Bab 4 Putus asa

by Ritasilvia 10:52,Sep 17,2023
Kasandra merentangkan kedua tangan, sambil memejamkan kedua matanya. Dia benar-benar sudah siap jika seandainya ajal sudah datang menjemput. mungkin dengan menceburkan diri kearah sungai yang deras ini semua penderitaan nya akan segera berakhir.
"Jika aku jatuh kebawah, penderitaan ku akan berakhir." Kasandra berharap malaikat pencabut nyawa segera mengambil nyawanya dan tidak ada lagi yang akan menyakiti dirinya.
"Satu..... dua.... ti... ga...." seiring tubuhnya yang jatuh melayang di udara.
"Aaaagghhh..."
Kasandra merasakan kematian semakin mendekati nya. namun Kasandra merasakan sebuah tangan kekar menarik tubuhnya kembali atas. seiring dengan kesadarannya yang mulai hilang dan tidak ingat apa-apa lagi.
"Aku berjanji akan menjadi suami yang baik dan adil terhadap kalian berdua." ucap Nick seraya mengusap lembut rambut panjang bergelombang Kasandra yang menjadi kesukaan Nick untuk terus mengelus dan membelainya.
Nick membawa Kasandra kembali pulang, mengangkat tubuh mungil istrinya lalu membaringkan nya di ranjang, Nick ikutan berbaring disebelah Kasandra.
"Maafkan aku sayang, aku harap kamu bisa menerima dan mengerti dengan keputusan ku ini."
Nick tidak bisa memejamkan mata sama sekali, pikiran nya kembali menerawang membayangkan pada masa beberapa tahun silam, ketika dia bertemu dengan seorang gadis kecil yang sangat cantik bernama Ravela.
Kala itu, Gadis imut dan lucu dengan santainya mengajak Nick yang sudah beranjak remaja bermain boneka kesayangannya.
"Kakak Nick, kelak setelah dewasa aku ingin menikah dengan mu. seperti yang ada di televisi itu." ucap bibir mungil Ravela sambil menunjuk siaran televisi yang tengah menayangkan pernikahan mewah seorang selebriti ternama luar negeri.
"Boleh." Jawab Nick seraya tersenyum dengan perkataan spontan gadis tersebut.
"Ravela, seperti apa kamu sekarang dek?" gumam Nick dalam hatinya, hingga tertidur begitu saja.
***
Saat membuka mata, Kasandra melihat dirinya sudah berada dalam kamar tidurnya sendiri. keringat dingin membasahi tubuh dan wajahnya, dia melirik Nick yang masih tertidur pulas disamping nya.
Air mata Kasandra kembali mengalir, ketika teringat permintaan suaminya yang akan menikah lagi. dadanya tiba-tiba terasa sesak. perlahan dia bangkit berjalan menuju kamar Puteri nya Ellena.
"Anakku, mama tidak pernah menyangka jika kebahagiaan kita akan berakhir seperti ini. besok papamu akan menikahi perempuan lain yang jauh lebih muda sehingga mama nanti bukanlah prioritas utamanya lagi, mama tidak rela sayang..." bathin Kasandra menagis seraya memeluk tubuh mungil Ellena yang tertidur pulas dengan mimpi indahnya, sesekali bibir Ellena tersenyum dalam bawah sadarnya.
Tidak ingin Ellena terbagun dengan suara Isak tangisnya, Kasandra bangkit berjalan menuju balkon. disana dia kembali menumpahkan segala sesak dihati dengan menangis. rasa sakit seakan menghujam hulu hati terdalam nya.
Pagi harinya, mata panda Kasandra terlihat sembab karena kebanyakan menagis. meskipun sangat kesal dengan keputusan Nick, namun dia tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang istri dan ibu.
Segelas susu rasa vanilla hangat kesukaan Ellena, kopi hitam minuman Nick. serta omelette telur dan roti tawar untuk sarapan mereka pagi ini.
"Pagi sayang."
Sapa Nick tersenyum hangat, seraya memeluk Kasandra dari belakang.
"Duduklah, aku sudah menyiapkan sarapan untuk m." ucap Kasandra, yang tahu jika Nick tidak suka makan diluaran karena dia sangat menyukai apapun yang disediakan atau dimasak oleh istrinya.
"Terimakasih Sayang, sini temani aku sarapan." Nick menarik tangan Kasandra untuk duduk dan sampingnya.
"Sayang maafkan aku." ucap Nick dengan rasa bersalah, apalagi setelah melihat mata sembab istri nya.
"Kapan kalian menikah?"
"Nanti sore dirumah Mama, jika kamu tidak kuat jangan datang."
"Apa kamu akan membawa perempuan itu kerumah kita ini?" tanya Kasandra.
"Terserah kamu sayang, jika kamu mengizinkan atau tidak suka Ravela bisa tinggal dirumah orang tua nya ataupun dirumah mama." jawab Nick.
"Aku ingin kamu membawanya kerumah ini, agar aku bisa mengawasi kalian. aku mengizinkan kamu menikah lagi, bukan berarti aku mengizinkan kamu untuk menyentuh perempuan itu." ucap Kasandra dingin.
"Baiklah sayang, aku akan menuruti semua permintaan mu." ucap Nick menyelesaikan sarapannya sambil bersiap untuk pergi.
"Ellena, papa berangkat kerja dulu ya. ingat jangan nakal dan patuh pada mama." Nick mencium kening putri kesayangannya lalu Kasandra.
"Oke papa."
Kasandra mengantarkan suaminya menuju mobil, setelah memastikan mobil Nick keluar dari pintu gerbang utama rumah besar mereka, Kasandra baru masuk kembali. sambil mengelus dadanya yang terasa sesak dan panas, rasa cemburu dan takut kehilangan sudah membuat jiwa nya terguncang.
"Hatiku sangat sakit ketika harus merelakan kamu menikah lagi Nick, kata-kata poligami memang sangat mudah untuk diucapkan, tapi sangat tidak baik dan berbahaya untuk dijalani sehingga bisa merusak kesehatan hati dan jantung dengan waktu cepat jika tidak segera ditanggulangi." bathin Kasandra sambil memperhatikan foto-foto pernikahan mereka yang terpajang diruang utama, termasuk foto kebahagiaan keluarga kecil mereka setelah kehadiran Ellena, sehingga pernikahan mereka semakin berwarna. namun tidak dengan keluarga Nick yang tidak menyukai Kasandra dan keluarganya.
"Mama... kenapa nangis?"
Kasandra segera mengusap air matanya begitu menyadari kehadiran Ellena.
"Mama ngak papa kok sayang, cuma kelilipan saja." berusaha untuk memaksakan senyuman.
Ellena, sayang ngak sama mama?"
"Sayang ma."
"Seandainya ada mama baru dirumah ini, Ellena suka ngak."
"Suka ma, jadi rumah kita rame pasti seru." ucap bocah yang belum mengerti apa-apa tersebut kegirangan, sehingga membuat tangis Kasandra kembali pecah, hatinya terasa hancur lebur dengan penuturan putri kecilnya.
"Aku benci kamu, benci sekali Ravela. aku berjanji akan membuat hidup mu seperti dineraka. karena sudah merebut dan menghancurkan kebahagiaan rumahtangga ku." gumam Kasandra seraya mengepalkan tangannya.
Hati perempuan manapun pasti akan terluka, jika harus berbagi cinta dengan perempuan lain. apapun alasannya poligami tidak akan membuat suatu hubungan menjadi sehat, namun sebaliknya yang bahkan bisa merusak kinerja jantung dan hati bagi perempuan yang tersakiti.
Sepanjang perjalanan, pikiran Nick menjadi tidak menentu. tidak pernah terniat sedikitpun dihatinya untuk mengkhianati janji suci pernikahan nya dengan Kasandra. bahkan mereka berdua begitu mencintai semenjak menempuh pendidikan dari SMA bahkan kuliah bareng di Australia dengan jurusan yang sama, agar mereka selalu bisa bersama-sama. namun waktu yang cukup lama itu tidak membuat kedua orang tua Nick bersedia menerima Kasandra, bahkan mereka terus berusaha memisahkan dan mencarikan jodoh yang sesuai keinginan mereka.


Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

49