Bab 16 Ariel Su Mengadu
by Sintha
07:01,Mar 11,2022
Mendengar Ariel Su mengadu seperti itu, wajah Lewis Gu berubah sedikit tegang.
Apa maksudnya pacar kecil.....
Apa maksudnya Cindy Mu?
Lewis Gu berusaha keras menahan keinginan untuk memberinya pelajaran, dengan sabar mendengar pengaduan Ariel Su.
Melihat Lewis Gu menyadari triknya, Ariel Su tidak senang dan mendelik, setelah itu dengan tidak senang mengatakan: “Tentu saja, masalah kecil ini aku juga tidak akan membuatmu repot. Tetapi sebelumnya, aku ingin meminta sebuah persetujuan darimu, jika tidak, ketika nanti pacar kecilmu datang meminta pertanggungjawaban, tentu sangat merepotkan.”
Ini adalah pertempuran terang-terangan antara sesama wanita, dia tentu tidak tertarik menarik Lewis Gu ke dalam pertempuran mereka.
Asalkan laki-laki ini bersedia tidak ikut campur, maka dia bisa tenang melakukan hal-hal yang ingin dilakukannya.
Menghadapi permohonan Ariel Su, perasaan Lewis Gu biasa-biasa saja.
Sebelumnya dia berhubungan dengan Cindy Mu, karena keluarga mereka bekerjasama dalam bisnis, untuk masalah perasaan, tidak banyak didalamnya.
Jadi ketika Ariel Su mengatakannya, Lewis Gu langsung tanpa pikir panjang menjawab: “Asalkan tidak merugikan kepentingan perusahaan, terserah kamu. Oh ya, akhir-akhir ini aku selalu mendengar sesuatu yang berhubungan dengan lmu, tidak masalah jika kamu ingin tetap berada di sisiku, tetapi kamu harus memastikan kaki dan tanganmu bersih, apa kamu paham akan maksudku?”
Kalimat awal Cindy Mu bisa memahaminya, untuk kalimat yang selanjutnya, dia sama sekali tidak paham, benaknya dipenuhi oleh keinginan untuk membalas dendam.
Dia, sama sekali bukan orang yang baik.
Ketika memikirkannya, bibirnya sudah naik tanpa sanggup dikendalikannya: “Sudah larut, aku mandi dulu, kita bicarakan nanti saja. Kapan kita berangkat kamu beritahu aku sehari sebelumnya.”
Dia tergesa-gesa meninggalkan Lewis Gu, Ariel Su menahan senyuman di wajahnya, ketika pintu kamar mandi ditutup, dia pun tidak lagi sanggup menahan perasaannya, menangadah dan tersenyum lebar.
Di dalam kamar Lewis Gu dengan tatapan penasaran melihat pintu kamar mandi yang tertutup rapat tersebut, seperti ada yang tidak dipahami olehnya.
Setelah melihat kearah Ariel Su untuk waktu yang cukup lama, Lewis Gu perlahan-lahan berjongkok, mendekati koper Ariel Su.
Waktu itu karena Ariel Su pergi dengan tergesa-gesa, dia tidak menutup rapat kopernya.
Ketika Lewis Gu melihat ke dalamnya, dia menemukan sesuatu yang sangat fatal.
Di dalam koper Ariel Su, tersembunyi sebuah pistol.
Dan tipe dari pistol tersebut......sama dengan tipe pistol yang dua kali digunakan untuk melukainya!
Pelurunya bahkan masih tergantung di leher Ariel Su.
Jika dibilang, yang melakukan semua ini adalah Ariel Su, kalau begitu dia mungkin saja adalah rahasia terbesar yang tersembunyi di dekatnya.
Bahaya dan kesempatan sama-sama ada disana.
Jika dia bisa menggunakan kesempatan ini, mungkin saja dia bisa menggunakan hubungannya dengan Ariel Su, kemudian mengeluarkan mereka semua yang sedang bersembunyi.
Berapa tahun ini, banyak orang yang di belakangnya diam-diam berhubungan dengan kelompok orang misterius itu, dan selalu berakhir dengan menyedihkan. Lawannya seolah-olah sangat memahami langkah apa yang selanjutnya akan dipilihnya.
Setiap kali tidak peduli betapa hati-hatinya dirinya, dia tetap berakhir rugi besar.
Lewis Gu setengah berjongkok memperhatikan koper tersebut untuk waktu yang cukup lama, ketika dari arah kamar mandi terdengar suara pintu terbuka, Lewis Gu segera membereskan dan merapikan barang barang, selanjutnya dengan pura-pura tidak bersemangat, berjalan menuju ke ruang baca.
Ketika Ariel Su kembali, Lewis Gu sudah tidak terlihat lagi.
Meskipun tidak melihat bayangan Lewis Gu, tetapi Ariel Su seolah-olah sudah mengetahui semuanya, diam-diam dia memalingkan tubuhnya, melihat kearah ruang baca, selanjutnya dia meningkatkan volume suaranya: “Lewis Gu, sekarang gantian kamu yang mandi, aku sudah menyisihkan airnya untukmu, sebentar lagi jika airnya sudah dingin tentu tidak nyaman lagi, cepat pergi mandi.”
“Baik.”
Dari arah ruang baca, sayup-sayup terdengar suara Lewis Gu.
Sampai ketika Lewis Gu sudah masuk ke dalam kamar mandi, Ariel Su segera mengeluarkan ponselnya, menyalakannya.
Sejak kembali, dia sepertinya sudah sangat lama tidak menyentuh ponselnya.
Bukan dia sengaja menghindar, lagipula anggota keluarga Su juga sudah mengetahui hal ini, tetapi karena terlalu sibuk, makanya dia tidak ada waktu menyentuh ponselnya.
Ketika ponselnya sudah terbuka, ada begitu banyak pesan singkat dan panggilan telepon yang terekam, hampir saja Ariel Su dibuat terkejut.
Yang paling banyak terekam adalah panggilan telepon tidak terjawab, dari Devina Luo.
Ariel Su melihat sisa panggilan telepon yang tidak terjawab, setelah memastikan tidak ada yang berasal dari keluarga Su, dia segera membalas panggilan telepon Devina Luo.
Baru saja terdengar bunyi sambung, Ariel Su segera menjauhkan kepalanya dari ponselnya.
Benar saja, di jarak seperti ini, suara bentakan dari Devina Luo masih bisa terdengar dengan sangat jelas.
Ariel Su diam-diam menghapus keringat dingin yang ada di kepalanya, setelah puluhan detik berlalu, dia baru berani mendekatkan ponselnya ke kupingnya.
Menghadapi kemarahan wanita dari ujung sana, Ariel Su hanya bisa berusaha mati-matian mengambil hatinya mengatakan: “Kak Devina, jangan, jangan marah lagi ya......ehehe, sebelumnya aku sudah pulang tergesa-gesa, aku tidak sempat, aku juga ada pekerjaan, dan harus segera kembali lagi......masalah mengundurkan diri bukankah kepala rumah sakit sudah menjelaskannya padamu. Oh ya, begini. Em, 5a kembali. Benar sekali, jangan marah ya, lain kali ketika aku kembali aku akan membawakan oleh-oleh khusus, aku jamin kamu pasti akan menyukainya. Wanita sehebat kak Devina, jika marah-marah pasti akan cepat keriput, jika sudah keriput nanti jadi jelek. Aku, aku sudah tahu akan kesalahanku, aku benar-benar sudah menyadarinya.”
Devina Luo yang ada di ujung sana juga tidak banyak bicara, bisa membuat Ariel Su yang biasanya sangat berani dan tidak pernah menganggap siapapun, memperlihatkan wajah ketakutannya.
Devina Luo kemudian mendengus dingin beberapa kali, mengomel dengan sedih dan mengatakan: “Dan lagi, bagaimana pula dengan perkembangan kalian berdua. Aku sering mendengar kepala rumah sakit yang datang dan mengomel padaku, kapan kamu akan datang dan melihatku, telingaku sekarang sudah penuh kotoran.”
Devina Luo tidak bisa menahan diri dan mengomel, awalnya dia mengira ketika wanita itu kembali mereka bisa melakukan reuni kecil, terakhir tidak disangka ketika dia mendapatkan kabar ini, dan hendak mencarinya, dia malah menemukan kalau Ariel Su tanpa memberitahukan siapapun, sudah meninggalkan kota B......
Ketika memikirkan hal tersebut, api kemarahan di dalam perut Devina Luo kembali naik, dan tidak ada tempat pelampiasan.
Dulu untuk melindungi Ariel Su, dia banyak menderita karenanya, terakhir tidak disangka belum mendapatkan keuntungan apapun, Ariel Su sudah kabur.
Setelah melakukan pelampiasan kecil, Devina Luo manyun berkata: “Beberapa hari lagi aku akan pergi ke kota A, dinas, setelah melakukan transaksi bisnis, aku akan pergi mencarimu, kali ini aku ingin melihat bagaimana kamu......”
Selanjutnya, dia belum menyelesaikan dan menyusun rencananya, Ariel Su kemudian memotongnya berkata: “Tetapi beberapa hari ini aku akan pergi menemani Lewis Gu dinas di kota B, dan mungkin saja juga akan pergi ke kota C, harus pergi ke dua tempat.”
Ketika menyelesaikan perkataannya, Devina Luo yang berada di ujung sana, tiba-tiba saja terdiam.
Secara insting Ariel Su kembali menjauhkan ponselnya dari telinganya.
Setengah detik kemudian, dari ponselnya terdengar suara teriakan Devina Luo: “Dasar sial! Ariel Su tunggu saja kamu, aku pasti akan menyiksamu!”
Ariel Su tersenyum simpul menjauhkan teleponnya, menaikkan volume suaranya sedikit berkata: “Kak Devina, nanti setelah aku bosan bermain-main aku akan pergi mencarimu, kamu jangan marah ya. Aku disini masih ada urusan, aku matikan dulu teleponnya, sampai jumpa.”
Dia dengan cepat mematikan panggilan teleponnya, selanjutnya dia mengubah modenya menjadi mode silent, dan bernafas lega.
Meskipun bicaranya Devina Luo agak kasar, tetapi dia selalu tulus pada Ariel Su, juga mengenal jelas Ariel Su seperti apa, untuk sementara dia tidak akan mungkin terlalu mempermasalahkannya.
Dia juga paham, sekarang Ariel Su berada di kediaman keluarga Gu, ada banyak hal yang tidak pantas dibicarakan, oleh karena itu dia hanya bisa melampiaskan semua rasa marahnya melalui Wechat. Emoticon emoticonnya, langsung memenuhi layar Ariel Su.
Untung saja Ariel Su sadar akan terjadi hal ini, ponselnya tidak mengeluarkan suara.
Dia melihat pesan-pesan yang belum dibaca di teleponnya, ada 10 baris, dengan cepat dia membaca pesan tersebut, saat yakin tidak ada hal-hal yang sangat penting, Ariel Su bernafas lega.
Kelihatannya, di masa mendatang hari harinya akan lebih tenang.
Bibirnya membentuk senyuman, Ariel Su melemparkan ponselnya ke samping.
Selanjutnya dia berbalik, tatapannya berhenti di kopernya yang terkunci.
Dia melihat kearah koper tersebut, setelah ragu sejenak, detik berikutnya dia langsung duduk, menuju kearah koper.
Di wajahnya, terlihat ketakutan yang sudah lama tidak pernah nampak.
Dia segera membuka kopernya, setelah melihat benda yang di dalamnya masih berada di sana, dia bukannya merasa lega, sebaliknya dahinya berkerut, seperti menyadari ada sesuatu yang tidak beres.
Perlahan-lahan dia mengangkat wajahnya, melihat kearah pintu kamar mandi yang tertutup.
Laki-laki itu, menyentuh barang-barangnya!
Meskipun tidak ada yang dibawanya, tetapi posisinya, berbeda dengan posisi pertama ketika dia meletakkannya.
Mungkinkah, perjalanan dinas yang ingin dilakukannya, ada hubungannya dengan semua ini?
Ketika memikirkannya, gerakan Ariel Su menjadi sangat lambat.
Setelah berpikir sejenak, Ariel Su menjulurkan tangannya, membawa benda itu, kemudian mengambil baju bajunya, memasukkannya ke dalam koper.
Gerakannya sangat cepat, dalam waktu puluhan detik, semuanya sudah hampir dibereskan.
Ketika Lewis Gu keluar dari kamar mandi, Ariel Su sudah duduk di samping ranjang, diam-diam memperhatikannya.
Rambut Lewis Gu basah, ada air yang menetes di lehernya, kemudian menetes ke lantai.
Ariel Su menelan ludah, selanjutnya dia langsung bangkit dari ranjangnya, dan menerjang ke arah Lewis Gu, kepalanya kemudian diletakkan di otot laki-laki itu, setelah bergerak-gerak sejenak, dia tersenyum puas dan mengatakan: “Bentuk tubuh Lewis Guku yang paling bagus. Lihatlah otot-otot ini, lihat juga kulit berwarna kuning kecoklatan ini, benar-benar sempurna, tidak ada yang bisa menandinginya, terlihat seperti sponge yang menggembung......”
Ketika mengatakannya, gerakan tangan Ariel Su terus bergerak turun kebawah.
Belum sempat melakukan gerakan selanjutnya, Lewis Gu sudah menahan tangannya itu.
Apa maksudnya pacar kecil.....
Apa maksudnya Cindy Mu?
Lewis Gu berusaha keras menahan keinginan untuk memberinya pelajaran, dengan sabar mendengar pengaduan Ariel Su.
Melihat Lewis Gu menyadari triknya, Ariel Su tidak senang dan mendelik, setelah itu dengan tidak senang mengatakan: “Tentu saja, masalah kecil ini aku juga tidak akan membuatmu repot. Tetapi sebelumnya, aku ingin meminta sebuah persetujuan darimu, jika tidak, ketika nanti pacar kecilmu datang meminta pertanggungjawaban, tentu sangat merepotkan.”
Ini adalah pertempuran terang-terangan antara sesama wanita, dia tentu tidak tertarik menarik Lewis Gu ke dalam pertempuran mereka.
Asalkan laki-laki ini bersedia tidak ikut campur, maka dia bisa tenang melakukan hal-hal yang ingin dilakukannya.
Menghadapi permohonan Ariel Su, perasaan Lewis Gu biasa-biasa saja.
Sebelumnya dia berhubungan dengan Cindy Mu, karena keluarga mereka bekerjasama dalam bisnis, untuk masalah perasaan, tidak banyak didalamnya.
Jadi ketika Ariel Su mengatakannya, Lewis Gu langsung tanpa pikir panjang menjawab: “Asalkan tidak merugikan kepentingan perusahaan, terserah kamu. Oh ya, akhir-akhir ini aku selalu mendengar sesuatu yang berhubungan dengan lmu, tidak masalah jika kamu ingin tetap berada di sisiku, tetapi kamu harus memastikan kaki dan tanganmu bersih, apa kamu paham akan maksudku?”
Kalimat awal Cindy Mu bisa memahaminya, untuk kalimat yang selanjutnya, dia sama sekali tidak paham, benaknya dipenuhi oleh keinginan untuk membalas dendam.
Dia, sama sekali bukan orang yang baik.
Ketika memikirkannya, bibirnya sudah naik tanpa sanggup dikendalikannya: “Sudah larut, aku mandi dulu, kita bicarakan nanti saja. Kapan kita berangkat kamu beritahu aku sehari sebelumnya.”
Dia tergesa-gesa meninggalkan Lewis Gu, Ariel Su menahan senyuman di wajahnya, ketika pintu kamar mandi ditutup, dia pun tidak lagi sanggup menahan perasaannya, menangadah dan tersenyum lebar.
Di dalam kamar Lewis Gu dengan tatapan penasaran melihat pintu kamar mandi yang tertutup rapat tersebut, seperti ada yang tidak dipahami olehnya.
Setelah melihat kearah Ariel Su untuk waktu yang cukup lama, Lewis Gu perlahan-lahan berjongkok, mendekati koper Ariel Su.
Waktu itu karena Ariel Su pergi dengan tergesa-gesa, dia tidak menutup rapat kopernya.
Ketika Lewis Gu melihat ke dalamnya, dia menemukan sesuatu yang sangat fatal.
Di dalam koper Ariel Su, tersembunyi sebuah pistol.
Dan tipe dari pistol tersebut......sama dengan tipe pistol yang dua kali digunakan untuk melukainya!
Pelurunya bahkan masih tergantung di leher Ariel Su.
Jika dibilang, yang melakukan semua ini adalah Ariel Su, kalau begitu dia mungkin saja adalah rahasia terbesar yang tersembunyi di dekatnya.
Bahaya dan kesempatan sama-sama ada disana.
Jika dia bisa menggunakan kesempatan ini, mungkin saja dia bisa menggunakan hubungannya dengan Ariel Su, kemudian mengeluarkan mereka semua yang sedang bersembunyi.
Berapa tahun ini, banyak orang yang di belakangnya diam-diam berhubungan dengan kelompok orang misterius itu, dan selalu berakhir dengan menyedihkan. Lawannya seolah-olah sangat memahami langkah apa yang selanjutnya akan dipilihnya.
Setiap kali tidak peduli betapa hati-hatinya dirinya, dia tetap berakhir rugi besar.
Lewis Gu setengah berjongkok memperhatikan koper tersebut untuk waktu yang cukup lama, ketika dari arah kamar mandi terdengar suara pintu terbuka, Lewis Gu segera membereskan dan merapikan barang barang, selanjutnya dengan pura-pura tidak bersemangat, berjalan menuju ke ruang baca.
Ketika Ariel Su kembali, Lewis Gu sudah tidak terlihat lagi.
Meskipun tidak melihat bayangan Lewis Gu, tetapi Ariel Su seolah-olah sudah mengetahui semuanya, diam-diam dia memalingkan tubuhnya, melihat kearah ruang baca, selanjutnya dia meningkatkan volume suaranya: “Lewis Gu, sekarang gantian kamu yang mandi, aku sudah menyisihkan airnya untukmu, sebentar lagi jika airnya sudah dingin tentu tidak nyaman lagi, cepat pergi mandi.”
“Baik.”
Dari arah ruang baca, sayup-sayup terdengar suara Lewis Gu.
Sampai ketika Lewis Gu sudah masuk ke dalam kamar mandi, Ariel Su segera mengeluarkan ponselnya, menyalakannya.
Sejak kembali, dia sepertinya sudah sangat lama tidak menyentuh ponselnya.
Bukan dia sengaja menghindar, lagipula anggota keluarga Su juga sudah mengetahui hal ini, tetapi karena terlalu sibuk, makanya dia tidak ada waktu menyentuh ponselnya.
Ketika ponselnya sudah terbuka, ada begitu banyak pesan singkat dan panggilan telepon yang terekam, hampir saja Ariel Su dibuat terkejut.
Yang paling banyak terekam adalah panggilan telepon tidak terjawab, dari Devina Luo.
Ariel Su melihat sisa panggilan telepon yang tidak terjawab, setelah memastikan tidak ada yang berasal dari keluarga Su, dia segera membalas panggilan telepon Devina Luo.
Baru saja terdengar bunyi sambung, Ariel Su segera menjauhkan kepalanya dari ponselnya.
Benar saja, di jarak seperti ini, suara bentakan dari Devina Luo masih bisa terdengar dengan sangat jelas.
Ariel Su diam-diam menghapus keringat dingin yang ada di kepalanya, setelah puluhan detik berlalu, dia baru berani mendekatkan ponselnya ke kupingnya.
Menghadapi kemarahan wanita dari ujung sana, Ariel Su hanya bisa berusaha mati-matian mengambil hatinya mengatakan: “Kak Devina, jangan, jangan marah lagi ya......ehehe, sebelumnya aku sudah pulang tergesa-gesa, aku tidak sempat, aku juga ada pekerjaan, dan harus segera kembali lagi......masalah mengundurkan diri bukankah kepala rumah sakit sudah menjelaskannya padamu. Oh ya, begini. Em, 5a kembali. Benar sekali, jangan marah ya, lain kali ketika aku kembali aku akan membawakan oleh-oleh khusus, aku jamin kamu pasti akan menyukainya. Wanita sehebat kak Devina, jika marah-marah pasti akan cepat keriput, jika sudah keriput nanti jadi jelek. Aku, aku sudah tahu akan kesalahanku, aku benar-benar sudah menyadarinya.”
Devina Luo yang ada di ujung sana juga tidak banyak bicara, bisa membuat Ariel Su yang biasanya sangat berani dan tidak pernah menganggap siapapun, memperlihatkan wajah ketakutannya.
Devina Luo kemudian mendengus dingin beberapa kali, mengomel dengan sedih dan mengatakan: “Dan lagi, bagaimana pula dengan perkembangan kalian berdua. Aku sering mendengar kepala rumah sakit yang datang dan mengomel padaku, kapan kamu akan datang dan melihatku, telingaku sekarang sudah penuh kotoran.”
Devina Luo tidak bisa menahan diri dan mengomel, awalnya dia mengira ketika wanita itu kembali mereka bisa melakukan reuni kecil, terakhir tidak disangka ketika dia mendapatkan kabar ini, dan hendak mencarinya, dia malah menemukan kalau Ariel Su tanpa memberitahukan siapapun, sudah meninggalkan kota B......
Ketika memikirkan hal tersebut, api kemarahan di dalam perut Devina Luo kembali naik, dan tidak ada tempat pelampiasan.
Dulu untuk melindungi Ariel Su, dia banyak menderita karenanya, terakhir tidak disangka belum mendapatkan keuntungan apapun, Ariel Su sudah kabur.
Setelah melakukan pelampiasan kecil, Devina Luo manyun berkata: “Beberapa hari lagi aku akan pergi ke kota A, dinas, setelah melakukan transaksi bisnis, aku akan pergi mencarimu, kali ini aku ingin melihat bagaimana kamu......”
Selanjutnya, dia belum menyelesaikan dan menyusun rencananya, Ariel Su kemudian memotongnya berkata: “Tetapi beberapa hari ini aku akan pergi menemani Lewis Gu dinas di kota B, dan mungkin saja juga akan pergi ke kota C, harus pergi ke dua tempat.”
Ketika menyelesaikan perkataannya, Devina Luo yang berada di ujung sana, tiba-tiba saja terdiam.
Secara insting Ariel Su kembali menjauhkan ponselnya dari telinganya.
Setengah detik kemudian, dari ponselnya terdengar suara teriakan Devina Luo: “Dasar sial! Ariel Su tunggu saja kamu, aku pasti akan menyiksamu!”
Ariel Su tersenyum simpul menjauhkan teleponnya, menaikkan volume suaranya sedikit berkata: “Kak Devina, nanti setelah aku bosan bermain-main aku akan pergi mencarimu, kamu jangan marah ya. Aku disini masih ada urusan, aku matikan dulu teleponnya, sampai jumpa.”
Dia dengan cepat mematikan panggilan teleponnya, selanjutnya dia mengubah modenya menjadi mode silent, dan bernafas lega.
Meskipun bicaranya Devina Luo agak kasar, tetapi dia selalu tulus pada Ariel Su, juga mengenal jelas Ariel Su seperti apa, untuk sementara dia tidak akan mungkin terlalu mempermasalahkannya.
Dia juga paham, sekarang Ariel Su berada di kediaman keluarga Gu, ada banyak hal yang tidak pantas dibicarakan, oleh karena itu dia hanya bisa melampiaskan semua rasa marahnya melalui Wechat. Emoticon emoticonnya, langsung memenuhi layar Ariel Su.
Untung saja Ariel Su sadar akan terjadi hal ini, ponselnya tidak mengeluarkan suara.
Dia melihat pesan-pesan yang belum dibaca di teleponnya, ada 10 baris, dengan cepat dia membaca pesan tersebut, saat yakin tidak ada hal-hal yang sangat penting, Ariel Su bernafas lega.
Kelihatannya, di masa mendatang hari harinya akan lebih tenang.
Bibirnya membentuk senyuman, Ariel Su melemparkan ponselnya ke samping.
Selanjutnya dia berbalik, tatapannya berhenti di kopernya yang terkunci.
Dia melihat kearah koper tersebut, setelah ragu sejenak, detik berikutnya dia langsung duduk, menuju kearah koper.
Di wajahnya, terlihat ketakutan yang sudah lama tidak pernah nampak.
Dia segera membuka kopernya, setelah melihat benda yang di dalamnya masih berada di sana, dia bukannya merasa lega, sebaliknya dahinya berkerut, seperti menyadari ada sesuatu yang tidak beres.
Perlahan-lahan dia mengangkat wajahnya, melihat kearah pintu kamar mandi yang tertutup.
Laki-laki itu, menyentuh barang-barangnya!
Meskipun tidak ada yang dibawanya, tetapi posisinya, berbeda dengan posisi pertama ketika dia meletakkannya.
Mungkinkah, perjalanan dinas yang ingin dilakukannya, ada hubungannya dengan semua ini?
Ketika memikirkannya, gerakan Ariel Su menjadi sangat lambat.
Setelah berpikir sejenak, Ariel Su menjulurkan tangannya, membawa benda itu, kemudian mengambil baju bajunya, memasukkannya ke dalam koper.
Gerakannya sangat cepat, dalam waktu puluhan detik, semuanya sudah hampir dibereskan.
Ketika Lewis Gu keluar dari kamar mandi, Ariel Su sudah duduk di samping ranjang, diam-diam memperhatikannya.
Rambut Lewis Gu basah, ada air yang menetes di lehernya, kemudian menetes ke lantai.
Ariel Su menelan ludah, selanjutnya dia langsung bangkit dari ranjangnya, dan menerjang ke arah Lewis Gu, kepalanya kemudian diletakkan di otot laki-laki itu, setelah bergerak-gerak sejenak, dia tersenyum puas dan mengatakan: “Bentuk tubuh Lewis Guku yang paling bagus. Lihatlah otot-otot ini, lihat juga kulit berwarna kuning kecoklatan ini, benar-benar sempurna, tidak ada yang bisa menandinginya, terlihat seperti sponge yang menggembung......”
Ketika mengatakannya, gerakan tangan Ariel Su terus bergerak turun kebawah.
Belum sempat melakukan gerakan selanjutnya, Lewis Gu sudah menahan tangannya itu.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved