Bab 6 Apa Jangan-Jangan Kamu Jatuh Cinta Padaku?
by Young guy
18:29,May 31,2023
Namun pria ini masih saja tidak sadar, dia berkata dengan penuh perhatian: “Ei, Asisten Xu, aku lihat wajah kamu tidak terlihat baik, apakah kamu ketakutan karena sikap jahat dari pria-pria itu?”
Sudut bibir Rebecca Xu berkedut setelah mendengar ucapannya, lalu dia tersenyum dan berkata: “Tidak, hanya saja tubuh aku sedang tidak terlalu sehat.”
“Wah, tidak sehat? Kalau begitu tidak bisa dibiarkan, aku pernah belajar ilmu pengobatan tradisional selama dua tahun, bagaimana jika aku memeriksa nadi kamu.”
Justin Ning ingin menarik tangan Rebecca Xu, tindakannya ini seperti paman mesum yang sedang berkata kepada seorang gadis: Adik kecil jangan takut, paman akan memeriksa tubuhku.
“Ti…… tidak perlu.” Rebecca Xu terkejut oleh tindakannya, dia segera meletakkan tangannya ke belakang. “Tuan Ning, masih ada dokumen yang harus aku urus, aku pergi dahulu, ini surat dari Dirut untuk kamu.”
Khawatir Justin Ning mmelakukan sesuatu lagi, Rebecca Xu segera menyerahkannya surat, lalu pergi ke arah lift.
“Huh, Asisten Xu, aku benar-benar pernah mempejari ilmu pengobatan tradisional, biarkanlah aku memeriksamu.” Justin Ning berkata.
Rebecca Xu berpura-pura tidak mendengar, dia melangkah dengan besar, berjalan ke arah lift.
Justin Ning memandangi punggung wanita cantik itu, llalu dia bergumam, tidak heran para pria di kantor menganggapnya sebagai wanita sempurna, dengan tubuh sempurna dan kakinya yang panjang ini, sangat disayangkan jika tidak menikahinya.
Tiba-tiba dia berteriak: “Asisten Xu, apakah ada yang pernah mengatakan bokong kamu sangat menggoda?”
Rebecca Xu yang baru tiba di depan lift tersandung, dia hampir saja terjatuh, dia berusaha menahan amarahnya dengan mengepalkan tangannya, bajingan…… huh, aku harus menahannya!
Ketika Justin Ning melihat dia tidak bicara, dia berdecak dua kali, lalu berkata: “Asisten Xu, aku akui diriku sangat tampan, namun bukankah kamu juga tidak perlu malu seperti itu hingga tidak berani bicara denganku?”
Tampan apanya! Rebecca Xu menggertak giginya…… aku harus menahannya!
Justin Ning kembali berkata: “Kamu lihat kita berdua, prianya tampan, dan wanitanya cantik, kita ini pasangan yang sempurna…… tsk tsk, bagaimana jika kamu menjadi istriku saja?”
Tidak bisa, aku tidak tahan lagi!
Wajah Rebecca Xu menjadi merah, dia terlihat sangat kesal, lalu dia berjalan berbalik kembali dengan cepat.
“Hey, Asisten Xu, apakah kamu sudah tererahkan, dan ingin menjadi istriku?” Justin Ning terlihat senang.
“Hey bajingan, aku…… aku akan menghabisimu!” Rebecca Xu sangat kesal, tanpa memedulikan apa pun, dia langsung melesatkan tinju kecilnya ke arah Justin Ning.
“Kamu ini seorang wanita muda, kenapa kamu tidak memperhatikan dirimu di depan publik seperti ini, meskipun kamu adalah calon istriku, tetapi bukankah kamu juga tidak perlu begitu ganas?” Justin Ning menghindari ke samping, dan berkata dengan kesal.
“Kamu…… kamu bajingan!” Rebecca Xu sangat kesal hingga dadanya mengembas dan mengempis, membuat seseorang merasa beruntung karena dapat melihatnya.
Tindakan mereka berdua telah menarik perhatian beberapa rekan kerja, Justin Ning segera mengamati semua orang di sana dengan kesal. “Apa yang kalian lihat, apakah kalian tidak pernah melihat suami istri bertengkar?”
Karena dia sedang berbicara, Rebbeca Xu segera mencepat kesempatan yang tepat, dia segera menerjang ke arah Justin Ning seperti harimau, lalu menggigit lenganna.
“Jangan……” Justin Ning terkejut, namun dia tidak sempat menghadangnya.
“Aahhh!!”
Suara jeritan terdengar, namun suara jeritan itu bukan Justin Ning, tetapi Rebecca Xu yang menggigitnya.
“Bajingan, kamu bukan manusia, ternyata lengan kamu lebih keras dari batu!” Rebecca Xu sudah tidak tahan lagi.
Justin Ning tersenyum pahit, lalu bergumam di dalam hati, jika bukan aku yang segera menarik kemampuanku, mungkin sekarang seluruh gigimu sudah hancur.
Namun tentu saja dia tidak bisa mengatakannya keluar, dia tersenyum dengan sengaja, lalu berkata: “Nona, yang digigit itu aku, kenapa kamu yang menjerit?”
“Diam!” Rebecca Xu tidak ingin bicara lagi dengan pria ini.
“Kamu marah?” Justin Ning tersenyum, lalu bertanya: “Bagaimana jika aku memberikan kamu sebuah cerita lucu?”
Rebecca Xu tidak bicara, dia tidak menanggapi pria tidak tahu malu ini lagi.
Sedangkan Justin Ning sudah mulai bercerita. “Ada seekor semut yang menikahi kelabang sebagai istrinya, setelah malam pertama, semut kelelahan hingga tidak bisa turun dari kasur, kelabang bertanya kepadanya bukankah kemarin malam sangat puas, apakah kamu tahu apa jabawan semut?”
Rebecca Xu menahan wajahnya yang akan menjadi merah, bisa menjawab apa lagi, tentu saja sangat puas, jika tidak puas bagaimana mungkin bisa kelelahan hingga seperti itu? Bajingan ini ternyata menceritakan candaan mesum seperti ini kepadanya.
Sebelum dia bicara, Justin Ning sudah meniru eskpresi semut, dengan sedih berkata: “Apa yang puas, aku mencoba membuka satu kaki namun tidak menemukan apa pun, kaki selanjutnya juga tidak ada apa-apa…… sial, kemarin malam aku ini kelelahan karena membuka semua kakimu!”
“Hahahaha, Asisten Xu, bukankah sangat lucu? Huh, kenapa wajah kamu merah? Aku tahu, kamu pasti berpikirkan senonoh.”
“Diam!”
Rebecca Xu menghentak kakinya, dia ingin langsung berjalan ke arah lift, namun kali ini dia bahkan tidak menggunakan lift!
Melihat Rebecca Xu yang menjauh, senyuman Justin Ning perlahan-lahan pudar, lalu dia mengeluarkan rokok dari sakunya, kemudian membakarnya, dan menghisapnya.
Asap yang dia hembuskan berputar di depannya, membuat wajahnya seperti bersinar, namun juga menjadi samar, dan di tengah kesammaran, tatapannya terlihat ada rasa dingin dan kesepian yang tidak bisa dijelaskan.
“Apakah ini takdir?” Justin Ning bergumam, siapa pun tidak ada yang tahu apa yang sedang dia pikirkan sekarang.
Rebecca Xu menoleh ke belakang dengan tidak sengaja, dan ternyata tatapannya tertarik pada sosok yang terlihat samar tersebut.
Tatapannya kenapa begitu melankolis? Apa jangan-jangan pria ini memiliki masa lalu yang menyedihkan?
Di saat ini Rebecca Xu sedang penasaran, Justin Ning tiba-tiba tersenyum, lalu berkata: “Asisten Xu, bukankah akus angat tampan, lalu kamu terpesona? Huh, mau bagaimana lagi, aku memang terlalu sempurna. Sama seperti kunang-kunang di malam hari, meskipun aku mencoba merendahkan diri, aku tetap bersinar, apakah karena ini, kamu jatuh cinta padaku?”
“Hanya orang bodoh yang akan jatuh cinta pada bajingan sepertimu!” Rebecca Xu berkata dengan kesal.
Dia merasa sedikit kecewa dengan pikirannya tadi, pria bajingan di depannya ini bagaimana mugnkin memiliki sesuatu? Sudah jelas dia hanyalah bajingan yang tidak tahu malu!
Setelah Rebecca Xu pergi dengan kesal, Justin Ning baru memeriksa surat yang dia dapatkan barusan.
Setelah melihatnya, dia mengerutkan alisnya.
“Budmian ini, apa yang dia lakukan, kenapa mengangkat aku sebagai Ketua Departemen Keamanan?”
Ternyata, Ketua Dapartemen Keamanan dari Prosperous Corp yang sebelumnya sudah mengundurkan diri, dan tidak tahu apa yang Budiman Mu itu pikirkan, ternyata dia langsung mengangkat Justin Ning yang baru datang menjadi Kepala Departemen Keamaanan, bukankah ini sama saja mendorongnya ke dalam kobaran api?
Karena malas berpikir, dia memasukkan surat itu ke dalam saku, lalu masuk ke dalam Departemen Keamanan.
Perusahaan Prosperous Corp sangat besar, jadi hal biasa jika mereka memberikan Departemen Keamanan sebuah ruangan untuk istirahat.
Namun di saat ini, seora pemuda yang kurus berjalan mendekat, dia berkata dengan pelan: “Saudara, apakah kamu satpam baru?”
“Aku Justin Ning, kamu ini?”
Pemuda itu terlihat sedikit tegang, kemudian dia berkata dengan pelan: “Namaku Banji Liu, murid magang Departemen Keamanan.”
“Banji…ngan? Hehe, sikapmu ini sama sekali tidak sama dengan namamu.” Justin Ning tersenyum ramah, lalu berkata: “Aku baru datang, aku sedang bingung karena tidak ada orang yang memperkenalkan aku ke rekan kerja yang lain, karena kamu juga dari Departemen Keamanan, apakah kamu bisa memandu aku untuk sementara waktu?”
Mungkin karena melihat Justin Ning yang bersikap santai, meskipun Banji Liu merasa sedikit ragu, namun pada akhirnya dia setuju.
Saat ini dia memberikan pengenalan.
“Kita Departemen Keamanan terdiri dari tiga tim kecil, terdiri dari berjaga pagi hari, malam hari, dan tengah malam. Dan setiap tim terdiri dari 30 hingga 40 orang, sama seperti aku yang termasuk tim ketiga, jika dihitung dengan ketua, wakil ketua, totalnya……”
“Kamu ini baru datang, mungkin kamu akan masuk ke tim ketiga, ketua tim bernama James Liu, dia ini sangat…… intinya, kamu jangan berselisih dengannya, jika ada sesuatu lebih baik ditahan saja.”
“Ketua tim satu bernama Derek Ma, ada sebuah desas desus yang mengatakan kemungkinan besar dia menjadi ketua Departeman Keamanan yang baru, ketika menghadapi tim satu, lebih baik kamu lebih sungkan, jangan sampai berselisih dengan mereka.”
“Orang-orang di Departemen Keamanan, sebagian besarnya adalah orang-orang yang keji, terutama bagi pekerja baru seperti kamu ini, mereka akan sangat tidak bersahabat, jadi kamu harus hati-hati, jangan sampai mereka memiliki kesempatan untuk berselisih denganmu……”
Banji Liu baru selesai bicara setelah beberapa saat.
“Saudara, tidak disangka ternyata kamu begitu memahami Departemen Keamanan, aku rasa kamu akan segera menjadi karyawan tetap.” Justin Ning tersenyum dan menepuk bahunya.
Setelah mendengarkan ucapannya, Banji Liu tidak hanya terlihat senang, namun tatapannya justru menadi redup.
Justin Ning menyadarinya, meskipun penasaran, namun dia tidak menanyakannya.
Mereka berdua segera masuk ke kantor tim ketigaa.
Setelah masuk, yang masuk ke dalam pandangan Justin Ning pertama kali kondisinya tidak seserius yang dia bayangkan, sekumpulan satpam yang mengenakan seragam saat ini sedang dengan santai duduk di meja, lalu tertidur dengan lelap, ada yang sedang menonton TV sembari merokok, bahkan ada sekumpulan orang yang berkumpul menjadi satu untuk bermain kartu.
Dan yang paling menarik perhatian adalah pria yang berusia sekitar 40 tahun, mulutnya tidak berhenti mengumpat, sama seperti pemimpin dari preman jalanan.
Sekumpulan orang seperti ini adalah satpam yang dipekerjakan oleh Prosperous Corp? Tidak heran ketua departemen yang sebelumnya mengundurkan diri, karena anak buahnya seperti ini, siapa pun tidak akan memiliki citra untuk menduduki jabatan ketua departemen.
Justin Ning menggelengkan kepalanya, lalu berpikir jika ada masalah genting yang terjadi, mungkin para satpam ini tidak ada yang bisa diandalkan.
Dan sekarang dia mulai mengerti, kenapa Budiman Mu ingin mejnadikannya sebagai ketua departemen, sial, petua itu sangat licik, selain ingin dirinya melindungi putrinya, ternyata dia juga ingin dirinya melatih para satpam di perusahaan ini!
“Yang duduk di sana itu adalah ketua James Liu, dia suka menindas orang baru, dia pasti akan memanggil kamu untuk bermain kartu bersamanya……” Banji Liu berkata dengan suara yang sangat pelan.
“Bermain kartu? Bukankah itu hanyalah penipuan?” Justin Ning tersenyum dan berkata.
Saat ini James Liu menyadari ada dua orang yang masuk, lalu dia berteriak: “Banji Liu, aku ini memerintahkan kamu pergi membeli rokok, kamu ini pergi ke mana? Kenapa begitu lama!”
Banji Liu sama sekali tidak berani bertatapan langsung dengannya, dia menunduk, lalu menggunakan suara yang pelan memberikan penjelasan: “Ketua, ada rekan baru yang datang, aku…… aku berbincang sejenak dengannya.”
“Untuk apa berbincang, apakah kamu tidak tahu aku sedang menunggu untuk merokok, aku rasa kulit kamu sudah gatal lagi.” James Liu mengumpat, tiba-tiba matanya bersinar, dia menoleh ke arah Justin Ning. “Apakah kamu baru datang? Kebetulan, hari ini keberuntungan aku sedang buruk, kamu kemarilah, temani aku bermain, biarkan aku merubah keberuntunganku.”
Nada bicaranya terdengar sangat mencibir, seperti sedang memerintahkan seorang budak.
“Maaf, aku tidak bisa bermain kartu.” Justin Ning malas menanggapinya, bahkan dia tidak menatapnya.
Seketika James Liu menjadi marah.
Piak!
Dia memukul meja, lalu berdiri, dan berkata.
“Bocah, kamu tidak menghargaiku? Jika aku ingin mengajakmu bermain, berarti aku menghargaimu, apakah kamu percaya hari ini aku bisa membuat kamu keluar dengan merangkak?”
Sekumpulan satpam juga berdiri, seperti akan melakukan pengeroyokan, semuanya menatap Justin Ning dengan tatapan dingin.
“Kamu yang tidak tahu diri ini, apakah kamu tahu area kekuasaan siapa ini? Siapa yang meminta kamu bertingkah angkuh seperti itu.”
“Kak James, untuk apa bicara dengan orang seperti ini, biarkan aku saja yang turun tangan, aku jamin akan membuat dia bersujud dan memanggilmu ayah.”
Mendengar ucapan tersebut, tatapan Justin Ning berubah menjadi dingin.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved