Bab 14 Harga Setinggi Langit

by Gembeel_Elite 14:58,Jan 02,2024
Di lantai tiga Villa.

Adrian melihat ayah Mia yang sedang berbaring di ranjang dan sedang diinfus. Matanya terpejam, bibirnya berwarna ungu dan tubuhnya kurus seperti kayu kering.

Tidak ada tanda-tanda kehidupan.

Ini adalah orang yang hampir melangkah ke gerbang neraka, keterampilan medis di dunia pun tidak bisa menyelamatkannya!

Bahkan Adrian merasakan energi mematikan pada orang ini! Udara kematian hampir memenuhi dadanya!

Begitu energi kematian sampai kepala, dewa sekali pun tidak dapat menyelamatkannya!

Melihat Adrian menggelengkan kepalanya, Mia berjalan ke sisinya dan menjelaskan, "Beberapa tahun ini ayahku selalu sibuk mengurus bisnisnya dan tidak memperhatikan kesehatan tubuhnya. Bulan lalu dia melakukan pemeriksaan, dia didiagnosis menderita kanker paru-paru stadium akhir. Kami pergi ke rumah sakit terbaik di luar negeri untuk mengobatinya, tapi tidak ada perubahan sama sekali. Dokter bilang ayahku hanya memiliki waktu tiga hari untuk bertahan hidup. Kami akhirnya mempekerjakan Dokter Firman dari ibu kota, yang memperpanjang hidup ayahku sampai hari ini."

"Kemarin Dokter Firman memberi tahuku kemungkinan ayahku hanya memiliki waktu satu hari untuk bertahan hidup."

"Ibuku belum mengetahui hal ini, jadi aku harap kamu dapat membantuku menyembunyikannya dari ibuku. Aku benar-benar memohon padamu, kamu tidak akan kehilangan satu sen pun uang yang aku janjikan."

Begitu ingin berbicara, Adrian melihat seorang wanita berbaju cheongsam berjalan mendekat, diikuti seorang lelaki tua berjas putih di sampingnya.

Wanita ini seharusnya adalah ibu Mia, wanita inilah yang diminta Mia untuk dia tipu.

Adapun lelaki tua berjas putih di sampingnya, dia mungkin adalah Dokter Firman yang dibicarakan Mia.

Mira mendekati Mia dan mulai menangis. Dia memeluk Mia erat-erat, "Mia, ibu baru saja mendengar Dokter Firman bilang kalau Hadi tidak punya banyak waktu. Apakah itu benar? Jika Hadi mati, apa gunanya aku hidup!"

Mata Mia terbelalak dan dia langsung melihat Dokter Firman yang berada di sampingnya.

Sebelum dia pergi, dia sudah berpesan kepada Dokter Firman! Tidak boleh mengatakan kebenarannya pada ibunya!

Tapi melihat situasinya saat ini.

Ini membuatnya lengah!

Dokter Firman yang sedang berdiri berkata terus terang, "Nona Mia, aku minta maaf. Aku tidak dapat menerima uangmu, ini adalah hidup manusia. Kami sebagai dokter bertanggung jawab atas apa yang kami katakan."

"Kamu..." Mia ingin marah!

Orang tua ini terlalu hina. Sebelumnya pergi, Dokter Firman berjanji padanya tidak akan mengatakan kebenarannya kepada ibunya, tapi setelah dia pergi Dokter Firman mengkhianatinya!

Pada saat ini, seorang pemuda berusia sekitar 30 tahun juga masuk ke kamar.

Pemuda yang masuk ke kamar adalah saudara tiri Mia Luke! Angga Luke!

"Mia, kita sebagai manusia harus jujur. Lahir, tua, sakit dan mati adalah hal yang wajar. Kenapa kamu menyembunyikannya dari ibu? Mungkin sekarang ayah sudah mati, jadi aku sudah mengatur perusahaan pemakaman untuk ayah."

Saat melihat Angga datang, Mia akhirnya mengerti!

Orang ini selalu ingin mewarisi harta warisan ayahnya. Awalnya, setelah ayahnya mati, harta itu dibagi rata di antara mereka bertiga!

Jika ibunya juga sakit dan mati, maka dia yang akan mendapatkan lebih banyak harta warisan!

Sangat hina! Sangat menjijikkan!

Mendengar kata-kata Angga, Mira sudah menangis dan hampir pingsan!

Untungnya, Dokter Firman membantu Mira sebelum terjatuh ke lantai.

Dokter Firman melihat Hadi yang terbaring di atas ranjang, dia menghela nafas dan berkata, "Nyonya, aku turut berduka cita."

Mira tidak tahan lagi, dia berlari ke dinding ingin bunuh diri!

"Hadi, aku akan menemanimu!"

Wajah Mia berubah pucat. Dia ingin menghentikan ibunya, tapi sudah terlambat! Dia terlalu jauh dari ibunya!

Meskipun Angga dan Firman dekat dengan Mira, mereka sama sekali tidak berniat untuk menghentikannya! Bahkan ada senyum kemenangan di sudut mulut mereka!

Mereka berdua seperti binatang!

Mata Mia memerah, tinjunya mengepal erat. Karena terlalu kuat, kukunya menusuk telapak tangannya dan mengeluarkan sedikit darah.

Dua nyawa hilang dalam semalam! Dia tahu keluarga Luke mungkin akan hancur!

"Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan?"

Pada saat kritis ini, sesuatu yang tidak terduga terjadi.

Bayangan hitam melintas, kemudian sepasang tangan besar muncul dari udara dan menahan Mira yang ingin bunuh diri.

"Aku bisa menyembuhkan orang yang di atas ranjang itu!"



Pada saat ini, kamar itu tampak sunyi.

Semua orang melihat pemilik tangan dengan mata terbelalak!

Itu adalah seorang pemuda, seorang pemuda yang sangat sederhana.

Seorang pemuda yang pakaiannya kurang dari harga 200 ribu.

Melihat Adrian menghalangi ibunya yang ingin bunuh diri, Mia menghela napas lega. Dia ingin mengucapkan terima kasih, tapi saat mendengar Adrian membual, dia merasa sakit kepala!

Semuanya sudah ketahuan, kenapa masih harus berakting!

Apa dia tidak punya otak?

Tidak bisakah melihat situasi sekarang ini?

Mira mengangkat kepala dan melihat Adrian. Dia menggenggam tangan Adrian dan bertanya, "Kamu... anak muda... apakah kamu bisa menyembuhkan Hadi? Apa benar-benar bisa menyembuhkannya?"

Adrian hanya mengangguk tapi tidak bicara.

Angga yang berdiri di samping tersenyum, "Bu, apa kamu percaya dengan penipu seperti ini? Ayah menderita kanker stadium akhir. Tidak ada kanker stadium akhir yang sembuh di Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Bagaimana anak ini bisa menyembuhkannya?"

"Lihat anak ini, rambutnya saja belum tumbuh, dia pasti hanya anak magang yang ingin mengobati penyakit. Dia hanya main-main! Dokter Firman saja bilang tidak bisa menyembuhkannya, bagaimana anak ini bisa menyembuhkannya?"

Ekspresi Adrian sangat tenang, dia hanya berkata, "Jika orang lain tidak dapat menyembuhkannya, bukan berarti aku tidak bisa menyembuhkannya!"

Dokter Firman juga menghampiri dan bertanya, "Nak, apa kamu memiliki sertifikat medis? Kamu lulusan dari universitas mana? Mungkin aku juga yang membimbing dekanmu."

Adrian hanya menggelengkan kepalanya, "Tidak."

Dokter Firman dan Angga tertawa.

"Seorang pria yang tidak memiliki sertifikat medis, masih berani mengobati penyakit? Mengobati ibumu?"

Begitu selesai berbicara, Angga hanya merasakan hembusan angin di sekitarnya!

"Plak!"

Sebuah tamparan mengenai wajah Angga! Dia mundur dan tubuhnya membentur tiang marmer.

Angga tercengang, dia menutupi wajahnya dan melihat Adrian lalu berteriak, "Kamu berani menamparku? Apa kamu tahu siapa aku!"

Adrian melihat Angga dengan merendahkan, suaranya yang dingin terdengar, "Kalau aku mendengar kata-kata itu lagi, kamu akan mati!"

Naga akan mati jika menyentuh sisiknya, dan sisik Adrian adalah orang tuanya!

Angga tidak berani berbicara lagi!

Tatapan mata itu seperti menyelimuti seluruh tubuhnya!

Sangat dingin! Seperti tatapan kematian.

Adrian melihat orang-orang yang tercengang di sampingnya dan berkata, "Kalau kalian ingin aku menyembuhkan orang di atas ranjang itu, biaya konsultasinya 10 Milyar."

Mereka semua menarik napas.

Sebelum menyembuhkan bayar 10 Milyar?

Ini sangat keterlaluan.

Mia bergegas mendekati Adrian dan berbisik,, "Adrian, jangan berakting lagi, kita sudah selesai. Saat keluar nanti aku akan memberimu 100 juta lagi..."

Adrian mengabaikannya.

Dokter Firman di sebelahnya tidak bisa menahannya lagi dan mendengus dingin, "Biaya konsultasi 10 Milyar? Apa kamu pikir kamu adalah Dokter Dewa?"

Adrian melihat semua orang dan menjelaskan, "Maaf, kalian semua salah paham. 10 Milyar hanya untuk membangunkannya. Untuk menyembuhkannya sepenuhnya, dia memerlukan pengobatan. Pengobatan ini 50 Milyar, tidak ada tawar menawar."

Unduh App untuk lanjut membaca