Bab 13 Aku Belum Setuju

by Gembeel_Elite 14:57,Jan 02,2024
"Nak, apakah biaya konsultasinya menggunakan rupiah atau dolar?" Tiba-tiba, seorang pria berjas bertanya. Dia adalah direktur sebuah perusahaan pemasaran, dia menebak Adrian diam-diam menggunakan perubahan konsep untuk meningkatkan popularitasnya.

"Rupiah." Kata Adrian.

Semua orang menarik napas!

Orang ini benar-benar asal bicara!

100 juta setara dengan pendapatan seorang pekerja kantoran di Sarubaya selama setahun. Siapa yang mau mengobati penyakit seperti ini?

Saat semua orang membuat keributan, Adrian menambahkan, "100 juta hanyalah uang jaminan. Jika penyakitnya merepotkan, tambah 1 Milyar lagi. Tapi aku jamin penyakit apa pun bisa disembuhkan."

Semua pengunjung terdiam.

100 juta hanya uang jaminan!

Jika mengobati penyakit, tambah 1 Milyar lagi!

Dari mana datangnya orang gila ini?

Detik berikutnya, para pengunjung membuat keributan dan memaki Adrian!

"Dengan uang jaminan 100 juta kami akan rugi, apa kamu kira kamu adalah dewa?" Kata seorang bibi.

"Orang ini mungkin pembohong, dia akan melarikan diri setelah mendapatkan uang jaminan!"

"Benar, benar, dia pasti pembohong. Kita lapor polisi saja!"

Melihat situasinya tidak benar, Jalal menerobos masuk ke tengah kerumunan dan membujuk Adrian, "Adrian, kamu... cepat tutup lapaknya. Bagaimana bisa kamu mendirikan lapak seperti ini? Jika kamu tidak pergi, orang-orang ini mungkin akan berurusan denganmu."

"Sudah ada orang yang menelpon polisi. Adrian, kamu harus pergi."

Adrian melihat orang-orang yang memakinya, dia menggelengkan kepalanya tak berdaya. Dia awalnya berpikir dengan begitu banyak orang, pasti salah satu dari mereka ingin mencobanya. Tapi sekarang selain membuat keributan, mereka juga menganggapnya seorang pembohong.

Dia melihat bibi yang baru saja membeli telur, bibi itu ingin melemparkan telur ke arahnya.

"Baiklah, tutup saja lapaknya. Aku akan memikirkan cara lain untuk menghasilkan uang."

Saat Adrian ingin menutup lapaknya, dua gadis masuk ke tengah kerumunan.

Kedatangan gadis ini membuat makian semua orang berhenti. Perhatian semua orang tertuju pada salah satu gadis.

Karena gadis ini sangat cantik.

Gadis itu mengenakan topi putih yang menutupi rambut panjangnya dan setengah wajahnya. Mereka dapat merasakan kalau gadis ini pasti sangat cantik, luar biasa cantik!

Bagian atas tubuh gadis itu mengenakan sweater ketat yang off-shoulder. Kulit di bahunya berwarna kemerahan. Sweater itu tidak bisa menutupi dadanya yang indah dan besar. Pinggang yang ramping, lekuk tubuhnya yang sempurna dan seksi. Itu bisa digambarkan sebagai "iblis".

Bagian bawah tubuhnya mengenakan celana jeans kasual berwarna biru muda, memperlihatkan tubuhnya yang tinggi dan langsing. Dengan sepasang sepatu putih, dia terlihat menawan, anggun dan sangat cantik.

Gadis itu melihat spanduk Adrian, meskipun dia bingung, dia tetap bertanya, "Apa kamu benar-benar bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit?"

Adrian mengangguk.

"Baiklah, kalau begitu kamu ikut bersamaku."

Gadis itu sangat lugas, sangat lugas sehingga Adrian tidak bisa mempercayainya.

Begitu gadis itu selesai berbicara, gadis berambut pendek di sebelahnya membujuk, "Mia, ada apa denganmu? Orang ini jelas pembohong, jangan buru-buru mencari dokter! Besok akan ada tim ahli dari luar negeri untuk mengoperasi paman. Kenapa kamu masih percaya pada pembohong seperti ini?"

"Lihat berapa umur orang ini, dia seumuran dengan kita. Palingan dia hanya dokter yang masih magang, orang seperti ini mana bisa mengobati segala macam penyakit. Apa menurutmu dia bisa di percaya?"

Gadis bernama Mia sedikit ragu-ragu setelah mendengarnya. Dia melihat Adrian dan bertanya, "Apa kamu benar-benar tidak berbohong?"

Adrian menunjuk ke spanduk dan berkata, "Aku Adrian, tidak pernah berbohong pada siapa pun. Jika tidak dapat disembuhkan, kamu bisa melakukan apa pun padaku."

Ketika mendengar ini, Mia mengambil keputusan dan berkata, "Baiklah, kamu ikuti aku!"

Begitu Mia selesai berbicara, orang-orang di sekitarnya mulai menanggapi.

"Nak, pria ini benar-benar pembohong..."

"Nak, kalau ingin ke dokter, pergilah ke rumah sakit yang lebih baik. Pemuda ini tidak bisa dipercaya!"

...

Gadis berambut pendek itu terus membujuk, "Mia, semua orang bilang dia pembohong, jangan gegabah..."

Mia sudah mengambil keputusan, jadi dia berjalan langsung di depan Adrian dan menariknya pergi, "Ayahku tidak punya banyak waktu lagi. Bahkan jika dia seorang pembohong, aku tetap ingin mencobanya. Aku tidak bisa melepaskan harapan terakhirku. Anggap saja dia sebagai dokter."

Adrian masih ingin berbicara, "Hei, nona cantik, aku belum setuju..."

"Aku tidak perlu persetujuanmu."

Adrian, "....."

Mia menarik paksa Adrian ke dalam mobil Mercedes-Benz big G. Meskipun Adrian tidak tahu banyak tentang mobil, dia bisa melihat bahwa mobil ini sangat mewah.

Mereka bertiga duduk di belakang. Pengemudinya adalah seorang pria berusia sekitar 30 tahun.

"Nona, sekarang pergi kemana?" Tanya sang supir.

Mia berkata santai, "Pulang."

Kemudian, Mia melihat Adrian dan memperkenalkan dirinya, "Namaku Mia Luke. Kamu pasti bertanya-tanya kenapa aku mencarimu..."

Adrian menggelengkan kepalanya, "Tidak, kamu adalah satu-satunya orang yang mengetahui keterampilan medisku."

Mia menjulingkan matanya ke arah Adrian, dia mengeluarkan kartu dari tasnya dan berkata, "Aku akan memberimu uang 100 juta. Aku hanya ingin kamu melakukan satu hal untukku, bantu aku berbohong pada ibuku. Saat sampai di rumahku, bilang saja kamu dapat menyembuhkan penyakit ayahku, tapi kamu harus membawa ayah ke gunung untuk berobat selama setahun. Setelah selesai, aku akan memberimu uang 50 juta lagi."

Teman Mia yang berambut pendek terkejut dan berseru, "Mia, kamu tidak ingin menyakiti ibumu, jadi kamu mencari pembohong ini? Tapi semuanya akan ketahuan..."

Bibir Mia bergetar, air matanya mengalir, "Mina, aku benar-benar tidak punya pilihan. Ayahku menderita penyakit mematikan dan tidak dapat disembuhkan sama sekali. Dia tidak akan bertahan sampai besok. Seperti yang kalian tahu, kesehatan ibuku sedang buruk. Jika dia tahu sesuatu terjadi pada ayahku, dia akan sakit karena marah. Aku tidak ingin kehilangan kedua orang tuaku sekaligus."

Kedua gadis itu saling berpelukan dan menangis.

Adrian awalnya mengira dia bertemu seseorang yang mengetahui keterampilan medisnya. Tapi pada akhirnya, gadis ini sama sekali tidak tertarik pada keterampilan medisnya, tapi penipuannya!

Adrian ingin pergi!

Dia merasa sedih karena tidak ada yang mempercayainya!

...

Di utara Sarubaya, Villa Teluk Lama.

Mobil melaju ke area Villa dan berhenti di Vila nomor 1.

Kemudian mereka bertiga turun dari mobil. Sebelum memasuki Villa, Mia berulang kali menjelaskan kepada Adrian, "Ingat apa yang baru saja aku katakan, bertindak sesuai kedipan mataku."

Adrian hanya mendengus dan mengabaikannya, lalu masuk ke dalam Villa.

Kedua wanita itu tercengang. Ini pertama kalinya mereka melihat pembohong yang jujur.

"Mia, aku rasa orang ini tidak bisa diandalkan!" Kata Mina.

"Lupakan saja, kita semua sudah sampai disini, jadi kita tidak bisa mengusirnya."

Mereka berdua juga masuk ke dalam Villa.

Unduh App untuk lanjut membaca