Bab 3 Siapa Kamu?
by Gembeel_Elite
14:50,Jan 02,2024
Setelah memberikan instruksi, Vina berjalan keluar menuju mobil Beetle nya di tempat parkir.
Saat dia membuka pintu dan ingin mengemudikan mobilnya, pintu penumpang tiba-tiba terbuka. Adrian langsung duduk di sampingnya.
Alasan kenapa Adrian mengikutinya karena dia melihat kabut hitam di kening Vina, dan kabut hitam itu berlumuran darah!
Ini pertanda sesuatu yang besar akan terjadi kepada Vina!
Entah untuk membalas kebaikan barusan atau kebaikan lima tahun lalu, Adrian tidak bisa membiarkan hal apapun terjadi pada Vina!
Vina terkejut melihat Adrian di sampingnya, lalu dia tersenyum, "Teman, apa yang kamu lakukan? Apa kamu ingin berterimakasih padaku? Sebenarnya aku sudah mendengar dari orang lain, para satpam itu yang salah duluan. Kamu tidak perlu berterimakasih padaku. Oh ya, kenapa kamu ingin bertemu Maya Smith? Kamu tidak ingin menjual obat kecantikan, kan?"
Terakhir kali ada orang yang berpakaian sama seperti Adrian, menawarkan beberapa obat kecantikan. Mereka bilang dapat meningkatkan industri kecantikan Grup Summit Wealth, tapi mereka diusir oleh satpam.
Sebagian besar dokter di desa datang ke kota untuk menjual obat kecantikan.
Adrian melihat Vina, gadis ini benar-benar banyak berubah. Waktu sekolah, dia sering menertawakan Vina karena berdada rata. Dia pernah membuat Vina menangis, tetapi sekarang gadis ini berubah jadi seksi dan dadanya sangat besar.
"Kamu masuk ke mobilku tidak ingin menjual obat kecantikan, kan?" Vina menyadari Adrian sedang melihat dadanya. Dia tidak marah, malah dengan sengaja menegakkan tubuhnya. Tidak tahu kenapa, dia memiliki perasaan kasih sayang kepada pemuda ini.
Mungkin karena pemuda ini terlihat seperti teman lamanya yang sudah mati.
Adrian kembali ke akal sehatnya. Dia tidak ingin menjelaskan masalah lelaki tua itu, dia tidak menjawab pertanyaan Vina, "Kamu bertemu orang yang tepat. Aku sangat yakin dengan obatku. Tidak hanya mempercantik diri, tapi juga menyehatkan tubuh."
Saat kembali, keahliannya bukan seni bela diri, tapi ilmu medis yang berani bersaing dengan raja Hades!
Dia dengan santai melempar resep Pil Kecantikan, yang cukup membuat perusahaan kecantikan di seluruh dunia merebut mengambilnya!
"Oh, benarkah? Kamu lihat kakiku, apa kakiku bisa terlihat lebih cantik?" Vina menggoda Adrian, lalu mendekatkan kakinya yang ramping.
Dia hanya bercanda, tapi dia tidak menyangka Adrian mengulurkan tangan menyentuh pahanya.
"Sebenarnya kakimu sempurna. Kamu tidak perlu menggunakan obatku sama sekali."
Wajah Vina memerah, dia mengerang, "Huh, kamu sangat jujur, tapi aku tidak menyangka kamu sama seperti pria lainnya!"
"Kamu sendiri yang memintaku menyentuhnya!" Adrian menyentuh hidungnya tak berdaya.
Vina melirik Adrian, lalu mengemudikan mobilnya menuju Hotel Phoenix.
"Kebetulan aku akan menghadiri pesta. Karena kamu menyentuh kakiku, aku akan menghukummu untuk meminum semua anggur yang mereka berikan padaku! Aku belum memperkenalkan diri, namaku Vina Jensen, Direktur Pemasaran Grup Summit Wealth."
Vina mengemudi dengan satu tangan, sementara tangan lain terulur ke Adrian.
Saat kedua tangan mereka bersentuhan, Adrian merasa tangan wanita ini sangat lembut dan halus.
"Namaku Ad...Arian, jujur dan dapat dipercaya."
