Bab 10 Kamu Kira Dengan Adanya 100 Juta di Kartu Bank Ini, Aku Akan Menerimanya
by Masterpiece
08:01,Dec 06,2023
"Em..."
Setelah menjawab Dono Lei masuk ke dalam kantor, dia tidak melihat Justin Qin. Namun ketika mendengar yang familiar tersebut, dia tercengang. Selanjutnya dia memandang ke arah Justin Qin. Ketika melihat wajah Justin Qin, tubuhnya tersentak, lalu hampir saja terjatuh ke atas lantai...
"Tuan... Tuan Qin!" Dono Lei terhuyung-huyung, kemudian dia segera berjalan ke depan Justin Qin, dan dengan panik berkata, "Ini salah paham! Tuan Qin, ini hanyalah salah paham, aku tidak akan berani mengusik kamu."
Kemampuan Justin Qin, dia sudah mengetahuinya. Master bela diri!
Bahkan bisa dibandingkan dengan orang nomor satu Jianghai!
Kekuatan seperti ini, kakaknya Dennis Lei saja ingin berteman dengannya, bagaimana mungkin dia mengusiknya? Dirinya yang saat ini merasa sangat panik. Sedangkan Roni Liu, Yina Zhou, Rina Wang, dan yang lainnya yang ada di samping sana terlihat sangat terkejut ketika melihat sikap Dono Lei kepada Justin Qin, dia mengira dirinya salah melihat.
"Jika bukan karena ingin mengusik aku, bukankah sekarang kamu harus memberikan aku sebuah solusi untuk masalah ini?" Justin Qin berkata dengan nada datar. "Tuan Qin tenang saja, aku pasti akan memberikanmu solusi yang puas."
Dono Lei mengangguk, kemudian menunjuk Roni Liu, "Habisi dia, habisi dia hingga sekarang, tidak boleh berhenti sebelum aku menurunkan perintah."
"Kak Dono, apakah kamu tidak salah?"
Wajah Roni Liu menjadi pucat.
"Salah? Sialan, bisa-bisanya kamu mengusik Tuan Qin? Jika ingin mati maka jangan menyeret aku." Dono Lei segera berteriak kepada anak buahnya, "Kenapa masih diam, kenapa tidak bertindak?"
"Baik!"
Puluhan pria kekar menerjang ke arah Roni Liu, kemudian langsung memukulnya. Roni Liu menjerit kesakitan. Nyonya Liu menangis ketakutan, dia memeluk putranya, tubuhnya tidak berhenti bergetar. Wajah Yina Zho juga pucat, dia sangat ketakutan. Hingga sat ini, mereka tidak tahu, petani yang mereka remehkan itu, memiliki latar belakang yang mengerikan, bahkan Kak Dono saja tidak berani mengusiknya.
"Tuan, Tuan Qin..." Setelah dua menit, Rina Wang berjalan ke depan Justin Qin, lalu berkata, "Bagaimana jika minta mereka berhenti saja, jika dipukul lagi mungkin akan memakan korban."
Tatapannya ke arah Justin Qin terlihat rumit, lalu juga terlihat tegang.
"Berhentilah!" Justin Qin berkata.
"Apakah kalian tidak mendengar ucapan Tuan Qin? Semuanya berhenti!" Dono Lei berteriak. Dengan itu anak buahnya baru berhenti, tetapi Roni Liu sudah babak belur, tidak bisa berdiri lagi.
"Buat dia berdiri untuk bicara." Justin Qin berkata dengan nada datar.
"Baik!" Dono Lei berjalan ke depan Roni Liu, "Apakah kamu tuli? Apakah kamu tidak dengar Tuan Qin meminta kamu berdiri? Jika tidak mati, maka cepat berdiri. Jika tidak bisa berdiri, maka... kamu tidak akan berdiri lagi selamanya."
"Bisa, aku bisa berdiri!"
Roni Liu menahan rasa sakit, lalu berdiri dengan susah payah, kemudian menatap ke arah Justin Qin sembari tidak berhenti minta maaf, "Maaf! Tuan Qin, maaf, aku telah buta, sehingga berselisih denganmu, aku akan memberikan kamu kompensasi..."
Di matanya, penuh dengan rasa takut. Dia tidak tahu identitas Justin Qin, nanun dia tahu, jika Justin Qin bisa membuat Dono Lei begitu ketakutan, berarti identitasnya tidak biasa. Intinya, dirinya saat ini sudah seperti semut saat berada di depan Justin Qin.
"Hari ini, mempertimbangkan di dalam kantor ada anak-anak, aku tidak akan perhitungan denganmu. Namun, yang harus kamu bayar, tetap harus kamu bayar."
"Tentu saja, itu sudah pasti..." Roni Liu mengangguk, kemudian mengeluarkan kartu bank, dan menyerahkannya kepada Justin Qin, "Tuan Qin, di kartu ini ada 2 juta RMB, pinnya satu sampai enam, silahkan kamu terima."
"Baik! Kalau begitu maslah di antara berakhir sampai di sini."
Justin Qin menerima kartu bank tersebut. Kemudian, dia melirik Yina Zhou, dan menatap Dono Lei, "Apakah kamu ada cara untuk merubah kepala sekolah ini?"
Dono Lei berkata, "Tuan Qin tenang saja, kebetulan aku kenal dengan Dirut dari taman kanak-kanak ini, jadi untuk menukar kepala sekolah aku hanya perlu menelepon saja."
"Duang!"
Yina Zhou yang duduk di atas kursi duduk ke atas lantai, wajahnya menjadi pucat. Karena dia tahu, masa depannya yang baik, mulai saat ini sudah berakhir. Dan semua ini, karena keangkuhannya, karena dia mengira Justin Qin hanyalah seorang petani, dan dari sana dia meremehkannya.
"Terima kasih banyak!" Justin Qin mengangguk kepada Dono Lei, kemudian memutar tubuhnya untuk pergi.
"Tuan Qin..." Dono Lei berteriak.
"Apakah masih ada hal lain?" Justin Qin menoleh.
"Tuan Qin, masalah ini juga ada kesalahan dariku, aku meminta maaf padamu, aku harap kamu bisa menerima kartu bank ini." Setelah berkata Dono Lei mengeluarkan satu kartu bank untuk diserahkan kepada Justin Qin. Justin Qin memandangi kartu bank tersebut, lalu menggelengkan kepalanya, "Masalah ini tidak ada hubungan besar dengan kamu, aku tidak menyalahkan kamu, kamu tidak perlu memberikan uang kepadaku."
Dono Lei berkata dengan pelan, "Tuan Qin, tidak peduli bagaimana pun, hari ini aku telah berselisih denganmu, di dalam kartu ini ada 100 juta RMB, anggap saja sebagai permintaan maaf aku, silahkan kamu terima."
Suaranya tidak besar, namun karena suasana sangat hening, orang yang lainnya dapat mendengarkannya dengan jelas. "100 juta RMB..."
Orang-orang di dalam kantor, sangatlah tercengang. Bahkan Roni Liu sendiri juga mendengus dingin. Di seluruh Jianghai, ada berapa orang yang asetnya mencapai ratusan juta RMB? Bahkan jika orang biasa bekerja dalam sepuluh kehidupan, dia juga tidak akan bisa menghasilkan 100 juta RMB. Seketika, tatapan mereka saat memandang Justin Qin terlihat iri. Namun, Justin Qin justru menggelengkan kepalanya, "Kamu kira dengan adanya 100 juta RMB di kartu bank ini, aku akan menerimanya? Simpahlah sendiri!"
Ketika Roni Liu, Yina Zhou dan yang lainnya mendengar ucapan Justin Qin, mereka hampir saja pingsan. Jumlah uang ini mencapai 100 juta RMB, dia ternyata menolaknya? Dono Lei juga tercengang. Sebelumnya ketika Justin Qin keluar dari Klub Weiling, kakaknya berkata padanya, harus mencari cara untuk berteman dengan Justin Qin. Dan karena hal itu, dia baru memanfaatkan kesempatan ini, memberikan Justin Qin kartu bank yang isinya mencapai 100 juta RMB. Namun siapa yang sangka, Justin Qin langsung menolaknya. Apakah karena dia seorang master, jadi 100 juta RMB bukan apa-apa baginya?
"Wali Kelas Wang, terima kasih untuk hari ini, nanti jika ada waktu kosong aku akan traktir kamu makan." Justin Qin berjalan ke depan Rina Wangg, lalu berkata kepada Rina Wang. Lalu, sebelum Rina Wang menjawab, dia langsung pergi. Di gerbang taman kanak-kanak, Maria Chen dan Karen sedang menunggunya.
"Justin, akhirnya kamu keluar!" Maria Chen berkata dengan tegang, "Tadi aku melihat sekumpulan orang masuk ke dalam, mereka tidak mempersulit kamu?"
"Bukan, mereka mencari Roni Liu."
Justin Qin sejak awal sudah mencari alasan, "Roni Liu itu sudah mengusik orang, hari ini kebetulan sedang mencarinya."
"Baguslah!"
Maria Chen menghela nafas, lalu bertanya, "Lalu bagaimana dengan Karen? Bagaimana masalah Karen terselesaikan?"
Karen mau ke depan, lalu memeluk kaki Justin Qin, "Paman, Karen tidak bersalah, Karen tidak mau minta maaf."
"Ibu, Karen, kalian tenang saja, kepala sekolah sudah setuju, tidak membiarkan Karen minta maaf, dan selanjutnya Karen juga bisa bersekolah seperti biasa."
Justin Qin segera jongkok, lalu menggendong Karen, "karen benar, jika tidak salah, tidak perlu minta maaf."
Ketika mendengar ucapan Justin Qin, Karen sangat senang, "Yey, paman benar-benar hebat."
Di belakang, Maria Chen yang melihat Justin Qin dari belakang tersenyum. Meskipun ucapan Justin Qin sangat sederhana, namun dia tahu penyelesaian masalah ini tidaklah mudah. Namun ternyata Justin Qin bisa mengatasinya, berarti putranya ini sudah memiliki kemampuan. Di perjalanan pulang, Karen terus bertanya kepada Justin Qin, mengenai paman yang tiba-tiba muncul ini, dia sangat ramah, dan juga penasaran. Sedangkan Justin Qin selalu menjawab pertanyaannya dengan sabar.
"Paman, kamu turunkanlah Karen." Beberapa menit kemudian, Karen tiba-tiba berkata. Justin Qin terkejut, lalu bertanya, "Kenapa? Apakah tidak nyaman di punggung paman?"
Karen berkata, "Bukan, Karen hanya merasa, paman akan lelah, sama seperti nenek ketika menggendong aku, jadi aku ingin turun."
"Bagaimana mungkin? Paman masih muda, paman juga kuat, tidak akan lelah, jadi Karen peluk punggung paman saja dengan tenang."
Justin Qin tersenyum, anak ini benar-benar pengertian, dia bisa memahami orang lain.
"Hihi, baiklah, kalau begitu Karen tidak turun." Karen berkata, lalu merangkul bahu Justin Qin, kemudian mengusap wajahnya ke tubuhnya, dan berkata, "Namun, paman berikan tas kepadaku saja, aku akan membawanya sendiri."
Senyuman Justin Qin semakin lebar, "Karen, paman sanggung membawanya, sama sekali tidak lelah."
"Paman, kamu berikan saja padaku, kakek sering berkata kepadaku, menjadi manusia tidak boleh egois, aku tidak bisa membiarkan kamu menggendongku, dan juga membawa tas aku."
Karen berkata dengan serius. "Baiklah, kalau begitu aku akan memberikan kamu tas."
Justin Qin tidak berdaya, mempertimbangkan tas Karen yang tidak berat, dia segera mengembalikan tas tersebut kepada Karen. Namun, saat ini tatapannya tertuju ke tas Karen, dia melihat tas ini sudah usang, bahkan sudah ada bekas jahitan, dia merasa sedih.
"Karen, bagaimana jika paman mengajakmu pergi membeli tas baru?"Justin Qin berkata.
"Tidak boleh!" Siapa yang sangka Karen justru menjawabnya dengan lugas.
"Ugh... kenapa?" Justin Qin tercengang, lalu bertanya, "Apakah Karen tidak mau tas baru?"
Kali ini, Karen berpikir sejenak, dia tidak menjawab. Namun beberapa saat kemudian, dia baru berkata, "Paman, lebih baik jangan beli tas baru, keluarga kita miskin, kakek harus membuat kios hingga malam, lalu pendapatannya tidak banyak, sedangkan nenek tidak bekerja, dan aku... aku tidak hanya tidak bisa menghasilkan uang, aku masih harus menghamburkan banyak uang kakek dan nenek."
Ketika mendengar ucapan ini, hati Justin Qin seperti tertusuk oleh jarum. "Karen, itu dahulu, sekarang sudah berbeda. Sekarang paman sudah pulang, paman bisa menghasilkan banyak uang, di waktu yang akan datang kakek dan nenek juga tidak perlu bekerja lagi."
Justin Qin berkata, "Selain itu, hanya satu tas saja tidak menghabiskan banyak uang."
Karen terdiam lagi, dia tidak langsung menjawab. "Karen, bagaimana jika paman langsung membawa kamu pergi membelinya sekarang?"
"Terima kasih paman, namun aku tidak membutuhkan tas baru!"
"Kenapa?"
Justin Qin tidak mengerti, dan bertanya. Hanya sebuah tas saja, kenapa gadis init idak setuju? "Karena Karen tahu, Karen mengidap penyakit, penyakit yang serius, tidak akan hidup banyak. Jadi meskipun paman membelikan Karen tas yang baru, tas itu tidak akan bisa digunakan dalam waktu lama, jadi itu hanya akan membuang uang."
Karen berkata, nada bicaranya terdengar ingin menangis, namun karena khawatir nenek yang ada di belakang mendengarnya, dia memelankan suaranya, "Karen tahu, Karen tidak bisa hidup lama, sebenanya Karen tidak takut meninggal, karena jika Karen meninggal, Karen bisa pergi mencari ayah dan ibu. Tetapi, Karen juga tidak ingin meninggal, karena Karen tidak rela meninggalkan kakek dan nenek."
Ketika bicara, dia melekatkan seluruh tubuhnya pada punggung Justin Qin, kepalanya juga dia sembunyikan, terlihat jelas dia tidak ingin nenek melihatnya sedangn memangis. "Karen jangan takut, selama ada paman, kamu tidak akan meninggal. Penyakit di tubuhmu ini, paman pasti akan mengobatinya."
Ketika Justin Qin mendengar ucapan karen, dia merasa sangat sedih, jadi dia berjanji dengagn serius. Namun, Karen tidak menjawabnya. Beberapa saat kemudian, nafas Karen sudah stabil, dia tidak menangis lagi, dia sudah tertidur di punggung Justin Qin.
"Kanker hati, Justin Qin bergumam dengna pelan, kemudian dia mengerahkan Sastra Human Star. Dengan cepat, energi yang hangat masuk ked alam tubuh Karen. Sebenarnya Justin Qin ingin memeriksa kondisi Karen nanti malam, namun setelah dia mendengar ucapan Karen, dia benar-benar tidak tahan lagi."
"Emm... ini?" Tiba-tiba, Justin Qin menemukan sesuatu, pupil matanya menyusut.
"Racun! Ini racun! Karen tidak mengidap kanker, dia ini... keracunan?!
Setelah menjawab Dono Lei masuk ke dalam kantor, dia tidak melihat Justin Qin. Namun ketika mendengar yang familiar tersebut, dia tercengang. Selanjutnya dia memandang ke arah Justin Qin. Ketika melihat wajah Justin Qin, tubuhnya tersentak, lalu hampir saja terjatuh ke atas lantai...
"Tuan... Tuan Qin!" Dono Lei terhuyung-huyung, kemudian dia segera berjalan ke depan Justin Qin, dan dengan panik berkata, "Ini salah paham! Tuan Qin, ini hanyalah salah paham, aku tidak akan berani mengusik kamu."
Kemampuan Justin Qin, dia sudah mengetahuinya. Master bela diri!
Bahkan bisa dibandingkan dengan orang nomor satu Jianghai!
Kekuatan seperti ini, kakaknya Dennis Lei saja ingin berteman dengannya, bagaimana mungkin dia mengusiknya? Dirinya yang saat ini merasa sangat panik. Sedangkan Roni Liu, Yina Zhou, Rina Wang, dan yang lainnya yang ada di samping sana terlihat sangat terkejut ketika melihat sikap Dono Lei kepada Justin Qin, dia mengira dirinya salah melihat.
"Jika bukan karena ingin mengusik aku, bukankah sekarang kamu harus memberikan aku sebuah solusi untuk masalah ini?" Justin Qin berkata dengan nada datar. "Tuan Qin tenang saja, aku pasti akan memberikanmu solusi yang puas."
Dono Lei mengangguk, kemudian menunjuk Roni Liu, "Habisi dia, habisi dia hingga sekarang, tidak boleh berhenti sebelum aku menurunkan perintah."
"Kak Dono, apakah kamu tidak salah?"
Wajah Roni Liu menjadi pucat.
"Salah? Sialan, bisa-bisanya kamu mengusik Tuan Qin? Jika ingin mati maka jangan menyeret aku." Dono Lei segera berteriak kepada anak buahnya, "Kenapa masih diam, kenapa tidak bertindak?"
"Baik!"
Puluhan pria kekar menerjang ke arah Roni Liu, kemudian langsung memukulnya. Roni Liu menjerit kesakitan. Nyonya Liu menangis ketakutan, dia memeluk putranya, tubuhnya tidak berhenti bergetar. Wajah Yina Zho juga pucat, dia sangat ketakutan. Hingga sat ini, mereka tidak tahu, petani yang mereka remehkan itu, memiliki latar belakang yang mengerikan, bahkan Kak Dono saja tidak berani mengusiknya.
"Tuan, Tuan Qin..." Setelah dua menit, Rina Wang berjalan ke depan Justin Qin, lalu berkata, "Bagaimana jika minta mereka berhenti saja, jika dipukul lagi mungkin akan memakan korban."
Tatapannya ke arah Justin Qin terlihat rumit, lalu juga terlihat tegang.
"Berhentilah!" Justin Qin berkata.
"Apakah kalian tidak mendengar ucapan Tuan Qin? Semuanya berhenti!" Dono Lei berteriak. Dengan itu anak buahnya baru berhenti, tetapi Roni Liu sudah babak belur, tidak bisa berdiri lagi.
"Buat dia berdiri untuk bicara." Justin Qin berkata dengan nada datar.
"Baik!" Dono Lei berjalan ke depan Roni Liu, "Apakah kamu tuli? Apakah kamu tidak dengar Tuan Qin meminta kamu berdiri? Jika tidak mati, maka cepat berdiri. Jika tidak bisa berdiri, maka... kamu tidak akan berdiri lagi selamanya."
"Bisa, aku bisa berdiri!"
Roni Liu menahan rasa sakit, lalu berdiri dengan susah payah, kemudian menatap ke arah Justin Qin sembari tidak berhenti minta maaf, "Maaf! Tuan Qin, maaf, aku telah buta, sehingga berselisih denganmu, aku akan memberikan kamu kompensasi..."
Di matanya, penuh dengan rasa takut. Dia tidak tahu identitas Justin Qin, nanun dia tahu, jika Justin Qin bisa membuat Dono Lei begitu ketakutan, berarti identitasnya tidak biasa. Intinya, dirinya saat ini sudah seperti semut saat berada di depan Justin Qin.
"Hari ini, mempertimbangkan di dalam kantor ada anak-anak, aku tidak akan perhitungan denganmu. Namun, yang harus kamu bayar, tetap harus kamu bayar."
"Tentu saja, itu sudah pasti..." Roni Liu mengangguk, kemudian mengeluarkan kartu bank, dan menyerahkannya kepada Justin Qin, "Tuan Qin, di kartu ini ada 2 juta RMB, pinnya satu sampai enam, silahkan kamu terima."
"Baik! Kalau begitu maslah di antara berakhir sampai di sini."
Justin Qin menerima kartu bank tersebut. Kemudian, dia melirik Yina Zhou, dan menatap Dono Lei, "Apakah kamu ada cara untuk merubah kepala sekolah ini?"
Dono Lei berkata, "Tuan Qin tenang saja, kebetulan aku kenal dengan Dirut dari taman kanak-kanak ini, jadi untuk menukar kepala sekolah aku hanya perlu menelepon saja."
"Duang!"
Yina Zhou yang duduk di atas kursi duduk ke atas lantai, wajahnya menjadi pucat. Karena dia tahu, masa depannya yang baik, mulai saat ini sudah berakhir. Dan semua ini, karena keangkuhannya, karena dia mengira Justin Qin hanyalah seorang petani, dan dari sana dia meremehkannya.
"Terima kasih banyak!" Justin Qin mengangguk kepada Dono Lei, kemudian memutar tubuhnya untuk pergi.
"Tuan Qin..." Dono Lei berteriak.
"Apakah masih ada hal lain?" Justin Qin menoleh.
"Tuan Qin, masalah ini juga ada kesalahan dariku, aku meminta maaf padamu, aku harap kamu bisa menerima kartu bank ini." Setelah berkata Dono Lei mengeluarkan satu kartu bank untuk diserahkan kepada Justin Qin. Justin Qin memandangi kartu bank tersebut, lalu menggelengkan kepalanya, "Masalah ini tidak ada hubungan besar dengan kamu, aku tidak menyalahkan kamu, kamu tidak perlu memberikan uang kepadaku."
Dono Lei berkata dengan pelan, "Tuan Qin, tidak peduli bagaimana pun, hari ini aku telah berselisih denganmu, di dalam kartu ini ada 100 juta RMB, anggap saja sebagai permintaan maaf aku, silahkan kamu terima."
Suaranya tidak besar, namun karena suasana sangat hening, orang yang lainnya dapat mendengarkannya dengan jelas. "100 juta RMB..."
Orang-orang di dalam kantor, sangatlah tercengang. Bahkan Roni Liu sendiri juga mendengus dingin. Di seluruh Jianghai, ada berapa orang yang asetnya mencapai ratusan juta RMB? Bahkan jika orang biasa bekerja dalam sepuluh kehidupan, dia juga tidak akan bisa menghasilkan 100 juta RMB. Seketika, tatapan mereka saat memandang Justin Qin terlihat iri. Namun, Justin Qin justru menggelengkan kepalanya, "Kamu kira dengan adanya 100 juta RMB di kartu bank ini, aku akan menerimanya? Simpahlah sendiri!"
Ketika Roni Liu, Yina Zhou dan yang lainnya mendengar ucapan Justin Qin, mereka hampir saja pingsan. Jumlah uang ini mencapai 100 juta RMB, dia ternyata menolaknya? Dono Lei juga tercengang. Sebelumnya ketika Justin Qin keluar dari Klub Weiling, kakaknya berkata padanya, harus mencari cara untuk berteman dengan Justin Qin. Dan karena hal itu, dia baru memanfaatkan kesempatan ini, memberikan Justin Qin kartu bank yang isinya mencapai 100 juta RMB. Namun siapa yang sangka, Justin Qin langsung menolaknya. Apakah karena dia seorang master, jadi 100 juta RMB bukan apa-apa baginya?
"Wali Kelas Wang, terima kasih untuk hari ini, nanti jika ada waktu kosong aku akan traktir kamu makan." Justin Qin berjalan ke depan Rina Wangg, lalu berkata kepada Rina Wang. Lalu, sebelum Rina Wang menjawab, dia langsung pergi. Di gerbang taman kanak-kanak, Maria Chen dan Karen sedang menunggunya.
"Justin, akhirnya kamu keluar!" Maria Chen berkata dengan tegang, "Tadi aku melihat sekumpulan orang masuk ke dalam, mereka tidak mempersulit kamu?"
"Bukan, mereka mencari Roni Liu."
Justin Qin sejak awal sudah mencari alasan, "Roni Liu itu sudah mengusik orang, hari ini kebetulan sedang mencarinya."
"Baguslah!"
Maria Chen menghela nafas, lalu bertanya, "Lalu bagaimana dengan Karen? Bagaimana masalah Karen terselesaikan?"
Karen mau ke depan, lalu memeluk kaki Justin Qin, "Paman, Karen tidak bersalah, Karen tidak mau minta maaf."
"Ibu, Karen, kalian tenang saja, kepala sekolah sudah setuju, tidak membiarkan Karen minta maaf, dan selanjutnya Karen juga bisa bersekolah seperti biasa."
Justin Qin segera jongkok, lalu menggendong Karen, "karen benar, jika tidak salah, tidak perlu minta maaf."
Ketika mendengar ucapan Justin Qin, Karen sangat senang, "Yey, paman benar-benar hebat."
Di belakang, Maria Chen yang melihat Justin Qin dari belakang tersenyum. Meskipun ucapan Justin Qin sangat sederhana, namun dia tahu penyelesaian masalah ini tidaklah mudah. Namun ternyata Justin Qin bisa mengatasinya, berarti putranya ini sudah memiliki kemampuan. Di perjalanan pulang, Karen terus bertanya kepada Justin Qin, mengenai paman yang tiba-tiba muncul ini, dia sangat ramah, dan juga penasaran. Sedangkan Justin Qin selalu menjawab pertanyaannya dengan sabar.
"Paman, kamu turunkanlah Karen." Beberapa menit kemudian, Karen tiba-tiba berkata. Justin Qin terkejut, lalu bertanya, "Kenapa? Apakah tidak nyaman di punggung paman?"
Karen berkata, "Bukan, Karen hanya merasa, paman akan lelah, sama seperti nenek ketika menggendong aku, jadi aku ingin turun."
"Bagaimana mungkin? Paman masih muda, paman juga kuat, tidak akan lelah, jadi Karen peluk punggung paman saja dengan tenang."
Justin Qin tersenyum, anak ini benar-benar pengertian, dia bisa memahami orang lain.
"Hihi, baiklah, kalau begitu Karen tidak turun." Karen berkata, lalu merangkul bahu Justin Qin, kemudian mengusap wajahnya ke tubuhnya, dan berkata, "Namun, paman berikan tas kepadaku saja, aku akan membawanya sendiri."
Senyuman Justin Qin semakin lebar, "Karen, paman sanggung membawanya, sama sekali tidak lelah."
"Paman, kamu berikan saja padaku, kakek sering berkata kepadaku, menjadi manusia tidak boleh egois, aku tidak bisa membiarkan kamu menggendongku, dan juga membawa tas aku."
Karen berkata dengan serius. "Baiklah, kalau begitu aku akan memberikan kamu tas."
Justin Qin tidak berdaya, mempertimbangkan tas Karen yang tidak berat, dia segera mengembalikan tas tersebut kepada Karen. Namun, saat ini tatapannya tertuju ke tas Karen, dia melihat tas ini sudah usang, bahkan sudah ada bekas jahitan, dia merasa sedih.
"Karen, bagaimana jika paman mengajakmu pergi membeli tas baru?"Justin Qin berkata.
"Tidak boleh!" Siapa yang sangka Karen justru menjawabnya dengan lugas.
"Ugh... kenapa?" Justin Qin tercengang, lalu bertanya, "Apakah Karen tidak mau tas baru?"
Kali ini, Karen berpikir sejenak, dia tidak menjawab. Namun beberapa saat kemudian, dia baru berkata, "Paman, lebih baik jangan beli tas baru, keluarga kita miskin, kakek harus membuat kios hingga malam, lalu pendapatannya tidak banyak, sedangkan nenek tidak bekerja, dan aku... aku tidak hanya tidak bisa menghasilkan uang, aku masih harus menghamburkan banyak uang kakek dan nenek."
Ketika mendengar ucapan ini, hati Justin Qin seperti tertusuk oleh jarum. "Karen, itu dahulu, sekarang sudah berbeda. Sekarang paman sudah pulang, paman bisa menghasilkan banyak uang, di waktu yang akan datang kakek dan nenek juga tidak perlu bekerja lagi."
Justin Qin berkata, "Selain itu, hanya satu tas saja tidak menghabiskan banyak uang."
Karen terdiam lagi, dia tidak langsung menjawab. "Karen, bagaimana jika paman langsung membawa kamu pergi membelinya sekarang?"
"Terima kasih paman, namun aku tidak membutuhkan tas baru!"
"Kenapa?"
Justin Qin tidak mengerti, dan bertanya. Hanya sebuah tas saja, kenapa gadis init idak setuju? "Karena Karen tahu, Karen mengidap penyakit, penyakit yang serius, tidak akan hidup banyak. Jadi meskipun paman membelikan Karen tas yang baru, tas itu tidak akan bisa digunakan dalam waktu lama, jadi itu hanya akan membuang uang."
Karen berkata, nada bicaranya terdengar ingin menangis, namun karena khawatir nenek yang ada di belakang mendengarnya, dia memelankan suaranya, "Karen tahu, Karen tidak bisa hidup lama, sebenanya Karen tidak takut meninggal, karena jika Karen meninggal, Karen bisa pergi mencari ayah dan ibu. Tetapi, Karen juga tidak ingin meninggal, karena Karen tidak rela meninggalkan kakek dan nenek."
Ketika bicara, dia melekatkan seluruh tubuhnya pada punggung Justin Qin, kepalanya juga dia sembunyikan, terlihat jelas dia tidak ingin nenek melihatnya sedangn memangis. "Karen jangan takut, selama ada paman, kamu tidak akan meninggal. Penyakit di tubuhmu ini, paman pasti akan mengobatinya."
Ketika Justin Qin mendengar ucapan karen, dia merasa sangat sedih, jadi dia berjanji dengagn serius. Namun, Karen tidak menjawabnya. Beberapa saat kemudian, nafas Karen sudah stabil, dia tidak menangis lagi, dia sudah tertidur di punggung Justin Qin.
"Kanker hati, Justin Qin bergumam dengna pelan, kemudian dia mengerahkan Sastra Human Star. Dengan cepat, energi yang hangat masuk ked alam tubuh Karen. Sebenarnya Justin Qin ingin memeriksa kondisi Karen nanti malam, namun setelah dia mendengar ucapan Karen, dia benar-benar tidak tahan lagi."
"Emm... ini?" Tiba-tiba, Justin Qin menemukan sesuatu, pupil matanya menyusut.
"Racun! Ini racun! Karen tidak mengidap kanker, dia ini... keracunan?!
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved