Chapter 17: Trio yang Aneh
by 寻飞
10:30,Nov 28,2023
Jam 04.30, di satu ruang hitam.
Berni Wu, Kayar Lio, dan Arbor Qi saling memandang satu sama lain dengan mata terbelalak.Mereka tak bisa lihat wajahnya dengan jelas,tapi emosinya sudah mencapai puncaknya.Satu merasa takut,dua merasa menyesal.
Berni Wu memikirkannya sejenak dan memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Arbor Qi. Saat ini ada banyak hal telah jauh berkembang di luar kendalinya.
Arbor Qi menyentuh dahinya yang berkeringat, dia memandang Berni Wu, "Jadi, dia dulu sangat kaya, tapi sekarang dia tak bisa ambil satu persen?"
Kayar Lio menggelengkan kepalanya lalu menjelaskan, "Bukan bangkrut. Orang tuaku menyimpannya di rumahku. Uangnya masih ada di kartuku. Aku hanya perlu mengganti kata sandinya lagi. Masalahnya, aku harus kembali ke ibukota untuk melakukannya."Apakah dia punya uang enggak?Dia harus begitu omong.Kalau tidak, dia yakin kedua pria yang marah ini akan mencabik-cabiknya.
“Apa katamu?! pergi ! Sial!” Arbor Qi mengacungkan jarinya ke Kayar Lio dengan marah. Akhirnya dia hanya memukul bibirnya sendiri dua kali, lalu pergi ke sudut dan berjongkok di sana sambil menggerutu.
Arbor Qi menatap Berni Wu lagi dengan wajah pahit, “Kak, apa kau mau menipuku? Aku bersumpah tidak akan mengambil all tiga ratus ribu itu.”
"Uhuk ..."
Berni Wu menghela napas tak berdaya, lalu memberi tahu Arbor Qi bahwa Kayar Lio memiliki mobil mewah yang lain di bengkel.Meskipun Dia menyesalinya sekarang. Benar saja, sulit menghasilkan uang dengan cepat.
ketika dia sedang pikir kosong,Arbor Qi lanjut berkata:
"apa artimu? Kau ingin saya kirim uang 40.000 yuan ke dia dulu?Saya sudah tak percaya pada dia"
Arbor Qi tiba-tiba menjadi cemas, dia menunjuk ke arah Kayar Lio sambil memaki, "Bukannya aku mau meremehkannya. Tapi Kak Berni, lihat bagaimana dia mengompol. Bagaimana bisa dia menjadi seorang ahli waris dari keluarga kaya? Aku rasa dia pembohong. Mobil jenis apa yang bisa dijual seharga enam juta? Mobil amfibi?! Dia hanya mempermainkanmu!"
"Harganya memang enam juta..." Dia masih berdebat, tapi sekarang hanya dengan suara pelan dan kecil, karena kedua orang ini sangat menakutkan.
"Kau ini memang konyol, ya!" Arbor Qi berdiri dengan marah, dia bersiap melepas ikat pinggangnya. Namun Berni Wu mengulurkan tangannya untuk menghentikannya.
Berni Wu terlihat mengerutkan kening dan mencoba membujuknya, "Baiklah, kak, mari kita pikirkan cara untuk bergerak bersama. Ini bisnis betul."
Setiap orang punya pengalaman dan pengetahuan yang berbeda-beda, ada yang menganggap enam juta adalah nominal yang besar, tapi ada pula yang menganggapnya hanya sebatas setetes air dalam ember. Sebagai orang dewasa, sudah seharusnya untuk tidak terlalu ikut campur dalam masalah orang lain. Kalau Berni Wu juga ikut pertengkarannya,urusan ini akan diselesaikan pada abad beriktunya.
Arbor Qi terlihat menggelengkan kepalanya, "Aku tidak punya pilihan lain. Kalau aku tidak bisa mendapatkan 300.000 yuan, aku akan mati!"
Berbicara tentang "mati", Berni Wu dan Arbor Qi memandang Kayar Lio pada saat yang bersamaan. Kayar Lio bergidik sambil meringkuk ketakutan, "Jangan, aku masih belum menikah."
Sebenarnya, Berni Wu tidak sekejam itu. Setelah menundukkan kepalanya dan berpikir sejenak, dia bertanya pada Arbor Qi, "Kau bilang masih ada hutang ..."
Arbor Qi cemberut sejenak lalu berkata, "Kak, jangan bercanda. Masalah hutang itu kan sudah lama berlalu. Hutang itu …”
“Kalau ada surat hutang, maka itu bukanlah hutang yang tak terbayar! Kita bisa mencobanya!” Berni Wu langsung menyela.
Ayahnya, Shimhao Wu, adalah salah satu pengusaha awal yang mengembangkan real estate di Kota ini. Sebagai putra sahnya, Berni Wu telah tumbuh dalam lingkungan seperti itu sejak masih kecil, dan dia cukup akrab dengan beberapa trik bisnis. Dan dia dengan cerdik menggunakan kata "kita" untuk menyertakan semua orang di satu ruangan itu.
Idenya sangat sederhana, pertama-tama dia akan menggunakan uang itu untuk Kayar Lio, lalu dia akan menyelesaikan masalahnya dengan Kayar Lio. Dia memercayai instingnya,yaitu Kayar Lio pasti satu orang kaya.Dia telah melihat terlalu banyak orang kaya seperti ini.
Meskipun Kayar Lio bisa pura-pura jadi orang kaya, tapi kebiasaan mewahnya sulit dipalsukan. Dia pasti berasal dari lingkungan kaya atau bangsawan. Jika Kayar Lio bisa membantunya, dia tak perlu menghawatirkan biaya rawat inap sang ayah lagi. Yang terpenting adalah, dia bisa sampai ke titik ini karena terpaksa.Mereka sama menghadapi satu keadaan kusulitan dan tak ada pilihan lain pun. Dia harus lanjutkan dan harus melakukan hal ini dengan Arbor dan Kayar.
Arbor Qi tampak ragu dan berkata, "Aku sudah meminta surat hutang, tapi sulit sekali untuk mendapatkanya. Apa kau tahu soal Perusahaan Sayar? Manajer departemen proyek di sana lah yang berhutang pada kami. Dalam waktu 2 tahun terakhir, Perusahaan Sayar menjadi sangat populer dan telah mengambil alih banyak proyek di kota ini, jadi kami tidak berani main-main dengan mereka.”
Setelah mendengar nama "Perusahaan Sayar", Berni Wu terdiam lagi. Mungkin dari sudut pandang Shimhao Wu, dia sengaja tidak ingin berinteraksi dengan siapa pun di lingkaran itu.
Arbor Qi tampak menggembungkan pipinya, "Aku baru saja mau bilang kalau tidak mudah untuk mendapatkan uang itu. Kalau kau ada waktu, sebaiknya pikirkan saja cara untuk menghabisinya …”
"Ambillah! Kita akan menerima pekerjaan ini!" Berni Wu berdiri dengan tangan terkepal.
Usai membuat keputusan tersebut, Berni Wu memanggil Arbor Qi dan Kayar Lio. Dia tidak mau Paman Ren melihatnya kembali setelah memprovokasi orang-orang. Dia juga tidak mau orang-orang di kompleks sampai tahu apa yang mereka lakukan.
Untungnya, saat itu musim panas dan matahari sudah muncul meski baru pukul lima pagi. Trio aneh ini sudah berkeliaran di jalanan seperti hantu.
"Glek Glek …" Sambil berjalan, Kayar Lio melihat ke toko sarapan yang ada di seberang jalan.
"Sial, kau tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal kamu selalu lapar. Kau benar-benar pemakan besar!"
Arbor Qi menatap matanya yang merah dan menendang pantat Kayar Lio. Berni Wu hanya tertawa dan melambaikan tangannya, "Kalau kau mau melakukan pekerjaanmu dengan baik, kau harus mengasah peralatanmu dulu! Aku akan mentraktirmu makan!"
Kayar Lio membuat isyarat berbentuk hati dengan bibirnya, "Kakakku sayang, aku mencintaimu. Tunggu sampai aku kembali ke ibukota ..."
"Ehem!" Arbor Qi lalu menoyor belakang kepalanya seraya menegur, “Aku bahkan tidak bisa menghentikan mulut bodohmu saat makan.”
Berni Wu, Kayar Lio, dan Arbor Qi saling memandang satu sama lain dengan mata terbelalak.Mereka tak bisa lihat wajahnya dengan jelas,tapi emosinya sudah mencapai puncaknya.Satu merasa takut,dua merasa menyesal.
Berni Wu memikirkannya sejenak dan memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Arbor Qi. Saat ini ada banyak hal telah jauh berkembang di luar kendalinya.
Arbor Qi menyentuh dahinya yang berkeringat, dia memandang Berni Wu, "Jadi, dia dulu sangat kaya, tapi sekarang dia tak bisa ambil satu persen?"
Kayar Lio menggelengkan kepalanya lalu menjelaskan, "Bukan bangkrut. Orang tuaku menyimpannya di rumahku. Uangnya masih ada di kartuku. Aku hanya perlu mengganti kata sandinya lagi. Masalahnya, aku harus kembali ke ibukota untuk melakukannya."Apakah dia punya uang enggak?Dia harus begitu omong.Kalau tidak, dia yakin kedua pria yang marah ini akan mencabik-cabiknya.
“Apa katamu?! pergi ! Sial!” Arbor Qi mengacungkan jarinya ke Kayar Lio dengan marah. Akhirnya dia hanya memukul bibirnya sendiri dua kali, lalu pergi ke sudut dan berjongkok di sana sambil menggerutu.
Arbor Qi menatap Berni Wu lagi dengan wajah pahit, “Kak, apa kau mau menipuku? Aku bersumpah tidak akan mengambil all tiga ratus ribu itu.”
"Uhuk ..."
Berni Wu menghela napas tak berdaya, lalu memberi tahu Arbor Qi bahwa Kayar Lio memiliki mobil mewah yang lain di bengkel.Meskipun Dia menyesalinya sekarang. Benar saja, sulit menghasilkan uang dengan cepat.
ketika dia sedang pikir kosong,Arbor Qi lanjut berkata:
"apa artimu? Kau ingin saya kirim uang 40.000 yuan ke dia dulu?Saya sudah tak percaya pada dia"
Arbor Qi tiba-tiba menjadi cemas, dia menunjuk ke arah Kayar Lio sambil memaki, "Bukannya aku mau meremehkannya. Tapi Kak Berni, lihat bagaimana dia mengompol. Bagaimana bisa dia menjadi seorang ahli waris dari keluarga kaya? Aku rasa dia pembohong. Mobil jenis apa yang bisa dijual seharga enam juta? Mobil amfibi?! Dia hanya mempermainkanmu!"
"Harganya memang enam juta..." Dia masih berdebat, tapi sekarang hanya dengan suara pelan dan kecil, karena kedua orang ini sangat menakutkan.
"Kau ini memang konyol, ya!" Arbor Qi berdiri dengan marah, dia bersiap melepas ikat pinggangnya. Namun Berni Wu mengulurkan tangannya untuk menghentikannya.
Berni Wu terlihat mengerutkan kening dan mencoba membujuknya, "Baiklah, kak, mari kita pikirkan cara untuk bergerak bersama. Ini bisnis betul."
Setiap orang punya pengalaman dan pengetahuan yang berbeda-beda, ada yang menganggap enam juta adalah nominal yang besar, tapi ada pula yang menganggapnya hanya sebatas setetes air dalam ember. Sebagai orang dewasa, sudah seharusnya untuk tidak terlalu ikut campur dalam masalah orang lain. Kalau Berni Wu juga ikut pertengkarannya,urusan ini akan diselesaikan pada abad beriktunya.
Arbor Qi terlihat menggelengkan kepalanya, "Aku tidak punya pilihan lain. Kalau aku tidak bisa mendapatkan 300.000 yuan, aku akan mati!"
Berbicara tentang "mati", Berni Wu dan Arbor Qi memandang Kayar Lio pada saat yang bersamaan. Kayar Lio bergidik sambil meringkuk ketakutan, "Jangan, aku masih belum menikah."
Sebenarnya, Berni Wu tidak sekejam itu. Setelah menundukkan kepalanya dan berpikir sejenak, dia bertanya pada Arbor Qi, "Kau bilang masih ada hutang ..."
Arbor Qi cemberut sejenak lalu berkata, "Kak, jangan bercanda. Masalah hutang itu kan sudah lama berlalu. Hutang itu …”
“Kalau ada surat hutang, maka itu bukanlah hutang yang tak terbayar! Kita bisa mencobanya!” Berni Wu langsung menyela.
Ayahnya, Shimhao Wu, adalah salah satu pengusaha awal yang mengembangkan real estate di Kota ini. Sebagai putra sahnya, Berni Wu telah tumbuh dalam lingkungan seperti itu sejak masih kecil, dan dia cukup akrab dengan beberapa trik bisnis. Dan dia dengan cerdik menggunakan kata "kita" untuk menyertakan semua orang di satu ruangan itu.
Idenya sangat sederhana, pertama-tama dia akan menggunakan uang itu untuk Kayar Lio, lalu dia akan menyelesaikan masalahnya dengan Kayar Lio. Dia memercayai instingnya,yaitu Kayar Lio pasti satu orang kaya.Dia telah melihat terlalu banyak orang kaya seperti ini.
Meskipun Kayar Lio bisa pura-pura jadi orang kaya, tapi kebiasaan mewahnya sulit dipalsukan. Dia pasti berasal dari lingkungan kaya atau bangsawan. Jika Kayar Lio bisa membantunya, dia tak perlu menghawatirkan biaya rawat inap sang ayah lagi. Yang terpenting adalah, dia bisa sampai ke titik ini karena terpaksa.Mereka sama menghadapi satu keadaan kusulitan dan tak ada pilihan lain pun. Dia harus lanjutkan dan harus melakukan hal ini dengan Arbor dan Kayar.
Arbor Qi tampak ragu dan berkata, "Aku sudah meminta surat hutang, tapi sulit sekali untuk mendapatkanya. Apa kau tahu soal Perusahaan Sayar? Manajer departemen proyek di sana lah yang berhutang pada kami. Dalam waktu 2 tahun terakhir, Perusahaan Sayar menjadi sangat populer dan telah mengambil alih banyak proyek di kota ini, jadi kami tidak berani main-main dengan mereka.”
Setelah mendengar nama "Perusahaan Sayar", Berni Wu terdiam lagi. Mungkin dari sudut pandang Shimhao Wu, dia sengaja tidak ingin berinteraksi dengan siapa pun di lingkaran itu.
Arbor Qi tampak menggembungkan pipinya, "Aku baru saja mau bilang kalau tidak mudah untuk mendapatkan uang itu. Kalau kau ada waktu, sebaiknya pikirkan saja cara untuk menghabisinya …”
"Ambillah! Kita akan menerima pekerjaan ini!" Berni Wu berdiri dengan tangan terkepal.
Usai membuat keputusan tersebut, Berni Wu memanggil Arbor Qi dan Kayar Lio. Dia tidak mau Paman Ren melihatnya kembali setelah memprovokasi orang-orang. Dia juga tidak mau orang-orang di kompleks sampai tahu apa yang mereka lakukan.
Untungnya, saat itu musim panas dan matahari sudah muncul meski baru pukul lima pagi. Trio aneh ini sudah berkeliaran di jalanan seperti hantu.
"Glek Glek …" Sambil berjalan, Kayar Lio melihat ke toko sarapan yang ada di seberang jalan.
"Sial, kau tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal kamu selalu lapar. Kau benar-benar pemakan besar!"
Arbor Qi menatap matanya yang merah dan menendang pantat Kayar Lio. Berni Wu hanya tertawa dan melambaikan tangannya, "Kalau kau mau melakukan pekerjaanmu dengan baik, kau harus mengasah peralatanmu dulu! Aku akan mentraktirmu makan!"
Kayar Lio membuat isyarat berbentuk hati dengan bibirnya, "Kakakku sayang, aku mencintaimu. Tunggu sampai aku kembali ke ibukota ..."
"Ehem!" Arbor Qi lalu menoyor belakang kepalanya seraya menegur, “Aku bahkan tidak bisa menghentikan mulut bodohmu saat makan.”
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved