Bab 5 Mengontrol Jarum Dengan Energi

by Toms Lee 08:01,Aug 24,2023

Atta Jiang melirik sejenak tubuh Inara Liang yang lebih menggoda dari si Janda Wang, seketika dia menelan air liurnya, kemudian berkata dengan raut serius, “Kakek, aku akan menuruti semua yang kamu katakan! Hanya saja, penyakitmu ini belum sembuh, aku masih ada beberapa pekerjaan yang perlu diurus.”

Mendengar Atta Jiang yang setuju, seketika raut wajah Inara Liang langsung berubah!

Apa identitas orang ini?

Hanya sebagai aktor, tapi dia menganggapnya bersungguh-sungguh!

“Kakek, sebenarnya aku dan Atta belum siap untuk menikah, lebih baik tunggu nanti saja,” ucap Inara Liang dengan segera sambil menatap Kakek.

Kakek mengibaskan tangannya berkata, “Tidak perlu siap, kulihat Atta ini sangat baik! Kamu pergilah menyiapkan pernikahan! Atta, tadi kamu bilang penyakitku belum sembuh, apa masih perlu melakukan yang lainnya?”

Kakek bertanya sambil menatap ke arah Atta Jiang.

Inara Jiang tidak bisa berkata-kata, tapi hatinya telah membuat persiapan, lagi pula setelah Atta Jiang menyembuhkan Kakek, dia akan memberinya uang, lalu menyuruhnya pergi. Jangan harap bisa menikah dengannya!

“Aku masih perlu melakukan akupuntur beberapa kali pada Kakek,” ucap Atta Jiang sambil tersenyum.

“Akupuntur? Kamu juga mengerti akupuntur? Atta, apa kamu praktisi pengobatan tradisional?” ucap Kakek dengan terkejut.

“Bukan, tapi aku hanya mengerti sedikit,” ucap Atta Jiang dengan sangat merendah.

“Baiklah, tolong Atta lakukan akupuntur padaku,” ucap Kakek dengan tersenyum.

Atta Jiang mengangguk, lalu mengeluarkan satu set jarum perak dari sakunya.

Ketika Atta Jiang meninggalkan desa, Jason Xu memberinya dua benda, yang satu adalah set jarum perak ini, yang satu lagi adalah cincin naga, bisa dikatakan sebagai mewarisi jubahnya.

Detik ketika Atta Jiang mengeluarkan jarum perak, raut wajah Atta Jiang tiba-tiba berubah menjadi sangat serius, bahkan aura di sekitar tubuhnya juga berubah menjadi sangat berbeda.

Atta Jiang saat ini seperti seorang master super!

“Kakek, silakan berbaring dan buka pakaianmu,” ucap Atta Jiang pada Kakek.

“Baiklah!”

Kakek Liang menganggukkan kepala, lalu melakukan sesuai perintah.

Semua orang melihat Atta Jiang melakukan akupuntur pada Kakek dengan jarum perak, semuanya saling bertatapan, lalu Tania Liang berkata, “Hei, apa kamu mengerti akupuntur? Susah payah akhirnya kakekku sadar kembali, jika sampai terjadi sesuatu yang buruk pada kakekku karena akupunturmu itu, apa kamu bisa bertanggung jawab?”

Atta Jiang menatap ke arah Tania Liang, sudut bibirnya menunjukkan seringaian dan berkata, “Jangan lupa, aku yang membuat Kakek sadar!”

“Omong kosong, kakekku memang belum meninggal, dia bisa bangun, jadi itu semua memang takdir!”

Perkataan Tania Liang membuat wajah Atta Jiang menjadi dingin, dia tidak menyangka ada orang yang tidak tahu malu hingga tahap seperti ini.

Atta Jiang sangat kecewa, baru saja dia ingin menyimpan kembali jarum peraknya, Kakek langsung bangkit duduk dan mendelik pada Tania Liang sambil berteriak marah, “Berengsek, tutup mulutmu! Ketika aku tidak sadar tadi, kalian semua mengatakan aku telah meninggal, bahkan berebut membangi harta, sekarang aku sudah bisa bangun, semua ini karena usaha Atta! Jika kamu berani bicara sembarangan lagi, keluar dari Keluarga Liang!!”

Tania Liang yang dimarahi oleh Kakek, seketika wajahnya memucat karena ketakutan, dirinya tidak lagi berani mengatakan apa pun.

Yang lainnya juga terdiam, tidak berani berbicara.

Di Keluarga Liang, Kakek adalah Tuhan, baik memukul atau memarahi, tidak ada yang berani menentang amarah Kakek.

“Kalian semua keluar dari sini kecuali Inara dan Dokter Qi!”

Kakek Liang berteriak pada anak cucu Keluarga Liang.

“Baik……”

Satu per satu anggota Keluarga Liang berjalan keluar, Inara Liang dan Charles Qi tetap di dalam kamar.

“Atta, mulailah.”

Kakek yang tadi begitu agung, memandang Atta dengan senyuman di wajahnya.

“Hmm.”

Selanjutnya, Atta Jiang memegang sebuah jarum perak, panjang jarum perak itu sekitar tiga inci, tidak ada bedanya dengan jarum perak biasa, hanya saja ketika jarum perak itu berada di tangan Atta Jiang, ternyata jarum itu mulai sedikit bergetar dan samar-samar mengeluarkan suara dengungan......

Kakek Liang dan Inara Liang tidak menyadarinya, tapi ketika Dokter Charles Qi melihat adegan ini, dirinya tercengang!

Ini seperti mengontrol jarum dengan energi yang ada dalam legenda!

Jangan-jangan pemuda ini tidak hanya memiliki keterampilan medis yang luar biasa, tapi juga energi yang mendalam?!

Charles Qi sangat ingin bertanya dengan suara keras apa itu mengontrol jarum dengan energi, tapi melihat Atta Jiang yang sangat serius, dirinya tidak berani banyak bicara.

Teknik Atta Jiang yang mengendalikan jarum adalah mengontrol jarum dengan energi seperti yang dimengerti oleh Charles Qi.

Tentu saja, teknik kontrol jarum Atta Jiang juga memiliki nama yang sangat mendominasi, yaitu “Teknik Akupuntur Sembilan Naga!”

Teknik akupuntur ini diciptakan leh Istana Canglong, juga diajarkan oleh Jason Xu kepada Atta Jiang!

Tentu saja Atta Jiang tidak tahu detail-detail seperti ini, dia hanya tahu menggunakan “Teknik Akupuntur Sembilan Naga” untuk melakukan pengobatan akupuntur. Jika orang lain memiliki penyakit yang tak kunjung sembuh, dia dapat menyembuhkannya dengan cepat.

Contohnya, si Janda Wang yang ada di desa, beberapa tahun yang lalu dia mengidap rahim dingin, lalu disembuhkan oleh Atta Jiang dengan “Teknik Akupuntur Sembilan Naga” ini.

Tentu saja, melalui akupuntur yang diberikan pada si Janda Wang, untuk pertama kalinya Atta Jiang menyentuh tubuh wanita yang montok dan putih......

Malam itu, Atta Jiang tidak bisa tidur semalaman, pikirannya terus memikirkan rasa sentuhan indah itu.

Kemudian, dirinya tidak tahan untuk......

Atta Jiang menusukkan jarum perak tiga inci di atas perut Kakek Liang......

Titik akupuntur itu bernama Titik Shanzhong.

Dalam seni bela diri, Titik Shanzhong dapat dianggap sebagai titik akupuntur yang terkenal fatal, katanya jika menekan dengan keras dapat membunuh orang.

Tentu saja, ada beberapa dasar untuk pernyataan ini.

Namun, bagi seorang ahli akupunktur, penggunaan titik akupunktur ini secara rasional dapat memberikan efek penyembuhan penyakit.

Pada saat ini, Atta Jiang dengan tegas memasukkan jarum perak ke Titik Shanzhong.

Atta Jiang hanya menusukkan satu jarum perak, lalu berhenti.

Teknik Akupuntur Sembilan Naga, totalnya hanya ada enam jarum.

Jarum pertama, bisa mengobati sebagian besar penyakit.

Sedangkan saat ini tidak perlu menusukkan jarum kedua untuk mengobati penyakit Kakek Liang.

Seketika aura di sekujur tubuh Atta Jiang semakin menguar, seperti seorang master yang masih hidup, dia memegang jarum perak dan mulai memutarnya.

Seiring dengan putaran jarum perak, ada energi hijau yang samar-samar terlihat di sekitar jarum perak, tapi tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, yang mengalir masuk ke tubuh Kakek.

Charles Qi sangat terkejut melihat adegan ini, dalam hatinya terus berkata, “Ternyata ini adalah mengontrol jarum dengan energi! Pemuda ini adalah praktisi super nasional!”

Inara Liang sedikit bingung melihat gerakan Atta Jiang, tapi juga merasa sangat ajaib.

Beberapa saat kemudian.

Wajah Kakek Liang yang awalnya pucat, perlahan-lahan mulai memerah.

Tiba-tiba, dia kembali terbatuk dengan keras, ternyata darah hitam kembali dimuntahkan dari mulutnya.

Hal ini membuat Inara Liang sangat terkejut.

“Kakek!”

Inara Liang memekik.

Atta Jiang mencabut jarum perak, lalu memasukkannya ke dalam kantung jarum dan berkata dengan datar, “Tubuh Kakek telah sembuh total, jika tidak ada keadaan khusus, dia masih bisa hidup hingga 20 tahun lagi!”

Belum selesai Atta Jiang bicara, Charles Qi telah berlari ke hadapan Kakek untuk memeriksa keadaannya, selesai memeriksa, dia menatap Atta Jiang dengan terkejut.

Lalu dia langsung berlutut di hadapan Atta Jiang dan berkata, “Dokter Ajaib, mohon terima aku sebagai muridmu! Aku Charles Qi, mulai detik ini bersedia melepaskan pengobatan modern dan beralih ke pengobatan tradisional, juga menyembahmu sebagai guru!”

Atta Jiang meliriknya sejenak, suudt bibirnya menyeringai kecil, lalu berkata, “Pengobatan tradisional dan pengobatan modern, semua itu keterampilan untuk mengobati, tidak ada yang lebih unggul atau lebih buruk. Kamu bisa mempelajari pengobatan tradisional denganku, tapi kamu tetap tidak boleh melepaskan pengobatan modern!”

“Terima kasih, Guru!”

Charles Qi berkata dengan penuh semangat.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

56