chapter 14 Ambisi Feri

by Erly 10:36,Nov 08,2023
"Terima kasih atas niat baik Tuan Shawn, tapi aku memutuskan untuk tetap tinggal di Desa Bunga Gui."

Feri menolaknya karena dia bertekad untuk melakukan sesuatu untuk desanya yang malang.

Shawn mengerutkan keningnya, Feri yang tinggal di desa ini sama saja dan menatap Feri, yang tinggal di desa ini, sama seperti pahlawan yang kehilangan kekuatan mereka, desa besar, tetapi tidak berguna.

"Kak Feri, keadaan desa ini ..."

"Keadaannya memang buruk, tapi kita bisa memperbaikinya. Kali ini aku pensiun dari kemiliteran karena berencana untuk membangun bisnis dan membantu ekonomi penduduk desa. Kak Jimmy, Shawn, kalian juga sudah lihat betapa miskinnya desa ini, tapi tenaga kerja dan lahan di sini tidaklah sedikit. Aku berencana membangun pabrik dan merancang lahan untuk menanam tanaman obat, dengan begitu pasti akan ada perkembangan besar di kedepannya!"

"Kepala Desa, kamu sudah datang." Melihat kedatangan seorang pria berusia enam puluhan tahun, satu per satu penduduk desa yang mengelilingi pekarangan rumah Keluarga Zhao pun menyapanya.

Saat mendengar kabar ada dua mobil mewah yang datang ke Desa Bunga Gui untuk mencari Feri, sebagai seorang Kepala Desa, Dason Liu segera datang ke sana. Mengingat peristiwa yang terjadi dalam dua hari ini, dia takut masalahnya akan membesar.

"Ada apa?" tanya Dason Liu.

Dengan iri, seorang penduduk desa berkata, "Kepala Desa, Keluarga Zhao akan menjadi kaya kali ini!"

Dason Liu mengerutkan keningnya, mereka bukan datang untuk mencari masalah?

Penduduk desa angkat bicara dan menceritakan apa yang sedang terjadi pada Dason Liu. Mendengar cerita itu, Dason Liu pun buru-buru masuk ke dalam.

Selama bos-bos besar ini memberikan dana, akan ada harapan untuk perkembangan Desa Bunga Gui!

Melihat Dason Liu yang masuk ke dalam rumah, penduduk desa pun menjadi makin penasaran dan ikut masuk.

Feri tidak menghiraukan penduduk desa yang suka menonton keramaian yang juga ikut masuk.

"Direktur Jimmy!"

Dason Liu terkejut bukan kepalang ketika menyadari orang itu adalah Jimmy.

Siapa itu Jimmy? Bagaimana dia bisa menjadi temannya Feri.

"Kepala Desa Liu, lama tak berjumpa."

Jimmy agak terkejut ketika ada yang memanggilnya. Saat dia menoleh untuk melihatnya, ternyata orang itu adalah Dason Liu.

"Sudah setahun nggak ketemu Direktur Jimmy. Aku belum sempat membalas kebaikan Direktur Jimmy yang sudah membukakan jaur penjualanan bahan pangan Desa Bunga Gui."

Dason Liu buru-buru berjalan untuk menjabat tangan Jimmy dengan ekspresi penuh terima kasih.

Mendengar pernyataan Dason Liu, penduduk pun mulai heboh!

Tahun lalu, penjualan hasil pangan Desa Bunga Gui menemui jalan buntu. Sampai akhirnya ada seorang bos besar dari kota yang membantu mereka membuka jalur penjualan sehingga mereka bisa merayakan Tahun Baru.

Tak disangka orang yang berada di hadapan Dason Liu adalah temannya Feri.

"Bukan masalah besar, nggak perlu mengungkitnya lagi," ucap Jimmy.

Dason Liu menyadari Shawn yang berdiri di samping dan tidak terlihat seperti orang biasa.

"Siapa ini?"

"Putra dari Sekretaris Partai Kabupaten"

Orang-orang di sana pun ikut terkejut seperti Yohan dan Riana!

Status putra Sekertaris Partai Kabupaten membuat mereka lebih terkejut daripada status bos besar.

"Keluarga Zhao akan menjadi kaya raya!" cerutu seorang pria tua.

Dason Liu kembali tersadar dan bertanya, "Kali ini Direktur Jimmy datang untuk?"

"Aku datang untuk mencari Kak Feri, Desa Bunga Gui punya orang yang sangat hebat."

Jimmy mengucapkannya dengan semangat. Masa depan Feri pasti bukan hanya sampai di Distrik Qingxi, Jimmy bahkan tidak bisa menebak sampai mana Feri akan berkembang.

Dason Liu menatap Feri dan tidak mengerti apa yang begitu luar biasa dari pemuda pensiunan kemiliteran yang tampak normal ini.

"Oh iya, aku hampir melupakan masalah utamanya. Pano, turunkan semua alkohol di pickup," ujar Jimmy sambil menepuk-nepuk kelapanya.

Pria bertubuh kekar yang berdiri di belakang Jimmy mengangguk dan berjalan keluar. Dia memimpin sejumlah orang untuk menurunkan botol-botol alkohol itu dan meletakkannya di pekarangan rumah.

"Kak Feri, coba kamu lihat alkohol-alkohol ini bisa nggak?"

Jimmy menggosok tangannya dan mengatakan dia tidak tahan untuk tidak menghabiskan setengah botol anggur obat yang tersisa tadi malam. Sekarang dia sudah tidak sabar menunggu Feri meracik anggur obat lagi.

"Direktur Jimmy, apa yang sedang kamu lakukan?"

Dason Liu tidak mengerti dengan apayang sedang Jimmy lakukan dan bertanya mengapa dia membawa alkohol sebanyak itu.

Kalau diperhatikan dengan lebih teliti, semua alkohol tiu adalah Alkohol Maotai yang terkenal!

Astaga, puluhan botol alkohol ini harganya setidaknya pasti ratusan juta, 'kan?

Dason Liu merasa otaknya mengalami korsleting!

Jimmy menjelaskan, "Kita berniat untuk bekerja sama dengan Kak Feri dalam bisnis penyulingan alkohol. Sekarang kita membawakan alkohol untuk Kak Feri."

Jari-jari Dason Liu sampai gemetar ketika mendengar Jimmy mau bekerja sama dengan Feri.

Apakah akan dilakukan di Desa Bunga Gui?

Orang-orang di pekarangan rumah menatap Jimmy dengan penuh harapan. Dengan dibukanya pabrik, anak muda di desa bisa mendapatkan peluang pekerjaan tanpa harus meninggalkan desa.

"Kalau begitu Direktur Jimmy mau membuka pabriknya di mana?"

Dason Liu bertanya dengan gugup, meski dia merasa tidak begitu ada harapan.

Jimmy berkata, "Aku berniat untuk membuka pabriknya di pusat kota."

Dason Liu menghela napas panjang sebelum tersenyum sendiri.

Penduduk desa juga menghela napas kecewa dan menggelengkan kepala.

"Benar juga, sebagian besar anak muda di desa bekerja di luar, nggak ada yang mau tinggal di desa. Mana mungkin Direktur Jimmy mau membuka pabriknya di Desa Bunga Gui?"

"Tapi ..."

Jimmy tibat-tiba bersuara lagi, hal ini membuat Dason Liu kembali berharap.

"Tapi, Kak Feri bilang mau membuka pabriknya di desa dan berkontribusi meningkatkan kondisi desa ini. Tentu saja aku akan mendengarkan saran Kak Feri!"

Semua orang menatap Feri dengan pandangan kegembiraan dan rasa syukur.

Dason Liu mundur selangkah dan membungkuk dalam-dalam kepada Feri dan Jimmy.

"Seluruh Desa Bunga Gui akan selalu mengingat kebaikan kalian berdua."

Feri buru-buru membantu Dason Liu berdiri kembali dan berkata, "Kepala Desa Liu, aku juga penduduk Desa Bunga Gui. Aku lahir dan tumbuh besar di sini, semuanya memang sudah seharusnya kulakukan."

Bagi Feri, selama dia bersedia, akan ada banyak bangsawan kelas dunia yang akan rebutan menerimanya sebagai tamu terhormat mereka?

Namun, setelah lima tahun membunuh di luar sana, Feri tetap mencitai kampung halamannya.

Orang tua Feri adalah petani dan tidak mungkin begitu mudah meninggalkan desa.

Kebetulan kali ini Feri berpura-pura meninggal untuk kabur dan memulihkan dirinya secara rahasia. Maka dari itu dia mempunyai kesempatan untuk mewujudkan impian yang dia simpan selama bertahun-tahun, yaitu membangun desanya sendiri!

Dason Liu menganggukkan kepalanya dengan energik dan matanya sedikit memerah.

"Baik, baik, Desa Bunga Gui nggak perlu takut nggak bisa berkembang kalau punya orang berbakat sepertimu."

Di pekarangan rumah Keluarga Zhao, orang-orang yang menggosip tentang Feri dan Keluarga Zhao menundukkan kepala mereka dengan malu.

Mereka salah mengecapnya dan terus menggosipi Feri. Sekarang mereka malu karena Feri yang sudah berkembang masih tidak melupakan Desa Bunga Gui.

"Semuanya tenang saja, nggak peduli seberapa kayanya aku, Feri, aku nggak akan melupakan Desa Bunga Gui."

Feri mengatakannya dengan suara keras.

Sebenarnya hati penduduk desa ini tidaklah jahat, hanya saja ada beberapa yang suka bergosip.

Mereka semua adalah petani dan pekerja yang menderita, memangnya bisa seburuk apa hati mereka?

"Feri benar! Kedepannya kalau ada ibu-ibu yang berani membicarakan hal buruk tentang Feri, aku akan jadi orang pertama yang menentangnya!"

Seorang pria tua berteriak dengan keras dan kerumunan orang menimpalinya.

"Feri, habis pabriknya selesai dibangun, apa Tante boleh bekerja di sana?"

Semua orang terdiam dan menatap Feri dengan tatapan penuh harapan ketika mendengar pertanyaan ibu-ibu itu.

Orang-orang di desa hanya bergantung pada pertanian. Mereka harus pergi dari desa untuk bekerja, tetapi karena sudah bertahun-tahun menetap di Desa Bunga Gui mereka enggan untuk meninggalkan desa.

"Tante Liu, tentu saja boleh. Pabrik alkohol dan lahan tanaman obat pasti membutuhkan banyak pekerja. Nantinya, selama kalian memercayaiku, kalian boleh bekerja denganku," jawab Feri sambil tersenyum.

"Berapa gajinya?" tanya seorang warga setempat.

Mereka tidak mengharapkan gaji besar. Bekerja di kota saja baru mendapatkan gaji empat juta sebulan, jadi mendapat gaji puluhan ribu per hari saja mereka sudah bahagia.

Ekspresi Dason Liu menjadi muram, baru mengobrol beberapa kalimat saja sudah mengungkit masalah uang?

Dason Liu berteriak, "Semua diamlah!"

Siapa sangka, Feri malah tersenyum dan berkata, "Selama kalian mau bekerja, gajinya sehari 300 ribu!"

Yohan dan Riana mengernyit ketika mendengar ini, Riana langsung menarik Feri dan berbisik, "Nak! Apa kamu bodoh?" Sehari 300 ribu?"

"Bu, tenanglah, aku mengetahuinya dengan jelas," ujar Feri sambil menepuk tangan ibunya.

Riana merasa tertekan, tetapi dia tidak mungkin mengganggu rencana putranya saat itu juga.

Penduduk desa sangat senang karena bisa digaji 300 ribu sehari. Kalau bekerja sebulan, 30 hari mereka bisa mendapatkan gaji sembilan juta!

Melihat orang-orang yang begitu bersemangat, Shawn juga ikut bersemangat. Dia menepuk-nepuk pundak Feri.

"Kak Feri, aku akan mendukungmu dalam masalah ini. Kalau kamu butuh apa-apa, langsung katakan saja."

"Tuan Shawn, ada sesuatu yang membutuhkan bantuanmu," ujar Feri sambil tersenyum.

"Bilang saja. Selama aku bisa melakukannya, aku pasti akan membantumu."

Shawn menjawabnya tanpa keraguan.

"Apa pun bisnis yang dijalani, jalan adalah kunci utamanya. Aku ingin kamu membantuku menghubungi tim konstruksi profesional dan bertanya pada perencana pemeritahan apakah bisa menghubungkan jalan desa kita ke jalan utama atau membuka jalan baru di sisi jalan provinsi."

Mendengar ucapan Feri, Dason Liu mengalihkan tatapannya pada Shawn dengan penuh harapan.

Memperbaiki jalan?

Ini merupakan impian Dason Liu sebagai kepala desa selama ini!

Selama bertahun-tahun, kendala transportasi adalah penghalang utama bagi kemajuan Desa Bunga Gui!

Pepatah mengatakan, Kalau ingin kaya, maka harus memperbaiki jalannya terlebih dahulu!

Desa Bunga Gui bahkan tidak punya jalan yang layak, bagaimana mereka bisa berkembang bersama dunia luar?

"Ini bukan masalah besar. Aku akan menyelesaikannya dalam beberapa hari!"

Shawn langsung menyetujuinya. Kebetulan pemerintah kabupaten berencana untuk memperbaiki infrastruktur, itu hanyalah masalah menyapa.

Semua orang di desa tampak sangat bersemangat!

Penduduk Desa Bunga Gui secara tidak sadar percaya bahwa desa mereka akan mengalami transformasi besar setelah membangun jalan dan pabrik.

Namun, tiba-tiba terdengar teriakan dari luar.

"Feri, keluar. Bajingan sepertimu akan tamat kali ini!"

Pandangan semua orang beralih ke belakang, mereka menemukan Si Kudisan membawa sejumlah orang ke rumah Keluarga Zhao.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

250