Bab 4 Keluarga Di Jalan Chunyang

by Odel 10:15,May 03,2022
Lalu sejak kapan dia mulai memperhatikan keluarga yang ada di Jalan Chunyang itu?

Semuanya sepertinya dimulai dari ke-tidak sengajaannya menemukan lisensi real estate selain rumahnya di dalam laci.

Perusahaan Yu terlibat dalam industri real estate, dan di bawah nama Jordy Yu juga memiliki banyak rumah. Rumah-rumah di bawah namanya kalau bukan unik maka harganya di luar logika. Lagi pula, dengan identitasnya, rumah di matanya hanya seperti salah satu set perhiasan batu permata di meja rias wanita, hanya pajangan saja.

Tapi rumah yang ada di Jalan Chunyang itu hanya sebuah apartemen biasa, kurang dari 80 meter persegi, dengan dua kamar tidur dan satu ruang tamu, dekat stasiun kereta bawah tanah, supermarket dan pasar, penuh dengan aura keluarga. Tapi harusnya tempat yang seperti itu bukan rumah yang harusnya dimiliki oleh Jordy Yu, hanya kenyataannya di akta propertinya apart itu tertulis dengan jelas nama Jordy Yu.

Hal ini membuat Finola sangat penasaran, malam itu dia kebetulan melewati Jalan Chunyang dan memutar badannya ke daerah apart itu.

Kemudian dia melihat mobil yang sangat familiar diparkir di No 14. Seorang pria berjas hitam dan jaket panjang turun dari kursi belakang. Pintu mobil belum tertutup, dari dalam ruangan seorang anak laki-laki berusia tiga atau empat tahun berlari keluar, langsung memeluk pahanya, dan berteriak dengan lantang: "Ayah!"

Seperti mendapat pukulan di kepala, Finola diam terpaku. Melihatnya lagi, ada seorang wanita berperawakan lembut berdiri di pintu, menatap mereka dengan senyum hangat. Pria itu menggendong anak itu dan berjalan ke arahnya. Bola lampu di bawah rumah itu menunjukkan sikapnya yang santai dan nyaman, seperti pria utama di rumah itu yang baru pulang kerja.

...

“Pluk-pluk” Dengan suara air, Finola keluar dari bak mandi dan mengeringkan tubuhnya. Cermin kamar mandi besar di sisi berlawanan mencerminkan tubuhnya yang cantik dan indah. Dia berbalik untuk mengambil piyama tidur yang tergantung di gantungan dan memakainya, di perutnya samar terlihat bekas luka merah muda.

Selesai mengeringkan rambutnya yang basah. Saat itu waktunya hampir jam dua belas. Finola berbaring di ranjang besar sendirian, tapi dia tidak mengantuk.

Pada akhirnya tidak tahu jam berapa dia tertidur, singkatnya, Finola merasa kalau dia baru saja memejamkan matanya, tiba-tiba hari sudah fajar, dan dia dibangunkan oleh panggilan di ponselnya.

Dia mengerutkan kening, tangannya meraih ponsel di meja samping tempat tidur, dan mengangkat panggilan itu.

“Tempatku ada datang barang-barang baru, dan tampan-tampan, apakah kamu ingin datang dan melihat-lihat?” Terdengar suara pria yang begitu rendah.

Finola juga menjauhkan ponselnya, menyipitkan mata dan melihat ke layar ponsel, itu benar-benar telepon dari Thomas Gu, dia dengan tak habis pikir berkata: "Pagi-pagi beigini ke tempatmu, bro, kamu baik-baik saja kan?"

Mendengar itu Thomas Gu terkekeh: "Bukankah begini lebih baik? Lebih tenang. Mau datang tidak?"

Finola berpikir benar juga, jadi dia menendang selimutnya berkata: "Ya datang."

"Aku tunggu."

Setelah menutup telepon, Finola pun bangun untuk mandi, lalu turun ke bawah.

Mansion Yu ini adalah bangunan kecil bergaya barat yang dibangun pada masa Republik Tiongkok. Didirikan setelah kepala keluarga Yu pertama datang ke Kota Jin untuk pembangunan. Sejak itu, ini telah menjadi tempat tinggal permanen setiap ahli waris keluarga Yu.

Begitu Finola turun, para pelayan langsung membungkuk untuk menyapanya, dan kepala pelayan menyambutnya, "Nyonya muda, sarapan sudah siap."

Finola juga bertanya, "Jordy Yu pagi ada pulang tidak?"

Pengurus rumah tangga dengan hormat menjawab, "Tuan mudanya harusnya ada di perusahaan."

Artinya, tidak ada pulang.

Kalau begitu, berarti dia bohong mengatakan ada pertemuan penting pagi ini dan tentang segala dokumen yang ada di mansion.

Finola juga tidak berminat untuk sarapan, memakai sepasang sepatu hak tinggi, lalu naik mobil sendiri ke markas Thomas Gu.

Markas kecil Thomas Gu ini bisa dikatakan sebagai tempat untuk membakar uang atau menghabiskan uang.

Ini adalah klub swasta terkenal di Kota Jin. Servis klub khusus untuk menghibur playboy seperti Thomas Gu. Ketika Finola tiba, Thomas Gu sedang duduk di kursinya, minum sambil menonton para wanita cantik menari. Pada saat ini klub kecilnya buka, jadi hanya dia sendiri yang ada di meja tamu.

Finola juga duduk, tanpa basa-basi mengambil anggur merah di atas meja dan menuangkan segelas untuk dirinya sendiri, meminumnya seperti air putih, dan kemudian bertanya, "Di mana orang-orangnya?"

Bukankah dia tadi bilang ada banyak gigola tampan yang baru masuk?

"Kamu menganggap serius perkataanku? Steve Zhou saja sudah menghilang dari dunia. Jika Presdir Yu tahu kamu mencari kekasih baru lagi, dia pasti akan..." Thomas Gu membuat gerakan menggorok di lehernya, mengangkat alisnya, terlihat begitu tampan dan bersemangat.

Melihat itu, Finola dengan malas berkata: "Cuma dia yang boleh memiliki hubungan hangat dengan istri dan anak, aku cari seseorang untuk membunuh rasa kesepianku saja tidak boleh?"

“Istri dan anak apa? Bukankah istrinya kamu?” Thomas Gu tidak mengerti, Finola memandangnya, keduanya saling memandang sebentar, lalu Thomas Gu mengeluarkan suara di antara bibirnya dan gigi, "...Dia ada orang lain di luar?"

"Um."

"Bahkan punya anak?"

"Um."

Thomas Gu menurunkan kakinya yang awalnya naik satu di paha. Dia dan Finola mereka berdua tumbuh besar bersama. Tentu saja, untuk perasaan dia lebih padanya. Hanya saja dengan identitas mereka, bicara kasarnya, mereka bisa memainkan apa pun yang mereka inginkan, tetapi sampai memiliki anak, ini sulit untuk dibayangkan.

Keluarga kaya mana yang mau memiliki anak haram? Kalau berita ini tersebar maka keluarga itu akan kehilangan nama dan identitasnya.

"Mungkinkah ada kesalahpahaman di sini?"

“Aku melihatnya dengan mataku sendiri dan mendengarnya dengan telingaku sendiri. Anak itu memanggilnya ayah, masih bisa salah paham?” Finola menyesap anggur ke mulutnya dan menelannya perlahan. Rasanya sedikit pahit.

"Dan aku juga pernah mengobrol dengan wanita."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

585