Karena Vina tidak mengenalinya, Adrian tidak bicara lagi. Jika Vina tahu dia belum mati, Vina mungkin akan terkejut.
Saat menyebutkan namanya, Adrian melihat tubuh Vina yang sedikit gemetar. Setelah namanya disebutkan, Vina menghela napas panjang.
"Kebetulan sekali, namamu dan nama teman lamaku hampir sama..."
……
Dua puluh menit kemudian.
Hotel Phoenix, Ruangan Kaisar.
Saat Vina dan Adrian datang, semua mata tertuju pada mereka.
Sosok Vina yang mempesona dan menggoda. Tinggi 1,7 meter, kaki ramping, pakaiannya yang rapi sangat kontras dengan Adrian di sebelahnya.
Tidak ada yang menyangka Direktur Grup Summit Wealth Vina membawa orang seperti ini ke pesta.
Vina membawa Adrian duduk di meja tengah. Sudah ada tujuh atau delapan pria yang duduk di sana.
Mereka melihat Vina dengan tatapan berapi-api, mereka ingin sekali menerkamnya.
"Direktur Vina, aku sudah banyak mendengar tentang kamu. Aku Reza Hadad, pendiri Grup Hadad."
"Direktur Vina, aku Gerry Orion. Orion Hotel adalah milik keluargaku..."
Beberapa orang memperkenalkan diri dengan antusias, mereka hanya ingin memamerkan kekuatan di depan Vina.
Adrian tidak tertarik dengan pesta semacam ini, dia hanya melihat sekeliling. Dia ingin mencari tahu apa yang akan mengancam Vina.
Pesta pun di mulai.
Pria yang duduk satu meja dengan Vina mencari berbagai alasan untuk bersulang dengan Vina. Vina jelas akrab dengan budaya minum anggur seperti ini.
Adrian beberapa kali ingin menghentikannya, tetapi Vina menolak. Di pesta ini dia mewakili Grup Summit Wealth, karena itu dia tidak boleh merusak keharmonisannya.
Tiba-tiba pria yang duduk di meja utama berdiri, suasana pesta berubah!
Pria itu mengenakan pakaian yang dibuat khusus, memegang dua gelas anggur dengan arogan!
Saat Vina melihat pria itu mendekat, dia menjadi panik dan tubuhnya sedikit gemetar.
Kenapa orang ini ada di sini?
"Nona Vina, terakhir kali kamu pergi tanpa pamit, kamu tidak sopan padaku, Gilang Regar. Haruskah kamu meminum anggur ini sebagai permintaan maaf?"
Nada bicara Gilang sama sekali bukan permintaan maaf tapi perintah!
Terakhir kali, dia menghabiskan banyak uang untuk mengundang Vina, bahkan memberi obat bius di anggurnya!
Dia tidak menyangka Vina menemukan sesuatu yang salah dengan anggur itu dan melemparkannya langsung ke wajahnya!
Dalam beberapa hari terakhir, masalah ini telah menyebar ke seluruh negeri, membuatnya sangat malu!
Vina sedikit malu, dia buru-buru berkata, "Tuan Muda Gilang, aku benar-benar minta maaf. Hari ini aku mengemudi sendiri, tidak baik terlalu banyak minum. Bagaimana kalau aku menggantinya dengan teh untuk meminta maaf padamu?"
Gilang mendengus dingin, meminum salah satu anggur dengan sekali tegukan, "Jangan bicara omong kosong! Aku sudah membuka kamar presidential suite di lantai atas. Jika Nona Vina mabuk, bisa istirahat disana."
Orang-orang yang satu meja dengan Vina mengenali Gilang, mereka tidak berbicara. Mereka sedang menikmati pertunjukan yang bagus.
Bagaimanapun, pria di depan mereka adalah tuan muda keluarga Regar di Sarubaya. Siapa yang berani menyinggungnya?
Beberapa orang mendesak, "Direktur Vina, Tuan Muda Gilang ingin bersulang karena memberimu wajah, kenapa kamu tidak meminumnya? Jika kamu tidak meminumnya dan Tuan Muda Gilang akan marah, kamu akan dapat masalah."
"Benar, Direktur Vina. Itu hanya segelas anggur, apa yang kamu takutkan? Ada banyak orang disini, apa Tuan Muda Gilang akan melecehkanmu?"
Vina melihat anggur di tangan Gilang, dia menjadi dilema. Jika anggurnya ada masalah, dia benar-benar tidak bisa keluar dari Hotel Phoenix ini.
Semua orang di Sarubaya tahu kepribadian Gilang! Tidak peduli SMP atau SMA, selama dia menyukai wanita itu, dia akan melakukan apa pun!
Bagaimana dia bisa minum anggur dari bajingan ini?
Melihat Vina menolak mengambil anggur di tangannya, Gilang sedikit kesal dan raut wajahnya berubah, "Wanita jalang, kamu pikir kamu siapa? Brengsek, jangan berpura-pura baik di depanku. Hari ini kamu harus meminumnya bahkan jika kamu tidak mau meminumnya! Meskipun Maya Smith di belakangmu datang, dia tidak bisa berbuat apa-apa! Ini adalah Sarubaya, wilayahku! Apa kamu mengerti?"
Suasana pesta benar-benar berubah!
Vina berdiri diam, matanya sedikit memerah.
Dia lahir dari keluarga biasa. Dia berhenti sekolah lebih awal untuk bekerja, sampai akhirnya mendapat posisi Direktur Grup Summit Wealth. Di mata orang luar, dia sudah lebih unggul dari yang lain.
Tapi ketika berhadapan dengan orang-orang Sarubaya di depannya ini, dia sama sekali tidak berdaya!
Dia terlalu kecil, sangat kecil sehingga dia seperti setitik debu di depan orang-orang ini!
Dia membenci dirinya sendiri karena menjadi seorang wanita!
Dia perlahan mengangkat tangannya mengambil gelas anggur.
Dimata orang lain, Vina sepertinya sudah pasrah menerima nasibnya.
Senyum kemenangan muncul di sudut mulut Gilang, dia membayangkan adegan Vina berhubungan seks di bawah selangkangannya malam ini.
Tepat ketika jari Vina akan menyentuh gelas anggur, sebuah suara dingin terdengar, "Siapa kamu yang berani memintanya untuk minum?"
Saat dia membuka pintu dan ingin mengemudikan mobilnya, pintu penumpang tiba-tiba terbuka. Adrian langsung duduk di sampingnya.
Alasan kenapa Adrian mengikutinya karena dia melihat kabut hitam di kening Vina, dan kabut hitam itu berlumuran darah!
Ini pertanda sesuatu yang besar akan terjadi kepada Vina!
Entah untuk membalas kebaikan barusan atau kebaikan lima tahun lalu, Adrian tidak bisa membiarkan hal apapun terjadi pada Vina!
Vina terkejut melihat Adrian di sampingnya, lalu dia tersenyum, "Teman, apa yang kamu lakukan? Apa kamu ingin berterimakasih padaku? Sebenarnya aku sudah mendengar dari orang lain, para satpam itu yang salah duluan. Kamu tidak perlu berterimakasih padaku. Oh ya, kenapa kamu ingin bertemu Maya Smith? Kamu tidak ingin menjual obat kecantikan, kan?"
Terakhir kali ada orang yang berpakaian sama seperti Adrian, menawarkan beberapa obat kecantikan. Mereka bilang dapat meningkatkan industri kecantikan Grup Summit Wealth, tapi mereka diusir oleh satpam.
Sebagian besar dokter di desa datang ke kota untuk menjual obat kecantikan.
Adrian melihat Vina, gadis ini benar-benar banyak berubah. Waktu sekolah, dia sering menertawakan Vina karena berdada rata. Dia pernah membuat Vina menangis, tetapi sekarang gadis ini berubah jadi seksi dan dadanya sangat besar.
"Kamu masuk ke mobilku tidak ingin menjual obat kecantikan, kan?" Vina menyadari Adrian sedang melihat dadanya. Dia tidak marah, malah dengan sengaja menegakkan tubuhnya. Tidak tahu kenapa, dia memiliki perasaan kasih sayang kepada pemuda ini.
Mungkin karena pemuda ini terlihat seperti teman lamanya yang sudah mati.
Adrian kembali ke akal sehatnya. Dia tidak ingin menjelaskan masalah lelaki tua itu, dia tidak menjawab pertanyaan Vina, "Kamu bertemu orang yang tepat. Aku sangat yakin dengan obatku. Tidak hanya mempercantik diri, tapi juga menyehatkan tubuh."
Saat kembali, keahliannya bukan seni bela diri, tapi ilmu medis yang berani bersaing dengan raja Hades!
Dia dengan santai melempar resep Pil Kecantikan, yang cukup membuat perusahaan kecantikan di seluruh dunia merebut mengambilnya!
"Oh, benarkah? Kamu lihat kakiku, apa kakiku bisa terlihat lebih cantik?" Vina menggoda Adrian, lalu mendekatkan kakinya yang ramping.
Dia hanya bercanda, tapi dia tidak menyangka Adrian mengulurkan tangan menyentuh pahanya.
"Sebenarnya kakimu sempurna. Kamu tidak perlu menggunakan obatku sama sekali."
Wajah Vina memerah, dia mengerang, "Huh, kamu sangat jujur, tapi aku tidak menyangka kamu sama seperti pria lainnya!"
"Kamu sendiri yang memintaku menyentuhnya!" Adrian menyentuh hidungnya tak berdaya.
Vina melirik Adrian, lalu mengemudikan mobilnya menuju Hotel Phoenix.
"Kebetulan aku akan menghadiri pesta. Karena kamu menyentuh kakiku, aku akan menghukummu untuk meminum semua anggur yang mereka berikan padaku! Aku belum memperkenalkan diri, namaku Vina Jensen, Direktur Pemasaran Grup Summit Wealth."
Vina mengemudi dengan satu tangan, sementara tangan lain terulur ke Adrian.
Saat kedua tangan mereka bersentuhan, Adrian merasa tangan wanita ini sangat lembut dan halus.
"Namaku Ad...Arian, jujur dan dapat dipercaya."
Karena Vina tidak mengenalinya, Adrian tidak bicara lagi. Jika Vina tahu dia belum mati, Vina mungkin akan terkejut.
Saat menyebutkan namanya, Adrian melihat tubuh Vina yang sedikit gemetar. Setelah namanya disebutkan, Vina menghela napas panjang.
"Kebetulan sekali, namamu dan nama teman lamaku hampir sama..."
……
Dua puluh menit kemudian.
Hotel Phoenix, Ruangan Kaisar.
Saat Vina dan Adrian datang, semua mata tertuju pada mereka.
Sosok Vina yang mempesona dan menggoda. Tinggi 1,7 meter, kaki ramping, pakaiannya yang rapi sangat kontras dengan Adrian di sebelahnya.
Tidak ada yang menyangka Direktur Grup Summit Wealth Vina membawa orang seperti ini ke pesta.
Vina membawa Adrian duduk di meja tengah. Sudah ada tujuh atau delapan pria yang duduk di sana.
Mereka melihat Vina dengan tatapan berapi-api, mereka ingin sekali menerkamnya.
"Direktur Vina, aku sudah banyak mendengar tentang kamu. Aku Reza Hadad, pendiri Grup Hadad."
"Direktur Vina, aku Gerry Orion. Orion Hotel adalah milik keluargaku..."
Beberapa orang memperkenalkan diri dengan antusias, mereka hanya ingin memamerkan kekuatan di depan Vina.
Adrian tidak tertarik dengan pesta semacam ini, dia hanya melihat sekeliling. Dia ingin mencari tahu apa yang akan mengancam Vina.
Pesta pun di mulai.
Pria yang duduk satu meja dengan Vina mencari berbagai alasan untuk bersulang dengan Vina. Vina jelas akrab dengan budaya minum anggur seperti ini.
Adrian beberapa kali ingin menghentikannya, tetapi Vina menolak. Di pesta ini dia mewakili Grup Summit Wealth, karena itu dia tidak boleh merusak keharmonisannya.
Tiba-tiba pria yang duduk di meja utama berdiri, suasana pesta berubah!
Pria itu mengenakan pakaian yang dibuat khusus, memegang dua gelas anggur dengan arogan!
Saat Vina melihat pria itu mendekat, dia menjadi panik dan tubuhnya sedikit gemetar.
Kenapa orang ini ada di sini?
"Nona Vina, terakhir kali kamu pergi tanpa pamit, kamu tidak sopan padaku, Gilang Regar. Haruskah kamu meminum anggur ini sebagai permintaan maaf?"
Nada bicara Gilang sama sekali bukan permintaan maaf tapi perintah!
Terakhir kali, dia menghabiskan banyak uang untuk mengundang Vina, bahkan memberi obat bius di anggurnya!
Dia tidak menyangka Vina menemukan sesuatu yang salah dengan anggur itu dan melemparkannya langsung ke wajahnya!
Dalam beberapa hari terakhir, masalah ini telah menyebar ke seluruh negeri, membuatnya sangat malu!
Vina sedikit malu, dia buru-buru berkata, "Tuan Muda Gilang, aku benar-benar minta maaf. Hari ini aku mengemudi sendiri, tidak baik terlalu banyak minum. Bagaimana kalau aku menggantinya dengan teh untuk meminta maaf padamu?"
Gilang mendengus dingin, meminum salah satu anggur dengan sekali tegukan, "Jangan bicara omong kosong! Aku sudah membuka kamar presidential suite di lantai atas. Jika Nona Vina mabuk, bisa istirahat disana."
Orang-orang yang satu meja dengan Vina mengenali Gilang, mereka tidak berbicara. Mereka sedang menikmati pertunjukan yang bagus.
Bagaimanapun, pria di depan mereka adalah tuan muda keluarga Regar di Sarubaya. Siapa yang berani menyinggungnya?
Beberapa orang mendesak, "Direktur Vina, Tuan Muda Gilang ingin bersulang karena memberimu wajah, kenapa kamu tidak meminumnya? Jika kamu tidak meminumnya dan Tuan Muda Gilang akan marah, kamu akan dapat masalah."
"Benar, Direktur Vina. Itu hanya segelas anggur, apa yang kamu takutkan? Ada banyak orang disini, apa Tuan Muda Gilang akan melecehkanmu?"
Vina melihat anggur di tangan Gilang, dia menjadi dilema. Jika anggurnya ada masalah, dia benar-benar tidak bisa keluar dari Hotel Phoenix ini.
Semua orang di Sarubaya tahu kepribadian Gilang! Tidak peduli SMP atau SMA, selama dia menyukai wanita itu, dia akan melakukan apa pun!
Bagaimana dia bisa minum anggur dari bajingan ini?
Melihat Vina menolak mengambil anggur di tangannya, Gilang sedikit kesal dan raut wajahnya berubah, "Wanita jalang, kamu pikir kamu siapa? Brengsek, jangan berpura-pura baik di depanku. Hari ini kamu harus meminumnya bahkan jika kamu tidak mau meminumnya! Meskipun Maya Smith di belakangmu datang, dia tidak bisa berbuat apa-apa! Ini adalah Sarubaya, wilayahku! Apa kamu mengerti?"
Suasana pesta benar-benar berubah!
Vina berdiri diam, matanya sedikit memerah.
Dia lahir dari keluarga biasa. Dia berhenti sekolah lebih awal untuk bekerja, sampai akhirnya mendapat posisi Direktur Grup Summit Wealth. Di mata orang luar, dia sudah lebih unggul dari yang lain.
Tapi ketika berhadapan dengan orang-orang Sarubaya di depannya ini, dia sama sekali tidak berdaya!
Dia terlalu kecil, sangat kecil sehingga dia seperti setitik debu di depan orang-orang ini!
Dia membenci dirinya sendiri karena menjadi seorang wanita!
Dia perlahan mengangkat tangannya mengambil gelas anggur.
Dimata orang lain, Vina sepertinya sudah pasrah menerima nasibnya.
Senyum kemenangan muncul di sudut mulut Gilang, dia membayangkan adegan Vina berhubungan seks di bawah selangkangannya malam ini.
Tepat ketika jari Vina akan menyentuh gelas anggur, sebuah suara dingin terdengar, "Siapa kamu yang berani memintanya untuk minum?"
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved