Bab 9 Hati-hati

by ajengfelix 12:48,Aug 02,2023
Setelah sampai rumah tingkat dua, Badrika mematikan mobilnya ketika dua suara disambut sama Kakek K. Rupanya itu keluarganya menunggu kedatangan mereka. Badrika keluar sambil menyalami istrinya Kakek K. "Terima kasih sudah menjaga suamiku, Nak X. Kami berdua gelisah saat salah satu tetangga kami mengatakan ada kecelakaan menuju kampus," jelas Gabriela membalas niat baik Badrika. Cherry melihat ayahnya langsung menggerutu. "Apakah ayah merepotkan X?"

Badrika menjawab tidak ada masalah. Bahkan mendengar Kakek K mengajar di kampus meski tidak sepenuhnya adalah kesenangan Badrika sebelum berubah. Badrika menatap atas kepala dua orang itu. Pengguna game Wolf and Sheep menjadi daya tarik tersendiri bahkan keluarga profesor sekalipun. Badrika ditarik masuk ke rumah. Di sana kesibukannya suaminya Cherry dan dua anaknya melambaikan tangan ikut sambut Badrika.

"Kalian bertiga jaga sikap. Ini ada tamunya kakek. Paham?" kata Cherry menegaskan kedua anaknya yang memegang adonan kue belum jadi hampir meringis ketakutan. Dua wolf dan sisanya sheep. Tapi perasaan Badrika tidak seburuk pertama makanya Badrika unjuk diri sambil menyerahkan cokelat kecil di saku jaketnya. Untung cokelat ini belum cair dan dimakan sama Kakek K. "Kamu tidak salah dan rajin membantu ayahmu. Hadiah anak baik. Kalian buat kue apa?"

Sontak saja anak-anak mengambilnya rakus. Mata mereka berniat senang ada tamu sebaik Badrika. Varon meminta maaf ke Badrika begitu juga Cherry, Kakek K dan Gabriela. Badan Badrika menjauh. Rasa segan menggerogoti dirinya lalu membiarkan topik lain untuk diperbincangkan. "Bagaimana makan malamnya dimulai? Bersulang?" tawar Badrika sembari mengangkat gelas diisi minuman keras. Kemudian keluarganya Kakek K mengikuti arus saja.

Awal pembicaraan menceritakan pekerjaan Kakek K. Nama aslinya Kevin Aprilio teraneh menjabarkan pengalamannya satu harian dengan cara mendongeng. Semua orang menyimaknya baik-baik. Badrika sedikit tidak tenteram ketika Kakek K benar-benar tidak ada disembunyikannya.

"Benarkah, sayang? X ini sangat diandalkan. Kami beruntung kamu dipilih sebagai pengawal." Cherry membuka botol selanjutnya, mengulurkan ke gelas Badrika dan mengerlingkan mata. "Pria menarik dan aku percaya dia bisa profesional," ucap Cherry dan Gabriela setuju angkat gelas Badrika ke udara lalu mempersilakan meminumnya lagi. Dua anaknya takjub terutama Badrika adalah wolf glitch. Varon menetralisir rasa tidak percayanya di depan Badrika. "Kamu gila, bung! akun kamu langka di negara manapun."

Masih ada pujian-pujian lain tapi dihentikan Badrika. Sungguh, mereka semua ingin menguji Badrika agar Badrika tidak terbawa suasana. Terlintas dipikiran Badrika saat Kakek K menyodorkan daging steak sapi kesukaannya. "Kamu lapar, wolf X. Biarkan kamu kenyang hari ini." Bujukan Kakek K sangat menggetarkan hati Badrika. Tak membutuhkan waktu Badrika menghabiskan makanan prasmanan mewah tersebut. "Paman X suka makan banyak."

"Aku bukan pemilih makanan," ujar Badrika pelan sambil mengemukakan penampilan Badrika seorang wolf glitch. Sekilas saja menyeramkan tapi kalah ditatap lama-lama akan terbiasa bahwa karakter itu sama. Mau tidak mau foto keluarga Kakek K berlangsung. Apakah tamu mereka juga mendapatkan kesempatan ini? Kemudian Badrika menggerakkan tangannya kaku. Misinya masih berjalan sehingga waktunya tinggal empat jam lagi. Jam satu pagi Badrika tidak berada di sini.

Satu per satu anggota keluarga meninggalkan ruang makan ke kamar masing-masing. Kakek K sedang cuci piring. Badrika menawarkan bantuan namun ditolak. "Kamu tamu, Nak X jadi jadwal hari ini giliranku. Nanti Istriku, Gabriela akan marah kalau aku memanfaatkan kesempatan ini," ungkap Kakek K memakai sarung tangan karet dan spons lalu mengelap semuanya. "Aku berjaga-jaga sekitar rumahmu. Setelah ini Kakek K istirahat ya," pinta Badrika sebelum pergi keluar. Badrika menjaganya dari jarak jauh.

Seluruh indera Badrika tajam berkali-kali lipat saat mode wolf (error) glitch milik Badrika. Gerak-gerik musuh masih di tempat sama. Ada catatan data masuk ketika Badrika memindai orang-orang mengikuti kepulangan Kakek K. Gerombolan masyarakat awam dan tidak ada catatan kriminal. Badrika berpangku dagu. Mereka mengatakan pembunuhan Kakek K harus hari ini guna menukar nyawa orang. 'Ini bahaya kalau Kakek K mati di rumahnya sendiri.' Notifikasi masuk ke akun Badrika menjelaskan tidak diperbolehkan membunuh orang awam non pengguna game Wolf and Sheep.

Keputusan terakhir Badrika menggunakan aksi mendadak bertujuan mereka pingsan, membawa ke kantor polisi dan melaporkannya. Laporan ketidakamanan, mengganggu dan mencoreng nama baik ada di keterangannya. Badrika melesat bagikan angin dingin lalu memukul tengkuknya tepat setiap orang. "Aku membutuhkan kalian semua. Bantu aku laporkan ini ke kantor polisi. Pakaian kalian berubah dulu. Kita tidak mau ketahuan indentitas geng ular hijau sama pihak berwajib bukan?"

Balasan anggota geng lainnya berdatangan, membawanya secara rombongan dan Badrika melakukan apa yang diminta Pak Polisi meski kaget ada masyarakat lainnya ikut gabung. Surat, video cctv dan dokumen lainnya sudah diberikan guna menguatkan bukti laporan. Badrika membuka hpnya. Keadaan rumah Kakek K masih aman-aman saja. Atmosfernya terlalu hening. "Kamu khawatir sama klien kamu? Pak, X boleh pergi?" Melihat kegelisahan dari Badrika, Pak polisi menangani laporan mengizinkan warga dan Badrika pulang.

Sisanya akan diurus di kantor polisi. "Kalau ada keterangan berikutnya proses kasus ini kami akan memberitahukan Pak Badrika." Badrika adu jotos ke kawan seperjuangannya. Kantor polisi dan rumah Kakek K tidak jauh hanya menempuh lima ratus meter. Setidaknya Badrika mengaktifkan satu fitur wolf di mana kecepatannya di atas rata-rata manusia. Misi kedua Badrika tidak boleh gagal. Soalnya Badrika melihat postingan di sosial media mengenai akun-akun yang dipajang dengan hastag game Wolf and Sheep banyak menyebarkan perilakunya.

Ada laporan tidak puas mendapatkan profesi dan misinya. Akan tetapi tidak untuk Badrika walaupun diawalnya antar barang-barang geng ular hijau tidak ada tercantum. Profesi pengawal tidak buruk juga. Satu menit sampai. Pintu depan naas dibobol. Segera saja Badrika masuk penuh emosi marah. Ditinggal sebentar saja sudah berakhir tidak baik. Keluarga Kakek K diikat tali rafia kencang. Anak-anak memanggil Badrika takut orang asing ini melukai mereka. Kakek K di atas kursi hendak bunuh diri sesuai permintaan kelompok tersebut.

"Jangan lupa aku belum siap misinya, bung." Senyum miring Badrika sambil terampil melawan musuh dengan modal ikat pinggang. Berani sekali menyentuh keluarga klien di hadapan Badrika. Suara pistol serentak mengenai Badrika meleset saat fitur kecepatan membuat siapapun ngeri karena hilang dan timbul sesaat. Dua menit keadaan mencekam tadi berubah di tangan Badrika. Lagipula kekuatan orang awam tidak selevel dengan Badrika yang menjalani kehidupan bajanya. Anak-anak berlari-larian memeluk Badrika.

Tangisan mereka membasahi jaket Badrika. Kakek K ngos-ngosan lalu dipeluk istrinya erat-erat. Cherry mengguncang bahu Badrika. "A-Apakah kamu bisa menyelamatkan suamiku? dia sekarat di kamar." Badrika dan Kakek K saling berbagi pandangan. Sama-sama tahu situasi, Kakek K mengambil peralatan medis darurat.

"Bawakan aku ke kamar. Anak-anak kamu tolong ditangani agar aku dan Kakek K menyelamatkan nyawanya. Dasar tidak tahu diri orang-orang di sini mendapatkan ampunan dariku," kesal Badrika menginjak-injak wajah musuh sebelum pergi mengejar Kakek K yang ada di depan.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

161