Bab 4 Benar-benar Gila
by Gembeel_Elite
14:51,Jan 02,2024
Ruangan pesta menjadi sunyi.
Tidak ada yang menyangka, di saat seperti ini masih ada orang yang membela Vina. Benar-benar cari mati!
Siapa Gilang?
Gilang adalah tuan muda keluarga Regar di Sarubaya!
Meskipun keluarga Regar tidak berkuasa di dunia bisnis, tapi keluarga Regar memiliki dua orang pejabat senior di dunia politik Sarubaya!
Yang terpenting, ada orang hebat yang berdiri di belakang keluarga Regar!
Katanya orang itu adalah prajurit kuno!
Ini juga alasan Gilang bertindak sesuka hatinya!
Semua orang melihat Adrian dengan mata terbelalak, beberapa orang memikirkan kematian tragis yang akan menimpa pemuda ini.
Reza, yang takut dengan Gilang berdiri dengan marah dan menunjuk Adrian, "Apa kamu tidak tahu dengan siapa kamu bicara? Pakaian di tubuhmu saja tidak sampai 100 ribu. Sampah sepertimu berani menyinggung Tuan Muda Gilang? Percaya atau tidak, satu panggilan telepon dariku akan membuatmu sulit bertahan hidup di Sarubaya!"
Orang lain menambahkan, "Sampah seperti mu hanya bicara omong kosong, kamu pergi saja!"
Saat terjadi keributan, Gilang tertawa terbahak-bahak, "Haha! Selama bertahun-tahun, kamu adalah orang pertama yang berani berbicara seperti ini denganku. Apa kamu ingin menjadi pahlawan yang menyelamatkan wanita cantik? Apa kamu pikir kamu layak?"
Gilang mendekati Adrian dengan niat membunuh.
Meskipun masyarakat di atur oleh hukum dan tidak boleh sembarangan membunuh, di Sarubaya, keluarga Regar adalah hukum!
Wajah Vina menjadi pucat, dia tidak menyangka hal-hal akan berkembang jauh seperti ini! Dia juga melibatkan Adrian yang baru saja dia temui!
Jika tahu Gilang datang ke pesta ini, dia tidak akan datang meski pun dia di bunuh!
Dia mengkhawatirkan keselamatan Adrian. Lagi pula sulit berurusan dengan orang-orang ini, mungkin mereka benar-benar akan membunuhnya.
Dia tidak peduli lagi dengan hal lain, dia mengambil anggur di tangan Gilang dan meminta maaf, "Tuan Muda Gilang, aku benar-benar minta maaf, temanku belum pernah melihat dunia. Aku tidak bermaksud menyinggungmu, aku akan minum anggur ini. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan, tapi bisakah kamu melepaskan temanku?"
Suaranya gemetar, bahkan nadanya sedikit memohon.
Gilang melihat semua mata tertuju padanya, tatapannya berubah kejam, "Dasar wanita jalang, apa kamu layak mengajukan persyaratan denganku? Kamu sendiri sulit melindungi dirimu sendiri, kamu masih ingin melindungi orang lain? Malam ini aku akan menidurimu, kamu jala...."
"Plak."
Sebelum Gilang selesai bicara, terdengar suara tamparan!
Gilang jatuh ke lantai, darah mengalir dari sudut mulutnya!
Dia ditampar?
Semua orang tercengang!
Mereka melihat Adrian seperti melihat hantu.
Orang ini tidak hanya berani memarahi Tuan Muda Gilang, tetapi juga berani menamparnya! Apa pemuda ini sudah gila?
"Apa ibumu tidak mengajarimu cara menghormati wanita?"
Selesai bicara, Adrian mengambil anggur dari tangan Vina dan menuangkannya ke tubuh Gilang!
"Karena kamu suka minum, aku memberimu segelas anggur ini!"
Gilang kembali sadar dari keterkejutannya, dia menunjuk Adrian dengan marah, "Kamu bajingan, apa kamu tahu siapa aku? Beraninya kamu menamparku dan kamu juga menuangkan anggur padaku? Hari ini aku ingin kamu mati, tidak ada yang bisa melindungimu!"
Dia berteriak kepada kedua pengawalnya, "Apa yang kalian tunggu, cepat bunuh dia! Jika terjadi sesuatu, aku yang akan bertanggungjawab!"
Kedua pengawal itu mengeluarkan tongkat teleskopik dan menuju ke arah Adrian!
Mereka berdua mengelilingi Adrian, tanpa ragu-ragu memukul Adrian!
Jika tongkat ini mengenai orang, orang itu akan terluka parah!
Kedua pengawal itu tahu, Gilang terluka karena kelalaian mereka. Jika mereka tidak bisa menghajar anak ini, mereka akan dalam masalah besar.
Saat tongkat itu akan mengenainya, Adrian bergerak!
Dia mengubah tinju menjadi telapak tangan menampar salah satu pengawal. Pada saat yang sama, tubuhnya berbalik dengan cepat dan menampar pengawal lainnya.
"Bruk!"
Keduanya terbang hampir bersamaan, mereka menabrak meja di samping!
"Prang!"
Terdengar suara keras, gelas di atas meja pecah!
Sial!
Terbang begitu saja?
Dibawah tatapan ketakutan semua orang, Adrian melangkah ke depan Gilang dan berjongkok.
Melihat Adrian mendekat, tubuh Gilang seperti jatuh ke gunung es. Pria di depannya ini bukan manusia, tapi iblis!
Iblis yang berani menantang keluarga Regar!
Dia melihat niat membunuh di mata pemuda ini!
Selama pemuda ini menginginkannya, pemuda ini benar-benar akan membunuhnya! Dibunuh di depan begitu banyak orang!
"Aku menuangkan anggur untukmu, apa kamu tidak ingin meminumnya?" tanya Adrian.
"Minum, minum, aku akan meminumnya!" Kata Gilang dengan suara gemetar.
Adrian memukul dengan telapak tangannya, lalu berteriak, "Aku memukulmu, apa kamu menerimanya?"
"Aku terima! Aku tahu aku salah. Kakak... kamu... bagaimana agar kamu melepaskan aku?"
Gilang ingin menangis! Monster seperti apa pria ini?
Adrian mengangguk puas. Dia berdiri mengambil ponsel di sebelahnya, lalu melemparkannya ke Gilang.
"Hubungi Jacob Regar, minta dia berlutut di depanku. Aku mungkin akan mempertimbangkan untuk melepaskanmu."
Adrian berbalik badan, meletakkan tangan di belakang punggungnya!
Tidak ada yang memperhatikan niat membunuh di matanya!
Karena di pesta makan Villa Matahari tahun itu, kepala keluarga Regar, Jacob Regar juga hadir!
Dia ingat dengan jelas bagaimana pria ini menghina kematian ayahnya!
Apa?
Semua orang yang hadir mengira mereka salah dengar!
Orang ini benar-benar meminta Gilang menghubungi Jacob Regar!
Siapa Jacob Regar? Dia adalah kepala keluarga Regar!
Di seluruh Sarubaya, siapa yang berani memanggil nama Jacob Regar dengan nama depannya?
Belum lagi meminta Jacob Regar berlutut?
Awalnya, semua orang mengira pemuda ini gila! Tapi mereka tidak menyangka kegilaan pemuda ini tidak ada batasnya!
Gilang juga tercengang. Awalnya dia ingin meminta ayahnya untuk mengambil tindakan, tapi dia tidak menyangka orang ini memintanya menghubungi ayahnya!
Apa bedanya dengan cari mati?
"Kamu... kamu... apa kamu yakin?" Tanya Gilang ragu-ragu.
Adrian tidak menjawab, tapi dengan tenang duduk kembali di kursinya, mengambil sumpit dan mulai makan.
Gilang bangkit berdiri, dia menghubungi ayahnya di sudut ruangan.
Tidak ada yang tahu apa yang dikatakan Gilang. Tapi, setelah panggilan itu berakhir, tatapan matanya menjadi ganas.
Vina melihat Adrian yang duduk tenang di sampingnya, dia merasa sangat menyesal.
Dia seharusnya tidak membawa orang ini!
Orang ini benar-benar gila!
Tidak ada yang menyangka, di saat seperti ini masih ada orang yang membela Vina. Benar-benar cari mati!
Siapa Gilang?
Gilang adalah tuan muda keluarga Regar di Sarubaya!
Meskipun keluarga Regar tidak berkuasa di dunia bisnis, tapi keluarga Regar memiliki dua orang pejabat senior di dunia politik Sarubaya!
Yang terpenting, ada orang hebat yang berdiri di belakang keluarga Regar!
Katanya orang itu adalah prajurit kuno!
Ini juga alasan Gilang bertindak sesuka hatinya!
Semua orang melihat Adrian dengan mata terbelalak, beberapa orang memikirkan kematian tragis yang akan menimpa pemuda ini.
Reza, yang takut dengan Gilang berdiri dengan marah dan menunjuk Adrian, "Apa kamu tidak tahu dengan siapa kamu bicara? Pakaian di tubuhmu saja tidak sampai 100 ribu. Sampah sepertimu berani menyinggung Tuan Muda Gilang? Percaya atau tidak, satu panggilan telepon dariku akan membuatmu sulit bertahan hidup di Sarubaya!"
Orang lain menambahkan, "Sampah seperti mu hanya bicara omong kosong, kamu pergi saja!"
Saat terjadi keributan, Gilang tertawa terbahak-bahak, "Haha! Selama bertahun-tahun, kamu adalah orang pertama yang berani berbicara seperti ini denganku. Apa kamu ingin menjadi pahlawan yang menyelamatkan wanita cantik? Apa kamu pikir kamu layak?"
Gilang mendekati Adrian dengan niat membunuh.
Meskipun masyarakat di atur oleh hukum dan tidak boleh sembarangan membunuh, di Sarubaya, keluarga Regar adalah hukum!
Wajah Vina menjadi pucat, dia tidak menyangka hal-hal akan berkembang jauh seperti ini! Dia juga melibatkan Adrian yang baru saja dia temui!
Jika tahu Gilang datang ke pesta ini, dia tidak akan datang meski pun dia di bunuh!
Dia mengkhawatirkan keselamatan Adrian. Lagi pula sulit berurusan dengan orang-orang ini, mungkin mereka benar-benar akan membunuhnya.
Dia tidak peduli lagi dengan hal lain, dia mengambil anggur di tangan Gilang dan meminta maaf, "Tuan Muda Gilang, aku benar-benar minta maaf, temanku belum pernah melihat dunia. Aku tidak bermaksud menyinggungmu, aku akan minum anggur ini. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu inginkan, tapi bisakah kamu melepaskan temanku?"
Suaranya gemetar, bahkan nadanya sedikit memohon.
Gilang melihat semua mata tertuju padanya, tatapannya berubah kejam, "Dasar wanita jalang, apa kamu layak mengajukan persyaratan denganku? Kamu sendiri sulit melindungi dirimu sendiri, kamu masih ingin melindungi orang lain? Malam ini aku akan menidurimu, kamu jala...."
"Plak."
Sebelum Gilang selesai bicara, terdengar suara tamparan!
Gilang jatuh ke lantai, darah mengalir dari sudut mulutnya!
Dia ditampar?
Semua orang tercengang!
Mereka melihat Adrian seperti melihat hantu.
Orang ini tidak hanya berani memarahi Tuan Muda Gilang, tetapi juga berani menamparnya! Apa pemuda ini sudah gila?
"Apa ibumu tidak mengajarimu cara menghormati wanita?"
Selesai bicara, Adrian mengambil anggur dari tangan Vina dan menuangkannya ke tubuh Gilang!
"Karena kamu suka minum, aku memberimu segelas anggur ini!"
Gilang kembali sadar dari keterkejutannya, dia menunjuk Adrian dengan marah, "Kamu bajingan, apa kamu tahu siapa aku? Beraninya kamu menamparku dan kamu juga menuangkan anggur padaku? Hari ini aku ingin kamu mati, tidak ada yang bisa melindungimu!"
Dia berteriak kepada kedua pengawalnya, "Apa yang kalian tunggu, cepat bunuh dia! Jika terjadi sesuatu, aku yang akan bertanggungjawab!"
Kedua pengawal itu mengeluarkan tongkat teleskopik dan menuju ke arah Adrian!
Mereka berdua mengelilingi Adrian, tanpa ragu-ragu memukul Adrian!
Jika tongkat ini mengenai orang, orang itu akan terluka parah!
Kedua pengawal itu tahu, Gilang terluka karena kelalaian mereka. Jika mereka tidak bisa menghajar anak ini, mereka akan dalam masalah besar.
Saat tongkat itu akan mengenainya, Adrian bergerak!
Dia mengubah tinju menjadi telapak tangan menampar salah satu pengawal. Pada saat yang sama, tubuhnya berbalik dengan cepat dan menampar pengawal lainnya.
"Bruk!"
Keduanya terbang hampir bersamaan, mereka menabrak meja di samping!
"Prang!"
Terdengar suara keras, gelas di atas meja pecah!
Sial!
Terbang begitu saja?
Dibawah tatapan ketakutan semua orang, Adrian melangkah ke depan Gilang dan berjongkok.
Melihat Adrian mendekat, tubuh Gilang seperti jatuh ke gunung es. Pria di depannya ini bukan manusia, tapi iblis!
Iblis yang berani menantang keluarga Regar!
Dia melihat niat membunuh di mata pemuda ini!
Selama pemuda ini menginginkannya, pemuda ini benar-benar akan membunuhnya! Dibunuh di depan begitu banyak orang!
"Aku menuangkan anggur untukmu, apa kamu tidak ingin meminumnya?" tanya Adrian.
"Minum, minum, aku akan meminumnya!" Kata Gilang dengan suara gemetar.
Adrian memukul dengan telapak tangannya, lalu berteriak, "Aku memukulmu, apa kamu menerimanya?"
"Aku terima! Aku tahu aku salah. Kakak... kamu... bagaimana agar kamu melepaskan aku?"
Gilang ingin menangis! Monster seperti apa pria ini?
Adrian mengangguk puas. Dia berdiri mengambil ponsel di sebelahnya, lalu melemparkannya ke Gilang.
"Hubungi Jacob Regar, minta dia berlutut di depanku. Aku mungkin akan mempertimbangkan untuk melepaskanmu."
Adrian berbalik badan, meletakkan tangan di belakang punggungnya!
Tidak ada yang memperhatikan niat membunuh di matanya!
Karena di pesta makan Villa Matahari tahun itu, kepala keluarga Regar, Jacob Regar juga hadir!
Dia ingat dengan jelas bagaimana pria ini menghina kematian ayahnya!
Apa?
Semua orang yang hadir mengira mereka salah dengar!
Orang ini benar-benar meminta Gilang menghubungi Jacob Regar!
Siapa Jacob Regar? Dia adalah kepala keluarga Regar!
Di seluruh Sarubaya, siapa yang berani memanggil nama Jacob Regar dengan nama depannya?
Belum lagi meminta Jacob Regar berlutut?
Awalnya, semua orang mengira pemuda ini gila! Tapi mereka tidak menyangka kegilaan pemuda ini tidak ada batasnya!
Gilang juga tercengang. Awalnya dia ingin meminta ayahnya untuk mengambil tindakan, tapi dia tidak menyangka orang ini memintanya menghubungi ayahnya!
Apa bedanya dengan cari mati?
"Kamu... kamu... apa kamu yakin?" Tanya Gilang ragu-ragu.
Adrian tidak menjawab, tapi dengan tenang duduk kembali di kursinya, mengambil sumpit dan mulai makan.
Gilang bangkit berdiri, dia menghubungi ayahnya di sudut ruangan.
Tidak ada yang tahu apa yang dikatakan Gilang. Tapi, setelah panggilan itu berakhir, tatapan matanya menjadi ganas.
Vina melihat Adrian yang duduk tenang di sampingnya, dia merasa sangat menyesal.
Dia seharusnya tidak membawa orang ini!
Orang ini benar-benar gila!
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved