Bab 10 Pergi Ke Kota Ning
by Odel
10:15,May 03,2022
Jordy Yu langsung mengemudi ke rumah sakit. Di pintu ruang operasi lantai tiga, sesosok wanita ramping berjongkok di sudut. Dia dengan suara yang dalam berteriak, "Karina."
Karina Bai mengangkat kepalanya, dan saat dia melihatnya, dia langsung melompat ke pelukannya: "Jor!"
Pelukan pria itu lapang dan hangat, tetapi setelah dicium lebih dekat, dia bisa mencium aroma parfum yang juga dia cium dari tubuh Finola hari itu, mata Karina Bai mengerjap.
Jordy Yu mengangkat bahunya, dengan mengerutkan kening bertanya, "Bagaimana keadaan Edric?"
Karina Bai menggigit bibir bawahnya dan terisak: "Baru dibawa masuk, Jor, aku sangat takut, jika terjadi sesuatu pada Edric, aku benar-benar..."
Sebelum dia bisa selesai bicara, kata-katanya langsung disela dengan tegas oleh Jordy Yu: "Edric akan baik-baik saja, aku juga tidak akan membiarkan terjadi sesuatu padanya."
Jordy Yu melihatnya mengenakan pakaian tipis, jadi dia melepas mantelnya dan mengenakannya, memintanya untuk duduk di bangku. Karina Bai menatapnya dengan air mata di matanya, nada suaranya begitu sedih: "Jor, waktu aku meneleponmu tadi kenapa kamu tidak menjawabnya?"
Jordy Yu sedikit menurunkan kelopak matanya: "Tidak akan ada hal seperti itu lagi."
Karina Bai bersandar di bahunya dan berbisik, "Aku benar-benar takut, dia baru berusia tiga tahun."
...
Finola berjalan keluar dari Perusahaan Yu Group, terkena sinar matahari yang menyilaukan, perasaan mual dari tadi tidak hanya tidak hilang, tetapi perutnya juga jadi sedikit tidak nyaman. Dia awalnya ingin pergi ke rumah sakit untuk mengeceknya, tetapi sebuah panggilan telepon merusak rencananya.
“Wakil Jiang, pembayaran barang dari Jiaxing belum diterima.” Suara sekretaris di sana terdengar sedikit cemas.
Finola juga menghentikan langkah kakinya: "Apa yang terjadi?"
"Awalnya dijanjikan kalau pembayaran akan dikirim ke rekening perusahaan kita sebelum jam tiga sore, tapi sekarang hari pun sudah gelap...Aku barusan menelepon mereka, tapi pihak mereka selalu dalam keadaan sibuk."
Finola juga melihat jam. Sekarang sudah jam enam malam. Dia pertama-tama menutup telepon sekretarisnya dan menelepon bos di Jiaxing. Tapi saat teleponnya berdering, teleponnya sudah dimatikan oleh pihak Jiaxing, dan saat dia meneleponnya lagi, telepon Jiaxing sudah tidak tersambung. Begitu juga saat yang lainnya mencoba menghubungi pihak Jiaxing.
Dia mengerutkan kening, menelepon kembali sekretarisnya, dan langsung berkata: "Pesan penerbangan terdekat, aku akan pergi sendiri ke Kota Ning."
Finola juga bukan istri kaya yang sibuk mengulurkan tangannya untuk meminta makan dan uang dari suaminya. Sebelum menikah dengan Jordy Yu, dia adalah Wakil Ketua Perdagangan Gaoqiao Group China Branch.
Jiaxing telah menjadi mitra perusahaan mereka selama bertahun-tahun, kedua belah pihak memiliki hubungan yang baik, tetapi sejak tahun ini, Jiaxing sudah berulang kali gagal membayar barang tepat waktu, dan kali ini bahkan menghilang.
Orang yang bertanggung jawab atas kerja sama dengan Jiaxing selalu Finola. Sekarang hal seperti ini terjadi, apapun yang terjadi dia harus menyelesaikannya.
Dan kebetulan, dia sekarang tidak ingin tinggal di Kota Jin dan berhubungan dengan Jordy Yu, jadi ada baiknya mengambil kesempatan ini untuk menghindarinya.
Jadi malam itu juga, Finola terbang ke Kota Ning.
Dan memulai segala kesulitannya.
“Tolong sampaikan, Finola Jiang dari Gaoqiao Group ingin bertemu Presdir Cheng, aku tidak akan memakan banyak waktunya.” Finola tersenyum pada wanita di meja depan.
Wanita di meja depan dengan begitu familiar kemudian menjawabnya: "Maaf, Nona Jiang, janji temu Presdir Cheng kami baru-baru ini telah penuh, dan Presdir Cheng benar-benar tidak dapat menenukan waktu untuk bertemu denganmu."
Lagi-lagi seperti ini. Finola meletakkan tangannya di atas meja dan mengedipkan matanya: "Aku datang tiga kali dan tiga kali itu juga kamu menolakku, kakak cantik, apakah kamu tega melihatku berlarian bolak-balik di cuaca dingin seperti ini?"
Wanita resepsionis di meja depan tersenyum pahit dan menjawab, "Maaf, Presdir Cheng kami terlalu sibuk."
Sekretaris di belakang Finola tidak bisa menahan diri akhirnya berkata, "Kalau Presdir Cheng tidak punya waktu tidak apa-apa, suruh orang departemen keuangan cepat...Uh!"
Finola menutup mulutnya, tersenyum pada resepsionis di meja depan, dan menyeret sekretarisnya keluar dari pintu.
Sekretaris itu sangat marah: "Wakil Jiang, mengapa kamu tidak membiarkan aku mengatakannya? Apa dia janji temu penuh setiap saat, mereka jelas-jelas tidak ingin bertemu kita! Di masa ini, orang yang berutang sudah pada hebat ya?"
Finola membeli dua cangkir Starbucks dan menyerahkan secangkir padanya: "Kamu tahu kalau mereka hebat, bukannya baik-baik membujuk mereka. Kalau kita mendesak mereka, mungkin uang itu akan benar-benar tidak dibayar."
"Kalau begitu tuntut lah, gagal membayar barang pada dasarnya adalah perilaku yang salah dan melanggar hukum. Jika masalah ini menyebar, kita lihat apakah Jiaxing masih bisa berkecimpung di industri ini!"
Finola tersenyum: "Kalau begitu kita harus menunggu sampai kita mendapatkan uangnya kembali baru melakukan itu."
"Tapi kita sudah datang ke sini selama tiga hari berturut-turut, dan dia selalu tidak mau menemui kita, apa yang bisa kita lakukan?" Sekretaris itu berkata dengan datar, "Dan aku dengar Jiaxing baru-baru ini mengalami kesulitan dalam perputaran modal. Bahkan sekalipun kita menemui Presdir Cheng, kita juga belum pasti mendapatkan pembayaran."
"..." Hati dan pikiran Finola sangat lelah, dia mengusap dahinya, "Semakin dibicarakan semakin gelap, hm."
"Aku ini karena ikut khawatir padamu. Kamu dengan Wakil Han bukankah bersaing untuk posisi Ketua. Jika kita kali ini tidak mendapatkan uang itu kembali, maka kamu mungkin akan kalah darinya."
Ya ini benar sih. Finola meminum kopinya perlahan, merenung sebentar, lalu menyuruh sekretaris pergi: "Kamu pulang saja ke hotel dulu."
"Bagaimana denganmu?"
Finola melambaikan tangannya tanpa melihat ke belakang: "Aku pergi mengejar posisi ketua utamaku."
Karina Bai mengangkat kepalanya, dan saat dia melihatnya, dia langsung melompat ke pelukannya: "Jor!"
Pelukan pria itu lapang dan hangat, tetapi setelah dicium lebih dekat, dia bisa mencium aroma parfum yang juga dia cium dari tubuh Finola hari itu, mata Karina Bai mengerjap.
Jordy Yu mengangkat bahunya, dengan mengerutkan kening bertanya, "Bagaimana keadaan Edric?"
Karina Bai menggigit bibir bawahnya dan terisak: "Baru dibawa masuk, Jor, aku sangat takut, jika terjadi sesuatu pada Edric, aku benar-benar..."
Sebelum dia bisa selesai bicara, kata-katanya langsung disela dengan tegas oleh Jordy Yu: "Edric akan baik-baik saja, aku juga tidak akan membiarkan terjadi sesuatu padanya."
Jordy Yu melihatnya mengenakan pakaian tipis, jadi dia melepas mantelnya dan mengenakannya, memintanya untuk duduk di bangku. Karina Bai menatapnya dengan air mata di matanya, nada suaranya begitu sedih: "Jor, waktu aku meneleponmu tadi kenapa kamu tidak menjawabnya?"
Jordy Yu sedikit menurunkan kelopak matanya: "Tidak akan ada hal seperti itu lagi."
Karina Bai bersandar di bahunya dan berbisik, "Aku benar-benar takut, dia baru berusia tiga tahun."
...
Finola berjalan keluar dari Perusahaan Yu Group, terkena sinar matahari yang menyilaukan, perasaan mual dari tadi tidak hanya tidak hilang, tetapi perutnya juga jadi sedikit tidak nyaman. Dia awalnya ingin pergi ke rumah sakit untuk mengeceknya, tetapi sebuah panggilan telepon merusak rencananya.
“Wakil Jiang, pembayaran barang dari Jiaxing belum diterima.” Suara sekretaris di sana terdengar sedikit cemas.
Finola juga menghentikan langkah kakinya: "Apa yang terjadi?"
"Awalnya dijanjikan kalau pembayaran akan dikirim ke rekening perusahaan kita sebelum jam tiga sore, tapi sekarang hari pun sudah gelap...Aku barusan menelepon mereka, tapi pihak mereka selalu dalam keadaan sibuk."
Finola juga melihat jam. Sekarang sudah jam enam malam. Dia pertama-tama menutup telepon sekretarisnya dan menelepon bos di Jiaxing. Tapi saat teleponnya berdering, teleponnya sudah dimatikan oleh pihak Jiaxing, dan saat dia meneleponnya lagi, telepon Jiaxing sudah tidak tersambung. Begitu juga saat yang lainnya mencoba menghubungi pihak Jiaxing.
Dia mengerutkan kening, menelepon kembali sekretarisnya, dan langsung berkata: "Pesan penerbangan terdekat, aku akan pergi sendiri ke Kota Ning."
Finola juga bukan istri kaya yang sibuk mengulurkan tangannya untuk meminta makan dan uang dari suaminya. Sebelum menikah dengan Jordy Yu, dia adalah Wakil Ketua Perdagangan Gaoqiao Group China Branch.
Jiaxing telah menjadi mitra perusahaan mereka selama bertahun-tahun, kedua belah pihak memiliki hubungan yang baik, tetapi sejak tahun ini, Jiaxing sudah berulang kali gagal membayar barang tepat waktu, dan kali ini bahkan menghilang.
Orang yang bertanggung jawab atas kerja sama dengan Jiaxing selalu Finola. Sekarang hal seperti ini terjadi, apapun yang terjadi dia harus menyelesaikannya.
Dan kebetulan, dia sekarang tidak ingin tinggal di Kota Jin dan berhubungan dengan Jordy Yu, jadi ada baiknya mengambil kesempatan ini untuk menghindarinya.
Jadi malam itu juga, Finola terbang ke Kota Ning.
Dan memulai segala kesulitannya.
“Tolong sampaikan, Finola Jiang dari Gaoqiao Group ingin bertemu Presdir Cheng, aku tidak akan memakan banyak waktunya.” Finola tersenyum pada wanita di meja depan.
Wanita di meja depan dengan begitu familiar kemudian menjawabnya: "Maaf, Nona Jiang, janji temu Presdir Cheng kami baru-baru ini telah penuh, dan Presdir Cheng benar-benar tidak dapat menenukan waktu untuk bertemu denganmu."
Lagi-lagi seperti ini. Finola meletakkan tangannya di atas meja dan mengedipkan matanya: "Aku datang tiga kali dan tiga kali itu juga kamu menolakku, kakak cantik, apakah kamu tega melihatku berlarian bolak-balik di cuaca dingin seperti ini?"
Wanita resepsionis di meja depan tersenyum pahit dan menjawab, "Maaf, Presdir Cheng kami terlalu sibuk."
Sekretaris di belakang Finola tidak bisa menahan diri akhirnya berkata, "Kalau Presdir Cheng tidak punya waktu tidak apa-apa, suruh orang departemen keuangan cepat...Uh!"
Finola menutup mulutnya, tersenyum pada resepsionis di meja depan, dan menyeret sekretarisnya keluar dari pintu.
Sekretaris itu sangat marah: "Wakil Jiang, mengapa kamu tidak membiarkan aku mengatakannya? Apa dia janji temu penuh setiap saat, mereka jelas-jelas tidak ingin bertemu kita! Di masa ini, orang yang berutang sudah pada hebat ya?"
Finola membeli dua cangkir Starbucks dan menyerahkan secangkir padanya: "Kamu tahu kalau mereka hebat, bukannya baik-baik membujuk mereka. Kalau kita mendesak mereka, mungkin uang itu akan benar-benar tidak dibayar."
"Kalau begitu tuntut lah, gagal membayar barang pada dasarnya adalah perilaku yang salah dan melanggar hukum. Jika masalah ini menyebar, kita lihat apakah Jiaxing masih bisa berkecimpung di industri ini!"
Finola tersenyum: "Kalau begitu kita harus menunggu sampai kita mendapatkan uangnya kembali baru melakukan itu."
"Tapi kita sudah datang ke sini selama tiga hari berturut-turut, dan dia selalu tidak mau menemui kita, apa yang bisa kita lakukan?" Sekretaris itu berkata dengan datar, "Dan aku dengar Jiaxing baru-baru ini mengalami kesulitan dalam perputaran modal. Bahkan sekalipun kita menemui Presdir Cheng, kita juga belum pasti mendapatkan pembayaran."
"..." Hati dan pikiran Finola sangat lelah, dia mengusap dahinya, "Semakin dibicarakan semakin gelap, hm."
"Aku ini karena ikut khawatir padamu. Kamu dengan Wakil Han bukankah bersaing untuk posisi Ketua. Jika kita kali ini tidak mendapatkan uang itu kembali, maka kamu mungkin akan kalah darinya."
Ya ini benar sih. Finola meminum kopinya perlahan, merenung sebentar, lalu menyuruh sekretaris pergi: "Kamu pulang saja ke hotel dulu."
"Bagaimana denganmu?"
Finola melambaikan tangannya tanpa melihat ke belakang: "Aku pergi mengejar posisi ketua utamaku."
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved