Bab 6 Menikah

by Ritasilvia 10:54,Sep 17,2023
Sebisa mungkin Ravela berusaha agar bisa terlelap, saat kilasan wajah dan senyuman Nick kembali melintas dipeluk matanya. sehingga percuma Ravela memejamkan mata, jika bayangan Nick masih ada yang seolah-olah tersenyum mengejek kearahnya.
"Kenapa dengan detak jantungku yang terus berpacu, bahkan tangan ku terus gemetar, Aku merasa sangat grogi saat duduk bersebelahan dengan Nick barusan. apa dia sudah menyebarkan virus jahat ke seluruh tubuh ku, karena menolak perjodohan kami." gumam Ravela yang baru pertama kali merasa perasaan yang seperti ini.
"Apa yang harus aku katakan sekarang, bahkan aku merasa melihat dirinya ada dimana-mana. aku bingung." gumam Ravela frustasi.
***
Minggu pagi yang cerah, Rumah besar dan mewah Ami sudah didekor sedemikian cantik, meskipun mereka melangsungkan pernikahan sederhana dan tertutup. namun Ami tidak tanggung-tanggung dia memesan kebaya dan pakaian Nick dari butik terkenal, tidak peduli dengan harganya yang fantastis, yang terpenting baginya saat ini Nick dan Ravela bisa segera menikah.
Nick sempat tercekat, begitu melihat Ravela duduk disampingnya. Wanita itu begitu cantik setelah didandani dan melekat pakaian mahal ditubuhnya yang indah. kulitnya yang putih bersih nyaris tanpa noda, tanpa sadar Nick mulai terpesona pada pandangan pertama, pada saat mereka dipertemukan kembali. meskipun dia masih berusaha untuk memungkiri nya.
"Saya terima nikah dan kawin nya, Ravela Putri Slavina binti Husein dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan perhiasan emas dibayar tunai."
terdengar suara Nick yang jelas dan lantang.
"Sah."
"Sah"
"Sah."
Ucap para saksi yang hadir, dilanjutkan dengan doa untuk kedua pasangan pengantin agar mereka menjalani biduk Rumah tangga yang sakinah, mawadah, warahmah.
"Ravela, ayo salim tangan suami mu." Ucap mama Ami sambil tersenyum lembut dan terpancar kebahagiaan dari wajahnya.
Tangan Ravela yang dingin, terangkat perlahan menyalami tangan Nick, pria dalam hitungan menit sudah sah menjadi suaminya. ditatap nya Nick sambil mencuri-curi pandang. yang terlihat jauh lebih rapi dan tampan.
"Ravela, Nick coba perlihatkan cincin kawin kalian berdua, kita harus mengabadikan momen bahagia ini." Ucap Mama Ami.
Ravela dan Nick tersenyum ke arah camera, sambil memperlihatkan cincin berlian yang berukiran indah batu mutiara. ke-dua orang tua Nick, juga tidak ingin ketinggalan momen bahagia tersebut.
Ravela sadar status nya, menjadi istri kedua tidak lah mudah, meskipun Kasandra selaku istri pertama telah memberi restu meskipun dia juga terpaksa karena keadaan.
Ravela kembali mengulangi kesalahan nya, melirik Nick yang duduk diantara para tamu. namun diluar dugaan. Nick juga melirik kearah dirinya yang berubah gugup, Nick sekarang tidak malu-malu lagi untuk tersenyum lepas kearah Ravela, dengan tatapan yang begitu lembut, tidak dengan wajah sangar seperti sebelumnya. detak jantung Ravela semakin tidak menentu ketika Nick mengajaknya masuk keruangan kerja pribadinya.
"Duduklah dihadapan ku." perintah Nick. Ravela mengikuti perintah Nick. dia semakin takut dan berfikir Nick bakal menyakiti nya.
"Mas, maafkan aku. karena menerima perjodohan ini, meskipun aku tahu sebelumnya jika mas sudah memiliki anak dan istri. bahkan aku juga sudah menyakiti hati perempuan lain." ucap Ravela menagis, siap dengan segala keputusan yang akan Nick berikan, bahkan jadi janda sekalipun setelah pernikahan mereka barusan.
"Ini bukan kesalahan mu, Ravela. tapi kesepakatan kedua orang tua kita. lagian tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan perusahaan dan harta peninggalan kedua orang tua mu selain pernikahan kita ini." ucap Nick bijak.
"Apa maksudmu mas?"
Kasandra tahu ini adalah hari pernikahan suami nya, sehingga dia sengaja untuk mengurung diri di rumah. hati perempuan mana yang tidak sakit jika suami dan mertua meminta diri nya untuk hadir di pesta pernikahan kedua suaminya. apalagi jika perempuan itu jauh lebih muda, enerjik dan tentunya sangat cantik.
Kasandra hanya bisa pasrah, namun dia masih berusaha dan memutar otak, agar Nick tidak jatuh kedalam pelukan Ravela seutuhnya. dengan mengajukan persyaratan jika suaminya nanti tidak boleh melakukan hubungan intim, meskipun mereka sudah menikah.
Mau tidak mau, Nick yang mulai terpesona dengan istri mudanya hanya bisa menuruti kemauan istri pertamanya. dia pun setuju dan meminta Ravela untuk menyetujui juga kesepakatan tersebut.
"Aku ingin membuat sebuah kesepakatan dengan mu, Ravela. bagaimana apa kamu setuju?" ucap Nick.
"Aku setuju, asalkan itu tidak memberatkan diriku. ataupun mas sendiri." jawab Ravela.
"Baiklah, kalau begitu kamu silahkan baca beberapa poin dalam pernikahan kita. kalau kamu sudah setuju silahkan kamu tanda tangan." Nick menyerahkan sebuah keras yang sudah ditulis dengan tangannya sendiri.
"Poin pertama, Kasandra merestui pernikahan ini dengan syarat, jika dalam pernikahan tersebut tidak ada yang namanya kontak fisik. layaknya hubungan suami istri pada umumnya."
"Poin kedua, kamu harus tinggal bersama istri dan anak ku, apa kamu setuju?" tanya Nick.
"Lalu apa poin menguntungkan yang aku dapatkan, selain kebebasan perusahaan papaku dari hutang-hutangnya?" tanya Ravela.
"Kamu masih bisa melanjutkan pendidikan mu setinggi mungkin, aku tidak akan mengekang mu Ravela, meskipun kamu sudah menjadi istri ku." ucap Nick.
"Baiklah aku setuju." ucap Ravela bersemangat.
"Satu lagi, pernikahan kita hanya diketahui oleh kerabat terdekat. bahkan semua orang hanya tau jika Kasandra istri ku."
"Aku mengerti mas, intinya kita harus merahasiakan pernikahan kita ini. aku sangat setuju sekali. tapi apakah aku juga boleh dekat dengan teman priaku nantinya?" tanya Ravela sekedar ingin tahu bagaimana pendapat Nick tentang masalah ini.
"Boleh, asalkan kamu tahu batasan-batasan dalam berteman, termasuk mampu untuk menjaga dirimu sebagai perempuan yang sudah memiliki suami."


Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

49