Bab 9 Kamu Dalam Masalah Besar
by Keiden Lowenzo
11:30,Feb 17,2023
Melihat waktu, sekarang jam 7:20 malam. Hanzel Graig turun begitu saja dan berjalan menuju bar. Gaji sebulan adalah uang hasil jerih payahnya, bahkan jika ada jebakan di bar, dia sudah tidak takut lagi sekarang.
Dirinya bertanya-tanya apakah manajer bar berkolusi dengan orang yang mencarinya dan bersekongkol untuk menangkapnya?
Apakah Manajer Bonny dipaksa atau disogok uang, hingga dia bahkan mengkhianati bawahannya sendiri?
Intinya bonus yang dikatakan Bonny di telepon pasti adalah sebuah kebohongan. Berdasarkan sepengetahuannya tentang Manajer Bonny, bagaimana mungkin dia memberikan bonus, dirinya sudah bekerja di bar ini satu tahun, bonus hanya diberikan satu kali pada hari Halloween, itu adalah buah dan anggur yang tidak laku.
Intinya bekerja di bawah Bonny akan sangat sulit untuk mendapatkan keuntungan.
Hanzel Graig dengan jelas merasakan ada jebakan di dalam ucapan Bonny, tetapi dia tidak punya pilihan selain pergi.
Karena gajinya adalah uang hasil jerih payah yang dia peroleh dengan begadang setiap malam, jika dia tidak pergi, dengan karakter Bonny, dia benar-benar bisa menahan gajinya.
Dia baru akan mengambil keputusan lagi pada saatnya tiba dan Hanzel Graig tidak percaya pada kejahatan.
Tentu saja, alasan utamanya adalah dia sekarang memiliki kepercayaan diri untuk pergi ke bar.
Ketika pikirannya melayang-layang, Hanzel Graig masuk ke bar. Pertunjukan malam akan dimulai pukul 8:30 dan itu setengah jam sebelum pergantian shift. Dia dan Si Gagap bekerja paruh waktu shift malam.
Hanzel Graig telah lama terbiasa dengan musik yang memekakkan telinga orang dan berjalan langsung ke kantor Bonny.
Pada saat ini, setelah melihat Hanzel Graig, seorang pemuda berpakaian pelayan bergegas mendekat, meraih pergelangan tangannya dan menjauh.
Hanzel Graig membiarkannya meraih pergelangan tangannya dan pergi ke kamar mandi.
“Kak kak kak… Hanzel… bukankah sudah aku katakan padamu untuk tidak datang?” Si Gagap terbata-bata.
“Tidak apa-apa, apakah kamu tahu siapa yang mencariku?” Hanzel Graig tidak punya waktu untuk bertanya dengan detail sebelumnya dan Si Gagap sudah langsung menutup telepon.
“Itu itu itu …Evan…sekarang…sedang…menunggumu di kantor Bonny…jangan pergi, mereka tidak berniat baik!” Si Gagap berkata dengan raut khawatir di wajahnya.
Hanzel Graig melihat Si Gagap yang khawatir dan merasa hangat di dalam hatinya, "Jangan khawatir, aku akan pergi untuk melihatnya, aku mau mendapatkan kembali gaji bulan ini."
"Kak kak...Hanzel, tadi malam...soal menyelamatkan orang...kurasa...kamu dilaporkan oleh Killian, karena Evan dan yang lainnya baru saja berbicara dengan Killian." Si Gagap bila berbicara terburu-buru akan semakin gagap.
Hanzel Graig memiliki tatapan muram di matanya. Dia juga tidak suka pada Killian yang disebut Si Gagap. Killian adalah pekerja lama di bar dan juga pekerja tetap, bisa dikatakan sebagai kepala pelayan dan paling suka menyanjung, bahkan mahasiswa yang datang ke bar untuk bekerja paruh waktu sering kali dipersulit olehnya.
Tiga bulan lalu, seorang gadis dari sekolah tetangga diintimidasi oleh Killian ketika dia pertama kali tiba. Hanzel Graig tidak senang dan bahkan bertengkar dengan Killian. Karena alasan ini, Killian membencinya dan selalu membuat laporan kecil di depan Bonny, sedangkan Hanzel Graig sendiri sudah lama ingin memukulnya.
Sedangkan Evan yang disebutkan oleh Si Gagap, dia adalah ular lokal di daerah ini, kudengar dia berhubungan dengan bos besar tertentu, rambutnya diwarnai beberapa warna, jadi julukannya adalah Evan.
Hanzel Graig juga pernah bertemu beberapa kali dengan Evan dan mendengar tentang perbuatannya. Dia tahu bahwa Evan adalah anjing gila. Di daerah Distrik H, dia terkenal dan hanya sedikit orang yang berani memprovokasi dia, terlebih lagi dikatakan Evan memiliki orang besar di belakangnya.
Tentu saja orang seperti itu di masyarakat, bila dikatakan terus terang, Evan hanyalah anjing gila di bawah tangan orang lain.
Ketika Hanzel Graig sedang berbicara dengan Si Gagap, pintu toilet didorong terbuka dan seorang pemuda berusia dua puluhan masuk, dengan ekspresi sombong di wajahnya, dia berkata, "Hanzel Graig, Manajer Bonny sudah lama menunggumu, apakah kamu sudah tidak ingin bekerja lagi? Cepat masuk, jangan biarkan Manajer Bonny menunggu kamu."
Setelah selesai berbicara, dia berkata kepada Si Gagap, "Si Gagap, kamu sedang bertugas hari ini, kenapa kamu tidak pergi ke gudang, melainkan bersembunyi di toilet untuk mencari kotoran?"
Wajah Hanzel Graig langsung menggelap dan dia melangkah maju dan mengarahkan tangannya ke mulut Killian.
"Argh!" Killian jatuh ke tanah oleh tamparan Hanzel Graig, separuh wajahnya langsung membengkak dan gelembung darah keluar dari mulutnya.
Tamparan Hanzel Graig ini tidak menunjukkan belas kasihan. Setelah tamparan itu, dia menginjak punggungnya dan berkata, "Sampah, aku sudah menahanmu untuk waktu yang lama. Bau mulutmu itu bahkan lebih buruk daripada jamban, ck!"
Si Gagap terlalu takut untuk memprovokasi Killian, tapi Hanzel Graig tidak takut, apalagi dengan dirinya yang sekarang.
Dalam kamus hidup Hanzel Graig, siapa pun yang memperlakukannya dengan baik, di akan membalasnya berkali-kali lipat.
Killian masuk dan tidak hanya mengutuknya, tetapi juga mengutuk Si Gagap yang membuat Hanzel Graig tidak tahan, dia menganggap Si Gagap sebagai saudaranya, jadi wajar saja dia tidak bisa membiarkan saudaranya menderita, apalagi Si Gagap memberi informasi bocoran padanya.
"Hanzel Graig, sialan ..." Killian menutupi wajahnya dan memaki dengan marah, namun ditampar lagi oleh Hanzel Graig sebelum dia selesai mengumpat.
"Argh!" Killian menjerit dan kali ini sisi lain wajahnya juga bengkak, benar-benar berubah menjadi kepala babi.
“Aku bersumpah akan membunuhmu jika kamu mengutuk sekali lagi.” Hanzel Graig menatap Killian dan berbicara dengan nada dingin, dia membenci orang lain yang mengutuk.
Killian merasa bahwa mata Hanzel Graig sangat dingin untuk sesaat, tidak seperti mata yang seharusnya dimiliki manusia. Mata dingin seperti binatang buas membuatnya gemetar di dalam hatinya dan dia tidak berani mengatakan apa-apa lagi, karena dia yakin Hanzel Graig berani membunuhnya.
“Si Gagap, kamu pergi ke gudang dulu, aku akan pergi dan melihat-lihat.” Setelah memelototi Killian, Hanzel Graig berkata kepada Si Gagap.
"Baik, kamu kamu kamu ... hati-hati, jika terjadi sesuatu, kamu ... berteriaklah, aku, aku, aku ... aku akan memanggil polisi."
“Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja.” Sambil tersenyum, keduanya keluar dari toilet dan Hanzel Graig berjalan langsung ke kantor Bonny.
Dia memutuskan untuk berhenti bekerja malam ini setelah mendapatkan gaji dari Bonny. Dia sudah memiliki cara untuk menghasilkan uang dan pekerjaan paruh waktu di bar bukanlah solusi jangka panjang.
Di pintu kantor Bonny, Hanzel Graig mendobrak pintu tanpa mengetuk. Dilihat dari situasi malam ini, Bonny sudah bekerja sama dengan Evan yang mencari dia.
Karena Bonny menjebak dia, maka Hanzel Graig tidak perlu bersikap hormat kepadanya.
Setelah membuka pintu, Hanzel Graig melihat empat orang duduk di sofa, salah satunya adalah Evan, yang rambutnya berwarna-warni sangat mencolok.
Bonny sedang duduk di seberangnya, memegang alkohol di tangannya dengan senyum minta maaf di wajahnya dan mereka berempat sedang minum.
Melihat Hanzel Graig masuk, wajah Bonny langsung muram dan berkata, "Hanzel Graig, apakah kamu masih seorang mahasiswa? Apakah kamu tidak tahu bagaimana cara mengetuk ketika masuk? Apakah kamu tidak mengerti dasar kesopanan?"
Hanzel Graig melihat adegan Bonny dan yang lainnya sedang minum bersama, lalu akhirnya yakin bahwa Bonny bekerja sama dengan Evan untuk menipunya datang ke sini. Kelihatannya Patrick Clinz yang mencari Evan, tidak diragukan lagi untuk memberi pelajaran pada dirinya.
Mendengar omelan Bonny, Hanzel Graig mencibir dan berkata, "Kesopanan diperuntukkan bagi manusia, tapi kamu tidak layak. Bonny, kamu sudah menjebak aku, tapi kamu masih mengharapkan aku untuk bersikap sopan padamu? Memberi bonus itu palsu, tapi yang benar itu membohongi aku, sekarang saya di sini, beri tahu aku apa yang terjadi?"
"Hanzel Graig sekarang secara resmi aku beri tahu bahwa kamu sudah dipecat dan masalah kamu tidak ada hubungannya dengan bar kami." Kata Bonny dengan wajah muram.
"Hehe, memecat sesederhana itu? Berikan gajiku!" Hanzel Graig menatapnya dengan seringai.
Bonny sangat marah, "Sialan, kamu sudah memukuli tuan muda Keluarga Clinz tadi malam, membuatku dalam masalah besar, tapi masih berharap untuk membayar gajimu, mimpi!"
Hanzel Graig menghela napas di dalam hatinya, "Rupanya benar-benar Patrick Clinz!"
Saat ini, Evan yang sedang duduk di sofa pun bangkit, berjalan ke depan Hanzel Graig dengan segelas anggur merah di tangannya dan dengan bercanda berkata, "Kamu cukup berani hingga berani memukul tuan muda Keluarga Clinz! Kamu mungkin yang pertama di seluruh Kota G, tahukah kamu bahwa kamu terkena masalah besar?"
Hanzel Graig melihat ekspresi Evan tidak berubah, menyipitkan matanya dan bertanya, "Masalah apa?"
Evan berkata dengan senyum sinis, "Keluarga Clinz juga memintaku untuk mematahkan akar keturunanmu. Apakah ini termasuk masalah besar? Hahaha...."
"Iya, ini memang masalah besar, tapi kurasa tidak cukup jika kamu menginginkan keturunanku, karena aku akan menghancurkanmu sebelum kamu melakukannya, apakah kamu percaya?" Hanzel Graig memandang Evan dengan wajah serius saat ini.
"Sialan, kamu sedang cari mati."
Evan tiba-tiba membenturkan gelas anggur di tangannya ke arah Hanzel Graig, menendang perut Hanzel Graig dan berkata kepada tiga orang di belakangnya, "Serang, hancurkan lima anggota tubuhnya."
Hanzel Graig memiringkan kepalanya untuk menghindari gelas anggur Evan, bergegas maju dan menendang betis yang diarahkan Evan padanya.
Suara patah tulang bergema di ruangan itu.
Saat berikutnya Evan terduduk di tanah, memeluk betisnya dan mulai berteriak, "Argh!"
Dirinya bertanya-tanya apakah manajer bar berkolusi dengan orang yang mencarinya dan bersekongkol untuk menangkapnya?
Apakah Manajer Bonny dipaksa atau disogok uang, hingga dia bahkan mengkhianati bawahannya sendiri?
Intinya bonus yang dikatakan Bonny di telepon pasti adalah sebuah kebohongan. Berdasarkan sepengetahuannya tentang Manajer Bonny, bagaimana mungkin dia memberikan bonus, dirinya sudah bekerja di bar ini satu tahun, bonus hanya diberikan satu kali pada hari Halloween, itu adalah buah dan anggur yang tidak laku.
Intinya bekerja di bawah Bonny akan sangat sulit untuk mendapatkan keuntungan.
Hanzel Graig dengan jelas merasakan ada jebakan di dalam ucapan Bonny, tetapi dia tidak punya pilihan selain pergi.
Karena gajinya adalah uang hasil jerih payah yang dia peroleh dengan begadang setiap malam, jika dia tidak pergi, dengan karakter Bonny, dia benar-benar bisa menahan gajinya.
Dia baru akan mengambil keputusan lagi pada saatnya tiba dan Hanzel Graig tidak percaya pada kejahatan.
Tentu saja, alasan utamanya adalah dia sekarang memiliki kepercayaan diri untuk pergi ke bar.
Ketika pikirannya melayang-layang, Hanzel Graig masuk ke bar. Pertunjukan malam akan dimulai pukul 8:30 dan itu setengah jam sebelum pergantian shift. Dia dan Si Gagap bekerja paruh waktu shift malam.
Hanzel Graig telah lama terbiasa dengan musik yang memekakkan telinga orang dan berjalan langsung ke kantor Bonny.
Pada saat ini, setelah melihat Hanzel Graig, seorang pemuda berpakaian pelayan bergegas mendekat, meraih pergelangan tangannya dan menjauh.
Hanzel Graig membiarkannya meraih pergelangan tangannya dan pergi ke kamar mandi.
“Kak kak kak… Hanzel… bukankah sudah aku katakan padamu untuk tidak datang?” Si Gagap terbata-bata.
“Tidak apa-apa, apakah kamu tahu siapa yang mencariku?” Hanzel Graig tidak punya waktu untuk bertanya dengan detail sebelumnya dan Si Gagap sudah langsung menutup telepon.
“Itu itu itu …Evan…sekarang…sedang…menunggumu di kantor Bonny…jangan pergi, mereka tidak berniat baik!” Si Gagap berkata dengan raut khawatir di wajahnya.
Hanzel Graig melihat Si Gagap yang khawatir dan merasa hangat di dalam hatinya, "Jangan khawatir, aku akan pergi untuk melihatnya, aku mau mendapatkan kembali gaji bulan ini."
"Kak kak...Hanzel, tadi malam...soal menyelamatkan orang...kurasa...kamu dilaporkan oleh Killian, karena Evan dan yang lainnya baru saja berbicara dengan Killian." Si Gagap bila berbicara terburu-buru akan semakin gagap.
Hanzel Graig memiliki tatapan muram di matanya. Dia juga tidak suka pada Killian yang disebut Si Gagap. Killian adalah pekerja lama di bar dan juga pekerja tetap, bisa dikatakan sebagai kepala pelayan dan paling suka menyanjung, bahkan mahasiswa yang datang ke bar untuk bekerja paruh waktu sering kali dipersulit olehnya.
Tiga bulan lalu, seorang gadis dari sekolah tetangga diintimidasi oleh Killian ketika dia pertama kali tiba. Hanzel Graig tidak senang dan bahkan bertengkar dengan Killian. Karena alasan ini, Killian membencinya dan selalu membuat laporan kecil di depan Bonny, sedangkan Hanzel Graig sendiri sudah lama ingin memukulnya.
Sedangkan Evan yang disebutkan oleh Si Gagap, dia adalah ular lokal di daerah ini, kudengar dia berhubungan dengan bos besar tertentu, rambutnya diwarnai beberapa warna, jadi julukannya adalah Evan.
Hanzel Graig juga pernah bertemu beberapa kali dengan Evan dan mendengar tentang perbuatannya. Dia tahu bahwa Evan adalah anjing gila. Di daerah Distrik H, dia terkenal dan hanya sedikit orang yang berani memprovokasi dia, terlebih lagi dikatakan Evan memiliki orang besar di belakangnya.
Tentu saja orang seperti itu di masyarakat, bila dikatakan terus terang, Evan hanyalah anjing gila di bawah tangan orang lain.
Ketika Hanzel Graig sedang berbicara dengan Si Gagap, pintu toilet didorong terbuka dan seorang pemuda berusia dua puluhan masuk, dengan ekspresi sombong di wajahnya, dia berkata, "Hanzel Graig, Manajer Bonny sudah lama menunggumu, apakah kamu sudah tidak ingin bekerja lagi? Cepat masuk, jangan biarkan Manajer Bonny menunggu kamu."
Setelah selesai berbicara, dia berkata kepada Si Gagap, "Si Gagap, kamu sedang bertugas hari ini, kenapa kamu tidak pergi ke gudang, melainkan bersembunyi di toilet untuk mencari kotoran?"
Wajah Hanzel Graig langsung menggelap dan dia melangkah maju dan mengarahkan tangannya ke mulut Killian.
"Argh!" Killian jatuh ke tanah oleh tamparan Hanzel Graig, separuh wajahnya langsung membengkak dan gelembung darah keluar dari mulutnya.
Tamparan Hanzel Graig ini tidak menunjukkan belas kasihan. Setelah tamparan itu, dia menginjak punggungnya dan berkata, "Sampah, aku sudah menahanmu untuk waktu yang lama. Bau mulutmu itu bahkan lebih buruk daripada jamban, ck!"
Si Gagap terlalu takut untuk memprovokasi Killian, tapi Hanzel Graig tidak takut, apalagi dengan dirinya yang sekarang.
Dalam kamus hidup Hanzel Graig, siapa pun yang memperlakukannya dengan baik, di akan membalasnya berkali-kali lipat.
Killian masuk dan tidak hanya mengutuknya, tetapi juga mengutuk Si Gagap yang membuat Hanzel Graig tidak tahan, dia menganggap Si Gagap sebagai saudaranya, jadi wajar saja dia tidak bisa membiarkan saudaranya menderita, apalagi Si Gagap memberi informasi bocoran padanya.
"Hanzel Graig, sialan ..." Killian menutupi wajahnya dan memaki dengan marah, namun ditampar lagi oleh Hanzel Graig sebelum dia selesai mengumpat.
"Argh!" Killian menjerit dan kali ini sisi lain wajahnya juga bengkak, benar-benar berubah menjadi kepala babi.
“Aku bersumpah akan membunuhmu jika kamu mengutuk sekali lagi.” Hanzel Graig menatap Killian dan berbicara dengan nada dingin, dia membenci orang lain yang mengutuk.
Killian merasa bahwa mata Hanzel Graig sangat dingin untuk sesaat, tidak seperti mata yang seharusnya dimiliki manusia. Mata dingin seperti binatang buas membuatnya gemetar di dalam hatinya dan dia tidak berani mengatakan apa-apa lagi, karena dia yakin Hanzel Graig berani membunuhnya.
“Si Gagap, kamu pergi ke gudang dulu, aku akan pergi dan melihat-lihat.” Setelah memelototi Killian, Hanzel Graig berkata kepada Si Gagap.
"Baik, kamu kamu kamu ... hati-hati, jika terjadi sesuatu, kamu ... berteriaklah, aku, aku, aku ... aku akan memanggil polisi."
“Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja.” Sambil tersenyum, keduanya keluar dari toilet dan Hanzel Graig berjalan langsung ke kantor Bonny.
Dia memutuskan untuk berhenti bekerja malam ini setelah mendapatkan gaji dari Bonny. Dia sudah memiliki cara untuk menghasilkan uang dan pekerjaan paruh waktu di bar bukanlah solusi jangka panjang.
Di pintu kantor Bonny, Hanzel Graig mendobrak pintu tanpa mengetuk. Dilihat dari situasi malam ini, Bonny sudah bekerja sama dengan Evan yang mencari dia.
Karena Bonny menjebak dia, maka Hanzel Graig tidak perlu bersikap hormat kepadanya.
Setelah membuka pintu, Hanzel Graig melihat empat orang duduk di sofa, salah satunya adalah Evan, yang rambutnya berwarna-warni sangat mencolok.
Bonny sedang duduk di seberangnya, memegang alkohol di tangannya dengan senyum minta maaf di wajahnya dan mereka berempat sedang minum.
Melihat Hanzel Graig masuk, wajah Bonny langsung muram dan berkata, "Hanzel Graig, apakah kamu masih seorang mahasiswa? Apakah kamu tidak tahu bagaimana cara mengetuk ketika masuk? Apakah kamu tidak mengerti dasar kesopanan?"
Hanzel Graig melihat adegan Bonny dan yang lainnya sedang minum bersama, lalu akhirnya yakin bahwa Bonny bekerja sama dengan Evan untuk menipunya datang ke sini. Kelihatannya Patrick Clinz yang mencari Evan, tidak diragukan lagi untuk memberi pelajaran pada dirinya.
Mendengar omelan Bonny, Hanzel Graig mencibir dan berkata, "Kesopanan diperuntukkan bagi manusia, tapi kamu tidak layak. Bonny, kamu sudah menjebak aku, tapi kamu masih mengharapkan aku untuk bersikap sopan padamu? Memberi bonus itu palsu, tapi yang benar itu membohongi aku, sekarang saya di sini, beri tahu aku apa yang terjadi?"
"Hanzel Graig sekarang secara resmi aku beri tahu bahwa kamu sudah dipecat dan masalah kamu tidak ada hubungannya dengan bar kami." Kata Bonny dengan wajah muram.
"Hehe, memecat sesederhana itu? Berikan gajiku!" Hanzel Graig menatapnya dengan seringai.
Bonny sangat marah, "Sialan, kamu sudah memukuli tuan muda Keluarga Clinz tadi malam, membuatku dalam masalah besar, tapi masih berharap untuk membayar gajimu, mimpi!"
Hanzel Graig menghela napas di dalam hatinya, "Rupanya benar-benar Patrick Clinz!"
Saat ini, Evan yang sedang duduk di sofa pun bangkit, berjalan ke depan Hanzel Graig dengan segelas anggur merah di tangannya dan dengan bercanda berkata, "Kamu cukup berani hingga berani memukul tuan muda Keluarga Clinz! Kamu mungkin yang pertama di seluruh Kota G, tahukah kamu bahwa kamu terkena masalah besar?"
Hanzel Graig melihat ekspresi Evan tidak berubah, menyipitkan matanya dan bertanya, "Masalah apa?"
Evan berkata dengan senyum sinis, "Keluarga Clinz juga memintaku untuk mematahkan akar keturunanmu. Apakah ini termasuk masalah besar? Hahaha...."
"Iya, ini memang masalah besar, tapi kurasa tidak cukup jika kamu menginginkan keturunanku, karena aku akan menghancurkanmu sebelum kamu melakukannya, apakah kamu percaya?" Hanzel Graig memandang Evan dengan wajah serius saat ini.
"Sialan, kamu sedang cari mati."
Evan tiba-tiba membenturkan gelas anggur di tangannya ke arah Hanzel Graig, menendang perut Hanzel Graig dan berkata kepada tiga orang di belakangnya, "Serang, hancurkan lima anggota tubuhnya."
Hanzel Graig memiringkan kepalanya untuk menghindari gelas anggur Evan, bergegas maju dan menendang betis yang diarahkan Evan padanya.
Suara patah tulang bergema di ruangan itu.
Saat berikutnya Evan terduduk di tanah, memeluk betisnya dan mulai berteriak, "Argh!"
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved