Bab 13 Tamu yang Tidak Diterima

by Ongko 11:57,Sep 27,2021
Dharma He memang orang yang patut dipercaya, tak lama kemudian Gessy Leng menerima panggilannya.

Perusahaan He ingin menandatangani kontrak baru dengan Perusahaan Leng.

Dan perjanjian kontrak benar-benar bermanfaat bagi Perusahaan Leng.

Selesai menandatangani kontrak Gessy Leng masih dengan wajah surprise, dia masih tidak percaya kalay ada hal baik dari melanggar hukum bisnis di dunia ini.

Peristiwa besar seperti penandatanganan kembali kontrak secara alami segera menyebar di Perusahaan Leng.

Beberapa tetua diPerusahaan Leng segera datang ke perusahaan dan bertanya tentang situasi spesifiknya.

Para tetua ini terkejut ketika mereka mengetahui kalau kontrak yang ditandatangani kembali ternyata sangat bermanfaat bagi Perusahaan Leng.

Tentu saja, sebagai orang yang bertanggung jawab atas kontrak ini-Gessy Leng, menerima pujian dari semua orang.

Tidak peduli bagaimana dia melakukannya, tapi dia tetap melakukannya.

Gessy Leng mengangkat kepalanya dan berdiri di depan nyonya tua Leng dan berkata: "Nenek, permintaan Anda, aku sudah melakukannya, meskipun itu sangat tidak masuk akal."

Orang tua Leng tampak canggung, dia masih berpikir kalau Gessy Leng akan tidak punya pilihan selain mundur dan membiarkan Horison Leng mengambil alih jabatan itu.

Tapi sampai sekarang, orang tua Leng hanya bisa dengan enggan berkata: "Gessy, kamu melakukan pekerjaan itu dengan baik."

Gessy Leng memandang Horison Leng yang datang setelah mendengar berita itu, dia mendengus dingin: "Adik sepupu, apakah ada yang ingin kamu katakan?"

Dalam hati Horison Leng sangat kesal.

Kali ini, alih-alih membiarkan Gessy Leng mundur, reputasinya di perusahaan malah semakin meningkat, dan ini sangat merugikan pertempuran masa depannya untuk merebut properti perusahaan.

Dia dengan wajah tanpa berekspresi berkata: "Tidak ada."

"Huh, nenek, Anda jangan sampai mendengarkan provokasi dari orang, beberapa orang ada yang tidak berhasil melakukan pekerjaannya, tetapi banyak cara untuk melakukan hal-hal buruk."

Kata ini hampir seperti ditujukan untuk Horison Leng.

Dan Horison Leng hanya bisa berpura-pura tidak mengerti.

Nyonya tua Leng juga hanya bisa berkata: "Benar kata Gessy."

Gessy Leng berkata lagi: "Omong-omong, kontrak kali ini dapat ditandatangani kembali. Denis Lu telah memberikan banyak kontribusi, jadi aku berpikir apakah aku bisa membiarkannya datang ke perusahaan untuk membantuku."

“Apa?” Wajah orang tua Leng yang awalnya canggung tiba-tiba menjadi waspada.

"Posisi apa yang kamu inginkan untuk dipegang oleh suamimu?"

Gessy Leng berpikir sejenak dan berkata, "Membiakannya jadi asistenku saja."

Dia sebenarnya dari awal sudah memiliki ide ini. Dia ingin Denis Lu bergabung dengan perusahaan untuk membantunya, tetapi dia tidak pernah menemukan alasan.

Karena lagi pula, Denis Lu tidak pernah menunjukkan kemampuan apapun, merekrutnya ke perusahaan, takutnya akan ada orang yang bergosip dan mengatakan kalau dia menggunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadinya.

Tapi sekarang berbeda, selama beberapa waktu ini Denis Lu telah mampu melakukan banyak hal.

Mendengar ini, nyonya besar Leng dan Horison Leng tanpa sadar saling memandang, dan kemudian pada saat yang sama menatap Gessy Leng.

Gessy Leng sedikit tidak bingung, dan bertanya, "Ada apa, nenek?"

Wajah orang tua Leng itu tenggelam: "Tidak bisa, Denis Lu ini tidak memiliki kemampuan apapun, dia bagaimana bisa masuk ke perusahaan."

"Tapi beberapa kali ini dia..."

"Tidak ada tapi-tapi, kamu keluar lah, aku mau istirahat."

“Baik lah.” Gessy Leng hanya bisa pergi dengan enggan.

Begitu dia pergi, Horison Leng segera berkata: "Lihat, kakak sepupu sekarang sudah menunjukkan sedikit wajah aslinya. Dia mencoba memasukkan suaminya ke dalam perusahaan, dan kemudian mereka berdua akan menggali perusahaan untuk keluarga kecil mereka. Dan mencari keuntungan untuk mereka."

Orang tua Leng mengerutkan keningnya, dalam hatinya mulai khawatir.

Terakhir kali, Horison Leng memberitahunya tentang kemungkinan ini, dan hari ini, Gessy Leng benar-benar memintanya untuk memasukkan Denis Lu ke perusahaan.

Hal ini membuat bel alarm jantungnya hidup.

Dia tidak akan pernah membiarkan ini terjadi.

"Mungkin..." dia akhirnya berpikir, "Benar-benar harus memikirkan cara untuk membuat Gessy menikah lagi."

Saat Gessy Leng kembali ke rumah, Denis Lu langsung menyapanya: "Istriku, apakah semuanya sudah selesai?"

"Sudah selesai, aku..." Gessy Leng membuka mulutnya, ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia tidak bisa mengatakannya.

Dia merasa sedikit bersalah, masalah kali ini, semua berkat Denis Lu, tetapi Denis Lu malah tidak mendapatkan apa pun.

"Bagus lah kalau sudah selesai, ayo makan."

Makanan ini, Gessy Leng yang tidak fokus tidak tahu bagaimana rasanya.

“Ada apa, masakanku yang digoreng tidak enak?” tanya Denis Lu.

"Tidak, ini enak, tapi..."

"Tapi apa?" Tanya Denis Lu.

Gessy Leng ragu, akhirnya menyerah untuk memberitahu Denis Lu tentang sikap orang tua Leng, ya dari pada dia nanti marah.

Selesai makan, Denis Lu selesai mencuci piring datang ke sisi Gessy Leng, menggosok tangannya dan tersenyum, "Istriku, bibi dan sepupuku semua sudah kembali ke kamar. Hal yang telah kamu setujui padaku..."

Gessy Leng mengangkat bola matanya.

Dia awalnya may menolak, bagaimanapun juga, itu terlalu memalukan.

Tapi memikirkan sikap orang tua Leng tadi, dia menghela napas dan memutuskan untuk memberi sedikit kompensasi kepada Denis Lu.

Jadi dia dengan suara pelan berkata: "Pergi ambil stoking dan sepatu hak tinggiku."

“Siap!” Denis Lu pergi secepat angin.

"Kembalilah ke kamar."

Tepat ketika Denis Lu begitu bersemangat, tiba-tiba, bel pintu berbunyi.

"Siapa yang datang, pergi buka pintunya," kata Gessy Leng.

Denis Lu dengan tidak sabar berkata: "Sudah jam berapa ini, biarkan saja, ayo, kita pergi ke kamar."

Gessy Leng mendorong tangannya: "Jangan begitu, lihat dulu siapa yang datang, mungkin ada sesuatu yang penting."

“Mana mungkin ada sesuatu yang penting lah, kembali ke kamar dulu saja.” Denis Lu menolak untuk menyerah.

Wajah Gessy Leng pun memuram: "Sudah ya, cepat pergi dan buka pintunya dulu."

Melihat istrinya sedikit marah, Denis Lu hanya bisa pasrah, menyingkirkan sepatu hak tinggi dan stoking sutranya, berjalan ke pintu dengan ekspresi tidak senang.

Dia memutuskan jika orang di pintu tidak memiliki sesuatu yang penting, maka dia akan langsung memarahinya.

Begitu pintu dibuka, di sana berdiri seorang pria berjas mahal sambil memegang sebuket bunga mawar.

Denis Lu terkejut: "Kamu cari siapa?"

"Aku mencari Gessy, apakah dia ada?"

"Gessy, siapa yang menyuruhmu memanggilnya begitu, dia siapamu?"

Denis Lu pun kesal.

"Apa urusannya denganmu?"

"Aku suaminya. Kamu datang ke rumahku untuk mencari istriku dengan sekuntum mawar. Kamu bilang itu bukan urusanku?!"

Tepat ketika keduanya hendak bertengkar, Gessy Leng dari dalam rumah bertanya: "Siapa?"

Pria di luar berkata: "Gessy, ini aku."

Gessy Leng tiba di pintu, dengan terkejut berkata, "Tuan Zhang, ada apa datang kemari, silakan masuk."

“Oh, aku di sini untuk mencarimu.” Tuan Zhang melangkah masuk ke pintu.

“Tunggu dulu!” Denis Lu buru-buru menghentikannya, “Kamu tidak boleh masuk.”

Gessy Leng berkata: "Ini adalah mitra bisnisku Hendra Zhang, Denis Lu kamu kenapa menahannya? Tidak sopan ya."

Mendengar itu Denis Lu dengan marah berkata, "Orang ini datang membawa sekuntum bunga mawar untukmu. Aku tentu saja tidak bisa membiarkannya masuk."

Hendra Zhang tersenyum dan berkata: "Gessy, aku sudah lama mendengar kalau kamu dipaksa untuk menikah dengan pria yang tidak kamu cintai, tetapi sekarang setelah ku lihat, dia benar-benar seorang pria yang berpikiran sempit dan miskin, kamu kasihan sekali."

Mendengar itu Denis Lu langsung menjadi marah: "Siapa yang kamu bicarakan ini, kamu mau dipukul ya?"

Hendra Zhang merentangkan tangannya: "Yang aku katakan ini adalah fakta."

"Sudah ya, Denis Lu!" Gessy Leng menundukkan wajahnya, "Apa yang kamu perbuat, jangan biarkan orang menonton lelucon, Tuan Zhang ini temanku, kamu cepat biarkan dia masuk."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

60