Bab 1: Kamu Tidak Bisa Membalikkan Keadaan!

by Jazz Amburcy 22:00,Feb 20,2025
"Kamu Leonardi Carter, 'kan? Ambil cek bernilai dua ratus juta ini dan pastikan kamu tidak menghubungi Jocelyn lagi."

Di sebuah apartemen yang dihias dengan elegan di Alverton, seorang pria dan wanita duduk berhadapan di sofa ruang tamu.

Wanita itu berpakaian profesional. Wajahnya yang tajam dihiasi riasan tebal.

Leonardi tersenyum masam melihat cek yang diletakkan di atas meja kopi. "Kak Stella, kamu memang benar-benar agen top di industri hiburan. Bahkan agar Jocelyn putus denganku, kamu harus turun tangan sendiri."

Di depan Leonardi, duduk seorang wanita bernama Stella Johnson. Dia adalah agen yang bekerja untuk Jocelyn Andrews, pacar Leonardi.

Stella menyeringai dan berkata, "Jocelyn sedang berada di titik penting dalam kariernya. Dia tidak punya waktu untuk hal-hal sepele seperti ini."

"Heh, dia hanya tidak punya keberanian untuk berhadapan langsung denganku."

"Cukup, Leonardi! Jangan bersikap sinis lagi. Kamu tahu maksudku. Cek dua ratus juta ini bukan hadiah!"

Sambil berbicara, Stella mengeluarkan sebuah perjanjian rahasia dari tasnya dan melemparkannya ke meja kopi.

"Perusahaan telah membangun citra polos dan lugu untuk Jocelyn. Skandal seperti berkencan denganmu tidak boleh sampai tersebar!"

"Masalah ini harus dikubur dengan rapat!"

"Skandal?" Leonardi tertawa getir.

Stella mengangkat alis. "Bukankah begitu? Dengan popularitas Jocelyn sekarang, dia sudah sejajar dengan penyanyi papan atas. Bahkan dia memiliki peluang nyata untuk menjadi diva!"

"Bagaimana denganmu? Kamu hanya seorang penulis lagu amatir yang miskin dan tidak terkenal!"

"Kamu hanyalah satu dari sekian banyak pecundang di industri hiburan ini. Tanpa kamu pun, semua akan tetap berjalan seperti biasa."

"Tapi, tanpa Jocelyn, siapa yang akan menyanyikan lagu-lagumu? Tanpa dia, kamu bahkan tak akan bisa makan!"

Stella menyilangkan lengannya, kata-katanya penuh sindiran.

"Jocelyn terlalu baik hati. Dia bahkan mengizinkanmu tetap tinggal di apartemen ini karena dia tahu kamu tak mampu membayar sewa. Jadi, jangan terlalu berharap!"

"Mengizinkanku untuk tetap tinggal di apartemen ini?"

Meski kata-kata Stella terdengar menusuk, Leonardi tidak marah. Sebaliknya, dia tersenyum sinis.

"Heh ..."

Ternyata, di dunia mana pun, yang penting adalah uang dan status!

Leonardi sebenarnya adalah seorang transmigrator dari dunia paralel.

Di kehidupan sebelumnya, dia adalah seorang penyanyi yang sudah melihat sisi-sisi gelap industri hiburan. Hubungan yang hanya berdasarkan transaksi semata membuatnya jijik.

Di kehidupan ini, dia bertemu Jocelyn dan dengan bodohnya percaya bahwa dia telah menemukan belahan jiwanya. Dia hanya ingin menjalani hidup yang tenang bersama Jocelyn.

Jika Jocelyn tidak ingin memasak, Leonardi yang akan memasak.

Jika Jocelyn tidak ingin mencuci piring, Leonardi yang akan mencucinya.

Ketika wanita itu ingin memiliki rumah sendiri, Leonardi bekerja keras untuk menabung uang muka apartemen ini dan mendaftarkannya atas nama Jocelyn.

Bahkan ketika Jocelyn tiba-tiba memutuskan untuk terjun ke dunia hiburan, Leonardi dengan senang hati menulis lagu-lagu untuknya.

Semua itu dilakukan untuk membantu Jocelyn mencapai mimpinya menjadi seorang diva!

Lalu sekarang, setelah Jocelyn terkenal berkat lagu-lagu yang Leonardi tulis, langkah pertama yang dilakukan wanita itu adalah meninggalkan Leonardi?

Benar-benar memalukan!

"Leonardi, mari kita selesaikan masalah ini dengan cepat. Jangan buang waktuku!" kata Stella dengan kesal.

Pikiran Leonardi terhenti oleh kata-kata Stella, seakan membuatnya terbangun dari lamunan.

Dia menatap Stella dan berkata dengan tenang, "Tentu. Aku membeli apartemen ini dengan uangku. Apa dia mau menggunakan aset yang kubeli untuk bersedekah padaku? Tidak perlu."

Stella terkejut sedikit. Dia tidak mengira bahwa Leonardi yang selama ini dia anggap sebagai "pria bucin," akan setuju begitu saja dan bahkan menolak apartemen itu!

Heh, sepertinya pria itu masih mau mempertahankan harga dirinya meski menderita. Bodoh sekali!

"Baiklah, aku menghormati keputusanmu," kata Stella dengan nada tidak peduli. Kemudian, dia buru-buru menyerahkan perjanjian rahasia itu sambil tersenyum.

"Aku akan menjelaskan isi perjanjian ini. Intinya, kamu tidak boleh mempublikasikan atau membocorkan hubunganmu dengan Jocelyn dalam cara apa pun ..."

"Tunggu, siapa yang bilang aku akan menandatangani perjanjian ini?"

Leonardi tidak mengambil perjanjian itu.

Stella terkejut dan segera mengubah nada bicaranya. "Leonardi, meskipun kalian sudah putus, kalian dulu saling mencintai. Pasti kamu ingin Jocelyn sukses, 'kan?"

"Ambil saja cek senilai dua ratus juta ini dulu. Kalau kurang, kita bisa negosiasi!"

Stella membujuk dengan lembut sambil meletakkan cek itu di tangan Leonardi.

Melihat Leonardi mengambil cek itu, Stella langsung mencibir dalam hati.

Jadi, dia tidak mau apartemen itu karena dia menginginkan lebih banyak! Menjijikkan!

Namun, yang mengejutkan, Leonardi justru merobek cek itu setelah menerimanya!

"Aku tidak akan menandatangani perjanjian kerahasiaan ini. Aku, Leonardi, tidak begitu putus asa sampai harus menjual harga diriku demi uang!"

"Tapi, kalau aku ingin berbicara tentang hubungan ini, itu adalah hakku. Jangan khawatir, aku tidak sejahat kamu."

"Terkadang, perbedaan antara satu orang dengan orang lainnya bisa lebih besar daripada perbedaan antara manusia dan anjing. Heh."

Setelah itu, Leonardi berdiri dan berjalan menuju pintu.

Sebelum membuka pintu, dia berhenti sejenak.

"Oh, satu lagi. Kak Stella, tolong sampaikan pesanku untuk Jocelyn."

"Aku harap ... dia tidak akan menyesali keputusan ini."

Setelah menyelesaikan ucapannya, Leonardi pergi dan menutup pintu di belakangnya.

Di sofa, Stella mengumpat, "Menyesal? Kalau ada yang menyesal, orang itu pasti kamu!"

"Kamu beruntung pernah jadi pacarnya Jocelyn. Itu mungkin kehormatan terbesar dalam hidupmu yang bisa kamu batidakan selamanya!"

Wajah Stella tampak penuh amarah. Ini adalah pertama kalinya dia menemui seseorang yang menolak pemberian darinya!

Setelah tenang, Stella keluar dari apartemen dan berjalan ke lift menuju tempat parkir bawah tanah.

Dia berjalan menuju sebuah mobil Cayenne berwarna pink di sudut tempat parkir dan masuk ke kursi pengemudi.

Di kursi penumpang, duduk seorang gadis polos dengan kecantikan alami seperti peri. Saat ini ajahnya penuh kecemasan.

"Apakah dia setuju?"

Stella memutar bola matanya. "Ya, dia setuju dengan sangat mudah."

"Tidak mungkin ... dia tidak setega itu!" Gadis itu merasa hatinya teriris.

Stella menatapnya serius. "Jocelyn, Leonardi hanyalah bagian dari masa lalu dalam hidupmu. Kamu pantas mendapatkan yang lebih baik."

"Lagi pula, dia tidak menandatangani perjanjian rahasia ini ... Kamu tahu artinya, 'kan? Dia bisa menyerang kita kapan saja!"

Jocelyn secara naluriah membela Leonardi, "Kak Stella, Leonardi bukan orang seperti itu ..."

Stella menghela napas. "Kamu terlalu polos. Di dunia ini, kamu tidak bisa membiarkan dirimu lengah!"

"Hmph! Untungnya aku sudah melihat sisi gelapnya dan membuat rencana cadangan!"

Stella melanjutkan dengan santai, "Tadi aku sudah memerintahkan perusahaan untuk merilis pernyataan yang mengatakan bahwa Leonardi, penulis lagumu, terobsesi denganmu. Ketika dia tak bisa memilikimu, cintanya berubah jadi kebencian dan dia mulai menyebarkan kebohongan tentangmu."

"Sekalipun dia mencoba mengungkapkan kebenaran, para buzzer yang sudah aku bayar akan menghentikannya. Tidak ada yang akan mempercayainya!"

Mata Jocelyn terbelalak terkejut. "Kak Stella, bagaimana kamu bisa ..."

"Aku hanya mengambil langkah proaktif."

Stella tersenyum dingin. "Salahkan dia yang bodoh. Dia tidak waspada. Semua perangkat elektroniknya memakai tanggal ulang tahunmu sebagai kata sandi. Menghapus bukti-bukti yang bisa membahayakan adalah hal yang sangat mudah untukku!"

"Jocelyn, semua yang aku lakukan ini demi masa depanmu! Hanya dengan cara inilah jalanmu menuju puncak bisa lancar!"

Mendengar ini, bibir Jocelyn bergetar. Namun, matanya dipenuhi tekad dan hasrat.

Diva ... betapa mengagumkannya gelar itu!

"Selain itu, untuk lagu-lagu yang tersisa di albummu, aku akan meminta perusahaan untuk menghubungi Liam Smith dan meminta menulisnya. Dia seorang penulis lagu ternama, jauh lebih baik dari Leonardi yang amatir itu!"

"Terima kasih, Kak Stella."

Stella memandang ekspresi tegas Jocelyn dan tersenyum tipis.

Leonardi, kamu tak akan pernah bisa membalikkan keadaan!

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

70