Bab 10 Part 10
by Neng Gemoy
18:32,Nov 05,2024
Setelah masuk kedalam kontrakan dan membaringkan tubuhku di atas kasur, aku pun tersenyum-senyum sendiri melihat kelakuan dari si bu gina ini. ternyata tetanggaku ini tidak sepenuhnya jujur kepadaku. jika orang tidak jujur kepada seseorang pastilah ada yang dia sembunyikan, mengenai hal ini pasti antara bu gina dan adrian menyembunyikan sesuatu dariku, mereka berdua bersekongkol supaya aku tidak mengetahui hal tersebut.
Asap rokok, kipas angin dan bungkusan plastik di tempat sampah adalah bukti bahwa telah ada seseorang yang memasuki kontrakanku tapi bukti tersebut belum bisa menjerat adrian sebagai pelaku utama selama aku belum bisa menemukan saksi kunci yang melihat langsung adrian memasuki kontrakanku, tanpa saksi kunci semua bukti ini masih bisa di bantahkan. yang jadi masalah sekarang adalah aku telah menetapkan adrian sebagai tersangka jadi tidak mungkin aku mengkorek keterangan dari dirinya, sementara itu bu gina tetanggaku sangat jelas dia telah berbohong dan tidak mungkin bagiku untuk memaksanya untuk berkata jujur.
Jika dugaanku yang menyebutkan bahwa bu gina sengaja bersekongkol dengan adrian maka bisa di pastikan sekarang ini bu gina telah mencurigaiku setelah melihat aksiku yang membongkar tempat sampah tadi, dan kemungkinan besar juga kalau bu gina akan menghubungi adrian dan memberitahukan tentang hal tersebut. dengan begini pastilah adrian akan bersikap seperti tidak ada apa-apa, tapi tetap saja aku tidak akan menanyakan apa pun yang berhubungan dengan hal ini kepadanya. jika kau mencurigai seseorang maka jangan tunjukan gelagat yang mencurigakan atau dia akan menjauh darimu, karena sebelum kau mencurigainya dia telah memasang kecurigaan lebih dulu padamu.
Ehmm... lalu hal apa yang mereka sembunyikan dariku, Ohh.. mungkin saja adrian memasukan WP kedalam kontrakanku dan ketahuan oleh bu gina lalu dengan jurus SSI yang di miliki oleh adrian dia pun membujuk bu gina untuk tidak menceritakan hal tersebut padaku, oleh karena itu bu gina berbohong kepadaku tadi. baiklah sekarang kita otak-atik teka-teki ini, di mulai dari saat aku bertemu dengan adrian di kampus.
Hari ini aku berangkat kuliah pukul 07:00 pagi dan adrian bertemu adrian di kampus pukul 08:00 pagi, lalu 08:30 menit kemudian dia pun berpamitan pulang dengan alasan ada urusan keluarga. perjalanan dari tempat tinggalku jka di tempuh pakai motor bisa memakan waktu 40 menit namun bila naik bus kota kurang lebih 60 menit sudah termasuk dengan jalan kakinya yang menelusuri gang-gang kecil. sedangkan aku tiba di kontrakan pukul 14:00, berarti waktu yang di gunakan adrian selama dikontrakanku adalah antara jam 09:00/09:30 sampai dengan 13:30/13:45, atau lebih jelasnya sudah 4 jam lebih si adrian berada di kontrakanku.
Ok, sekarang kita gabungkan dengan wanita panggilan tersebut. pertama adalah dengan ditemukannya dua bungkus kondom berarti 2 kali permainan atau 2 kali croot, dalam dunia perlendiran short time biasanya satu kali croot dengan durasi antara 1 - 1,5 jam dan long time durasinya bisa lebih panjang yaitu bisa sampai 4 - 5 jam dan croottnya pun bisa lebih dari sekali. jika adrian menyewa WP tersebut long time sepertinya sangat kecil kemungkinan tersebut karena aku sangat paham akan keuangannya, jadi kemungkinan terbesar adalah dia menyewa WP tersebut short time dan untuk memangkas budget dia gunakan kontrakanku ini, mengenai kenapa bisa ada 2 bungkus kondom yang dia gunakan pastilah tidak jauh dari ilmu SSI-nya yang sudah tingkat dewa, dengan speak-an mautnya dia bisa membujuk WP tersebut untuk mau ngesex lagi, apa lagi tampang gantengnya yang bisa buat cewek-cewek kepincut. tapi dari semua pejelasanku tersebut masih ada satu kemungkinan lagi walaupun kemungkinan ini sangatlah kecil.
Baiklah... kalau ingin bermain-main denganku, aku akan memberikanmu kejutan kecil supaya kau tidak pernah lagi mengganggu seekor singa yang sedang tertidur !.
...
Satu minggu kemudian...
"Gak enak yee nongkrong disini.. !", ucap adrian.
"Hemm.. !", gumamku mengiyakan pernyataan adrian.
"Banyak banget yang ngamen !", ucap lagi dari adrian.
Malam ini aku dan adrian sedang nongkrong di salah satu taman di daerah kota surabaya, tepatnya di taman bungul. tongkrongan lesehan disebuah taman pinggir jalan, sebenarnya sangat nyaman walaupun bising kendaraan selalu terdengar tapi yang bikin kenyamanan itu hilang adalah banyaknya para pengamen yang wara-wiri di tempat kita nongkrong, hampir setiap 15 menit sekali para pengamen yang berbeda orang selalu mendatangi tempat tongkrongan kami dan menyodorkan gelas aqua untuk meminta kepada kita diisi oleh uang.
Adrian yang merasa jengkel karena ulah para pengamen terlihat begitu emosi dan ingin mencari gara-gara, setiap kali ada pengamen yang datang dia selalu mengayunkan telapak tangannya gesturnya seperti orang yang sedang mengusir. aku yang melihat perubahan sikap adrian mencoba untuk merendam emosi dan menasehati supaya tidak memancing keributan karena ulahnya.
"Udahlah.. jangan cari masalah !", ucapku untuk menasehati adrian.
"Mrongkol atiku cok.. mentolo tak gasak ae !", ucapnya dengan emosi.
(Jengkel hati gue cok... pingin gue ajak ribut aja !).
"Lu berantem paling gue lihatin doank !", ucapku.
"Konco koyok taek ancen awakmu iku !", ucapnya menggerutu.
(Temen kayak tai lu tuh !).
"Gila gue kalau ngikutin lu !", ucapku pada adrian.
"Halah.. kalau gak ada gue hidup lu hambar !", ucap dari adrian.
"Nih dengerin gue... hidup tuh tembok, harus lu cat supaya terlihat indah, kalau pingin lebih indah harus diberi beberapa variasi warna !", sambungnya lagi.
"Jadi hidup tuh harus penuh warna supaya terlihat indah, contohnya kayak pelangi gitu... coba lu bayangin kalau pelangi cuma satu warna doank, apanya yang indah... bener gak !", nasehat dari adrian.
"Kasih warna yang positif bukan yang negatif !", cetusku.
"Yaa elah... nih dengerin gue lagi, lu tau istilah Yin and Yang gak ?", tanya adrian padaku.
"Heemmm... !", gumamku memberikan isyarat bahwa aku tau tentang pernyataan adrian.
"Naahhh... yang namanya positif dan negatif tuh harus balance biar hidup tuh jadi seimbang !", tutur dari adrian.
"Masalahnya lu tuh banyak negatifnya !", sautku.
"Aaahh.. lu masih gak ngerti juga !", ucap adrian.
"Mumpung masih muda bro... buatlah senakal mungkin, nanti kalau udah tiba waktunya baru kita tobat untuk menyeimbangkan antara Yin dan Yang nya !", papar dari adrian.
"Lagian nakal itu perlu lho untuk cerita di hari tua nanti !", lanjutnya lagi.
"Kakean cocot gak onok isi'e !", sindirku pada adrian.
(Banyak omong gak ada maknanya !).
"Dancok raimu... di tutur'i wong tuwek kok malah mblendos'i !", saut adrian.
(Dancok muka lu... di nasehati sama orang tua kok malah ngeyel !).
"Bedo setaun ae ngaku tuwek.. lebay lu !", ucapku ketus padanya.
(Beda setahun aja ngaku tua.. lebay lu !).
"Sssttt.... mingkem !", ucap adrian memaksaku untuk diam.
(Ssssttt... diam).
Disaat kita berdua telah asyik berdebat mengenai makna hidup tiba-tiba dua orang pengamen datang dengan memainkan gitarnya, dan salah satu pengamen tersebut menaruh gelas aqua yang berisi duit recehan di atas meja kita, tepatnya di samping adrian. lalu mereka berdua pun bernyanyi beriringan melantunkan salah satu lagu dari iwan fals.
Penguasa... penguasa...
Berilah hambamu uang...
Beri hamba uang...
Beri hamba uang...
Melihat aksi dari pengamen tersebut, emosi adrian yang sudah redam akhirnya tersulut kembali dan dia pun mencoba mencari gara-gara dengan kedua pengamen tersebut, adrian mencoba menghentikan nyanyian mereka.
"Eehh... boss, sory.. sory.. diem bentar !", celetuk adrian di tengah lantunan lagu mereka.
Kedua pengamen itu pun menghentikan nyanyian mereka setelah di suruh diem oleh adrian, dan kini mereka nampak menatap tajam ke arah adrian.
"Gue bukan penguasa... jadi gak bisa ngasih lu duit !", ucap dari adrian dengan santainya.
"Kalau lu mau duit, ngamen aja di rumah presiden sono !", sambungnya lagi.
Mendengar ucapan adrian yang sangat nyolot dan terkesan menantang tersebut, kedua pengamen itu pun membalas ucapan adrian dengan nada emosi.
"Opo maksud'e sampeyan iki cak ?", tanya salah satu pengamen tersebut.
(Maksud dari dirimu ini apa mas ?).
"Cak.. cak.. ora sudi aku dadi cacak mu !", saut adrian dengan nada meledek.
(Mas.. mas.. gak sudi gue jadi mas lu !).
"Cak.. aku iki ngamen golek duit gak golek perkoro !", ucap pengamen tersebut dengan sangat emosi.
(Mas.. gue ini ngamen cari duit bukannya cari perkara !).
"Lhoo.. lapo sampeyan emosi karo aku ?", tanya adrian dengan nada menantang.
(Lhoo... ngapain lu emosi ama gue ?).
Kulihat sekelilingku, orang-orang yang ada di tongkrongan ini sangat serius memperhatikan perdebatan antara adrian dengan kedua pengamen tersebut, nampaknya bakal ada keributan disini, dan dengan sigap aku pun mengajak mereka pergi menjauh dari tempat tongkrongan ini karena sepertinya mereka sudah sangat emosi satu sama lainnya.
"Kalau mau ribut jangan disini.. !", ucapku santai pada mereka bertiga.
"Aku iki gak pingin geger cak.. tapi konco'e sampeyan iki seng nggateli !", ucap pengamen tersebut dengan ngotot kepadaku.
(Aku ini gak ingin berantem mas... tapi temannya situ yang kurang ajar !).
"Dancok... cangkemmu !", bentak adrian dengan meninju pengamen tersebut.
(Dancok.. mulut lu !).
"Buuuuggggg.... ", suara pukulan dari adrian mendarat telak di wajah pengamen yang ngotot denganku tadi, dengan sangat emosi adrian pun tidak menghiraukan situasi dan kondisi yang ada disekitarnya, dia terus menerus menghujani pengamen tersebut dengan pukulan dan tendangan, sementara itu pengamen yang satunya lagi, menggunakan gitarnya untuk memukul adrian. sesaat sebelum gitar itu mendarat di kepala adrian, aku pun menendang pengamen tersebut hingga tersungkur ke jalanan dan untungnya gitar itu tidak sampai mengenai kepala adrian.
Bersambung
Asap rokok, kipas angin dan bungkusan plastik di tempat sampah adalah bukti bahwa telah ada seseorang yang memasuki kontrakanku tapi bukti tersebut belum bisa menjerat adrian sebagai pelaku utama selama aku belum bisa menemukan saksi kunci yang melihat langsung adrian memasuki kontrakanku, tanpa saksi kunci semua bukti ini masih bisa di bantahkan. yang jadi masalah sekarang adalah aku telah menetapkan adrian sebagai tersangka jadi tidak mungkin aku mengkorek keterangan dari dirinya, sementara itu bu gina tetanggaku sangat jelas dia telah berbohong dan tidak mungkin bagiku untuk memaksanya untuk berkata jujur.
Jika dugaanku yang menyebutkan bahwa bu gina sengaja bersekongkol dengan adrian maka bisa di pastikan sekarang ini bu gina telah mencurigaiku setelah melihat aksiku yang membongkar tempat sampah tadi, dan kemungkinan besar juga kalau bu gina akan menghubungi adrian dan memberitahukan tentang hal tersebut. dengan begini pastilah adrian akan bersikap seperti tidak ada apa-apa, tapi tetap saja aku tidak akan menanyakan apa pun yang berhubungan dengan hal ini kepadanya. jika kau mencurigai seseorang maka jangan tunjukan gelagat yang mencurigakan atau dia akan menjauh darimu, karena sebelum kau mencurigainya dia telah memasang kecurigaan lebih dulu padamu.
Ehmm... lalu hal apa yang mereka sembunyikan dariku, Ohh.. mungkin saja adrian memasukan WP kedalam kontrakanku dan ketahuan oleh bu gina lalu dengan jurus SSI yang di miliki oleh adrian dia pun membujuk bu gina untuk tidak menceritakan hal tersebut padaku, oleh karena itu bu gina berbohong kepadaku tadi. baiklah sekarang kita otak-atik teka-teki ini, di mulai dari saat aku bertemu dengan adrian di kampus.
Hari ini aku berangkat kuliah pukul 07:00 pagi dan adrian bertemu adrian di kampus pukul 08:00 pagi, lalu 08:30 menit kemudian dia pun berpamitan pulang dengan alasan ada urusan keluarga. perjalanan dari tempat tinggalku jka di tempuh pakai motor bisa memakan waktu 40 menit namun bila naik bus kota kurang lebih 60 menit sudah termasuk dengan jalan kakinya yang menelusuri gang-gang kecil. sedangkan aku tiba di kontrakan pukul 14:00, berarti waktu yang di gunakan adrian selama dikontrakanku adalah antara jam 09:00/09:30 sampai dengan 13:30/13:45, atau lebih jelasnya sudah 4 jam lebih si adrian berada di kontrakanku.
Ok, sekarang kita gabungkan dengan wanita panggilan tersebut. pertama adalah dengan ditemukannya dua bungkus kondom berarti 2 kali permainan atau 2 kali croot, dalam dunia perlendiran short time biasanya satu kali croot dengan durasi antara 1 - 1,5 jam dan long time durasinya bisa lebih panjang yaitu bisa sampai 4 - 5 jam dan croottnya pun bisa lebih dari sekali. jika adrian menyewa WP tersebut long time sepertinya sangat kecil kemungkinan tersebut karena aku sangat paham akan keuangannya, jadi kemungkinan terbesar adalah dia menyewa WP tersebut short time dan untuk memangkas budget dia gunakan kontrakanku ini, mengenai kenapa bisa ada 2 bungkus kondom yang dia gunakan pastilah tidak jauh dari ilmu SSI-nya yang sudah tingkat dewa, dengan speak-an mautnya dia bisa membujuk WP tersebut untuk mau ngesex lagi, apa lagi tampang gantengnya yang bisa buat cewek-cewek kepincut. tapi dari semua pejelasanku tersebut masih ada satu kemungkinan lagi walaupun kemungkinan ini sangatlah kecil.
Baiklah... kalau ingin bermain-main denganku, aku akan memberikanmu kejutan kecil supaya kau tidak pernah lagi mengganggu seekor singa yang sedang tertidur !.
...
Satu minggu kemudian...
"Gak enak yee nongkrong disini.. !", ucap adrian.
"Hemm.. !", gumamku mengiyakan pernyataan adrian.
"Banyak banget yang ngamen !", ucap lagi dari adrian.
Malam ini aku dan adrian sedang nongkrong di salah satu taman di daerah kota surabaya, tepatnya di taman bungul. tongkrongan lesehan disebuah taman pinggir jalan, sebenarnya sangat nyaman walaupun bising kendaraan selalu terdengar tapi yang bikin kenyamanan itu hilang adalah banyaknya para pengamen yang wara-wiri di tempat kita nongkrong, hampir setiap 15 menit sekali para pengamen yang berbeda orang selalu mendatangi tempat tongkrongan kami dan menyodorkan gelas aqua untuk meminta kepada kita diisi oleh uang.
Adrian yang merasa jengkel karena ulah para pengamen terlihat begitu emosi dan ingin mencari gara-gara, setiap kali ada pengamen yang datang dia selalu mengayunkan telapak tangannya gesturnya seperti orang yang sedang mengusir. aku yang melihat perubahan sikap adrian mencoba untuk merendam emosi dan menasehati supaya tidak memancing keributan karena ulahnya.
"Udahlah.. jangan cari masalah !", ucapku untuk menasehati adrian.
"Mrongkol atiku cok.. mentolo tak gasak ae !", ucapnya dengan emosi.
(Jengkel hati gue cok... pingin gue ajak ribut aja !).
"Lu berantem paling gue lihatin doank !", ucapku.
"Konco koyok taek ancen awakmu iku !", ucapnya menggerutu.
(Temen kayak tai lu tuh !).
"Gila gue kalau ngikutin lu !", ucapku pada adrian.
"Halah.. kalau gak ada gue hidup lu hambar !", ucap dari adrian.
"Nih dengerin gue... hidup tuh tembok, harus lu cat supaya terlihat indah, kalau pingin lebih indah harus diberi beberapa variasi warna !", sambungnya lagi.
"Jadi hidup tuh harus penuh warna supaya terlihat indah, contohnya kayak pelangi gitu... coba lu bayangin kalau pelangi cuma satu warna doank, apanya yang indah... bener gak !", nasehat dari adrian.
"Kasih warna yang positif bukan yang negatif !", cetusku.
"Yaa elah... nih dengerin gue lagi, lu tau istilah Yin and Yang gak ?", tanya adrian padaku.
"Heemmm... !", gumamku memberikan isyarat bahwa aku tau tentang pernyataan adrian.
"Naahhh... yang namanya positif dan negatif tuh harus balance biar hidup tuh jadi seimbang !", tutur dari adrian.
"Masalahnya lu tuh banyak negatifnya !", sautku.
"Aaahh.. lu masih gak ngerti juga !", ucap adrian.
"Mumpung masih muda bro... buatlah senakal mungkin, nanti kalau udah tiba waktunya baru kita tobat untuk menyeimbangkan antara Yin dan Yang nya !", papar dari adrian.
"Lagian nakal itu perlu lho untuk cerita di hari tua nanti !", lanjutnya lagi.
"Kakean cocot gak onok isi'e !", sindirku pada adrian.
(Banyak omong gak ada maknanya !).
"Dancok raimu... di tutur'i wong tuwek kok malah mblendos'i !", saut adrian.
(Dancok muka lu... di nasehati sama orang tua kok malah ngeyel !).
"Bedo setaun ae ngaku tuwek.. lebay lu !", ucapku ketus padanya.
(Beda setahun aja ngaku tua.. lebay lu !).
"Sssttt.... mingkem !", ucap adrian memaksaku untuk diam.
(Ssssttt... diam).
Disaat kita berdua telah asyik berdebat mengenai makna hidup tiba-tiba dua orang pengamen datang dengan memainkan gitarnya, dan salah satu pengamen tersebut menaruh gelas aqua yang berisi duit recehan di atas meja kita, tepatnya di samping adrian. lalu mereka berdua pun bernyanyi beriringan melantunkan salah satu lagu dari iwan fals.
Penguasa... penguasa...
Berilah hambamu uang...
Beri hamba uang...
Beri hamba uang...
Melihat aksi dari pengamen tersebut, emosi adrian yang sudah redam akhirnya tersulut kembali dan dia pun mencoba mencari gara-gara dengan kedua pengamen tersebut, adrian mencoba menghentikan nyanyian mereka.
"Eehh... boss, sory.. sory.. diem bentar !", celetuk adrian di tengah lantunan lagu mereka.
Kedua pengamen itu pun menghentikan nyanyian mereka setelah di suruh diem oleh adrian, dan kini mereka nampak menatap tajam ke arah adrian.
"Gue bukan penguasa... jadi gak bisa ngasih lu duit !", ucap dari adrian dengan santainya.
"Kalau lu mau duit, ngamen aja di rumah presiden sono !", sambungnya lagi.
Mendengar ucapan adrian yang sangat nyolot dan terkesan menantang tersebut, kedua pengamen itu pun membalas ucapan adrian dengan nada emosi.
"Opo maksud'e sampeyan iki cak ?", tanya salah satu pengamen tersebut.
(Maksud dari dirimu ini apa mas ?).
"Cak.. cak.. ora sudi aku dadi cacak mu !", saut adrian dengan nada meledek.
(Mas.. mas.. gak sudi gue jadi mas lu !).
"Cak.. aku iki ngamen golek duit gak golek perkoro !", ucap pengamen tersebut dengan sangat emosi.
(Mas.. gue ini ngamen cari duit bukannya cari perkara !).
"Lhoo.. lapo sampeyan emosi karo aku ?", tanya adrian dengan nada menantang.
(Lhoo... ngapain lu emosi ama gue ?).
Kulihat sekelilingku, orang-orang yang ada di tongkrongan ini sangat serius memperhatikan perdebatan antara adrian dengan kedua pengamen tersebut, nampaknya bakal ada keributan disini, dan dengan sigap aku pun mengajak mereka pergi menjauh dari tempat tongkrongan ini karena sepertinya mereka sudah sangat emosi satu sama lainnya.
"Kalau mau ribut jangan disini.. !", ucapku santai pada mereka bertiga.
"Aku iki gak pingin geger cak.. tapi konco'e sampeyan iki seng nggateli !", ucap pengamen tersebut dengan ngotot kepadaku.
(Aku ini gak ingin berantem mas... tapi temannya situ yang kurang ajar !).
"Dancok... cangkemmu !", bentak adrian dengan meninju pengamen tersebut.
(Dancok.. mulut lu !).
"Buuuuggggg.... ", suara pukulan dari adrian mendarat telak di wajah pengamen yang ngotot denganku tadi, dengan sangat emosi adrian pun tidak menghiraukan situasi dan kondisi yang ada disekitarnya, dia terus menerus menghujani pengamen tersebut dengan pukulan dan tendangan, sementara itu pengamen yang satunya lagi, menggunakan gitarnya untuk memukul adrian. sesaat sebelum gitar itu mendarat di kepala adrian, aku pun menendang pengamen tersebut hingga tersungkur ke jalanan dan untungnya gitar itu tidak sampai mengenai kepala adrian.
Bersambung
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved