Bab 3 Disalahpahami Wanita Cantik
by Young guy
18:29,May 31,2023
Dengan membawa tas tua, Justin Ning dengan cepat kembali ke kamar kecil yang dia sewa.
Dia mengeluarkan tempat abu, lalu dengna hati-hatai meletakkannya di tengah meja kayu, setelah itu dia mengeluarkan sebuah alat komunikasi yang bentuknya aneh, setelah itu dia menelepon seseorang.
Beberapa detik kemudian, sinyal tersambung, Justin Ning berkata dengan nada dingin: “Aku sudah kembali.”
“Besok jam 9, pergi ke Prosperous Corp untuk cari seseorang yang bernama Budiman Mu, dia akan memberitahumu siapa yang harus kamu lindungi.” Dari alam komunikasi muncul suara yang tua.
“Aku akan pergi mencari Budiman Mu.” Justin Ning berkata dengan nada datar, setelah itu dia kembali berkata.
“Aku ingatkan dahulu, ditambahkan dengan dua tugas yang sebelumnya, tiga Perintah Yama di tanganmu sudah habis digunakan, setelah tugas kali ini, aku dan kamu tidak ada hubungan lagi.”
“Justin, kamu benar-benar begitu lugas?” Orang itu berkata dengan tidak berdaya.
“Dibandingkan dengan kalian yang dahulu, aku ini termasuk apa?” Justin Ning berkata dengan nada dingin, kemudian langsung memutuskan panggilan.
Keesokan harinya, Justin Ning bangun pagi untuk berlatih, lalu setelah sarapan, dia pergi dengan bus umum, sebelum jam 8, dia sudah tiba di stasiun bus di sekitar Porsperous Corp.
Melihat ratusan meter jauh ke sana, ada sebuah bangunan pencakar langit dengan 20 lantai, di atas sana terdapat tulisan Prosperous Corp, Justin Ning merokok, lalu berpikir orang yang bernama Budiman Mu itu sebenarnya sedang menghadapi masalah apa?
Dan dia itu siapa, bisa-bisanya dia membuat petua itu menggunakan Perintah Yama, sehingga bisa mengundan dirinya.
Setelah mematikan rokok, Justin Ning menyentilnya, rokok seketika langsung melesat dengan akurat ke tempat sampah yang jaraknya beberapa meter dari tempatnya.
Tidak peduli bagaimana pun, karena dia telah menggunakan Perintah Yama, maka tugas ini tidak akan dirinya tunda.
Memikikrn hal ini, Justin Ning langsung berjalan ke arah gedugn Prosperous Corp.
“Tolong, pelecehan.”
Ketika melewati sebuah gang kecil, ada suara wanita yang sedang menjerit terdengar.
Setelah menoleh, terlihat di dalam gang, ada dua preman muda, sedang menggosok tangan, dan berjalan mendekati seorang wanita cantik dengan pakaian kantor.
Tubuh wanita cantik ini sangat sempurna, di bawah pakaian kantornya, dadanya yang berukuran 36D terlihat sangat menonjol, stocking hitam membungkus kakinya yang panjang, di tambahkan dengan wajah ovalnya yang cantik, membuatnya menjadi wanita yang terlihat sempurna.
“Tsk tsk, tidak heran dapat dilecehkan di siang hari seperti ini, tubuhnya dan parasnya ini justru aneh jika tidak menggoda orang lain.” Justin Ning berkata, lalu berjalan ke dalam gang dengan tenang.
“Nona, teriaklah, suaramu yang semakin keras membuat aku semakin senang!” Seorang pemuda berkata tanpa malu, namun jika di lihat dengan rinci, maka dapat terlihat orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, seperti sedang mencari sesuatu.
“Kak Rian, kenapa Tuan Muda Chen masih belum datang? Aku sudah tidak bisa berakting lagi.” Pemuda yang lainnya berkata dengan pelan.
“Tunggu sebentar lagi, seharusnya sudah akan segera tiba.” Permuda yang dipanggil Kak Rian itu berkata, namun dia juga cemas, waktu janjinya adalah jam 8, sekarang waktunya sudah hampir tiba, namun kepana Tuan Muda Chen ini masih belum datang?
“Tindakan kejahatan apa yang sedang kalian diskusikan?” Justin Ning seketika muncul di belakang kedua orang itu dengan diam-diam, setelah itu tiba-tiba berkata.
“Siapa?” Kak Rian terkejut, lalu berpikir apa jangan-jangan Tuan Muda Chen datang?
Kemudian dia menoleh dan melihat pemuda dengan pakaian lusuh, pemuda itu tersenyum di belakangnya, menatapnya dengan tatapan cibiran, namun dia sama sekali tidak mengenali orang ini.
Temannya dengan cemas menatap Justin Ning, tidak tahu harus bagaimana menghadapinya.
“Anak muda, aku sarankan kamu jangan ikut campur, hati-hati aku bunuh!” Ketika Kak Rian tidak melihat Tuan Muda Chen, dia merasa kesal, lalu bergumam dari mana bajingan ini datang, bukankah dia hanya akan merusak segalanya?
“Pertama kali?” Justin Ning tersenyum dan bertanya.
“A……apa?” Kak Rian tercengang, apa yang dikatakan orang ini?
“Maksud aku, apakah kamu baru pertama kali melakukan hal seperti ini?” Justin Ning menunjuk temannya. “Kamu lihat orang ini, dia sangat tegang hingga perutnya bergetar, dengan keberanian seperti ini, bagiamana mungkin bisa berhasil?”
“Kampungan, jangna banyak bicara, jika tidak pergi, aku akan memenggalmu!” Kak Rian mengeluarkan belati dari sakunya, lalu mengarahkannya ke Justin Ning, setelah itu berkata dengan suara yang keras.
“Belati bukan dimainkan dengan seperti itu.” Justin Ning menggelengkan kepalanya, kemudian dia langsung mencengkram tangan Kak Rian, lalu langsung merebut belati tersebut ke tangannya seperti yang ada di dalam film.
“Lihat baik-baik.” Justin Ning tersenyum, kemudian kedua tangannya mengeluarkan tenaga, di bawah tatapan wanita cantik yang terkejut, belati yang berkilau itu seketika ditekuk.
Justin Ning yang melakukan hal begitu mengejutkan justru terlihat tenang, lalu dia melempar belati itu ke depan kaki Kak Rian.
Tidak ada yang sadar, sudut bibirnya berkedut.
‘Sial, ternyata belati palsu, itu wanita cantik itu tidak menyadarinya, jika tidak kondisi akan menjadi canggung.’
“Sialan.” Kak Rian mara besar, kampungan ini ternyata merusak alat yang dia siapkan untuk Tuan Muda Chen.
“Saudara kedua, habisi dia!”
Kak Rian memberikan perintah, mereka berdua langsung menerjang ke arah Justin Ning.
“Kampungan, kamu sudah mengganggu aku, lihatlah bagaimana aku akan menghabisimu.”
Justin Ning menghela nafas: “Anak muda sekarang, selalu saja berkelahi, dunia begitu indah, apakah tidak bisa diselesaikan dengan satu pertarungan adu mulut saja? Jika tidak bisa, maka dua pertarungan adu mulut saja, kenapa harus berkelahi, bagaimana jika terluka?”
Setelah berkata.
“Duang!”
Suara yang keras terdengar, selanjutnya suara jeritan Kak Rian terdengar, tubuhnya melayang, langsung menghantam sebuah dinding yang jauhnya 10 meter dari sana, setelah itu dia meringkuk kesakitan.
Melihat hal tersebut, temannya itu langsung berhenti, tubuhnya yang menyondong ke depan membeku.
Hal yang mengejutkan ini membuat mulutnya membetuk huruf O, bahkan dapat dimasukkan satu buah telur.
Dia menelan air ludahnya dengan kesulitan, kemudian memandangi Justin Ning yang berdiri di sana dengan santai.
Dia menendang orang itu hingga 10 meter jauhnya, sial, apakah dia itu manusia?
Justin Ning maju ke depan, lalu dengan tersenyum menepuk pundaknya, dan berkata: “Tidak mendengar kata senior hanya akan berakhir menderita, aku sudah mengatakannya, dunia ini begitu indah, meskipun ada dendam besar, beradu mulut saja sudah cukup, kenapa harus berkelahi?”
“Hih, apa ekspresi kamu ini? Apakah kamu takluk oleh kegagahan aku? Lalu, untuk apa kamu mengulurkan tangan? Apa jangan-jangan kamu ingin memukul aku……”
Duang.
Sebelum dia selesai bicara, orang itu sudah duduk di atas tanah, lalu dia menangis sembari berkata: “Tuan, aku buta, seharusnya aku tidak berselisih denganmu, tolonglah ampuni aku.”
“Huh, apa yang kamu lakukan, nanti kotor, cepat bangun.” Justin Ning terkejut dan berkata.
Mendengar ucapan tersebut, pemuda itu tersentuh hingga menangis, lihatlaah, apa itu orang baik, ini adalah orang baik, dirinya ingin memukulinya, tidak disangka dia tidak hanya tidak marah, namun justru membalasnya dengan kebaikan, orang-orang baik memang banyak di dunia ini.
Justin Ning tidak tahu apa yang dia pikirkan, dia mengerutkan alisnya, lalu mendesak. “Apakah kamu tidak dengar? Cepat bangun, jika kamu kotor tidak masalah, bagaimana jika nanti pembersih lingkungan harus membersihkan jalanan yang kamu kotori, lihatlah bagaimana aku menghabisimu nanti!”
Orang itu tersendak, pemuda yang baru saja berdiri, ketika mendengar ucapan tersebut, dia sekali lagi terjatuh, lalu menangis.
Tuan, ternyata kamu tidak sedang memperhatikan aku……
Setengah menit kemudian, Kak Rian dan anak buahnya melarikan diri dari dalam gang.
“Kamu tidak apa-apa?” Justin Ning tersenyum ramah ke wanita cantik tersebut.
“Ti…… tidak apa-apa, te…… terima kasih.” Jantung Shindy Xia seketika berdebar cepat karena tatapan Justin Ning.
Kisah tentang pahlawan yang menyelamatkan wanita cantik, dan wanita cantik itu menyerahkan tubuhnya bukankah legenda.
“Hanya kebetulan saja, mari kita pergi.” Justin Ning melambaikan tanagannya, terlihat sangat gagah.
“Emm, aku.” Shindy Xia ragu sejenak, lalu dia menunjuk belati. “Itu, apakah aku boleh membawanya?”
Justin Ning terkejut. “Kamu ini seorang wanita cantik, membawa benda ini terlalu berbahaya, buang saja.”
Setelah berkata dia membuang belati itu ke dalam tempat sampah.
“Tunggu, benda ini ingin aku simpan sebagai kenangan.” Shindy Xia maju kedepan, lalu mengambilnya.
Dia dengan penasaran menekuknya, dan yang tidak dia sangkaa adalah, belati itu langsung patah oleh wanita sepertinya.
“Pal…… palsu?” Shindy Xia berkata dengan terkejut.
Tiba-tiba, dia teringat kedua preman tadi yang menunduk lalu berbincang, awalnya dia sudah merasa aneh, jika kedua preman itu ingin melecehkannya, maka sejak awal mereka akan bertindak, kenapa mereka terus menunda?
Dan dilihat sekarang, semuanya sudah terbongkar, alasan mereka seperti itu memang sedang menunda waktu, sehingga seseorang dapat muncul.
Dengan seperti itu semuanya sudah jelas, kenapa belati bisa terbelah menjadi dua olehnya, lalu kenapa mereka bisa tertendang hingga terhemas 10 meter jauhnya, emua ini hanyalah untuk menunjukkan kegagahan dari bajingan di depannya ini.
“Apakah dua preman tadi itu kamu bayar untuk berakting? Tujuannya untuk mendekatiku, dan mendapatkan kesan baik dariku?”
Shindy Xia menjadi muram, dia menatap Justin Ning dengan tatapan dingin. “Tidak heran kamu tidak ingin aku menyentuh belati ini, ternyata hanyalah akting. Apakah kamu tidak merasa tindakan kamu ini mengesalkan? Jika ingin mengejarku, maka kejarlah aku dnegan jujur, untuk apa bertindak seperti ini, apakah kamu pria? Tindakan kamu ini hanya membuat aku jijik padamu!”
Setelah berkata, tanpa memberikan Justin Ning kesempatan untuk menjelaskan, Shindy Xia langsung keluar dari gang.
Justin Ning tercengang ketika mendengar ucapannya.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved