Bab 12 Sangat Mudah

by Ongko 11:57,Sep 27,2021
Gessy Leng yang sedang bekerja di kantor, tiba-tiba, mendapat telepon dari orang tua Leng.

Melihat telepon dari nenek, Gessy Leng tidak berani bertele-tele dan segera menjawabnya.

"Kamu kemari sebentar."

Setelah mengatakan ini, orang tua Leng langsung menutup telepon.

Ketika Gessy Leng mendengar ini, dia langsung meletakkan kerjaannya dan bergegas ke tempat orang tua Leng.

Melihat Horison Leng berdiri di belakang nyonya tua Leng dan tersenyum sangat bangga, firasat buruk langsung muncul di hatinya.

Apa yang terjadi selanjutnya sudah tercap dalam perasaannya.

Melihat Gessy Leng, nyonya tua Leng langsung berkata: "Gessy, aku punya permintaan. Kerja sama antara perusahaan dan Keluarga He baru-baru ini sangat baik, tetapi itu masih tidak cukup. Aku harap kamu dapat membuat lebih banyak keuntungan dari sana, ya tambahkan saja 10% lagi."

“Apa?” Gessy Leng tercengang, dia hampir tidak bisa mempercayai telinganya.

Sekarang kontrak kedua belah pihak telah ditandatangani, jumlah keuntungan pada dasarnya tidak dapat diubah.

Tapi Nyonya tua Leng tiba-tiba memanggilnya mengajukan permintaan seperti itu, yang mana ini benar-benar membuat segalanya menjadi sulit.

"Nenek, ini tidak mungkin. Jika aku berani mengajukan permintaan seperti itu kepada Keluarga He, Keluarga He mungkin akan langsung mengabaikanku, dan tidak akan ada kesempatan untuk bekerja sama di masa depan."

“Untuk ini aku tidak peduli, kamu hanya perlu memberi tahuku, apakah kamu bisa memenuhi persyaratanku ini?” Tanya orang tua Leng dengan sikap yang dominan.

Horison Leng kemudian menghubungkan: "Ya, selain untungnya penting, kita juga tidak boleh menyinggung keluarga He, kalau tidak pertanggungan jawabnya akan dilimpahkan padamu."

“Aku bagaimana bisa melakukan ini?” Gessy Leng langsung menolak.

"Kalau tidak bisa, ya sudah berarti kamu tidak perlu bertanggung jawab atas perusahaan lagi," kata nyonya tua Leng.

"Apa, atas dasar apa?" Teriak Gessy Leng.

"Jangan seperti ini, nenek juga untuk kebaikan perusahaan. Seperti yang kamu ketahui situasi ekonomi saat ini, sulit bagi perusahaan untuk berkembang dan tumbuh tanpa keuntungan yang cukup," ucap Horison Leng.

"Tapi, ini..."

Orang tua Leng langsung menyela: "Sudah, tidak usah dikatakan lagi, aku hanya perlu melihat hasilnya, pergi lah."

Gessy Leng akhirnya pergi dengan wajah enggan.

Setelah melihat ini, Horison Leng tertawa dan berkata: "Sepupuku itu sebenarnya sangat baik, kalau tidak, nikahi, cari calon yang bisa berkontribusi pada pengembangan perusahaan keluarga."

"Dia kan sudah menikah, menikah dengan sampah bermarga Lu itu," ucap nyonya tua Leng.

“Sudah menikah kan bisa bercerai.” Horison Leng terus mendesak, “Sampah seperti Denis Lu itu sama sekali tidak bisa membantu perkembangan Keluarga Leng. Kakak Gessy alangkah baiknya pergi mencari tuan muda dari keluarga besar. Dengan begini di saat genting juga bisa membantu Keluarga Leng."

Orang tua Leng mengerutkan kening, "Aku juga berharap Gessy dapat memiliki tujuan dan rumah yang lebih baik, tetapi Gessy sendiri mungkin tidak akan setuju."

"Aih, namanya wanita, mereka memiliki telinga yang lembut, selama kita bisa terus membujuknya pasti bisa."

"Ini……"

2 orang ini sedang berunding masalah pernikahan Gessy Leng.

Gessy Leng yang kehilangan mood bekerja kembali ke rumah dengan marah, membuang sepatu hak tingginya, duduk di sofa dengan emosi.

Denis Lu, yang sedang duduk di sofa juga, langsung tertarik dengan kaki indah istrinya yang mengenakan stoking, menatapnya tanpa berkedip.

Melihat sorot mata Denis Lu, Gessy Leng mau tak mau memelototinya: "Apa yang bagus di lihat dari ini."

Denis Lu tersenyum dan berkata, "Istriku, kamu sangat cantik, tidak boleh aku melihatmu?"

Mendengar itu, Gessy Leng semakin kesal dan langsung menendang Denis Lu, namun Denis Lu menahan kakinya.

"Ada apa, kenapa semarah ini, kalau tidak biar aku pijat supaya rasa lelahmu hilang dan lebih rileks."

Tanpa menunggu persetujuan atau penolakan Gessy Leng, Denis Lu langsung memijat kaki Gessy Leng.

Dia menggunakan teknik pijat yang dia pelajari dari Kitab Medis Kaisar, dan dia pasti akan membuat Gessy Leng puas.

Wajah Gessy Leng memerah, dan segera menghela napas, mengulangi apa yang dikatakan orang tua Leng kepadanya.

Denis Lu mendengarkannya sambil memijatnya, lalu berkata: "Sepertinya tidak terlalu sulit."

“Tidak terlalu sulit, ucapanmu ini terlalu ringan.” Ujar Gessy Leng dengan kesal , “Aku saja tidak berani pergi mengajukan permintaan pada keluarga He, aku takut mereka akan langsung mengusirku.”

"Ini jelas-jelas sedang menyulitkanku, ingin menjatuhkanku. Nenek benar-benar keterlaluan, dia bisa-bisanya berdiri di sisi Horison Leng."

Denis Lu pun berkata, "Aku bisa sih mencobanya. Aku punya hubungan yang baik dengan Dharma He."

“Kamu, benarkah?” Gessy Leng memandang Denis Lu, “Kamu tidak bisa bercanda. Menambahkan uang di saat setelah menandatangani kontrak. Ini adalah hal yang tabu di bidang bisnis."

Denis Lu tersenyum percaya diri: "Tentu saja, aku tidak sedang bercanda."

"Tapi..." Dia memandang Gessy Leng dengan seringai, "Istri, jika aku bisa melakukannya, kamu harus memberiku hadiah."

Mendengar itu Gessy Leng tersipu dan menarik kakinya menjauh dari Denis Lu: "Otak ya."

“Jadi kamu setuju atau tidak, jika kamu setuju, aku akan segera pergi menemui Dharma He.” Ucap Denis Lu.

"Aku…Aku setuju..." Suara Gessy Leng setipis nyamuk.

Tapi Denis Lu masih mendengarnya dengan jelas.

Dia segera melompat dengan penuh semangat: "Aku akan segera pergi menemui Dharma He, jangan ganti bajumu."

Setengah jam kemudian, Dharma He di ruang kerjanya bertemu dengan Denis Lu.

"Tuan Lu, hari ini sepertinya bukan waktunya untuk pengobatan. Kamu datang ke sini, pasti ada suatu hal mencariku, katakan, kalau bisa dilakukan, aku pasti akan melakukannya."

Sekarang hanya Denis Lu yang bisa menyembuhkan putra tunggalnya, dan Dharma He m bisa dikatakan sangat responsif terhadap Denis Lu.

Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa Denis Lu berani menjamin hal ini di depan Gessy Leng.

Denis Lu pun mengucapkan permintaan itu.

Ketika Dharma He mendengar Perusahaan Leng ternyata ingin menaikkan harga, dia tanpa sadar mengerutkan keningnya.

Ini awalnya sebuah tabu yang besar di bidang bisnis, dan dia sangat murka akan hal ini.

Jika situasinya berubah, dia tidak akan banyak bicara, dia akan langsung mengusir orang ini, kemudian segera menangguhkan kerja sama mereka, bahkan sekalipun harus membayar ganti rugi juga tidak apa-apa.

Tapi tak lama, dia segera menyadarinya.

Kehilangan sedikit uang bukanlah masalah besar, asalkan anaknya bisa disembuhkan.

Tanpa putranya, kekayaan besar keluarganya mau diwarisi pada siapa, mungkinkah dia akan membiarkan orang yang tidak memiliki hubungan darah dengannya datang dan mewarisi kekayaannya?

Ini tidak mungkin, Keluarga He dapat berkembang hingga hari ini, semua karena kerja keras Dharma He sendiri.

Jadi setelah memikirkannya selama beberapa menit, Dharma He langsung mengangguk dan berkata: "Tidak masalah, karena itu adalah permintaan Tuan Lu, aku akan mengikutinya."

Denis Lu tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, aku sangat berterima kasih kepada Tuan He."

"Tidak perlu terima kasih, sudah seharusnya, Tuan Lu bisa memberi tahuku apa pun yang kamu butuhkan."

Dia awalnya ingin mengajak Denis Lu untuk makan malam, tetapi hati Denis Lu sudah terbang pulang ke rumah dan terbang kembali ke sisi Gessy Leng.

Setelah menolak permintaan Dharma He, Denis Lu langsung pulang.

"Istriku, aku sudah memberi tahu Dharma He, dan dia setuju."

Gessy Leng tidak bisa mempercayainya: "Hah semudah itu, kamu keluar belum ada 1 jam."

"Ya memang semudah itu, kalau tidak percaya kamu tunggu saja, mungkin orang-orang dari Perusahaan He akan segera menelepon dan mau mengulang tanda tangan kontrak yang baru."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

60