Bab 6 Sangat membenci

by Ritasilvia 17:37,Sep 17,2023
"Ahhhh.... sial, kenapa aku selalu beraksi jika bersentuhan dengan Naura lagi."
"Aku benci kamu Leo, bahkan seumur hidup ku." keceriaan dan senyum menawan sudah hilang dari seorang Naura, sekarang dia sudah berubah menjadi sosok pendiam yang suka melamun, bahkan sesekali terdengar isakan lirihnya.
"Untuk menyelamatkan Anak-anakku, dan juga menghindari Leo. aku harus pergi sejauh mungkin. berada ditempat dimana tidak ada orang-orang yang akan mengenali dan mencemooh kehidupan ku nantinya." bathin Naura sedikit lega.
"Aku akan pindah dan hidup menyendiri di luar negeri. berbekal warisan orang tua ku nanti nya."
"Selamat tinggal Arya, semoga kamu menemukan perempuan yang tepat. yang jelas bukan aku. inilah yang terbaik untuk kita. cintamu akan selalu abadi dihatiku, Arya. sekarang dan untuk selamanya." gumam Naura seiring air mata yang tidak mau berhenti mengalir.
"Seandainya, Leo tidak datang dan merusak hidupku. mungkin saat ini aku menjadi wanita yang paling bahagia, hidup dan bisa menikah dengan laki-laki yang aku cintai. semua yang terjadi bukan lah kesalahan ku. tapi penyebabnya adalah Leo. untuk lepas dari jeratannya, jalan satu-satunya aku harus pergi sejauh mungkin meninggalkan negara ini." bathin Naura membulatkan tekadnya.
Malam ini, Naura mulai mempersiapkan diri. termasuk membayar seseorang untuk membantu menipulasi data-datanya, sehingga Leo akan kesusahan nantinya untuk melacak keberadaan Naura.
Sepanjang perjalanan, Naura dihantui perasaan buruk, dia begitu takut akan ketahuan Leo, karena perlakuan buas pria itu yang tanpa belas kasih, masih membekas dibenaknya. setelah duduk dengan posisi nyaman. pesawat mulai mendarat meninggalkan tanah kelahirannya, Naura menghirup nafas lega, paling tidak dia sudah terbebas dari jerat penguasa Leo yang penuh ambisi dan obsesi gilanya.
"Selamat tinggal semuanya, suatu saat aku akan kembali lagi untuk membalas mu Leo." bathin Naura penuh kebencian.
Selama dalam pesawat, Naura terus mengelus perutnya. ada rasa hangat mengalir dalam dadanya, saat menikmati moment mengelus sayang perutnya, merasakan detak lembut kedua janin yang mulai berkembang dalam rahimnya.
"Aku akan menyayangi dan melindungi kalian berdua, walaupun kalian hadir dirahimku dengan cara yang salah." bathinnya.
"Apa kamu baik-baik saja?"
Seorang pramugari cantik bertanya, karena melihat wajah Naura yang sangat pucat. bahkan gadis itu sempat beberapa kali muntah.
"Ya, aku cuma mual dan pusing saja."
"Apa kamu sering seperti ini jika tengah melakukan perjalanan?"
"Tidak juga, ini karena aku tengah hamil muda makanya sering merasa mual dan pusing, karena morning sikkness."
"Kamu hamil?" menatap tidak percaya, gadis yang terlihat masih terlalu muda itu ternyata tengah hamil.
"Mana suamimu?" tanya seorang perempuan yang duduk disebelah Naura.
"Dia sedang sibuk, sehingga aku melakukan perjalanan ini sendirian."
"Tega sekali suamimu, membiarkan istrinya melakukan perjalanan sendirian tanpa pengawasan dengan kondisi seperti ini." jawab ibu tersebut dengan ekspresi ketus. Naura hanya tersenyum getir menangapi ucap nya.
Setelah menempuh perjalanan jauh, Naura menarik kopernya keluar. mencari tempat tinggal yang paling sederhana untuk bertahan hidup kedepannya.
Pagi hari yang cerah, Naura kembali merasakan gejala yang namanya morning sikkness. dia ingin memuntahkan isi perutnya.
" Hoek....Hoek...Hoek.."
Naura menyandarkan punggungnya pada dinding kamar mandi. setelah memiliki sedikit tenaga, Naura membuat susu hamil meminum hingga habis agar kembali bertenaga, Naura juga tidak ingin calon bayi dalam perutnya kenapa-napa. sekarang dia benar-benar ingin menjaga dengan baik kehamilan nya. dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang pernah terjadi dalam hidup nya.
Maura kembali membaringkan tubuhnya untuk istrahat, dengan memejamkan mata maka rasa pusing dan mual nya akan berkurang. perlahan tangannya bergerak mengusap perutnya dengan penuh kasih sayang, sesuatu yang berbeda mulai dirasakan nya. naluri rasa keibuan muncul.
"Anakku, kita akan berjuang bersama-sama. menjalani kehidupan ini. mami sangat menyayangi kalian. tidak peduli dengan cara apa kalian tumbuh dirahimnya mami, karena kehadiranmu merupakan anugerah terindah. mami yakin setelah kesulitan pasti ada kebahagiaan yang menanti kita."
Beberapa hari tinggal di negara ini, Naura merasa semakin hari kondisi nya mulai membaik. bayinya berkembang dengan sehat dan tidak merepotkan, bahkan dia tidak pernah ngidam macam-macam seperti kebayangkan wanita hamil lainya. mungkin calon bayi Naura sangat mengerti jika mereka tidak memiliki seorang ayah. dan hanya ada ibu yang berjuang sendiri. yang akan memberikannya segenap cinta dan kasih sayang.
Agar tidak merasa bosan, Naura menyibukkan dirinya dengan bekerja disebuah toko bunga yang tidak jauh dari lokasi tempat tinggalnya.
***
"Kenapa perasaanku tiba-tiba gelisah, dan terus teringat pada gadis bodoh itu."
Leo yang masih kepikiran Naura, akhirnya pergi meninggalkan Klub. mengabaikan acara yang belum berakhir. Leo melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, begitu sampai di unit apartemen Naura. dia langsung menyerobot masuk kedalam karena sudah berhasil membobol password nya.
"Naura...., kamu dimana?"
Leo memeriksa setiap sudut kamar dengan penuh kemarahan, namun hasilnya tetap sama.
"Kosong? Naura pasti sudah berhasil kabur, untuk menghindari ku."
Leo segera menghubungi orang-orang kepercayaannya, tidak butuh lama mereka semua sudah berdiri menghadap Leo yang tengah memancarkan aura kemarahan.
"Cepat kalian temukan Naura, aku yakin dia belum terlalu jauh meninggalkan lokasi ini." perintah Leo. termasuk melacak melalui cctv apartemen. rasa cemas bercampur marah membuat leo hilang kendali.
"Susah payah aku menemukanmu, sekarang kamu mencoba untuk menghilang lagi, tidak Naura. aku pasti akan menemukan mu kembali. kamu miliki ku sekarang dan untuk selamanya."


Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

52