Bab 13 Sedikit Perubahan Dari Lewis Gu
by Sintha
07:01,Mar 11,2022
Luka ini tidak kembali terbuka, tidak ada darah yang merembes keluar.
Kalau begitu apa maksudnya meminta ini, terkontaminasi dan sebagainya, semuanya hanya kebohongannya?
Memikirkannya, Ariel Su langsung seperti tersadar akan sesuatu, setelah melontarkan kata oh dengan nada yang lambat, dia tersenyum, melingkarkan sepasang tangannya di atas leher Lewis Gu, sedikit menariknya, jarak mereka berdua menjadi dekat.
Lewis Gu memperhatikan kalung peluru yang ada di dada Ariel Su, dia tidak sanggup menahan diri dan tertawa mengatakan: “Apakah Dokter Kepala Su selalu maju duluan?”
Ariel Su tersenyum manis meletakkan kepalanya di dalam dekapan Lewis Gu, menikmati pelukan yang sudah lama tidak dirasakannya sambil menggeleng mengatakan: “Tidak tidak, kamu salah. Aku bisa seperti ini, karena kamu adalah Lewis Gu......hari ini kamu sengaja datang kemari, tentu bukan karena hanya ingin berbasa-basi denganku bukan? Oh ya, pagi tadi aku lupa mengatakannya padamu, aku mendapatkan telepon darurat dari rumah sakit, ada pasien yang harus segera dioperasi, karena kamu sangat lelah, akupun berhati-hati supaya kamu tidak bangun.”
Kata-kata yang sepertinya tidak memiliki maksud apapun, ternyata sangat menggelitik hati Lewis Gu.
Lewis Gu sangat mudah terbangun, asal tahu saja, Ariel Su yang hanya berbalik, dia juga bisa merasakannya. Tidak peduli secapek apa pun, tidak mungkin sampai tidak bisa merasakan apapun.
Kecuali Ariel Su tidak benar-benar beristirahat dengan baik, atau......dia berbohong.
Dan untuk memastikan tujuan wanita ini, untuk mencari tahu dengan jelas dari mana dia mendapatkan benda-benda yang ada di dalam kopernya.
Lewis Gu langsung mendekati Ariel Su, berusaha menggali informasi darinya.
Tapi sayang sekali, meskipun cara ini manjur, hanya saja kerugian yang dirasakan juga lumayan.
Melihat ada kesempatan dia langsung menggunakannya, Lewis Gu segera menarik tangannya, berusaha mempertahankan sikapnya.
Lewis Gu melirik kearah Ariel Su, setelah itu memberi tahu alasan kedatangannya: “Hari ini aku datang karena ada sesuatu yang ingin kuberitahukan padamu, aku akan pergi dinas, demi keselamatanku, aku ingin membawamu bersama denganku, bagaimana pendapatmu?”
Dia ingin membuktikan apakah wanita ini benar-benar mata-mata yang dikirimkan ke sini, membawanya ke sana, akan bisa membuktikan semuanya.
Sekarang dia sama sekali tidak mempercayai Ariel Su.
Bagaimanapun terlalu banyak kebetulan dalam hal ini, dia tidak percaya semuanya hanya kebetulan belaka.
Tidak disangka, Ariel Su tiba-tiba saja menarik tangannya, memperlihatkan ekspresi waspada dan bertanya: “Pergi kemana?”
Benar, dia memang sangat tergila-gila pada Lewis Gu, tetapi itu tidak berarti dia kehilangan akal sehatnya.
Sekarang jika Lewis Gu bersikap lebih kasar padanya, mungkin Ariel Su masih tidak akan merasa aneh, tetapi sikap Lewis Gu yang sangat lembut, membuatnya merasakan ada yang tidak beres.
Seolah-olah, ada sesuatu yang disembunyikan.
Untuk membuat kata-katanya terdengar lebih bisa dipercaya, Lewis Gu sengaja menambahkan: “Pergi dinas ke kota B dan kota C, kepergian kali ini sepertinya akan membutuhkan waktu beberapa bulan, jika ada dokter bedah disisiku, aku akan merasa lebih tenang. Tentu saja, aku akan membereskan semuanya yang ada di Pingan Hospital ini, asalkan kamu bersedia, kamu akan berangkat bersama denganku.”
Dia ingin melihat, alasan apa yang akan digunakan Ariel Su untuk menolaknya.
Kota B dan kota C?
Setelah mendengar 2 kota tersebut, ekspresi wajah Ariel Su yang sedikit tegang, langsung terlihat sedikit rilex.
Awalnya dia merasa sedikit khawatir karena sebelumnya dia sudah membuat kesepakatan dengan kepala rumah sakit Wu, jika ada tugas level 5a dia harus segera kembali. Pertama-tama dia takut kalau tempat yang akan ditujunya itu sangat jauh, sekarang sepertinya, kekhawatirannya terlalu berlebihan.
Tetapi Ariel Su tidak tahu, sedikit perubahan ekspresinya, sudah ditangkap oleh Lewis Gu. Dan seperti ada sesuatu yang langsung dipikirkan oleh laki-laki itu.
Meskipun Ariel Su biasanya sangat berantakan, tetapi dalam urusan pekerjaan, sikapnya, sangat serius.
Ariel Su mengangguk dengan ragu-ragu, kemudian menyetujuinya dan mengatakan: “Baiklah. Tetapi sebelumnya, mungkin akan butuh waktu 12 hari, masih ada hal yang harus kuselesaikan, pekerjaan pekerjaanku juga harus di bereskan dulu, setidaknya pasien yang sudah datang hari ini, harus kulayani semuanya, bagaimana menurutmu, Lewis Gu?”
Ekspresi wajahnya terlihat kaku dan tidak natural, dan semuanya sudah terlihat oleh Lewis Gu.
Tetapi, asalkan Ariel Su menyetujuinya, rencananya sudah berhasil setengahnya, mengenai ini, Lewis Gu tentu tidak banyak keberatan.
Lewis Gu perlahan-lahan memperlihatkan senyuman lega di wajahnya, setelah itu memberi sinyal: “Baiklah. Kita berangkat 3 hari kemudian. Proyek ini adalah proyek yang sangat penting bagiku, persaingannya juga sangat ketat, kamu juga tahu, ada banyak yang selalu meremehkanku, nanti semuanya kuserahkan pada kepala Dokter Su, nyawaku, sepenuhnya berada di tanganmu.”
Tetapi kalimat terakhirnya itu memiliki arti yang sangat mendalam.
Ariel Su tidak banyak berpikir, dia mengangguk dengan polos.
Setelah menyelesaikan masalah Lewis Gu, Ariel Su kembali membuka pintu kantornya.
Ketika hendak mengantarkannya, dia menyadari, entah sejak kapan, sudah ada begitu banyak media yang memenuhi pintu kantornya.
Begitu pintu dibuka, lampu blitz dari kamera tidak henti-hentinya menyerbunya, ingin rasanya mereka menarik keduanya, dan mewawancarai mereka berdua.
“Dokter Kepala Su, kabarnya hubungan anda dengan tuan Lewis Gu ini akhir-akhir ini sangat cepat, apakah......”
“Kabarnya di hari pernikahan kalian hanya ada satu meja jamuan, apakah ini adalah hal yang benar? Mengenai hal ini, apakah di dalam hati anda tidak merasa kecewa, ataupun sedih? Meskipun kalian memiliki status yang sangat berbeda, tetapi keahlian anda jauh melebihi orang-orang, uang juga tidak akan bisa menggantikannya, bagaimana menurut anda?”
Banyak awak media yang mengelilingi serta menghalangi Lewis Gu dan Ariel Su, sambil bertanya, tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah pribadi mereka.
Menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para awak media, Ariel Su sama sekali tidak panik, sebaliknya dia terus mempertahankan senyuman yang menawan, mengangguk dengan sangat ramah dan mengatakan: “Benar sekali yang kamu katakan, memang hanya ada satu meja, bagaimanapun keuangannya diawasi dengan ketat, aku juga orang yang hemat, oh ya, biar kuberitahukan pada kalian, hari ini dalam waktu 24 jam aku harus bisa melayani semua pasien yang sudah membuat janji denganku, jika sudah lebih dari 24 jam janjinya harus diatur kembali, karena aku akan cuti untuk waktu yang panjang, jika kalian terus menggangguku, aku khawatir pasien pasien akan terkena dampaknya. Tentu saja, ketika aku sudah memiliki waktu luang, berita heboh apa yang ingin kalian ketahui, bisa mudah didiskusikan kembali.”
Tidak bisa dipungkiri, kemampuan Ariel Su dalam mengalihkan pembicaraan sangat hebat.
Para awak media meskipun merasa keberatan, tetap saja tidak bisa tidak mendengar keinginan para pasien, tidak lama kemudian, orang-orang yang ingin diperiksa, mulai membubarkan para awak media.
“Ini......”
Para awak media segera saling bertukar pandang.
Mereka tentu tahu kalau tempat itu adalah rumah sakit, jika mereka menimbulkan ketidaknyamanan, mereka yang nanti akan merugi.
Sekarang sepertinya bukan waktu yang tepat untuk melakukan wawancara.
Mereka membaca situasi, meskipun di dalam hati mereka tidak rela, tetapi mereka tidak memiliki pilihan selain berbalik meninggalkan tempat itu.
Seperti itulah, tempat yang awalnya dikepung, perlahan-lahan kembali seperti semula.
Lewis Gu melihat semuanya, setelah berpamitan dengan Ariel Su, dia kemudian ikut menghilang dari rumah sakit.
Setelah melihat Lewis Gu meninggalkan tempat itu, Ariel Su akhirnya merasa tenang, dan bisa bekerja dengan baik.
Tidak bisa dipungkiri, setelah keributan itu, hasil kerja Ariel Su jelas meningkat drastis
Dokter-dokter bedah yang lainnya sampai datang membantunya, kemajuan Ariel Su, jelas seperti terbang.
Setelah Ariel Su menyelesaikan masalah yang ada, sudah malam 23.30.
Seharian ini, selain sesekali pergi ke kamar kecil, dan makan, dia sama sekali tidak bisa meninggalkan kantornya.
Masalah-masalah yang lebih kecil, setelah dia pastikan, langsung diserahkannya pada dokter yang lain.
Meskipun awalnya pasien tidak senang, tetapi setelah melihat hasilnya, akhirnya pasien tersebut tidak lagi banyak bicara.
Setelah membereskan pasien pasiennya, Ariel Su akhirnya memiliki kesempatan untuk bernafas.
Daripada duduk disini dan memeriksa pasien, dia lebih memilih melakukan operasi di ruang operasi.
Dia melihat jam di ponselnya, Ariel Su merasa sangat beruntung.
Awalnya dia mengira malam ini dia harus bergadang, sepertinya langit masih baik padanya.
Ketika memikirkannya, Ariel Su langsung bergerak cepat membereskan mejanya.
Dia menyimpan barang terakhirnya, pintu ruang kantornya, tiba-tiba saja terbuka karena seseorang sudah mendorongnya.
Ariel Su tergesa-gesa, jadi dia sama sekali tidak melihat siapa yang datang, dia hanya mengingatkan dengan mengatakan: “Maaf sekali, pekerjaanku di sini sudah selesai, setelah ini aku ingin beristirahat, jika ingin melakukan pendaftaran silahkan datang lagi besok atau pergi ke praktek yang lain.”
Di pintu, terdengar suara yang kurang ramah dan agak mengejek: “Oh, aku heran mengapa orang ini sangat sibuk, rupanya dia adalah Dokter Besar Su.”
Suara ini, tidak asing bagi Ariel Su.
Sebab sebelumnya, wanita ini sudah sering sekali mencari gara-gara dengannya.
Wanita ini, adalah wanita yang merasa sangat dikecewakan, Cindy Mu.
Ekspresi Cindy Mu terlihat tidak senang, mendengus dingin melihat kearah Ariel Su.
Ariel Su memperhatikan Cindy Mu untuk waktu yang sangat lama, selanjutnya dia tersenyum seperti menyadari sesuatu.
Jika bukan wanita ini tiba-tiba saja mengingatkannya, dia hampir melupakan keberadaannya.
Sesaat kemudian, Ariel Su kemudian mengangguk, memperlihatkan senyuman penuh pengertian dengan mengatakan: “Seingatku......nona Cindy Mu-kan, ada urusan apa ya? Bagaimanapun saya harus bersikap baik pada anda, suami saya mendapatkan begitu banyak perhatian, oleh karena itu saya bersedia memberikan pelayanan ekstra untuk anda. Katakanlah, mana yang tidak nyaman?”
Ketika mengatakannya, Ariel Su perlahan-lahan meletakkan kembali barang-barangnya di atas meja, sambil tersenyum, memperhatikan Cindy Mu dengan tenang.
Cindy Mu berusaha keras menahan kemarahannya, dengan geram mengatakan: “Akhir-akhir ini, aku menderita penyakit yang sangat aneh. Setiap kali melihat seorang wanita yang sangat menyebalkan, aku selalu merasa jijik, masalah ini, menurutmu apa yang harus aku lakukan, bagaimana membereskannya?”
Kalau begitu apa maksudnya meminta ini, terkontaminasi dan sebagainya, semuanya hanya kebohongannya?
Memikirkannya, Ariel Su langsung seperti tersadar akan sesuatu, setelah melontarkan kata oh dengan nada yang lambat, dia tersenyum, melingkarkan sepasang tangannya di atas leher Lewis Gu, sedikit menariknya, jarak mereka berdua menjadi dekat.
Lewis Gu memperhatikan kalung peluru yang ada di dada Ariel Su, dia tidak sanggup menahan diri dan tertawa mengatakan: “Apakah Dokter Kepala Su selalu maju duluan?”
Ariel Su tersenyum manis meletakkan kepalanya di dalam dekapan Lewis Gu, menikmati pelukan yang sudah lama tidak dirasakannya sambil menggeleng mengatakan: “Tidak tidak, kamu salah. Aku bisa seperti ini, karena kamu adalah Lewis Gu......hari ini kamu sengaja datang kemari, tentu bukan karena hanya ingin berbasa-basi denganku bukan? Oh ya, pagi tadi aku lupa mengatakannya padamu, aku mendapatkan telepon darurat dari rumah sakit, ada pasien yang harus segera dioperasi, karena kamu sangat lelah, akupun berhati-hati supaya kamu tidak bangun.”
Kata-kata yang sepertinya tidak memiliki maksud apapun, ternyata sangat menggelitik hati Lewis Gu.
Lewis Gu sangat mudah terbangun, asal tahu saja, Ariel Su yang hanya berbalik, dia juga bisa merasakannya. Tidak peduli secapek apa pun, tidak mungkin sampai tidak bisa merasakan apapun.
Kecuali Ariel Su tidak benar-benar beristirahat dengan baik, atau......dia berbohong.
Dan untuk memastikan tujuan wanita ini, untuk mencari tahu dengan jelas dari mana dia mendapatkan benda-benda yang ada di dalam kopernya.
Lewis Gu langsung mendekati Ariel Su, berusaha menggali informasi darinya.
Tapi sayang sekali, meskipun cara ini manjur, hanya saja kerugian yang dirasakan juga lumayan.
Melihat ada kesempatan dia langsung menggunakannya, Lewis Gu segera menarik tangannya, berusaha mempertahankan sikapnya.
Lewis Gu melirik kearah Ariel Su, setelah itu memberi tahu alasan kedatangannya: “Hari ini aku datang karena ada sesuatu yang ingin kuberitahukan padamu, aku akan pergi dinas, demi keselamatanku, aku ingin membawamu bersama denganku, bagaimana pendapatmu?”
Dia ingin membuktikan apakah wanita ini benar-benar mata-mata yang dikirimkan ke sini, membawanya ke sana, akan bisa membuktikan semuanya.
Sekarang dia sama sekali tidak mempercayai Ariel Su.
Bagaimanapun terlalu banyak kebetulan dalam hal ini, dia tidak percaya semuanya hanya kebetulan belaka.
Tidak disangka, Ariel Su tiba-tiba saja menarik tangannya, memperlihatkan ekspresi waspada dan bertanya: “Pergi kemana?”
Benar, dia memang sangat tergila-gila pada Lewis Gu, tetapi itu tidak berarti dia kehilangan akal sehatnya.
Sekarang jika Lewis Gu bersikap lebih kasar padanya, mungkin Ariel Su masih tidak akan merasa aneh, tetapi sikap Lewis Gu yang sangat lembut, membuatnya merasakan ada yang tidak beres.
Seolah-olah, ada sesuatu yang disembunyikan.
Untuk membuat kata-katanya terdengar lebih bisa dipercaya, Lewis Gu sengaja menambahkan: “Pergi dinas ke kota B dan kota C, kepergian kali ini sepertinya akan membutuhkan waktu beberapa bulan, jika ada dokter bedah disisiku, aku akan merasa lebih tenang. Tentu saja, aku akan membereskan semuanya yang ada di Pingan Hospital ini, asalkan kamu bersedia, kamu akan berangkat bersama denganku.”
Dia ingin melihat, alasan apa yang akan digunakan Ariel Su untuk menolaknya.
Kota B dan kota C?
Setelah mendengar 2 kota tersebut, ekspresi wajah Ariel Su yang sedikit tegang, langsung terlihat sedikit rilex.
Awalnya dia merasa sedikit khawatir karena sebelumnya dia sudah membuat kesepakatan dengan kepala rumah sakit Wu, jika ada tugas level 5a dia harus segera kembali. Pertama-tama dia takut kalau tempat yang akan ditujunya itu sangat jauh, sekarang sepertinya, kekhawatirannya terlalu berlebihan.
Tetapi Ariel Su tidak tahu, sedikit perubahan ekspresinya, sudah ditangkap oleh Lewis Gu. Dan seperti ada sesuatu yang langsung dipikirkan oleh laki-laki itu.
Meskipun Ariel Su biasanya sangat berantakan, tetapi dalam urusan pekerjaan, sikapnya, sangat serius.
Ariel Su mengangguk dengan ragu-ragu, kemudian menyetujuinya dan mengatakan: “Baiklah. Tetapi sebelumnya, mungkin akan butuh waktu 12 hari, masih ada hal yang harus kuselesaikan, pekerjaan pekerjaanku juga harus di bereskan dulu, setidaknya pasien yang sudah datang hari ini, harus kulayani semuanya, bagaimana menurutmu, Lewis Gu?”
Ekspresi wajahnya terlihat kaku dan tidak natural, dan semuanya sudah terlihat oleh Lewis Gu.
Tetapi, asalkan Ariel Su menyetujuinya, rencananya sudah berhasil setengahnya, mengenai ini, Lewis Gu tentu tidak banyak keberatan.
Lewis Gu perlahan-lahan memperlihatkan senyuman lega di wajahnya, setelah itu memberi sinyal: “Baiklah. Kita berangkat 3 hari kemudian. Proyek ini adalah proyek yang sangat penting bagiku, persaingannya juga sangat ketat, kamu juga tahu, ada banyak yang selalu meremehkanku, nanti semuanya kuserahkan pada kepala Dokter Su, nyawaku, sepenuhnya berada di tanganmu.”
Tetapi kalimat terakhirnya itu memiliki arti yang sangat mendalam.
Ariel Su tidak banyak berpikir, dia mengangguk dengan polos.
Setelah menyelesaikan masalah Lewis Gu, Ariel Su kembali membuka pintu kantornya.
Ketika hendak mengantarkannya, dia menyadari, entah sejak kapan, sudah ada begitu banyak media yang memenuhi pintu kantornya.
Begitu pintu dibuka, lampu blitz dari kamera tidak henti-hentinya menyerbunya, ingin rasanya mereka menarik keduanya, dan mewawancarai mereka berdua.
“Dokter Kepala Su, kabarnya hubungan anda dengan tuan Lewis Gu ini akhir-akhir ini sangat cepat, apakah......”
“Kabarnya di hari pernikahan kalian hanya ada satu meja jamuan, apakah ini adalah hal yang benar? Mengenai hal ini, apakah di dalam hati anda tidak merasa kecewa, ataupun sedih? Meskipun kalian memiliki status yang sangat berbeda, tetapi keahlian anda jauh melebihi orang-orang, uang juga tidak akan bisa menggantikannya, bagaimana menurut anda?”
Banyak awak media yang mengelilingi serta menghalangi Lewis Gu dan Ariel Su, sambil bertanya, tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah pribadi mereka.
Menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para awak media, Ariel Su sama sekali tidak panik, sebaliknya dia terus mempertahankan senyuman yang menawan, mengangguk dengan sangat ramah dan mengatakan: “Benar sekali yang kamu katakan, memang hanya ada satu meja, bagaimanapun keuangannya diawasi dengan ketat, aku juga orang yang hemat, oh ya, biar kuberitahukan pada kalian, hari ini dalam waktu 24 jam aku harus bisa melayani semua pasien yang sudah membuat janji denganku, jika sudah lebih dari 24 jam janjinya harus diatur kembali, karena aku akan cuti untuk waktu yang panjang, jika kalian terus menggangguku, aku khawatir pasien pasien akan terkena dampaknya. Tentu saja, ketika aku sudah memiliki waktu luang, berita heboh apa yang ingin kalian ketahui, bisa mudah didiskusikan kembali.”
Tidak bisa dipungkiri, kemampuan Ariel Su dalam mengalihkan pembicaraan sangat hebat.
Para awak media meskipun merasa keberatan, tetap saja tidak bisa tidak mendengar keinginan para pasien, tidak lama kemudian, orang-orang yang ingin diperiksa, mulai membubarkan para awak media.
“Ini......”
Para awak media segera saling bertukar pandang.
Mereka tentu tahu kalau tempat itu adalah rumah sakit, jika mereka menimbulkan ketidaknyamanan, mereka yang nanti akan merugi.
Sekarang sepertinya bukan waktu yang tepat untuk melakukan wawancara.
Mereka membaca situasi, meskipun di dalam hati mereka tidak rela, tetapi mereka tidak memiliki pilihan selain berbalik meninggalkan tempat itu.
Seperti itulah, tempat yang awalnya dikepung, perlahan-lahan kembali seperti semula.
Lewis Gu melihat semuanya, setelah berpamitan dengan Ariel Su, dia kemudian ikut menghilang dari rumah sakit.
Setelah melihat Lewis Gu meninggalkan tempat itu, Ariel Su akhirnya merasa tenang, dan bisa bekerja dengan baik.
Tidak bisa dipungkiri, setelah keributan itu, hasil kerja Ariel Su jelas meningkat drastis
Dokter-dokter bedah yang lainnya sampai datang membantunya, kemajuan Ariel Su, jelas seperti terbang.
Setelah Ariel Su menyelesaikan masalah yang ada, sudah malam 23.30.
Seharian ini, selain sesekali pergi ke kamar kecil, dan makan, dia sama sekali tidak bisa meninggalkan kantornya.
Masalah-masalah yang lebih kecil, setelah dia pastikan, langsung diserahkannya pada dokter yang lain.
Meskipun awalnya pasien tidak senang, tetapi setelah melihat hasilnya, akhirnya pasien tersebut tidak lagi banyak bicara.
Setelah membereskan pasien pasiennya, Ariel Su akhirnya memiliki kesempatan untuk bernafas.
Daripada duduk disini dan memeriksa pasien, dia lebih memilih melakukan operasi di ruang operasi.
Dia melihat jam di ponselnya, Ariel Su merasa sangat beruntung.
Awalnya dia mengira malam ini dia harus bergadang, sepertinya langit masih baik padanya.
Ketika memikirkannya, Ariel Su langsung bergerak cepat membereskan mejanya.
Dia menyimpan barang terakhirnya, pintu ruang kantornya, tiba-tiba saja terbuka karena seseorang sudah mendorongnya.
Ariel Su tergesa-gesa, jadi dia sama sekali tidak melihat siapa yang datang, dia hanya mengingatkan dengan mengatakan: “Maaf sekali, pekerjaanku di sini sudah selesai, setelah ini aku ingin beristirahat, jika ingin melakukan pendaftaran silahkan datang lagi besok atau pergi ke praktek yang lain.”
Di pintu, terdengar suara yang kurang ramah dan agak mengejek: “Oh, aku heran mengapa orang ini sangat sibuk, rupanya dia adalah Dokter Besar Su.”
Suara ini, tidak asing bagi Ariel Su.
Sebab sebelumnya, wanita ini sudah sering sekali mencari gara-gara dengannya.
Wanita ini, adalah wanita yang merasa sangat dikecewakan, Cindy Mu.
Ekspresi Cindy Mu terlihat tidak senang, mendengus dingin melihat kearah Ariel Su.
Ariel Su memperhatikan Cindy Mu untuk waktu yang sangat lama, selanjutnya dia tersenyum seperti menyadari sesuatu.
Jika bukan wanita ini tiba-tiba saja mengingatkannya, dia hampir melupakan keberadaannya.
Sesaat kemudian, Ariel Su kemudian mengangguk, memperlihatkan senyuman penuh pengertian dengan mengatakan: “Seingatku......nona Cindy Mu-kan, ada urusan apa ya? Bagaimanapun saya harus bersikap baik pada anda, suami saya mendapatkan begitu banyak perhatian, oleh karena itu saya bersedia memberikan pelayanan ekstra untuk anda. Katakanlah, mana yang tidak nyaman?”
Ketika mengatakannya, Ariel Su perlahan-lahan meletakkan kembali barang-barangnya di atas meja, sambil tersenyum, memperhatikan Cindy Mu dengan tenang.
Cindy Mu berusaha keras menahan kemarahannya, dengan geram mengatakan: “Akhir-akhir ini, aku menderita penyakit yang sangat aneh. Setiap kali melihat seorang wanita yang sangat menyebalkan, aku selalu merasa jijik, masalah ini, menurutmu apa yang harus aku lakukan, bagaimana membereskannya?”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved