tahun dan mempelajari semua jenis keterampilan magis, keterampilan medis kuno yang sudah punah dan segala jenis kemampuan yang tak bisa dideskripsikan.
Selama bertahun-tahun, Wilson juga ingin pulang, tetapi lelaki tua itu tidak mengizinkannya pergi sampai dia memenuhi persyaratannya. Wilson pernah mencoba menyelinap pulang berkali-kali, tetapi lelaki tua itu mengetahuinya dan membawanya kembali.
Orang tua itu sangat misterius. Wilson hanya tahu secara kasar kalau dia adalah pemimpin Organisasi Tabib Suci dan dia sangat kuat.
Beberapa hari yang lalu, lelaki tua itu memberinya cincin. Dia mengatakan Wilson bisa mengatur semua anggota Organisasi Tabib Suci dan memintanya untuk mencari seorang wanita bernama Callista Lewardi ketika dia kembali.
Kalau dihitung-hitung, Callista adalah senior Wilson, seorang murid perempuan yang diterima oleh lelaki tua itu beberapa tahun yang lalu. Dia meramal kalau Callista akan mengalami bencana besar dalam waktu dekat. Jadi, dia meminta Wilson untuk menemukannya dan membantunya mengatasi bencana itu.
Orang-orang berkuasa di Kota Jakarta barusan adalah kekuatan eksternal yang dikembangkan oleh Organisasi Tabib Suci di Kota Jakarta. Wilson berencana membiarkan mereka membantu mencari tahu informasi tentang Callista terlebih dahulu.
…
Berpikir kalau dia berhutang terlalu banyak pada Anna setelah tidak bertemu selama lima tahun, Wilson mengeluarkan ponselnya dan menelepon orang terkaya Derrick Senopati. Wilson memintanya untuk menyiapkan beberapa hadiah dan mengirimkannya pada Anna sebagai kompensasi.
"Wilson, kamu sudah melihatnya sendiri. Anna sedang hamil dan kamu akan menjadi seorang ayah dalam beberapa bulan, kamu tidak boleh menindasnya."
"Aku tidak punya terlalu banyak persyaratan, tapi setidaknya kamu harus membeli rumah. Sedangkan untuk maharnya ... kamu bisa memberikannya sesuai keinginanmu. Delapan ratus juta atau satu miliar sudah cukup."
Sesampainya di kediaman Franda, ibu Anna mulai mengajukan tuntutan pada Wilson.
Anna sedang hamil dan anak tersebut bukan anak Wilson.
Dia tampak seperti mendapat untung dengan membiarkan Wilson mengambil alih.
"Omong-omong, Wilson, setelah membeli rumah, ibumu tidak bisa tinggal di sana. Dia tidak peduli dengan kebersihan dan itu akan memengaruhiku membesarkan anak."
Anna yang berada di sebelah ibunya berkata sambil mengelus perutnya.
Selama kepergian Wilson, Anna sudah menikah dengan seorang bos yang berkeluarga dan sudah melakukan beberapa kali aborsi. Kali ini dia hamil lagi, rumah sakit bilang dia tidak bisa melakukan aborsi lagi karena risikonya terlalu tinggi.
Kedatangan Wilson menyelesaikan masalah mendesaknya.
Wilson meliriknya dengan ringan. Anna memakai riasan tebal, wajahnya penuh dengan kosmetik.
Sekarang Wilson meragukan penglihatannya sebelumnya.
"Heh!"
Wilson tersenyum tipis, berdiri dan pergi.
Saat dia masuk, dia merasakan aura beberapa pria di sekitar Anna. Tampaknya Anna sangat nakal dalam beberapa tahun terakhir. Wanita seperti itu hanya bisa membuat Wilson sakit. Wilson bahkan tidak mau tinggal di sana satu menit lebih lama lagi.
"Wilson, apa maksudmu?"
Melihat Wilson yang tertawa, Anna merasa tidak senang.
Tanpa mengatakan apa-apa, Wilson langsung berbalik dan pergi. Dia senang dia sudah pergi selama lima tahun.
"Brengsek, memangnya siapa kamu? Biar kuberitahu, kalau kamu keluar dari pintu ini hari ini, bahkan kalau kamu berlutut dan memohon pada Anna, kamu tidak akan punya kesempatan lagi."
Melihat Wilson benar-benar sudah pergi, ibu Anna berdiri dan mengutuk.
Berani-beraninya Wilson tidak menyukai putrinya?
"Sudahlah Bu, menikah dengan orang seperti itu hanya merendahkan seleraku. Selama aku buka mulut, pasti banyak orang yang mau menikah denganku ...."
Anna juga mengumpat dengan marah. Dia sudah menikmati kehidupan kaya dalam beberapa tahun terakhir dan sudah lama meremehkan Wilson. Kalau dia tidak hamil, dia bahkan tidak akan melirik Wilson.
Tiba-tiba telepon berdering.
Anna menjawab panggilan itu dan mendengarkan beberapa patah kata, lalu menutup telepon dan bergumam, "Konyol."
"Ada apa Anna?" tanya ibunya.
Anna melemparkan ponselnya ke samping. "Ada pria bodoh yang berpura-pura menjadi CEO Derrick dan berkata dia datang untuk membawakanku hadiah."
"Sekarang para penipu ini semakin berani. Bahkan orang kaya seperti Senopati pun berani mereka tiru."
Ibu Anna juga mengejek.
"Gimana kalau ... kita turun dan melihat-lihat. Pokoknya, tidak ada ruginya, jadi anggap saja itu seperti jalan-jalan."
Karena materialistis, dia memikirkannya lagi dan memutuskan untuk keluar melihat-lihat, jadi dia menarik Anna keluar.
"Minggir, anjing yang baik tidak akan menghalangi jalan."
Wilson sedang menunggu lift ketika Anna dan ibunya mendekat dan mendorongnya menjauh.
Di lantai bawah di kompleks, Derrick sedang menunggu bersama beberapa anak buahnya. Dua sedan mewah diparkir di belakangnya. Orang yang lewat memandangnya dan melirik dengan iri.
Saat Anna dan ibunyanya turun ke bawah, mereka membeku di tempat setelah melihat pemandangan ini.
Wah, benaran datang?
Mereka sudah berkali-kali melihat tokoh berpengaruh itu di video.
Villa Embrace yang ramai di masa lalu, sudah dibersihkan. Ratusan mobil mewah parkir depan Villa dan ribuan pria berbaju hitam berdiri di kedua sisi sambil menunggu dengan hormat.
Ada lebih dari puluhan orang yang duduk di aula Villa. Di antaranya terdapat orang terkaya di Kota Jakarta, Ketua Serikat Dagang Jakarta, keempat keluarga konglomerat dan anggota keluarga inti mereka.
Mereka adalah orang-orang paling berpengaruh di Kota Jakarta yang sangat berkuasa.
Kini mereka malah duduk tegak, tampak berhati-hati, bahkan tak berani pamer.
"Cit!"
Pintu aula terbuka. Orang-orang berpengaruh itu secara refleks berdiri dan melihat ke arah pintu.
Seorang pria muda berusia awal dua puluhan masuk, memandang mereka dan mengulurkan tangan kirinya. "Ketua Organisasi Tabib Suci, semuanya kenal, 'kan?"
Pria itu mengenakan cincin khusus di tangannya, berwarna merah seperti darah, dengan tiga karakter kuno terukir di atasnya, Organisasi Tabib Suci.
"Selamat datang, Tuan Muda!"
Melihat cincin itu, semua orang langsung berlutut dan menyambut dengan serempak.
Mereka baru saja menerima perintah kalau Tuan Muda dari Organisasi Tabib Suci sudah kembali dan menunggu di sini.
Wilson Adiningrat mengangguk puas. Dia melambai tangan menyuruh mereka untuk duduk dan berkata, "Aku memanggil kalian ke sini untuk membahas masalah yang sangat penting. Gunakan semua sumber kalian untuk menyelidiki seorang wanita bernama Callista. Ini fotonya."
Wilson mengeluarkan selebar foto dan semua orang langsung mengeluarkan ponsel mereka untuk memotret foto itu.
Setelah memberikan instruksi dan bertukar kontak, Wilson pun bersiap untuk pergi.
"Selamat jalan, Tuan Muda .…"
Saat semua orang hendak mengantar kepergiannya, Wilson tiba-tiba berbalik dan bertanya, "Omong-omong, di antara kalian siapa yang paling kaya? Pinjamkan aku uang dulu."
"Ehm…."
Begitu kata-kata ini keluar, semua orang saling memandang dengan kaget.
Kemudian, semua orang segera mengeluarkan kartu bank mereka dan memberikannya dengan hormat. "Tuan Muda, terimalah."
"Tuan Muda, ini hanya sedikit yang bisa aku berikan."
Ketika bertemu Tuan Muda untuk pertama kalinya, mereka mau meninggalkan kesan yang baik. Mereka takut tidak memiliki kesempatan untuk pamer, jadi mereka buru-buru memberikan kartu mereka kepada Wilson, mau langsung memasukkannya ke dalam saku Wilson.
Melihat semua orang memegang kartu emas, kartu hitam dan lainnya, Wilson merasa pusing. Dia baru saja kembali dan tidak punya uang. Dia hanya mau meminjam uang dari salah satu dari mereka, tetapi tiba-tiba semua orang memberinya uang?
Melihat tatapan penuh harap di mata semua orang besar, Wilson hanya menerima semuanya. Kalau tidak, dia takut orang-orang ini tidak akan bisa tidur nyenyak.
Tepat setelah meninggalkan Villa, Wilson menerima telepon, "Anna, kamu sudah pulang belum? Aku akan pergi menemuimu pada jam dua."
Anna Franda adalah pacar Wilson, yang sudah lima tahun tidak dia temui.
Saat masih kuliah, Anna dianiaya oleh anak orang kaya bernama Peter Janika. Wilson yang masih muda dan energik, memukul Peter dengan botol bir.
Mengandalkan kekuatan keluarganya, Peter mencari orang untuk mengalahkan Wilson dan melemparkannya ke gunung tandus.
Saat Wilson bangun, dia sudah berada di kuil lusuh. Orang yang menyelamatkannya adalah seorang lelaki tua. Baru kemudian Wilson menyadari kalau lelaki tua ini adalah dewa yang hidup.
Wilson mengikutinya selama lima tahun dan mempelajari semua jenis keterampilan magis, keterampilan medis kuno yang sudah punah dan segala jenis kemampuan yang tak bisa dideskripsikan.
Selama bertahun-tahun, Wilson juga ingin pulang, tetapi lelaki tua itu tidak mengizinkannya pergi sampai dia memenuhi persyaratannya. Wilson pernah mencoba menyelinap pulang berkali-kali, tetapi lelaki tua itu mengetahuinya dan membawanya kembali.
Orang tua itu sangat misterius. Wilson hanya tahu secara kasar kalau dia adalah pemimpin Organisasi Tabib Suci dan dia sangat kuat.
Beberapa hari yang lalu, lelaki tua itu memberinya cincin. Dia mengatakan Wilson bisa mengatur semua anggota Organisasi Tabib Suci dan memintanya untuk mencari seorang wanita bernama Callista Lewardi ketika dia kembali.
Kalau dihitung-hitung, Callista adalah senior Wilson, seorang murid perempuan yang diterima oleh lelaki tua itu beberapa tahun yang lalu. Dia meramal kalau Callista akan mengalami bencana besar dalam waktu dekat. Jadi, dia meminta Wilson untuk menemukannya dan membantunya mengatasi bencana itu.
Orang-orang berkuasa di Kota Jakarta barusan adalah kekuatan eksternal yang dikembangkan oleh Organisasi Tabib Suci di Kota Jakarta. Wilson berencana membiarkan mereka membantu mencari tahu informasi tentang Callista terlebih dahulu.
…
Berpikir kalau dia berhutang terlalu banyak pada Anna setelah tidak bertemu selama lima tahun, Wilson mengeluarkan ponselnya dan menelepon orang terkaya Derrick Senopati. Wilson memintanya untuk menyiapkan beberapa hadiah dan mengirimkannya pada Anna sebagai kompensasi.
"Wilson, kamu sudah melihatnya sendiri. Anna sedang hamil dan kamu akan menjadi seorang ayah dalam beberapa bulan, kamu tidak boleh menindasnya."
"Aku tidak punya terlalu banyak persyaratan, tapi setidaknya kamu harus membeli rumah. Sedangkan untuk maharnya ... kamu bisa memberikannya sesuai keinginanmu. Delapan ratus juta atau satu miliar sudah cukup."
Sesampainya di kediaman Franda, ibu Anna mulai mengajukan tuntutan pada Wilson.
Anna sedang hamil dan anak tersebut bukan anak Wilson.
Dia tampak seperti mendapat untung dengan membiarkan Wilson mengambil alih.
"Omong-omong, Wilson, setelah membeli rumah, ibumu tidak bisa tinggal di sana. Dia tidak peduli dengan kebersihan dan itu akan memengaruhiku membesarkan anak."
Anna yang berada di sebelah ibunya berkata sambil mengelus perutnya.
Selama kepergian Wilson, Anna sudah menikah dengan seorang bos yang berkeluarga dan sudah melakukan beberapa kali aborsi. Kali ini dia hamil lagi, rumah sakit bilang dia tidak bisa melakukan aborsi lagi karena risikonya terlalu tinggi.
Kedatangan Wilson menyelesaikan masalah mendesaknya.
Wilson meliriknya dengan ringan. Anna memakai riasan tebal, wajahnya penuh dengan kosmetik.
Sekarang Wilson meragukan penglihatannya sebelumnya.
"Heh!"
Wilson tersenyum tipis, berdiri dan pergi.
Saat dia masuk, dia merasakan aura beberapa pria di sekitar Anna. Tampaknya Anna sangat nakal dalam beberapa tahun terakhir. Wanita seperti itu hanya bisa membuat Wilson sakit. Wilson bahkan tidak mau tinggal di sana satu menit lebih lama lagi.
"Wilson, apa maksudmu?"
Melihat Wilson yang tertawa, Anna merasa tidak senang.
Tanpa mengatakan apa-apa, Wilson langsung berbalik dan pergi. Dia senang dia sudah pergi selama lima tahun.
"Brengsek, memangnya siapa kamu? Biar kuberitahu, kalau kamu keluar dari pintu ini hari ini, bahkan kalau kamu berlutut dan memohon pada Anna, kamu tidak akan punya kesempatan lagi."
Melihat Wilson benar-benar sudah pergi, ibu Anna berdiri dan mengutuk.
Berani-beraninya Wilson tidak menyukai putrinya?
"Sudahlah Bu, menikah dengan orang seperti itu hanya merendahkan seleraku. Selama aku buka mulut, pasti banyak orang yang mau menikah denganku ...."
Anna juga mengumpat dengan marah. Dia sudah menikmati kehidupan kaya dalam beberapa tahun terakhir dan sudah lama meremehkan Wilson. Kalau dia tidak hamil, dia bahkan tidak akan melirik Wilson.
Tiba-tiba telepon berdering.
Anna menjawab panggilan itu dan mendengarkan beberapa patah kata, lalu menutup telepon dan bergumam, "Konyol."
"Ada apa Anna?" tanya ibunya.
Anna melemparkan ponselnya ke samping. "Ada pria bodoh yang berpura-pura menjadi CEO Derrick dan berkata dia datang untuk membawakanku hadiah."
"Sekarang para penipu ini semakin berani. Bahkan orang kaya seperti Senopati pun berani mereka tiru."
Ibu Anna juga mengejek.
"Gimana kalau ... kita turun dan melihat-lihat. Pokoknya, tidak ada ruginya, jadi anggap saja itu seperti jalan-jalan."
Karena materialistis, dia memikirkannya lagi dan memutuskan untuk keluar melihat-lihat, jadi dia menarik Anna keluar.
"Minggir, anjing yang baik tidak akan menghalangi jalan."
Wilson sedang menunggu lift ketika Anna dan ibunya mendekat dan mendorongnya menjauh.
Di lantai bawah di kompleks, Derrick sedang menunggu bersama beberapa anak buahnya. Dua sedan mewah diparkir di belakangnya. Orang yang lewat memandangnya dan melirik dengan iri.
Saat Anna dan ibunyanya turun ke bawah, mereka membeku di tempat setelah melihat pemandangan ini.
Wah, benaran datang?
Mereka sudah berkali-kali melihat tokoh berpengaruh itu di video.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved