Bab 10 James Liu Ketakutan

by Young guy 18:29,May 31,2023

Di saat semua orang tengah mematung, suara tidak puas Budiman Mu terdengar lagi dari telepon.

"James Liu, sebenarnya kamu dengar aku ngomong atau tidak? Cepat cari Ketua Ning!"

Mendengar dari nada bicaranya sudah sedikit tidak senang, yang langsung membuat sekujur tubuh James Liu gemetar karena terkejut, buru-buru tersenyum seperti seorang budak dan berujar,

"D-Dirut, bagaimana mungkin aku berani menolak apa yang anda perintahkan, tapi departemen keamanan kita memang tidak ada ketua bermarga Ning. Anda lihat…. apakah anda salah ingat atau tidak.”

“Maksudmu, aku sudah tua dan pelupa?” Suara Budiman Mu tiba-tiba meninggi.

Meskipun melewati telepon, semua orang juga bisa membayangkan ekspresi muram di wajah Budiman Mu saat mengatakan ini.

"B-bukan Dirut, a-anda salah paham,” Jantung James Liu langsung berdetak cepat, merasa dirinya sungguh menyedihkan. Departemen keamanan ini benar-benar tidak ada Ketua Ning!

Dan pada saat ini, Banji Liu sengaja melirik ke arah Justin Ning, melihat ia masih baring di kursi dan terlihat tidak serius, tanpa sadar tatapan mata Banji Liu membeku.

Jangan-jangan Justin Ning adalah ketua keamanan baru? Jikalau tidak, bagaimana bisa ia terlihat tidak takut seperti ini?

Seperti mendengar kebingungan di hatinya dari kejauhan, hanya mendengar Budiman Mu berujar dengan dingin di seberang sana, "James Liu, tidak peduli kamu benaran bodoh atau pura-pura bodoh, aku akan memberimu waktu tiga menit, segera pergi cari Ketua Justin Ning. Jikalau tidak, kamu tunggu saja menyerahkan laporan pengunduran dirimu!"

Usai berujar, Budiman Mu langsung mematikan sambungan telepon.

Sial, sebenarnya dirinya mengganggu siapa? James Liu berdiri di tempat semula seperti patung. Ekspresi sedihnya itu, lebih tidak enak dipandang dari orang tua meninggal dunia.

Tapi nama "Justin Ning" yang terakhir disebut oleh Budiman Mu justru membuatnya mengernyit.

'Aneh, sepertinya pernah mendengar nama ini?’

Ia justru tidak tahu, hati Banji Liu sudah bergejolak usai mendengar kata-kata Budiman Mu.

Ketua Ning? Justin Ning? Ketua Keamanan baru ternyata adalah Justin Ning!

Mimik wajah Banji Liu penuh dengan tatapan tidak percaya, tatapan ia melihat ke arah Justin Ning penuh dengan rasa terkejut dan takut.

Pantas saja ia berani menjamin dirinya tidak akan dipecat.

Pantas saja ia berani mengganggu bahkan memukul James Liu begitu datang.

Pantas saja ia sama sekali tidak menganggap penting General Manajer Departemen Personalia Kayden Zhang, bahkan menyebutnya idiot.

Memikirkannya sekarang, ternyata apa yang ia lakukan ini sama sekali bukan gegabah, namun karena ia memiliki pendukung sendiri. Status ketua departemen keamanan memberinya kepercayaan diri yang penuh!

Memikir hingga sini, Banji Liu tersenyum pahit, dan berujar dalam hati, Justin Ning, kamu benar-benar nyembunyiin masalah ini sungguh dalam. Aku sebelumnya bahkan menganggapmu sebagai satpam yang baru datang, siapa sangka kamu sama sekali bukan satpam biasa, melainkan ketua departemen keamanan. Atasan di atas atasan lagi, ketua departemen keamanan baru!

“Justin Ning?” Sedangkan di sana Harry Wang bergumam, justru tiba-tiba menepuk bahu Justin Ning. "Hei, bocah, apakah namamu adalah Justin Ning? Kebetulan sekali, ternyata kamu memiliki nama dan marga yang sama dengan ketua keamanan baru."

“Apakah menurutmu hanya nama dan marga yang sama?” Justin Ning seperti tersenyum namun tidak tersenyum menatap ke arahnya.

"Jangan-jangan kamu benar-benar mengira dirimu adalah Ketua Ning?" Berujar hingga sini, sekujur tubuh Harry Wang tiba-tiba bergetar. Bertemu dengan tatapan ketawa Justin Ning, wajahnya muncul ekspresi terkejut dan berujar dengan gemetar,

"B-bocah, jangan-jangan kamu ingin memberitahuku, k-kamu benar-benar adalah ketua keamanan baru?"

Justin Ning mengambil cangkir teh, menyesapnya dengan santai, lalu berujar dengan datar, "Mengapa tidak?"

"Bagaimana mungkin?" Seru Harry Wang. "Kamu begitu muda, bagaimana mungkin adalah ketua keamanan baru?"

Seruannya ini terdengar jelas di telinga semua orang.

Semua orang terlebih dahulu mematung, kemudian seperti air mendidih yang dilempar batu besar. Hanya dalam sepersekian detik, seluruh kantor meledak.

"Apa? Anak baru ini adalah Ketua Ning yang disebut Dirut?"

"Omong kosong, kali? Ia terlihat biasa saja, hak ia dari mana menjadi ketua keamanan?"

"Bohong, pasti sedang bohong. Jika bocah ini benar-benar ketua baru, aku akan memotong kelaminku, sialan."

James Liu bahkan seperti mendengar sebuah lelucon besar, tertawa hingga air mata mengalir. Ia menunjuk ke arah Justin Ning, tertawa sambil berujar,

"Bocah, sebenarnya rumah sakit jiwa mana yang tidak menutup pintu dengan rapat dan membiarkanmu keluar? Ckck, kamu juga tidak mengaca lihat bagaimana dirimu, hanya kamu yang seperti ini? Masih mengatakan diri sendiri adalah ketua keamanan departemen? Apakah akan mati jika tidak bohong?"

Kayden Zhang sudah bangun dari lantai, wajahnya penuh dengan tatapan ejek saat mendengar kata-kata Justin Ning, dan ia berujar kepada Justin Ning dengan nada mengejek,

"Bajingan, pantas saja kamu memarahiku idiot, ternyata kamu sendiri yang idiot. Aku beri tahu kepadamu, jika kamu adalah ketua keamanan baru, aku adalah direktur selanjutnya, sialan...."

Tidak menunggu ia usai berujar, Justin Ning tiba-tiba berdiri, mengeluarkan selembar kertas putih dari sakunya, dan menampar wajahnya.

"Gunakan mata anjingmu dan lihat baik-baik, sebenarnya siapa yang idiot di antara kita berdua?"

Kayden Zhang yang sama sekali tidak siap hampir mimisan, mulutnya keluar jeritan sakit. Ia menggertakkan gigi menatap ke arah Justin Ning, “Sialan, kamu berani menyerangku diam-diam?”

"Tidak, tidak, tidak, apakah orang setampanku bisa melakukan hal seperti itu?" Justin Ning terkekeh sambil berujar.

Tepat ketika Kayden Zhang mengira ia akan meminta maaf, Justin Ning tiba-tiba mengangkat tangannya dan memukul pangkal hidung Kayden Zhang.

Ka Cha!

Hanya mendengar suara nyaring, Kayden Zhang dipukul hingga mimisan. Ia yang kesakitan itu, hanya melihat saja membuat orang juga merasa kesakitan.

Dan senyuman polos justru mengembang di wajah Justin Ning. "Idiot, apakah kamu mengerti sekarang? Aku tidak pernah berkomplot melawan siapa pun. Jika ingin pukul, juga harus pukul secara terang-terangan!"

Api membara Kayden Zhang terus menaik, ia menyentuh hidung sendiri, tatapannya seperti akan membunuh orang. "Sialan, kamu berani memukulku?"

Plak!

Justin Ning menampar wajahnya, menyeringai dan berujar, "Sebenarnya aku tidak hanya berani memukulmu, tapi juga berani menamparmu!"

“Sialan, aku akan melawanmu!” Kayden Zhang meraung dan bergegas maju.

"Lawan apa lawan? Apakah kamu pikir naik mobil bersama?" Justin Ning terkekeh, mengangkat kakinya dan langsung menendang perut Kayden Zhang.

Kayden Zhang yang kasihan, ia masih belum keburu melawan sudah menjerit terlebih dahulu, kemudian jatuh tertelungkup.

Semua orang terkejut, sepertinya bocah ini memiliki kecondongan kekerasan? Tidak apa-apa hanya memukul James Liu, tapi sekarang bahkan berani memukul Kayden Zhang?

Justin Ning tentu tidak tahu apa yang dipikirkan orang lain, ia membalikkan tubuh, seperti tersenyum namun tidak tersenyum menatap ke arah James Liu.

James Liu dibuat merinding sebab ditatap oleh Justin Ning. Bocah ini, jangan-jangan ingin memukulnya lagi?

Pada saat ini, telepon di atas meja berdering. Di waktu bersamaan James Liu menghela napas lega, dan buru-buru pergi menjawab telepon.

“Apakah ketemu orang?” Suara dingin Budiman Mu datang dari seberang sana

"D-Dirut, m-masih belum ketemu."

"Apa yang yang sedang kamu lakukan? Bahkan tidak bisa mencari orang! Kamu pergi mati saja,” Sekalipun Budiman Mu memiliki temperamen yang baik, juga tidak bisa menahan diri untuk berkata kasar.

Mimik wajah James Liu sangat tidak enak dipandang, awalnya ia ingin menjelaskan, namun tatapan ia justru melirik ke arah Justin Ning. Sebuah ide tiba-tiba muncul di benaknya, dalam hati berujar, bukankah kamu suka berpura-pura menjadi Ketua Ning? Baik, aku akan menyetujuimu.

Hanya melihat ia tersenyum sinis, dan berujar ke telepon, "Tunggu sebentar, Dirut, aku telah menemukannya.... Suruh ia jawab telepon? Baik, aku akan segera memanggilnya."

Ia menoleh dan tersenyum sinis kepada Justin Ning. "Bocah, Dirut menyuruhmu menjawab telepon."

Pada saat ini Justin Ning sudah kembali mengambil cangkir teh lagi, dan berujar dengan datar setelah mendengar kata-kata James Liu, "Budiman Mu, kan? Biarkan ia tunggu aku menghabiskan secangkir teh ini."

James Liu bahkan mengira telinganya mengalami halusinasi, dan berujar dengan tidak percaya, "Bocah, kamu tidak sakit, kan? Biarkan Dirut menunggumu minum teh, kamu pikir kamu siapa? Tuan muda yang kaya raya? Benar-benar bodoh.”

“Kamu yang bodoh, sialan,” Raungan Budiman Mu tiba-tiba muncul di dalam telepon. "James Liu, apakah pagi hari kamu makan kotoran? Bagaimana kamu bicara? Percaya atau tidak, aku bisa langsung memecatmu dari pekerjaan ini?"

James Liu kebingungan, buru-buru tersenyum dan berujar, "Dirut, aku bukan bilang anda, aku bilang Justin Ning yang bodoh."

“Persetan, kamu yang bodoh, seluruh keluargamu adalah orang bodoh,” Budiman Mu sangat membara, dan berteriak ke telepon.

"A-anda… mengapa anda memaki orang?” James Liu merasa dirinya sangat kasihan.

"Tidak hanya memakimu, jika kamu dasar berengsek masih berani mengatakan hal buruk tentang Justin Ning, aku akan langsung mengeluarkanmu dari perusahaan!"

Budiman Mu sangat membara, harus tahu asal usul Justin Ning misterius dan Tetua Xiao yang mengenalkannya. Ia bahkan tidak berani mengganggu orang seperti ini, siapa James Liu berani-beraninya memarahi Justin Ning?

Begitu dengar dirinya akan dikeluarkan dari perusahaan, James Liu langsung membara, kemudian dirinya teringat, Dirut bahkan berkata kasar saat dirinya memarahi Ketua Ning yang misterius itu. Setelah ia tahu ada bocah tidak takut mati di departemen keamanan yang berani berpura-pura menjadi Ketua Ning, bukankah akan menghancurkan bocah ini?

Memikir hal-hal ini, hati James Liu kembali berubah tenang. Dalam hati berujar, dasar anjing, meskipun aku tidak bisa mengalahkanmu, tapi aku bisa membunuhmu!

Setelah menunggu Justin Ning habis meminum teh dan mengangkat telepon, waktu sudah berlalu satu hingga dua menit.

Hanya melihat Justin Ning berujar dengan tidak semangat, "Halo Budiman, ada apa mencariku? Sambutan? Makan? Apa? Masih ingin mengenalkan putrimu kepadaku?"

Justin Ning langsung menjadi tertarik begitu mendengar kata-kata Budiman Mu. "Katakan padaku dulu, seperti apa putrimu? Jika jelek tidak perlu makan bersama. Apa? Cewek cantik? Bahkan cantik sekali? Apakah boleh ketemu dengannya? Kamu bilang boleh? Baik, aku akan pergi ke kantor CEO sekarang.”

Justin Ning langsung mematikan sambungan telepon dan akan pergi ke luar.

Melihat ini, Harry Wang langsung menariknya. "Apa yang ingin kamu lakukan?"

“Apalagi yang bisa aku lakukan, tentu saja pergi cari Budiman Mu,” Justin Ning memandangnya seperti orang bodoh.

Harry Wang berkeringat deras, dan merendahkan intonasi bicaranya, "Apakah kamu gila? Apakah kamu benar-benar menganggap dirimu sebagai Ketua Ning itu?"

"Aku memang Ketua Ning,” Justin Ning terkekeh, juga tidak banyak menjelaskan dan berujar, "Sudah, jangan tarik aku, aku masih harus pergi melihat putri Budiman, apakah secantik yang ia katakan."

Usai berujar, ia langsung berjalan keluar dari kantor.

"Apakah bocah ini gila? Benar-benar berani pergi?"

"Demi tidak mempermalukan diri sendiri, mungkin ia langsung kabur setelah keluar.”

Sekelompok satpam tertawa hina dan berujar.

James Liu semakin tersenyum sinis. "Bocah, masih tidak ada apa-apa jika kamu tidak pergi mencari Dirut. Jika benar-benar pergi, ia pasti akan menghancurkan dirimu!"

Dan pada saat ini, Kayden Zhang berdiri dari lantai dengan sempoyongan dan mengoceh, "Persetan, bajingan ini benar-benar kejam."

Sambil mengoceh, ia mengambil kertas putih di bawah lantai. Dalam hati berujar, aku justru ingin melihat bagaimana selembar kertas putih membuktikan aku adalah idiot.

Ia membuka kertas putih dengan santai, tidak sangka hal pertama yang terlebih dahulu masuk ke dalam matanya adalah tiga huruf hitam besar, Surat Pemberitahuan Pengangkatan!

Setelah melihat isi dokumen dengan jelas dan memastikan keasliannya, pandangan Kayden Zhang berubah menggelap. Tubuhnya sempoyongan, hampir jatuh ke lantai.

Astaga, kertas putih yang dibuang oleh bocah itu ternyata adalah surat pemberitahuan pengangkatan yang ditandatangani oleh Dirut secara pribadi, membiarkan ia menduduki jabatan ketua keamanan.

Dan teringat dirinya karena dihasut oleh James Liu, ternyata tidak memikirkan apa pun langsung lari kemari mengatakan akan memecat ketua keamanan yang baru datang, hati Kayden Zhang pun penuh dengan umpatan.

Mengesampingkan ia yang sebagai General Manajer Departemen Personalia, ia sama sekali tidak ada hak memecat Justin Ning.

Hanya dengan kejadian ini, ia sudah menyinggung Justin Ning.

Pantas saja bocah itu terus menyebut dirinya idiot. Melihat sekarang, sialan, dari mana ini idiot? Jelas-jelas sangat idiot. Jika tidak idiot, apakah bisa dimanfaatkan oleh James Liu seperti orang bodoh?

Memikir hingga sini, Kayden Zhang bergegas mendekat dengan marah, meninju wajah James Liu dan meraung marah, "James Liu, dasar kamu sialan! Kamu ingin mati, mengapa kamu juga menyeretku?”

"Apakah kamu gila? Mengapa kamu memukulku tanpa alasan?" James Liu membara sebab dipukul.

"Aku berharap bisa memukulmu hingga mati. Kamu lihat sendiri, apa ini?”Kayden Zhang berteriak marah, dan melempar surat pemberitahuan pengangkatan ke wajah James Liu.

Dengan wajah murung, James Liu mengambil surat pemberitahuan pengangkatan tersebut.

Setengah menit kemudian.

"Eeeee…..”

Seakan-akan melihat hantu di siang bolong, James Liu melototkan kedua netranya.

Justin Ning? Ketua Ning?

Wajahnya langsung berubah sangat pucat, hawa dingin mengalir dari lubuk hatinya, keringat dingin terus-menerus menetes dari keningnya seolah tidak membutuhkan biaya.

Baru saat itulah ia mengerti mengapa Justin Ning memiliki kepercayaan diri untuk melawannya!

Melihat ia yang berantakan itu, satpam yang berada di sebelahnya didorong oleh rasa penasaran, diam-diam melirik isi surat pemberitahuan pengangkatan tersebut.

Hanya melihat sekali.

Satpam ini langsung terduduk di lantai sebab terkejut, hanya mendengar ia berteriak ketakutan,

"B-bagaimana mungkin? B-bocah itu ternyata benar-benar adalah ketua keamanan baru?!”

Ia tidak bisa menahan rasa terkejutnya, sebelumnya ialah yang paling kuat menghina Justin Ning, bahkan mengatakan jika Justin Ning adalah Ketua Ning, ia akan memotong kelamin sendiri.

Kini membuktikan Justin Ning tidak berbohong, bukankah berarti orang yang ia caci maki sebelumnya ternyata adalah atasan dari atasannya lagi.

Mengingat kekejaman yang ditunjukkan Justin Ning saat memukul James Liu, satpam ini merasa merinding di bagian intimnya.

"Apa? Bocah itu benar-benar Ketua Ning yang dikatakan Dirut?"

Seruan orang ini bisa dikatakan sebagai tindakan kecil menimbulkan gelombang yang kuat, langsung membuat semua satpam kecuali Banji Liu benar-benar terkejut.

Bocah yang diejek oleh dirinya dan orang lain sebelumnya berubah menjadi ketua departemen keamanan dalam sekejap mata. Sialan, Tuhan benar-benar membuat lelucon besar untuk semua orang.

Wajah Harry Wang penuh dengan tatapan tidak percaya, ia merebut surat pemberitahuan pengangkatan, dan ketika melihat tulisan hitam tertulis di kertas putih, Justin Ning diangkat sebagai ketua keamanan, ia langsung membuka mulutnya dengan berlebihan dan bergumam sendiri,

"Sialan, bocah itu ternyata benar-benar adalah ketua departemen keamanan?"

"Benar saja,” Banji Liu menggerakkan lengannya dengan kuat, lalu menghela napas lega. Karena ia sudah menebak identitas Justin Ning sebelumnya, ia tidak seterkejut orang lain.

Namun kenyataan yang ia pikirkan terlebih dahulu justru adalah janji yang dibuat oleh Justin Ning sebelumnya. Saat itu, ia mengira Justin Ning sedang menghibur dirinya, namun melihat sekarang sama sekali bukan seperti itu.

“Sepertinya pekerjaan ini selamat,” Wajah Banji Liu menunjukkan ekspresi bahagia.

Ada yang senang dan ada yang sedih.

Banji Liu senang, mimik wajah James Liu justru terlihat menggelap. Ia sadar dirinya telah sepenuhnya menyinggung Justin Ning, di dalam perusahaan menyinggung atasan sendiri, risiko apa yang akan terjadi? Orang bodoh pun tahu.

Beberapa orang juga memikirkan hal ini, langsung memandang ke arah James Liu, menunjukkan tatapan kasihan yang tidak dapat disembunyikan. Mungkin, juga merasa sedikit senang karena melihat penderitaan orang lain.

“Tidak, aku tidak boleh duduk diam saja,” Mimik wajah James Liu berubah menggelap, tidak tahu apa yang ia pikirkan.

Di saat semua orang tengah terkejut karena identitas Justin Ning terungkap, Ketua Ning yang menyebabkan keributan sudah tiba di depan pintu kantor CEO.

Bertemu dengan wanita cantik, tentu harus sedikit mementingkan citra diri.

Oleh karena itu, ia dengan serius merapikan pakaiannya, bahkan merapikan rambut pendeknya yang tergerai dengan air liur, kemudian mengetuk pintu kantor.

Namun, tidak peduli berapa lama ia mengetuk pintu, tidak ada yang menjawab di dalam kantor.

“Apakah tidak ada orang di dalam?” Justin Ning ragu sejenak, mengingat Budiman Mu memintanya menunggunya di kantor CEO, ia pun langsung membuka pintu kantor.

Hal pertama yang menerpa wajah adalah aroma sabun yang sangat harum.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

550