Bab 12 Nyonya Muda Marah
by Gempi Claudia
10:01,Feb 05,2023
“Kamu!!” Urat di kening Lyonel terlihat mencuat, lalu mengangkat tangannya ingin memukul Hyunna Zeng. Steve Leng langsung berteriak dengan keras, “Lyonel!”
Akhirnya Lyonel menahan diri dan menurunkan tangannya. Seumur hidupnya selain ayahnya, bahkan Tuan Muda tidak pernah menyentuhnya sedikit pun. Hari ini dirinya malah dipukul oleh seorang gadis, bagaimana bisa dia menerima hal ini begitu saja!
“Kamu kemarilah dan jaga Bibi Kedelapan.” Steve Leng memerintah sejenak, biarpun Lyonel tidak bersedia, untuk saat ini dirinya hanya bisa melupakan amarahnya pada Hyunna Zeng.
Steve Leng berjalan ke arah Hyunna Zeng, mungkin karena masalah sudut penglihatan, dirinya melihat ada air mata di mata Hyunna Zeng. Hal itu terlihat familiar tapi juga samar......
Hati Steve Leng terenyuh sejenak.
Tanpa sadar pria itu mengulurkan tangannya mengusap pundak Hyunna Zeng, ingin memberikan sedikit ketenangan untuk gadis itu. “Tindakanmu tadi sangat bagus, jika kita benar-benar dibajak, jika kamu tidak berusaha, kita semua akan mati.”
Hyunna Zeng mendengus dingin. “Tapi aku sangat kecewa dengan tindakanmu!”
Kemudian langsung menepis tangan Steve Leng, memutar tubuhnya dan pergi dari sana, lalu keluar dari pintu kabin, bahkan menutup pintu dengan keras.
“Tuan Muda, lihatlah dia! Kamu sudah bersikap baik padanya, tapi dia malah semakin tidak tahu diri!” Lyonel merasa sangat kesal, sudah melukai orang hingga separah itu, tapi masih merajuk?
“Kita sudah keterlaluan.” Steve Leng yang tak terkalahkan mengangkat alisnya, menatap pintu kabin yang tertutup rapat.
Ternyata benar-benar marah, tidak disangka ternyata gadis ini sangat polos. Bagaimana jika pergi membujuknya? Tiba-tiba muncul pemikiran ini, membuat Tuan Muda Leng terkejut. Dirinya, Steve Leng, tidak pernah bisa membujuk wanita!
“Tungguh setelah dia selesai marah, dia akan kembali sendiri.” Tuan Muda Leng selalu percaya dengan karisma yang dimilikinya. Dirinya kembali menjaga Bibi termudanya, lukanya cukup berat, pukulan gadis itu sungguh kuat, bibinya hampir saja dipukul hingga geger otak!
“Benar.” Lyonel menunjukkan tanda setuju. Sudah bertahun-tahun dirinya bersama Tuan Muda Leng, dia juga telah bertemu dengan banyak wanita, semakin dia membujuknya, maka wanita akan semakin bersikap seenaknya. Bersikap dingin pada wanita selama beberapa hari, maka wanita tidak akan tahan, berpikir jika dia mencampakkannya, kemudian kembali datang menempel padamu. Wanita, semuanya memiliki karakter seperti ini!
Namun, setelah cukup lama, masih tidak terlihat Hyunna Zeng kembali. Iris dingin Steve Leng terlihat mendalam. “Lyonel, pergi panggil dia untuk masuk.”
Lyonel pergi, tapi kembali dengan cepat. “Dia bahkan tidak menggubrisku, hanya bertanya ‘apa bibinya baik-baik saja’, kemudian tidak bersuara lagi!” Lyonel merasa sangat kesal, sejak awal dia sudah ingin memukul. “Apa aku harus menyeretnya kembali?”
“Tidak perlu.” ucap Steve Leng dengan datar.
Dia adalah pria yang tidak memiliki kesabaran terhadap wanita, terutama wanita menyebalkan dan tidak bisa diatur! Namun, wanita mana pun yang keras kapala, pasti akan menderita di tangannya. Akan tetapi, dirinya tidak hanya tidak marah pada Hyunna Zeng, setiap kali mengingat gadis itu berusaha untuk melindunginya, dan tatapan terlukanya, membuat hatinya ikut terenyuh.
Dulu juga ada seorang wanita yang mengorbankan nyawa untuknya, tapi wanita itu sudah tujuh tahun meninggalkannya, tujuh tahun......
“Kalau begitu membiarkannya marah?” Lyonel sangat tidak terima, Tuan Muda-nya sangat memanjakan gadis ini. Dia bahkan tidak marah sama sekali, ada yang aneh!
“Biar aku saja!” Wendy Leng yang sudah sadar meregangkan tubuhnya. “Aku yang membuat ide buruk ini, jadi biar aku sendiri yang menyelesaikannya.”
“Hati-hati lukamu, cepatlah berbaring,” perintah Steve Leng.
“Aku baik-baik saja, apa wanita di Keluarga Leng selemah itu?” Wendy Leng masih bersikeras ingin menjelaskan masalah ini pada Hyunna Zeng.
“Kamu tidak perlu memedulikannya!” Terlihat ketidakpedulian di wajah Steve Leng, tapi nada bicaranya sarat akan sedikit memanjakan.
“Kalau aku tidak peduli, kelak kamu yang akan mengurusinya, apa aku akan punya kesempatan untuk mengurusinya?” Wendy Leng tersenyum menatap Steve Leng, pria ini mengatakan untuk tidak peduli, tapi entah betapa perhatiannya dia! Jika mereka benar-benar bertengkar karena dirinya, maka dirinya telah melakukan kesalahan besar! Tapi.....
“Steve, Bibi butuh bantuanmu. Bulan ini, bantu aku menjual 20 pesawat, okay? Belakangan ini pendapatan Kakak Keenam lebih baik dariku, dia sering kali datang membuatku kesal, aku tidak bisa untuk tidak mengalahkannya.”
“Tidak masalah!”
Astaga, apa harus menyetujui sesantai ini? Wendy Leng tanpa mengatakan apa pun, langsung berjalan keluar, membuka pintu kabin dan menghampiri Hyunna Zeng yang duduk di antara dua kabin. “Masih marah?”
Hyunna Zeng tidak menyangka dia akan keluar, lalu segera bangkit berdiri. “Maaf.”
Wendy Leng langsung mengibaskan tangannya. “Aku tidak menyalahkanmu. Walaupun kamu tahu aku bibi kedelapannya Steve, jika aku benar-benar ingin memotong jarinya, kamu pasti akan tetap memukulku hingga pingsan. Tapi aku sungguh berterima kasih padamu karena tidak memukul wajahku, jika tidak wajahku akan rusak dan para kakak perempuanku itu pasti akan menertawakanku.”
“Menertawakanmu? Kenapa?”
“Kamu tidak tahu? Di Keluarga Leng ada gadis tua yang tidak menikah dan itu aku! Karena ini, aku bahkan tidak tahu sudah berapa kali ditertawakan oleh kakak-kakakku, jadi aku juga berusaha, harus memiliki uang lebih banyak dibanding mereka.”
Hyunna Zeng tidak menyangka ternyata anak orang kaya juga memiliki masalah seperti ini, lalu berucap menenangkan, “Bibi Kedelapan memiliki selera yang sangat tinggi.”
Wendy Leng menggerakkan kepalanya sejenak. “Astaga, panggilan Bibi Kedelapan ini terasa nyaman didengar.”
Hyunna Zeng menggigit bibirnya, ternyata Keluarga Leng tidak ada satu pun yang baik, hanya tahu menggodanya saja!
Wendy Leng langsung tersenyum berucap, “Aku tahu apa yang sedang kamu kesali! Jika itu aku, aku juga pasti akan marah, bagaimana mungkin menggunakan nyawa untuk dijadikan bahan candaan? Kamu marah karena kamu mencintai Steve, kamu terlalu peduli padanya!”
Hyunna Zeng langsung menggeleng di dalam hatinya, Bibi Kedelapan Steve, kamu berpikir terlalu jauh!
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved