Bab 5 Pertemuan Tidak Sengaja Di Bar

by Roy 12:08,Aug 12,2021
Di pinggiran kota Jinhai, Osan.

Di sini sangat terpencil, lalu lintas di dekatnya tidak mudah di cari, dan biasanya hanya sedikit orang yang datang kesini.

Tapi sekarang, di kedalaman Osan, ada seorang pemuda dan seorang pria tua.

Pria muda itu berpakaian santai dengan wajahnya yang tampan rupawan, sedangkan pria tua itu berjubah dan terlihat sangat aneh.

Kedua orang ini adalah Elson Ye dan Guru Zhang yang baru saja pergi meninggalkan kediaman Keluarga Fu.

“Calvin Zhang, apakah kamu tahu mengapa aku menyelamatkan hidupmu?” Elson Ye bertanya dengan membelakangi Guru Zhang.

Calvin Zhang yang lengannya telah dipotong, tampak pucat dan ketakutan, "Juniormu ini tidak tahu."

"Huh!" Elson Ye mendengus dingin, "Aku ini karena melihatmu sudah berkultivasi dengan tidak mudah jadi mengampuni nyawamu."

"Terima kasih senior telah mengampuniku, aku sebagai juniormu tidak akan pernah berani lagi berlaku berani padamu! Tidak akan pernah berani lagi! "Nada suara Calvin Zhang terdengar begitu rendah hati.

"Aku di depan orang banyak mematahkan mantramu dan mengalahkanmu. Apakah kamu benar telah menerima semua itu?"

“Ya aku telah menerima semuanya!” Guru Zhang lekas mengangguk seperti ayam yang sedang mematuk nasi.

"Aku memotong lenganmu dan mempermalukanmu di depan umum, kamu juga menerimanya?"

"Ya tentu saja, tentu saja!"

Setiap kata dari Elson Ye beratnya seperti 1000 kilogram, membuat hati Guru Zhang terengah-engah.

Guru Zhang mana mungkin berani mengatakan setengah kata tidak, lawannya ini adalah master besar seni bela diri, dan masih master puncak seni bela diri, dan sangat wajar kalau dirinya bisa dikalahkan oleh pedang lawan.

Bahkan serangan pedang barusannya tafi masih meninggalkan rasa ketakutan di hatinya!

Dikalahkan oleh seorang master hebat sepertinya, sampai sekarang dia masih merasa kalau kekalahan masih termasuk kekalahan terhormat.

Elson Ye jelas puas dengan jawaban Guru Zhang. Sambil sedikit mengangguk, dia pun berkata: "Baik, bisa bertemu denganku itu juga termasuk keberuntunganmu."

Sambil mengatakan itu, Elson Ye mengeluarkan botol giok putih tanpa cacat dari tangannya dan melemparkannya ke Guru Zhang, "Aku sekarang akan memberimu keberuntungan. Aku harap kamu tidak mengecewakanku. "

Setelah menerima botol giok itu, Guru Zhang terdiam sejenak, dan tak lama dia langsung terkejut.

"Ini……"

Meski isinya di pisahkan oleh botol, tapi Guru Zhang masih bisa merasakan gelombang energi spiritual di dalamnya, dan instingnya mengatakan kepadanya kalau hal-hal di dalamnya dapat membuat tulang lengannya tumbuh kembali!

Dalam botol itu terbaring sebutir pil hijau zamrud dan Guru Zhang langsung dengan tidak sabar menelannya.

Tak lama, adegan ajaib mulai terjadi!

Hampir setelah dia menelan pil itu, napas di tubuh Guru Zhang melonjak, dan lengan yang awalnya telah terputus tumbuh dengan cepat dan masih dengan kecepatan yang terlihat oleh mata telanjang.

Setelah beberapa saat, lengan Guru Zhang yang terputus kini benar-benar telah terlahir kembali!

Hidup dan mati, melahirkan tulang kembali, ini jelas metode yang digunakan oleh makhluk abadi!

Pada saat yang sama ketika lengan itu kembali seperti semula, tingkat kultivasi Guru Zhang juga meroket beberapa langkah, dan dia secara resmi memasuki Alam 6 Bawaan!

"Lenganku...Ini benar-benar luar biasa!" Suara Guru Zhang bergetar karena kegembiraan, "Tunggu, tidak hanya lengan yang terlahir kembali, tapi kultivasiku…langsung menembus 3 level sekaligus!"

Puft!

Terlihat kalau Guru Zhang langsung menjatuhkan diri dan berlutut di tanah.

"Aku Calvin Zhang sebagai murid, menghormati Guru!"

Elson Ye yang bisa mengontrol hidup dan mati manusia benar-benar mengejutkan pikiran Guru Zhang, instingnya mengatakan kalau dia tidak boleh melewatkan kesempatan ini.

Mati dan hidup manusia, melahirkan tulang kembali, bahkan penguasa Organisasi Longhu tidak memiliki cara seperti itu, pemuda ini benar-benar seperti dewa hidup!

"Mau menyembahku sebagai guru, mana mungkin semudah itu..." Elson Ye terkekeh, "Tapi, selama kamu setia dalam melakukan sesuatu untukku, aku bisa menganggapmu sebagai muridku."

Mendengar ini, Guru Zhang semakin merendahkan tubuhnya.

Dan sejak saat itu, dia menghormati Elson Ye layaknya dewa!

…………

Setelah menyelesaikan urusan Calvin Zhang, dan waktu kembali ke kota, hari sudah malam.

Kota Jinhai adalah kota metropolis terkenal di Jiangnan. PDB per kapitanya menempati urutan 3 teratas di provinsi ini. Kota ini telah menciptakan banyak orang kaya terkenal di seluruh negeri dan merupakan surga bagi banyak talenta bisnis.

Mencari jalan di ingatannya, Elson Ye kemudian berjalan ke jalan bar di dekat universitas kota, dan akhirnya masuk ke bar Xinghui.

"Segelas Ratu Merah."

Elson Ye sembarangan memesan menu baru di bar.

Pelayan tanpa sadar melirik Elson Ye dan setelah melihat pakaian lusuh Elson Ye, wajahnya tiba-tiba menunjukkan penghinaan.

Dia sering berada di bar dan berhubungan dengan semua jenis orang setiap harinya, otomatis membuat dia sebagai pelayan memiliki sorot mata yang tajam. Para pelayan disini bisa dengan sekilas melihat siapa-siapa yang datang dan tidak mempunyai uang.

Seperti Elson Ye ini, sekali lihat sudah tahu kalau dia tidak beruang.

Mengingat sebagian besar konsumen yang datang ke sini adalah mahasiswa dari universitas terdekat, pelayan itu jadi menganggap Elson Ye sebagai mahasiswa miskin yang belum pernah melihat dunia, dan sikapnya padanya juga begitu dingin.

Melihat perubahan sikap pelayan, Elson Ye tidak marah, orang kecil seperti pelayan ini tidak cukup untuk membuatnya memikirkannya.

Dia mencari tempat untuk duduk, sambil mencicipi minumannya, Elson Ye melihat sekeliling dengan tenang.

Ini adalah musim masuk sekolah, dan mahasiswa baru adalah tamu utama di bar yang datang untuk bersenang-senang.

"Sabrina!"

Tiba-tiba, mata Elson Ye jatuh pada seorang gadis di lantai 2 bar.

Mengikuti arah tatapan Elson Ye, di tangga di lantai 2 bar, seorang gadis berambut pendek membawa ember dan kain pel, dia sedang membersihkan kotoran di lantai. Tubuhnya yang sedikit mungil membuat orang merasa kalau dia cukup kasihan.

"Dia bekerja di sini?"

Dengan isi kepala Elson Ye, tentu saja dia bisa melihat kalau Sabrina Ren adalah karyawan di bar ini.

Tapi yang membuat Elson Ye bingung adalah ayah Sabrina Ren, dia adalah seorang bos besar, dengan kekayaan bersih jutaan yuan, dengan kondisi ekonomi keluarganya yang seperti itu, dia harusnya tidak perlu lagi pergi bekerja.

Mungkinkah...

"Mana manajer kalian, suruh dia keluar. Hari ini, aku mengundang teman-temanku untuk datang ke bar kalian untuk bersenang-senang, kalian bukannya cepat menyambut kami!"

Pada saat ini, suara arogan dan kasar datang dari luar dan menarik kembali pikiran Elson Ye.

Mendengar suara itu, ada sekelompok pria dan wanita muda berjalan ke bar. Anak laki-laki berkepala botak yang memimpin jalan merangkul seorang gadis yang berpenampilan dewasa dan setelah masuk dia masih memerintahkan pelayan bar untuk menyambutnya.

Orang-orang di bar mulai memandang beberapa orang itu, jelas kalau mereka tidak senang, tetapi ketika mereka melihat siapa orang-orang yang datang, mereka dengan patuh membalikan kepalanya tidak berani berkata apa-apa.

"Siapa orang ini, sombong sekali!"

"Namanya Gio Zhang. Dia adalah mahasiswa jurusan bisnis universitas Jinhai. Ayahnya punya hotel, kaya raya dan berkuasa. Kami yang berada di dekat universitas ini tidak ada yang tidak mengenalnya."

"Kalian tahu kakak Dong kan, bos dan kepala universitas kita, si Gio Zhang ini bergaul dan sepermainan dengan kakak Dong!"

"Tidak heran kalau dia bisa begitu sombong ..."

Mereka yang awalnya memiliki pendapat terhadap sikap sombong anak laki-laki botak itu, ketika mendengar penjelasan ini, mereka mana mungkin berani berpendapat lagi, mereka semua mulai menundukkan kepala dan meminum minuman mereka sendiri.

Setelah beberapa saat, manajer bar berlari keluar dengan penuh semangat.

“Ternyata tuan muda Zhang, lihat lah datang bukannya beritahu dulu, kalau kamu mengabari dulu aku kan bisa bersiap-siap.” Manajer itu dengan wajah pasrah layaknya budak berucap.

"Jangan bicara omong kosong lah, cepat kosongkan room vip terbaikmu di sini. Hari ini aku mengundang teman-teman untuk bermain di sini. Jika kamu tidak melayani kami dengan baik, maka ke depannya jangan harap bisa berbisnis dengan baik di dekat universitas kota ini!" Ancam Gio Zhang.

“Baik, tenang saja, aku akan mempersiapkan yang terbaik untuk tuan muda Zhang!” Manajer itu lekas mengangguk, dan dengan cepat berlari untuk mengatur ruang vip dan minuman mereka.

Setelah itu, sekelompok orang itu naik ke lantai 2 di bawah sambutan pelayan bar.

Ketika beberapa orang baru saja memasuki ruang vip, mereka bertemu dengan Sabrina Ren yang baru saja membersihkan ruangan itu.

"Hah? Ini bukannya orang yang hari ini disebut-sebut sebagai bunga universitas di antara mahasiswi baru jurusan bisnis kita ya!"

Setelah sisa lainnya naik ke lantai atas, gadis jangkung di sebelah Gio Zhang menemukan Sabrina Ren sedang memegang ember dan kain pel, dan dia segera berseru dengan nada suara menyindir.

“Sabrina?” Seorang anak laki-laki lembut yang dari tadi tidak berbicara mendongak, jelas sedikit merasa aneh, “Kenapa kamu ada di sini?”

“Sepertinya bunga universitas kita ini bekerja di sini ya!” Gadis kaya lainnya yang bernama Sheila Lin dan bermake up tebal berkata.

Wajah gadis berambut pendek yang dipanggil Sabrina Ren itu berangsur-angsur menjadi dingin, dia memalingkan wajahnya ke satu sisi dan hendak pergi, mengabaikan beberapa orang itu.

“Huh, di kasih muka masih tidak tahu diri ya, seorang gadis kecil dari kabupaten kecil kenapa masih sok-sokan sih! ”Wajah gadis jangkung di sebelah Gio Zhang memum dan kakinya langsung menendang ember.

Air kotor seketika membasahi lantai, dan mencipratkan ke sudut-sudut pakaian Sabrina Ren.

"Sudah sudah! Ayo masuk."

Orang yang mengatakan itu masih anak laki-laki lembut tadi.

"Sabrina kan? Semua orang ini adalah mahasiswa dari jurusan bisnis. Atau mau tidak ikut gabung dan minum bareng?" Bola mata Gio Zhang berputar dan menyeringai.

"Aku tidak bisa minum," Jawab Sabrina Ren apa adanya.

"Tidak apa-apa, kamu bisa minum anggur merah, kamu tidak mungkin tidak memberi muka untuk tuan muda Zhang dan tuan muda Xu kan?"

"Begini saja, kamu gabung dan bersulang segelas anggur untuk tuan muda Zhang dan tuan muda Xu, setelah itu kami tidak akan peduli dengan apa yang baru saja kamu lakukan, kalau tidak, jika kamu ingin terus bekerja di bar ini..Rasanya itu akan menjadi sulit." kata Sheila Lin yang merupakan salah satu gadis kaya di komplotan itu.

"Aku kan sudah bilang, aku tidak bisa minum!"

Sabrina Ren mengangkat kepalanya, dia tidak terlihat rendah hati ataupun sombong.

Mendengar ini, wajah Sheila Lin jadi sedikit berubah karena kesal, dan dia mengambil segelas anggur merah dari meja anggur di sampingnya dan dengan tiba-tiba melemparkannya ke wajah Sabrina Ren!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

131