Bab 3 Dewi Siluman Batin

by Empress 11:08,Oct 07,2023
“Habisi dia~”

Ronaldo Zhang berteriak dengang keji, lalu langsung menerjang ke arah Nathan Lu bersamaan keempat temannya.

Di benaknya tiba-tiba muncul suara, hal ini membuat Nathan Lu tercengang beberapa saat, sehingga kehilangan kesempatan yang terbaik.

Melihat Ronaldo Zhang dan yang lainnya mendekat, kelopak mata Nathan Lu berkedut, dia telah melihat Ronaldo Zhang dan yang lainnya ternyata membawa tongkat baseball.

Dia bersorak di dalam hati, sial, bukankah itu dapat memakan korban nyawa!

Saat ini dia sudah tidak bisa memikirkan suara wanita yang memanggil dia tidak berguna di dalam benaknya lagi, ketika Nathan Lu sedang tercengang, Ronaldo Zhang langsung menghempaskan tongkatnya.

Dia tiba-tiba memberikan respon, mengangkat lengannya untuk menangkis.

“Duang!”

“Krek!”

Ronaldo Zhang menghantamkan tongkat di tangannya dengan penuh tenaga, hantaman itu mengenai lengak Nathan Lu, namun tongkat di tangannya seperti baru saja menghantam batu yang keras, langsung patah menjadi dua bagian.

Dan bagaimana dengan Nathan Lu?

Dia langsung tercengang!

Dia sama sekali tidak menyangka akan seperti itu.

Lengannya dihantam oleh Ronaldo Zhang dengna tongkat, dia tidak hanya tidak merasakan a-a-apa, sebaliknya tongkat baseball milik Ronaldo Zhang langsung patah.

Reaksi pertama Nathan Lu adalah, apakah tongkat base ball di tangan Ronaldo Zhang itu terbuat dari busa?

Jika tidak, kenapa langsung patah ketika mengenai tangannya.

Namun setelah melihatnya, terlihat ada patahan runcing dari tongkat baseball di tangan Ronaldo Zhang tersebut, sudah jelas itu adalah tongkat kayu yang asli, dan terbuat dari kayu yang kokoh.

Kalau begitu berarti lengagnnya yang keras!

Meskipun aku lulusan sekolah bela diri, dan tubuhku memang lebih keras dari roang biasa, namun seharusnya tidak sampai bisa mematahkan tongkat kayu!

Ini…… bagaimana mungkin?

Nathan Lu merasa bingung.

Tiba-tiba, dia teringat, suara yang tadi muncul di dalam benaknya, tidak tahu kenapa, dia teringat mimpi yang terjadi kemarin malam.

Dia segera menyentuh dadanya.

Di dadanya terdapat kalung liontin labu, itu dia dapatkan dari sisi sungai karena terlihat bagus, jadi dia jadikan kalung.

Saat ini liontin labu itu memanas……

Seketika……Nathan Lu mengerti apa yang terjadi.

Mimpi yang terjadi saat berada di kamar mandi Valerie Bai menjadi jelas.

Dan saat ini, serangan empat teman Ronaldo Zhangg sudah mendarat di tubuhnya.

“Duang duang……”

“Krek~”

Suara yang keras terdengar, Nathan Lu tidak bergerak, membiarkan serangan mereka mendarat ke tubuhnya.

Tetapi……

Dia tidak hanya tidak merasa sakit, dia justru tertawa.

Benar-benar sedikit pun tidak sakit, hantaman dari kelima orang yang menyerangnya, terasa geli di tubuhnya.

“Ronaldo Zhang, ada yang salah~”

Salah satu orang berkata kepada Ronaldo Zhang.

Kemudian mereka berlima berhenti.

Memang ada yang salah.

Karena mereka berlima sadar, ketika mereka menghantam Nathan Lu, hantaman mereka sepertinya tidak memberikan efek apa pun, Nathan Lu tetap berdiri di tempat, membiarkan mereka memukulnya tanpa menjerit kesakitan, sebaliknya tongkat di tangan mereka justru patah, karena tongkat mereka seperti baru saja menghantam sebuah batu……

“Apakah orang ini tidak merasa sakit?”

Seseorang berkata dengan bingung.

“Apa jangan-jangan menjadi bodoh karena dipukuli?”

Ronaldo Zhang dan beberapa temannya berhenti, mereka menoleh ke arah Nathan Lu, menyadari Nathan Lu ternyata tersenyum.

“Apakah kalian sudah selesai? Jika sudah sekarang giliran aku.”

Nathan Lu menahan rasa senangnya, lalu melangkah maju, dan langsung menedang Ronaldo Zhang.

Dia menyadari kecepatannya menjadi beberapa kali lipat lebih tinggi.

“Duang~”

“Ahh~”

Dengan satu tendanganm, Ronaldo Zhang langgsung menjerit dan terhempas 8 meter jauhnya, lalu tidak bangun lagi.

Setelah tendangan ini, Nathan Lu yakin, tubuhnya benar-benar terjadi perubahan, dan hal ini ada hubungannya dengan mimpinya kemarin malam, atau mungkin itu bukan mimpi.

Selanjutnya dia maju lagi, keempat teman Ronaldo Zhang masih melawan, dan tidak sampai 1 menit, semuanya sudah terkapar.

Mereka berlima ketakutan, tidak berani bicara lagi, dan langsung lari dengan terbirit-birit.

Melihat Ronaldo Zhang dan temannya lain, Nathan lu tidak mengejar.

Karena saat ini adalah hal yang lebih penting baginya.

Dia menarik nafas yang mendalam, lalu membayangkan kembali mimpi kemarin malam, lalu memanggil di dalam hatinya: “Dewi Siluman?”

Kemarin malam dia bermimpi liontin labu di lehernya bersinar setelah terkena darahnya…… kemudian dari dalam labu ada sesosok wanita berpakaian kuno yang tidak terlalu jelas, dia memberitahu dirinya, dia datang dari Dunia Batin, dan memintanya memanggilnya sebagai Dewi Siluman.

Sesuai ucapan Dewi Siluman, dia itu dikurung oleh Labu Batin sehingga tidak bisa keluar, dan dia membutuhkan bantuan dirinya……

Dengan itu mereka berdua mencapai kesepakatan, Dewi Siluman dapat mewrisinya ilmu kultivasi sebagai balasannya, namun dia harus segera menguasainya, sehingga dia bisa masuk ke dalam Labu Batin, lalu membuka segelnya……

Dewi Siluman memberitahunya Labu Batin adalah sebuah harta yang tidak ternilai harganya, di dalam sana ada berbagai macam harta, namun raganya sekarang masih tidak bisa masuk.

Dan tahap awal masuk ke Labu Batin, dia harus berlatih hingga membentuk Fisik Qi.

Untuk teknik pelatihan, Dewi Siluman mewarisinya sebuah teknik yang bernama Sumber Fisik Qi, di ilmu kultivasi terdapat tingkatan, seperti Pelatihan Jiwa……

Intinya ada sangat banyak, setelah dia sadar, dia menganggap itu adalah mimpi, dan tidak berpikir banyak.

Namun jika dilihat sekarang, ini adalah mimpi yang menjadi nyata.

Jika semuanya nyata, maka Nathan Lu tahu, takdirnya sudah berubah.

Setelah tidak ada respon ketika dia memanggil satu kali.

Nathan Lu memanggil sekali lagi: “Dewi Siluman?”

Kali ini akhirnya ada jawaban.

“Anak muda, bukankah kamu memiliki banyak pertanyaan~” Suara yang bernada dingin muncul.

“Ahh~”

Suara jeritan muncul di dalam benak, meskipun sudah bersiap, namun Nathan Lu tetap terkejut.

“Orang tidak berguna yang penakut, benar-benar tidak mengerti kenapa liontin labu bisa memilih kamu menjadi tuannya.”

Suara bernada dingin itu adalah suara umpatan dari Dewi Siluman.

Cibiran itu membuat Nathan Lu kesal, dia segera mengendalikan dirinya, lalu bergumam di dalam hati: “Atas…… atas dasar apa kamu memarahi aku? Bukankah bagaimana pun sekarang aku adalah tuanmu?”

“Hehe…… hahahaha……”

Tawaan yang terdengar mencibir muncul.

Kemudian Dewi Siluman berkata dengan nada dingin: “Anak muda, kamu itu keberadaan yang seperti seekor semut kecil, kamu berani berpikir bisa menjadi tuanku? Jika bukan karena terkurung di labu ini, satu ludah aku sudah bisa membuat kamu musnah menjadi abu.”

Mendengar suara cibiran Dewi Siluman, Nathan Lu juga marah, lalu bergumam di dalam hati: “Memangnya kenapa jika kamu hebat? Bukankah sekarang kamu terkurung di dalam labu? Tanpa aku kamu juga tidak akan keluar.”

“Sembarangan~”

Dewi Siluman marah besar.

Namun tidak ada pertikaian yang selanjutnya.

Saat ini Nathan Lu sudah mengerti, dia tahu Dewi Siluman telah terbungkam oleh ucpannya.

Namun dia tidak berani mengusik Dewi Siluman lagi, karena dia ingin mendapatkan harta di dalam Labu Btin, bahkan apa itu kultivasi, dia masih membutuhkan bantuan dari Dewi Siluman yang bertempramen tingi ini.

Setelah berpikir dia berkata: “Di antara kita ini adalah hubungan kerja sama, aku harap kamu bisa bersikap adil di waktu yang selanjutnya.”

“Huh~” Dewi Siluman yanga ada di dalam benaknya mendengus dingin.

Namun kali ini dia tidak mengumpat lagi.

Hal ini membuat Nathan Lu senang: “Itu, aku hanya ingin memastikan, hal yang aku mimpikan kemarin malam itu, bukankah semua itu nyata?”

“Menurutmu? Jika bermimpi, apakah sekarang aku bisa bicara denganmu?” Dewi Siluman berkata.

“Baiklah, sekarang aku ingin tahu, apa yang terjadi pada tubuhku ini?” Nathan Lu bertanya.

“Kamu benar-benar tidak bergu…… Anak muda, kemarin malam kepala kamu bocor karena Valerie Bai, lalu liontin labu memilihmu sebagai tuannya, dia membantumu memperbaiki tubuhmu, dan juga memperkuat tubuhmu. Sekarang segala macam hal di tubuhmu itu sudah lebih baik 10 kali lipat dari orang biasa.” Dewi Siluman menjawabnya dengan serius.

“10 kali lipat?” Nathan Lu terkejut, kemudian bertanya: “Ada apa lagi? Labu Batin sebenarnya harta apa? Kamu bilang di dalamnya ada harta, semua itu apa? Bagaimana agar aku bisa……”

“Kamu benar-benar banyak bicara, jika ada pertanyaan datang temui aku saja malam ini……”

Setelah Dewi Siluman berkata, suaranya langsung menghilang.

“Hey…… Dewi Siluman…… hey kamu jangan pergi, aku masih memiliki banyak pertanyaan……”

Nathan Lu berteriak, namun tidak ada jawaban lagi.

Beberapa saat kemudian, dia memandangi liontin labu di lehernya, lalu menggelengkan kepalanya sembari berkata: “Kalau begitu aku akan mencarimu nanti malam!”

Mengenai Dewi Siluman yang tempramennya tinggi, dia juga tidak berdaya.

Namun yang ingin dia pastikan sudah dapat dia pastikan, sekarang sudah harus bekerja, Valerie Bai meminta dirinya untuk mencarinya.

Jarak asrama ke Ocean Corp Building sekitar 1000 meter lebih.

Beberapa menit kemudian.

Nathan Lu keluar dari area asrama, lalu dia sudah bisa melihat Ocean Corp Building.

Setelah mengangkat kepalanya untuk melihatnya, di atas gedung terdapat tulisan Ocean Corp, Nathan Lu seketika tercengang.

Aneh……

Apa yang aku lihat?

Ternyata ribuan meter jauh dari sana, dia melihat ada seekor burung di atas papan nama Ocean Corp.

Ada burung di ata gedung tidak aneh.

Yang aneh, dia bisa melihat jauh ribuan meter dari posisinya, and dia dapat dengan jelas melihat struktur bulu burung.

Ini benar-benar aneh!

Apakah orang biasa dapat melihat seperti ini? Melihat sejelas ini?

Seakan-akan sedang melihat dengan teropong jarak jauh.

Ketika menyadari hal ini Nathan Lu sekali lagi terkejut.

Dia teringat ucapan Dewi Siluman, tentang tubuhnya yang telah dirubah.

Hal ini membuat Natha Lu merasa dunia ini sepenuhnya berubah.

Belasan menit kemudian, Nathan Lu mengusap matanya yang pegal, kemudian dengan tersenyum bodoh berjalan masuk ke dalam Ocean Corp Building.

Pertama-tama dia pergi mencari Ferdian Yang untuk mengurusi proses promosi, kemudian di bawah bantuan Ferndian Yang sendiri, dia bertemu dengan seluruh anggota keamanan, dan akhirnya sudah secara resmi menjabat, menjabat sebagai ketua tim keamanan Ocean Corp.

Sepanjang perjalanan ada banyak rekannya yang terlihat iri, tentu saja lebih banyaknya memberikannya ucapan.

Namun semuanya dia hadapi dengan senyuman.

Setelah semuanya selesai, waktu sudah akan tiba di waktu pulang kerja, Nathan Lu masuk ke dalam lift, pergi ke kantor CEO yang ada di lantai 33.

Dia tidak melupakan ucapan Valerie Bai tadi.

Setelah keluar, seorang wanita dengan seragam formal yang roknya pendek tersenyum menyambutnya: “Bukankah kamu Ketua Nathan Lu?”

“Ah, benar, aku Nathan Lu.” Selama dia bekerja satu tahun di tempat ini, ini pertama kalinya dia naik ke lantai atas.

“Apa kabar Ketua Lu, aku Sisca Zhou, aku asisten CEO, CEO Bai sedang menunggu kamu didalam, silahkan ikuti aku.”

“Oh, baik.”

Menghadapi sikap sopan Sisca Zhou, lalu kakinya menginjak karpet yang lembut, Nathan Lu menjadi merasa canggung.

“Ketua Lu, kamu masuk saja, CEO sedang menunggu kamu di dalam, aku masih ada urusan yang lain.” Sisca Zhou mengantarkan Nathan Lu ke depan pintu, kemudian pergi.

“Baik, terima kasih Asisten Zhou.”

Di depan pintu masuk, Nathan Lu benar-benar merasa sedikit tegang.

Dia tidak tahu kenapa Valerie Bai memintanya datang.

Dia segera mengetuk pintu.

Dari dalam sana muncul suara Valerie Bai: “Silahkan masuk.”

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

50