Bab 2 Singkatnya, Gila
by Toms Lee
08:01,Aug 24,2023
“Tu...... Tunggu, sekarang aku sedikit bingung. Nona, sebenarnya ada apa ini? Kenapa aku menjadi suamimu?”
Beberapa saat kemudian, Atta Jiang kembali sadar dan berujar dengan akal sehatnya yang telah sedikit pulih.
Tentu saja dia sangat senang mendengar wanita secantik ini mengatakan ingin menjadi istrinya, tapi masalahnya adalah dirinya tidak memiliki persiapan sedikit pun!
Walaupun wanita ini ingin dirinya menjadi suaminya, setidanya tetap perlu proses berpacaran, ‘kan?
Ini sangat mendadak......
Atta Jiang juga sedikit tidak bisa menerima hal ini.
Quin Yan si gadis berpakaian Sailor Moon itu, mencebikkan bibir merahnya, membuat orang ingin mencium bibir mungilnya, lalu berkata, “Sebenarnya begini, kakek kakak sepupuku, tentu saja kakekku juga, penyakitnya semakin parah, sedangkan harapan terbesarnya selama hidup adalah berharap kakak sepupuku ini bisa menikah dan memiliki suami, sehingga dirinya bisa menutup matanya dengan tenang. Jadi sekarang kami menemukanmu.
Tentu saja bisa diartikan sebagai kami mempekerjakanmu, temani kakak sepupuku untuk bersandiwara. Setelah sandiwara selesai, maka semuanya selesai.
Mengenai gaji, kamu bisa meminta berapa pun yang kamu mau! Tapi jika kamu serakah, maka kami akan mencari orang lain!”
Astaga......
Akhirnya Atta Jiang mengerti!
Wanita ini menyuruhnya untuk berpura-pura menjadi suaminya, membantunya mengelabui kakeknya.
Tanpa diduga, Atta Jiang mengibaskan tangannya dengan serius dan berkata, “Maaf sekali, kedua Nona. Aku tidak bisa berbuat apa-apa mengenai menipu orang tua!”
“Seribu Yuan, mau atau tidak?” kata Quin Yan yang menggemaskan itu sambil mengacungkan satu jarinya.
“Tidak.”
“Dua ribu!”
“Tidak!”
“Lima ribu!”
“......Itu, bisakah aku bertanya, kamu memintaku menjadi kekasihmu selama berapa hari? Kalau begitu apa aku juga harus menemanimu makan, minum dan tidur?” Atta Jiang mendengar nominalnya meningkat hingga lima ribu, segera bertanya.
“Dasar mata duitan! Apa yang kamu pikirkan!” Quin Yan mendelik pada Atta Jiang, lalu berkata, “Kamu hanya menemani kakak sepupuku untuk bersandiwara, juga makan dan minum!”
“Ehem!” Atta Jiang tersenyum sejenak, lalu ingin bertanya kembali, tapi tiba-tiba ponsel Nona Besar Liang itu berdering dan dia mengangkat telepon, mendengar pembicaraan di telepon, raut wajahnya langsung berubah dan segera berkata, “Baiklah, aku akan segera kembali!”
Nona Besar Liang bernaam Inara Liang, dia menutup sambungan telepon, lalu berkata pada Quin Yan dengan raut sedih, “Quin, keadaan Kakek memburuk, ayo kita segera kembali! Kamu Atta Jiang, ‘kan? Silakan kamu ikut dengan kami! Selama kamu menyeimbangiku dengan baik, aku akan memberimu 10 ribu Yuan!”
Kemudian Inara Liang kembali berkata sambil menatap ke Atta Jiang.
“Baiklah, tidak masalah! Berapa nominalnya aku tidak peduli, aku ini orang yang suka membantu! Oh iya, boleh aku tahu kakekmu sakit apa? Sebenarnya aku mengerti ilmu me......”
Belum selesai Atta Jiang berbincara, terlihat Inara Jiang telah berjalan menjauh dengan sepatu hak tingginya.
Sedangkan Quin Yan memutar bola matanya dengan malas pada Atta Jiang dan berkata, “Kampungan, kuberitahu padamu, 10 ribu Yuan ini bukan didapat dengan cuma-cuma. Kamu harus bersandiwara dengan baik, jika tidak gajimu akan dipotong!”
“Kamu tenang saja, aku akan melakukannya dengan baik!” ucap Atta Jiang sambil membusungkan dadanya.
Dia tidak menyangka hari ini bisa mengalami hal ini, hanya menjadi ‘aktor di kerumunan orang’, maka bisa menghasilkan 10 ribu Yuan, dirinya merasa luar biasa senang.
“Ikutlah dengan kami!”
“Ya!”
Atta Jiang segera mengikuti langkah Quin Yan.
Quin Yan mengenakan pakaian Sailor Moon, kakinya menggunakan stoking putih, penuh dengan aura anak muda yang menggoda, membuat Atta Jiang yang melihatnya merasa sedikit tergerak.
Namun, jika Quin Yan dibandingkan dengan kakak sepupunya, memang masih berbeda jauh, bisa dikatakan mereka memiliki gaya yang berbeda.
Yang satu menggoda dengan pakaian kerja, yang satu lagi terlihat menggemaskan dengan pakaian seragam.
Yang satu sepuluh kali lebih cantik dari si Janda Wang, yang satu lagi lebih cantik tiga hingga empat kali lipat dari si Janda Wang.
Muncul sebuah pemikiran di benak Atta Jiang, lalu mengikuti kedua wanita cantik itu masuk ke sebuah mobil mewah seharga 700 atau 800 ribu Yuan.
Saat Atta Jiang naik ke mobil, dia menyentuh mobilnya, lalu mendecak sambil berujar, “Mobil ini pasti harganya ratusan ribu Yuan, ini adalah mobil terbaik yang pernah kunaiki!”
“Kakak, kurasa dia ini tidak cocok!”
Melihat sikap kampungan Atta Jiang, Quin Yan berkata sambil menatap ke arah Inara Liang.
“Sekarang sudah tidak ada waktu lagi, hanya dia yang ada! Sudahlah, lebih baik kamu berikan pelatihan singkat padanya.”
“Baik! Kampungan, dengar baik-baik, sekarang namamu Atta Jiang, kamu adalah manajer pasar di sebuah eprusahaan, kamu sendiri yang bersedia menjadi menantu yang menumpang di rumah Keluarga Liang, bekerja dengan keras dan kelak tidak boleh mengikuti pembagian harta keluarga......”
Selanjutnya Quin Yan memberikan pelatihan singkat pada Atta Jiang, lalu menyuruh Atta Jiang untuk menandatangani sebuah kontrak.
Atta Jiang tanpa membaca kontrak itu langsung menandatanganinya, sedangkan tatapannya jatuh pada kaki Quin Yan yang dibungkus oleh stoking putih dan tidak mendengarkan pelatihan Quin Yan sama sekali.
“Apa yang kamu lihat?!”
Quin Yan menyadari tatapan mesum Atta Jiang, segera berujar dengan marah.
“Hah? Bu...... bukan apa-apa. Nona, kutanya padamu, apa belakangan ini menstruasimu tidak lancar dan terkadang terasa sakit?” ucap Atta Jiang tiba-tiba.
Raut wajah Quin Yan langsung berubah, menatap Atta Jiang dengan terkejut, lalu berkata dengan marah, “Ba...... bagaimana kamu tahu? Apa kamu memata-mataiku?”
“Kita baru saja bertemu secara kebetulan, bagaimana mungkin aku memata-mataimu? Sebenarnya aku bisa melihatnya, ditambah lagi kamu tidak hanya sering sakit ketika menstruasi, tapi pada pukul satu hingga tiga dini hari, bagian bawah perutmu terasa dingin, tubuhmu juga mendingin dan tanganmu berkeringat......”
“Plak!”
Belum Atta Jiang menyelesaikan kalimatnya, Quin Yan telah melayangkan sebuah tamparan ke wajah Atta Jiang dan berujar dengan marah, “Dasar mesum, kamu pasti pernah memata-mataiku!”
Atta Jiang yang ditampar merasa tidak terima. Dia menyentuh wajahnya, lalu berkata dengan marah, “Kenapa kamu memukulku? Aku bahkan tidak mengenalmu, bagaimana bisa aku memata-mataimu?!”
Inara Liang yang ada di samping juga menatap Atta Jiang dengan terkejut, lalu berujar, “Kamu mengerti ilmu medis?”
“Sedikit mengerti,” ucap Atta Jiang merendah.
“Kalau begitu coba kamu periksa aku mengidap penyakit apa?” ucap Inara Liang dengan cepat.
Atta Jiang meliriknya sejenak, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, “Sayang, aku tidak bisa mengatakannya.”
“Kamu memanggilku apa?!” ucap Inara Liang dengan raut wajah menggelap.
“Bukankah tadi sejak tiga menit yang lalu Quin menyuruhku untuk melakukan peran yang pantas? Bukankah aku harus memanggilmu sayang?” ucap Atta Jiang dengan serius.
“Kamu......! Baiklah! Kalau begitu kenapa kamu tidak bisa mengatakannya?” ucap Inara Jiang sambil mengertakkan giginya.
“Aku takut kamu akan seperti gadis nakal ini dan menamparku lagi,” ujar Atta Jiang.
“Kalau begitu katakan, aku tidak akan menamparmu. Aku punya penyakit apa?”
“Baiklah, kamu yang menyuruhku untuk mengatakannya. Kamu, memiliki masalah dengan kejiwaan, singkatnya...... gila!”
Plak!!
Seketika sebuah tamparan kembali melayang ke wajah Atta Jiang!
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved