Bab 13 Tragedi Di Hotel
by Odel
10:16,May 03,2022
Wajah Finola tenggelam: "Presdir Cheng, maksudmu, kerja sama tanah batal?"
“Ya, karena kamu, aku tidak mau bekerja sama dengan orang-orang yang membuatku tidak nyaman. Pembayarannya sudah lunas, dan kita tidak saling berhutang! Sekretaris, antar mereka!” Setelah Presdir Cheng mengatakan itu, dia melangkah keluar dari ruang konferensi.
Finola ingin menyusulnya, tetapi dihentikan oleh sekretaris Presdir Cheng, jadi dia hanya bisa berteriak, "Presdir Cheng, tunggu sebentar, dengarkan penjelasanku."
Presdir Cheng langsung kembali ke ruangannya, Finola serta rombongannya juga dibawa keluar dari Jiaxing.
Orang bagian hukumnya masuk lagi dengan alasan laptopnya tertinggal. Meskipun dia di sana melihat Presdir Cheng, tapi dia masih kembali tanpa hasil: "Kan sekarang setelah ditukar dengan orang lain, dia masih menolak, kelihatan kalau dia tidak ingin menandatangani kontrak kita."
Finola mengerutkan kening dan bertanya kepada sekretaris, "Apakah pembayarannya benar-benar sudah diterima?"
Sekretaris yang baru saja mengkonfirmasi menjawab: "Ya, sudah diterima."
Lalu muncul pertanyaan lainnya, Finola berkata, "Dari mana dia mendapatkan uangnya?"
Sebelumnya, Jiaxing menunggak karena kesulitan dalam perputaran modal, lalu sekarang mengapa mereka bisa mengembalikan uang begitu cepat?
Dan kemarahan Presdir Cheng ini juga sangat aneh...Tidak, harusnya sudah aneh dari saat mereka menunda-nunda kontrak, dia bukannya mau buru-buru menyelesaikan sengketa tanah?
Finola sedikit kesal. Awalnya mendapatkan pembayaran hutang bisa dikatakan kalau tugasnya selesai, tetapi perusahaan sudah tahu masih ada kontrak tanah lainnya. Sekarang kontrak itu gagal, maka perjalanannya bisa dikatakan juga gagal.
Belum lagi Presdir Cheng di depan timnya mengatakan kalau dia tidak mau menandatangani kontrak karena dirinya, kalau masalah ini terdengar sampai ke perusahaan, tidak hanya perebutan posisi ketua yang menjadi sulit, tapi dia juga mungkin akan dihukum.
Finola bagaimana mungkin bisa menerima kerugian ini?
Setelah berpikir sejenak, Finola melepas kalung dari lehernya dan memasuki Jiaxing lagi.
Wanita di meja depan berpikir dia ingin bertemu Presdir Cheng lagi, dan hendak berbicara, tapi Finola keburu meraih tangannya, meletakkan kalung itu di tangannya, dan sambil tersenyum berkata, "Kakak yang cantik, aku dan Presdir Cheng ada sedikit kesalahpahaman, kamu bisa tidak memberi tahuku, selain di perusahaan, di mana lagi aku bisa bertemu dengannya?"
Wanita itu merendahkan suaranya dan menjawab, "Di luar perusahaan bertemu Presdir Cheng, itu sudah bukan urusanmu."
Wanita itu melirik telapak tangannya. Itu adalah kalung model baru Tiffany. Dia sudah lama mengidam-ngidamkannya, tetapi satu kalung ini harganya sama dengan gajinya dua atau tiga bulan. Dia tidak mampu membelinya...
Setelah ragu-ragu sebentar, dia akhirnya tidak bisa menahan godaan itu, dan berbisik pada Finola: "Presdir Cheng setiap rabu malam pergi ke Hotel Hilton...Kamu jangan bilang siapa-siapa, aku punya teman yang kerja di Hilton, dia diam-diam memberitahuku, kalau orang lain tahu hal ini maka aku akan sengsara."
"Oh."
Finola juga tersenyum.
Bukankah hari ini hari Rabu?
Malam itu, Finola pergi ke hotel sendirian.
...
Ketika Jordy Yu meneleponnya, Finola kebetulan sedang melihat sosok Presdir Cheng muncul di pintu hotel. Dia buru-buru mengejarnya dan menolak panggilan itu.
“Maaf, nomor yang Anda panggil untuk sementara tidak tersedia, silakan hubungi lagi nanti.” Jordy Yu sedikit mengernyit sambil melihat ke layar yang gelap.
Sekretarisnya kemudian dengan hormat berkata, “Presdir Yu, waktunya sudah hampir tiba, kita harus berangkat ke bandara. Sudah waktunya untuk kembali ke Kota Jin.”
Jordy Yu bangkit, meletakkan kembali ponselnya di sakunya, mengambil langkah panjang dan berjalan keluar.
...
“Aneh, di mana orangnya?” Finola bertanya-tanya, dia jelas-jelas sudah mengejar Presdir Cheng sampai ke hotel, tapi mengapa orang itu menghilang dalam sekejap mata?
Apakah dia sudah naik ke atas?
Finola berjalan ke lift dan melihat hanya satu dari empat lift yang naik, dan akhirnya berhenti di lantai 22, seperti ini lantai tempat dimana Presdir Cheng pergi.
Dia menekan lift lain, dan lift dari bawah naik ke lantai 1. Dengan bunyi ding-dong, pintu perlahan terbuka.
Finola berhenti, di dalam lift sudah ada empat pria berbadan kekar.
Matanya menyapu seluruh tubuh mereka, karena kegelisahan yang tak dapat dijelaskan, dia tersenyum sedikit, mengangkat tangannya untuk memberi isyarat kepada mereka untuk menutup pintu dan dia tidak memilih ikut masuk.
Salah satu pria mengulurkan tangannya seolah hendak menutup pintu lift, namun detik berikutnya ia tiba-tiba mencengkram Finola. Finola kaget dan ingin berteriak minta tolong, namun pria yang satunya dengan cepat menutup mulut Finola dengan tangannya, dan saling bekerja sama untuk menyeretnya masuk ke dalam lift!
“Ya, karena kamu, aku tidak mau bekerja sama dengan orang-orang yang membuatku tidak nyaman. Pembayarannya sudah lunas, dan kita tidak saling berhutang! Sekretaris, antar mereka!” Setelah Presdir Cheng mengatakan itu, dia melangkah keluar dari ruang konferensi.
Finola ingin menyusulnya, tetapi dihentikan oleh sekretaris Presdir Cheng, jadi dia hanya bisa berteriak, "Presdir Cheng, tunggu sebentar, dengarkan penjelasanku."
Presdir Cheng langsung kembali ke ruangannya, Finola serta rombongannya juga dibawa keluar dari Jiaxing.
Orang bagian hukumnya masuk lagi dengan alasan laptopnya tertinggal. Meskipun dia di sana melihat Presdir Cheng, tapi dia masih kembali tanpa hasil: "Kan sekarang setelah ditukar dengan orang lain, dia masih menolak, kelihatan kalau dia tidak ingin menandatangani kontrak kita."
Finola mengerutkan kening dan bertanya kepada sekretaris, "Apakah pembayarannya benar-benar sudah diterima?"
Sekretaris yang baru saja mengkonfirmasi menjawab: "Ya, sudah diterima."
Lalu muncul pertanyaan lainnya, Finola berkata, "Dari mana dia mendapatkan uangnya?"
Sebelumnya, Jiaxing menunggak karena kesulitan dalam perputaran modal, lalu sekarang mengapa mereka bisa mengembalikan uang begitu cepat?
Dan kemarahan Presdir Cheng ini juga sangat aneh...Tidak, harusnya sudah aneh dari saat mereka menunda-nunda kontrak, dia bukannya mau buru-buru menyelesaikan sengketa tanah?
Finola sedikit kesal. Awalnya mendapatkan pembayaran hutang bisa dikatakan kalau tugasnya selesai, tetapi perusahaan sudah tahu masih ada kontrak tanah lainnya. Sekarang kontrak itu gagal, maka perjalanannya bisa dikatakan juga gagal.
Belum lagi Presdir Cheng di depan timnya mengatakan kalau dia tidak mau menandatangani kontrak karena dirinya, kalau masalah ini terdengar sampai ke perusahaan, tidak hanya perebutan posisi ketua yang menjadi sulit, tapi dia juga mungkin akan dihukum.
Finola bagaimana mungkin bisa menerima kerugian ini?
Setelah berpikir sejenak, Finola melepas kalung dari lehernya dan memasuki Jiaxing lagi.
Wanita di meja depan berpikir dia ingin bertemu Presdir Cheng lagi, dan hendak berbicara, tapi Finola keburu meraih tangannya, meletakkan kalung itu di tangannya, dan sambil tersenyum berkata, "Kakak yang cantik, aku dan Presdir Cheng ada sedikit kesalahpahaman, kamu bisa tidak memberi tahuku, selain di perusahaan, di mana lagi aku bisa bertemu dengannya?"
Wanita itu merendahkan suaranya dan menjawab, "Di luar perusahaan bertemu Presdir Cheng, itu sudah bukan urusanmu."
Wanita itu melirik telapak tangannya. Itu adalah kalung model baru Tiffany. Dia sudah lama mengidam-ngidamkannya, tetapi satu kalung ini harganya sama dengan gajinya dua atau tiga bulan. Dia tidak mampu membelinya...
Setelah ragu-ragu sebentar, dia akhirnya tidak bisa menahan godaan itu, dan berbisik pada Finola: "Presdir Cheng setiap rabu malam pergi ke Hotel Hilton...Kamu jangan bilang siapa-siapa, aku punya teman yang kerja di Hilton, dia diam-diam memberitahuku, kalau orang lain tahu hal ini maka aku akan sengsara."
"Oh."
Finola juga tersenyum.
Bukankah hari ini hari Rabu?
Malam itu, Finola pergi ke hotel sendirian.
...
Ketika Jordy Yu meneleponnya, Finola kebetulan sedang melihat sosok Presdir Cheng muncul di pintu hotel. Dia buru-buru mengejarnya dan menolak panggilan itu.
“Maaf, nomor yang Anda panggil untuk sementara tidak tersedia, silakan hubungi lagi nanti.” Jordy Yu sedikit mengernyit sambil melihat ke layar yang gelap.
Sekretarisnya kemudian dengan hormat berkata, “Presdir Yu, waktunya sudah hampir tiba, kita harus berangkat ke bandara. Sudah waktunya untuk kembali ke Kota Jin.”
Jordy Yu bangkit, meletakkan kembali ponselnya di sakunya, mengambil langkah panjang dan berjalan keluar.
...
“Aneh, di mana orangnya?” Finola bertanya-tanya, dia jelas-jelas sudah mengejar Presdir Cheng sampai ke hotel, tapi mengapa orang itu menghilang dalam sekejap mata?
Apakah dia sudah naik ke atas?
Finola berjalan ke lift dan melihat hanya satu dari empat lift yang naik, dan akhirnya berhenti di lantai 22, seperti ini lantai tempat dimana Presdir Cheng pergi.
Dia menekan lift lain, dan lift dari bawah naik ke lantai 1. Dengan bunyi ding-dong, pintu perlahan terbuka.
Finola berhenti, di dalam lift sudah ada empat pria berbadan kekar.
Matanya menyapu seluruh tubuh mereka, karena kegelisahan yang tak dapat dijelaskan, dia tersenyum sedikit, mengangkat tangannya untuk memberi isyarat kepada mereka untuk menutup pintu dan dia tidak memilih ikut masuk.
Salah satu pria mengulurkan tangannya seolah hendak menutup pintu lift, namun detik berikutnya ia tiba-tiba mencengkram Finola. Finola kaget dan ingin berteriak minta tolong, namun pria yang satunya dengan cepat menutup mulut Finola dengan tangannya, dan saling bekerja sama untuk menyeretnya masuk ke dalam lift!
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved