Bab 7 Wilayah Bos

by ajengfelix 12:47,Aug 02,2023
Badrika tidak tahu Kakek K melihatnya sama seperti sebelumnya. Wajah tegas Badrika keras langsung rileks saat Kakek K tetap menyadari jati diri Badrika. "Kamu sheep yang aneh dan tidak kenal takut. Itu asisten kamu wolf sudah berapa lama kalian kenal?" Kakek K mengubah arah tangan kirinya untuk memanggil G sedang sibuk memakan daging masak itu. Setelah kenyang langsung diserahkan bekal ke Badrika. "Aku G kalau kamu lupa, X. Nih makanan daging sapinya," kata G mengelap sudut bibirnya dengan tisu kering.

Badrika melirik Kakek G mempersilakannya makan. Lapar mengerikan itu berubah diam dan patuh setiap daging masuk ke dalam tubuhnya. Daging panggang memakai saus buatan sendiri menjadikan Badrika ketagihan. Kemungkinan Badrika akan meminta resepnya daripada membebani orang lain. "Semuanya jangan takut ke Nak X. Ini simulasi pertama gamenya jadi belum menahu seluruhnya. Kalian bisa kembali beraktivitas," titah Kakek mengeluarkan suara tinggi dan meregangkan punggungnya mengalami encok.

Serum dimasukkan. Asisten G sangat memahami keperluan Kakek K yang merintih kesakitan bertukar kesenangan lega berakhir baik. Penyakit tuanya kambuh kalau melewati batas di masa tuanya. "Gara-gara aku membuat orang lain takut." Badrika menghabiskan makanannya kurang lebih lima menit, bekal kosong ditaruh di samping dinding dingin dan merapatkan tubuhnya dengan kakinya kegelisahan.

"Semuanya maklum melihat level dua kamu. Tapi berevolusi wolf diri kamu menggila ya? tidak ada keterangan dan semuanya tanda tanya. Setidaknya kamu kembali dan pengendalian normal." Penjelasan Kakek K langsung diterapkan sama Badrika lalu ditatap level G lima puluh sedangkan Kakek K berada di level seratus dua puluh lima. Level jauh setiap individu tapi bukan faktor utama. Badrika menekan satu pemberitahuan tentang Safir. Safir bilang besok pagi datang dan jemput walupun hari pertama misinya tidak berjalan lancar.

Awalnya mereka takut tapi diberikan keterangan bahwasanya Badrika pemula cukup membantu menghilangkan rasa takut itu. G meminta izin pergi ke kelas sebelum dimarahi sama dekan kampus dan semacamnya. Badrika berterima kasih pemberian makanannya mengurangi kengerian di kepala dan perutnya. 'Aku lengah. Jika ada waktu luang aku baca buku panduan game ini. Ini sama saja aku mengakhiri nama baikku,' batin Badrika pelan, mengekor ke Kakek G dan masuk lift lantai paling dasar. Satu lift memandangi penampilan Badrika dari atas sampai bawah.

Telinga dan ekor serigala glitch Badrika cukup membangkitkan rasa ingin hendak mengetahui lebih dalam. Badrika mengambil posisi paling ujung lift sedangkan Kakek G sedang mengobrol sesama rekan kerjanya. "Keren banget wolfnya. Kamu ras langka? pakai item?" Badrika berkaca kabur. Buruk sekali! tidak ada lembut sama sekali. "X, aku pergi ke toko buku untuk beli buku best seller dan motivator. Itu bisa membunuh waktuku kalau bosan." Badrika merasa dilirik satu penghuni lift merasa gerah.

Semuanya sheep tanpa terkecuali. Wolf di dunia ini tergantung jumlah dan negara yang memiliki ketetapan di akun game. Jadi di Negara Asia total wolf sedikit daripada sheep membuat pemerintah kewalahan. Semua pengguna membeli game ini di toko offline dan online. Lebih mirisnya lagi ada beberapa website ilegal berani menerbitkan game Wolf and Sheep. Glitch muncul membutakan mata. Di lift terdapat empat orang membuat akun palsu dengan game diunduh ilegal.

"Kakek K aku boleh tanya. Kemampuan wolf apa saja? aku..." Badrika melihat telinga maupun ekornya menghilang ditiup angin meninggalkan tubuhnya berubah sheep. Sebelum Kakek K melihat ke belakang, Badrika melanjutkan perkataannya tidak ada apa-apa. Durasi setengah jam menggunakan sheep menambah rasa kurang jelas akan akun X yang didaftarkan Riki sebelum meninggal. Badrika berdoa dalam hati agar Kakek K tidak memergokinya berubah Wolf ke sheep.

Setahu di kolom chat global mengatakan belum pernah melihat pertanyaan diterangkan Badrika. Itu sama artinya dengan wolf dan sheep hanya satu akun saja. Sheep maka sheep begitu juga sebaliknya. Menukar kepribadian program game di akun pengguna adalah mustahil. Badrika berjalan lagi setelah lift me basemen parkir bawah tanah terbuka. Tinggal menyisakan Kakek K mengingat mobil Badrika parkir. "Setelah itu kamu menjaga keluargaku. Jam satu pagi uang pembayaran sewanya akan masuk ke rekeningmu."

"Sistem game melacak riwayatnya?" Badrika memang diniatkan guna mengulur-ulur waktu agar rentangnya lama. Gemeletuk gigi dirasakan Badrika semakin tidak karuan saat Kakek K dan Badrika di depan mobil. Bunyi mobil aktif lalu melakukan ramah tamah ke Kakek K. Kakek K tidak melihat perubahan Badrika disebabkan kesibukan profesornya. Janji temu, seminar, dosen pembimbing dan pemimpin penelitian sudah kesehariannya membantu orang lain. "Kita tidak bisa melacaknya tapi ada pesan otomatis muncul mengabari bahwa pembayaran berhasil disertai keterangan antar dua akun atau lebih."

Badrika menghembuskan napasnya pelan-pelan saat wujud sheepnya berakhir sehingga Kakek K tidak was-was terhadapnya. Nanti Badrika komplain ke sana terlihat ada link khusus ke customer servicenya. Lalu Badrika memencet navigasi toko buku terbesar di kotanya membuat Kakek K gembira atas penawarannya dan menjalankan mobilnya. "Aku senang kamu memberikan pelayanan terbaik ini dan tingkatkan levelmu juga. Semakin kamu naik maka misinya lebih sulit kamu bayangkan," jelas Kakek K ditawari cemilan dan kaleng kopi.

"Begitukah? aku bingung level Kakek K cepat sekali. Bukankah game ini lauching dua hari yang lalu?" Senyum tulus Kakek K menjadikan Badrika tertarik lebih tahu. Apakah ada hubungannya dengan pengalaman dan umur? jika itu saja, level Badrika bukanlah level dua. Kakek K mengemut cookies cokelat memberikan buku panduan game Wolf and Sheep. Sudah Badrika duga kalau game ini ada sangkut-pautnya dengan itu. "Di sana sudah dijelaskan makanya baca dulu sebelum terjun ke lapangan."

Badrika menundukkan wajahnya malu. Tidak disangka ada kebiasaan ini membuat semuanya terdengar masuk akal. Kepribadian Badrika miliki sekilas wolf dan sheep. Sistem mengerjakan akun Badrika kebingungan untuk menentukannya. Laju mobil berhenti. Badrika hampir saja membahayakan Kakek K dalam perjalanan. Ada gerombolan anak geng yang mencari Badrika. Musuh-musuh geng ular hijau tidak suka mereka hidup.

"Ini kenapa? Kok mereka menghadang kita? tadi pagi truk sekarang geng motor?" Badrika memutar matanya bosan setelah tahu teriakan kacau mereka sangat melukai harga dirinya termasuk pandangan Kakek K belum menghilang bulu kuduknya merinding disko. "Urusan gengku, Kakek K. Aku marah kalau kerjaku diganggu." Tentu saja Badrika mau ke toko buku untuk menenangkan diri tapi masalah tetap disamping kamu tanpa hambatan.

"Aku parkiran dulu mobilnya di bawah jembatan. Kakek K jangan keluar dari mobil ini. Mereka liciknya tidak bisa ditafsirkan lagi," kesal Badrika menuntun mereka ke daerah tidak ada ada orang lain lewat. Ketenangan sudah pergi meninggalkan Badrika sebelum dan sesudah Riki meninggal. Mobil dimatikan, Kakek K menenangkan sarafnya yang tegang dan menutup mata sambil menghapal tabel periodik unsur kimia. Sesaat kemudian Badrika menjulurkan lidah mengejek ketika tubuhnya keluar.

Tak lupa senjata di bagasi mobil diambil. Mata Kakek K membulat sempurna melihat sisi lain Badrika sangat cocok dengan karakter wolf. Tapi di sini kehidupan Badrika seperti pertarungan tiada akhirnya. "Kamu tahu bosku bisa menghabisi kalian jika salah satu anggotanya disakiti? ini wilayah bos geng ular hijau." Mereka ancang-ancang menggoyangkan senjata api dan senjata tajam masing-masing. Kakek K memakan jatah popcorn rasa karamel penuh minat.

"Aku tidak menyangka Nak X memiliki kehidupan kelam ini. Adegan aksinya sungguh dinanti-nanti!"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

161