Bab 5 Tubuh Exodia!

by Dimas Tarman 13:16,Nov 27,2023
Bab 5 Tubuh Exodia!

Berikan penjelasan?

Tidak usah.

Ketika hati seseorang sudah tidak ada di pikirannya, sekeras apapun dia menjelaskan, hasilnya hanya akan kontraproduktif.

Lalu Katnis memberikan perintah, "Datang ke rumah sakit saat ini juga, mohon maaf pada adikku!"

“Kamu harus jaga sikapmu, maka permasalah ini bisa diselesaikan.”

"Langsung!"

"Segera!"

Erlina begitu tidak puas mendengar ucapan yang keluar dari mulutnya.

Dihajar habis-habisan seperti itu hingga hampir cacat! Cuman suruh minta maaf?

Tidakkah begitu mudah baginya?

Di seberang telepon, Ramma merasa geli.

"Pertama-tama, kita udah cerai, aku tak paham dari mana rasa percaya dirimu itu, masih berani membentak dan memerintahku, menurutmu aku mau tunduk?"

"Kedua, jangan pikir aku mau minta maaf, jika adikmu dipukuli, itu salahnya sendiri!"

"Kamu!"

"Ramma kamu bajingan!"

Katnis mengumpat dengan ekspresi kaget dan marah.

Ramma pun ikut marah dan berteriak dingin, "Daripada hanya mendengarkan kebohongan ibumu dan adikmu, sebaiknya kamu cari tahu apa yang sudah dilakukan adikmu dan lihat siapa bajingan itu."

"Dududu..."

Katnis memakai loud-speaker sebelumnya, tapi kata-kata terakhir Ramma membuat Erlina panik, dia segera berkata, "Kak, dia Cuma mau adu domba, omong kosong dia itu."

Katnis tidak bisa menahan cemberutnya saat mendengarnya, barusan emosi, namun saat ini suasana hatinya sudah sedikit rileks, dia benar-benar tidak bisa membayangkan adegan dimana Ramma mendatangi Chano dan putranya, lalu diam-diam mengeluh pada mereka.

Kalau dipikir-pikir lagi, cara bicara Ramma Barusan, sepertinya dia yang teraniaya.

"Apakah aku benar-benar berbuat salah padanya?"

Setelah bergumam dalam hati, dia memandang Erlina dengan serius dan bertanya, "Erlin, jujur ya, apakah Tuan Muda Chano memukulmu karena Ramma mengadu?"

“Masa bohong?”

"Kak, apa maksudmu? Kamu lebih memilih memercayai orang luar daripada memercayai adik kandungmu?"

"Bukan, hanya saja..."

Sebelum dia selesai berbicara, seorang sekretaris wanita seksi berseragam kantor bergegas masuk, "Direktur Alegin, ada berita buruk!"

"Barusan ada kabar bahwa tanah yang semula dijanjikan pemerintah kota kepada kita tiba-tiba diberikan kepada orang lain!"

"Apa?"

Katnis terkejut, "Oh!" dan segera berdiri.

Dia selalu mengincar sebidang tanah itu, hitungan kasar tanah itu bisa menghasilkan keuntungan ratusan miliar. Tapi peluang itu hilang begitu saja, sungguh tidak bisa diterima!

“Apakah kamu sudah mengetahui alasannya?”

"Aku mengetahuinya. Aku punya seorang sahabat yang bekerja di pemerintahan kota. Aku mendengar dari dia bahwa alasan pemerintah kota setuju untuk memberi tanah pada kita karena Direktur Chano yang merekomendasikan pada pemerintah kota sebelumnya."

"Tetapi barusan, Direktur Chano menelepon pemerintah kota lagi dan berkata..."

Melihat sekretaris itu mulai tergagap, Katnis mengerutkan kening.

"Apa?"

"Katanya keluarga Alegin berperilaku buruk, kejam, akan melakukan apa saja demi uang. Minta pemerintah kota mempertimbangkannya kembali dengan hati-hati, kemudian masalah menjadi buruk..."

"Lihat saja!"

Erlina langsung berteriak, "Sudah kubilang Ramma memfitnah kita di belakang dan mencoba menghancurkan kita. Kamu masih tidak percaya! Kamu harus percaya sekarang!"

Palencia sangat marah hingga dia mengertakkan gigi, "Sebuah proyek bernilai ratusan miliar! Proyek itu hancur hanya dengan beberapa kata darinya!"

"Ramma sialan ini!"

Ketika Katnis mendengar ini, wajahnya yang cantik menjadi dingin sesaat, bibirnya mulai bergetar karena marah.

“Ramma…”

"Aku benar-benar buta dan salah melihatmu!"

“Haha…belum terlambat untuk sadar sekarang.”

Terdengar tawa kecil dari luar pintu, saat dilihat, seorang pria muda yang mengenakan pakaian custom dan jam tangan terkenal di pergelangan tangannya membuka pintu dan masuk.

Itu adalah salah satu fans fanatik Katnis, Fonzi Ragul, cucu dari orang terkaya Flins Ragul.

“Tuan Muda Ragul?”

"Kenapa kamu ada di sini?" tanya Katnis heran.

"Aku yang telepon kakak ipar minta ke sini!"

Erlina segera mulai bertingkah genit, "Kakak ipar, kamu sudah melihatnya. Itu semua karena si penyakitan Ramma makanya aku menjadi seperti ini! Kakak ipar, kamu harus bantu aku membalasnya! Aku jengkel sekali!"

"Tidak masalah!"

Saat Erlina memanggilnya kakak ipar, Fonzi merasa lega.

Dia langsung setuju, "Jangan khawatir, aku akan membawa beberapa pengawal elite menemui si Zatrun besok, aku akan pastikan untuk pukuli dia sampai babak belur."

"Erlin, tenang dan pulihkan diri. Aku sudah memanggil dokter terbaik di Departemen Bedah dan Operasi Plastik, Kamu akan pulih sepenuhnya dan pulang dalam waktu setengah bulan."

"Hem, terima kasih kakak ipar!"

Palencia juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, "Terima kasih Tuan Muda Ragul, benar-benar merepotkanmu."

"Hei, Bibi, jangan sungkan. Ini cuma bantuan kecil. Kita kan sudah seperti keluarga sendiri."

"Ya!"

"Kita semua adalah keluarga!"

Palencia tersenyum bahagia, tapi Katnis merasa malu dan tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan itu.

Fonzi meliriknya, kilatan nafsu tiba-tiba muncul di matanya, tersenyum, "Katnis, aku mengerti, kamu pasti sedikit tertekan setelah perceraian."

"Kebetulan hari ini hari ulang tahunmu. Haruskah aku mengajakmu keluar untuk merayakan dan bersantai? Aku sudah memesan aula hotel."

Alis Katnis berkerut, dia tidak bodoh dan tentu saja tahu apa yang ingin dilakukan Fonzi.

Namun dia tidak bisa melakukan hal-hal seperti tidur sekamar dengan pria lain setelah barusan bercerai, dia tidak berniat memulai hubungan baru.

“Tidak, aku sedikit lelah hari ini, aku mau pulang dan istirahat dulu.”

"Lagipula, aku tidak perlu mengkhawatirkan Ramma lagi. Aku akan menemuinya secara pribadi untuk mendapatkan penjelasan."

Setelah itu, Katnis menanyakan informasi kontak mantan pacar Erlina, Tuan Muda Chano, lalu berbalik dan pergi.

Melihat Fonzi sedikit tidak senang, Erlina menyipitkan matanya dan segera menariknya.

Kemudian berbisik pelan, "Kakak ipar, selama kamu bisa membantuku menyingkirkan bajingan itu, aku jamin kamu bisa mendapatkan tubuh kakakku sesuai keinginanmu!"

"Meskipun sudah menikah selama 3 tahun, kakakku tidak pernah membiarkan bajingan penyakitan Ramma menyentuhnya sedikit pun, ia masih suci."

Mendengarnya, mata Fonzi berbinar!

"Oke!"

Kemudian dia tertawa sinis, lalu berkata, "Tiba-tiba aku merasa jika memukuli Zatrun sampai ibunya tidak mengenalinya terlalu baik, paling tidak aku harus membuatnya lumpuh!"

Palencia dan putrinya Erlina mengangguk puas.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali.

Andrinof menjemput Ramma dan pergi ke perkebunan Keluarga Damaya di ibukota.

Saat dia turun dari mobil, seorang wanita cantik berambut panjang dengan sosok luar biasa yang dibalut cheongsam menyambutnya.

Berdasarkan perkenalan Andrinof, dia merupakan cucu perempuan Kakek Damaya, keturunan paling menonjol dari keluarga Damaya, Jenna.

Setelah menilai pihak lain, Ramma hanya bisa menghela napas ringan, ada kilatan kejutan di matanya, diam-diam dia menganggapnya menarik.

"Dia terlahir memiliki Tubuh Exodia..."

Tubuh Exodia dan 9 Nadi Sempurna Moon dari Katnis merupakan2 hal yang sangat ekstrem.

Yang satu adalah Moon, yang dingin, yang lainnya adalah Sun, yang panas.

Itu sebabnya Katnis punya temperamen sejuk yang unik, seperti teratai salju, sedangkan Jenna Damaya di depannya tampak seperti mawar merah menyala.

Sekujur tubuhnya memancarkan aura unik yang menawan dan berapi-api.

Tidak perlu melakukan apa pun, cukup berdiri diam bisa dengan mudah menyulut hasrat primitif pria, pesona alami!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

35