Bab 1 Diculik
by Ritasilvia
17:33,Sep 17,2023
"Sudah setengah sebelas malam!"
Naura melirik jam dipergelangan tangannya. gadis itu segera merapikan meja kerja, bersiap pulang ke apartemen yang baru sebulan ini dia tempati.
Hari ini, Naura pulang agak telat dari biasanya, dia mempercepat langkah kaki untuk meninggalkan gedung perusahaan. sebuah mobil mewah berhenti tepat dihadapan Naura, gadis itu mengerutkan kening heran dengan siapa pemilik mobil. belum sempat rasa penasaran nya terjawab, sebuah tangan kekar menarik tubuh Naura lalu membekap mulutnya.
"Cepat masuk!"
Naura dipaksa masuk kedalam mobil, tidak ada satupun yang menolong dirinya. berhubung suasana yang sangat sepi setelah diguyur hujan lebat.
"Siapa kalian?"
Tidak ada jawaban, dua orang bertubuh besar disamping Naura langsung memberikan Naura obat bius, ketika gadis itu kembali meronta-ronta dan berteriak minta tolong. sehingga Naura tidak sadarkan diri beberapa saat.
"Kepala ku, sangat pusing."
Naura yang baru sadarkan diri, memijat pelipisnya, seraya mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan yang tidak dia ketahui sama sekali. ditambah lagi pencahayaan yang temaram.
"Dimana aku?"
Naura meraba-raba dinding, untuk mencari tombol lampu, namun sebuah tangan kekar kembali menangkap tubuh kecilnya dari belakang, susah payah gadis itu berusaha untuk melepaskan diri, tapi tenaga nya kalah banyak.
"Siapa kamu? tolong lepaskan aku. apa yang kamu inginkan? aku akan berikan beberapa pun uang yang kamu butuhkan. tapi jangan sakiti aku!" ucap Naura sambil meronta-ronta karena tidak rela tubuhnya di jamah lelaki yang tidak dia kenal.
"Aku tidak butuh uang mu sayang." bisiknya tepat ditelinga Naura. tangan laki-laki itu mulai menggerayangi tubuhnya, yang masih berusaha untuk lepas.
"Lalu apa yang kamu inginkan?"
Naura berusaha membalikkan badan, agar bisa melihat sosok lelaki itu meski dalam kegelapan.
"Aku ingin memiliki mu, cantik. apa kamu sudah melupakan aku!" bisik suara yang kembali mengingat kan Naura pada masa beberapa tahun silam. namun dia kembali berusaha menepis.
"Aku tidak mengenal mu sama sekali, kamu pasti salah orang, tuan. aku mohon tolong lepaskan aku." air mata Naura bercucuran, dia begitu takut dengan kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi padanya saat ini.
"Tidak semudah itu lepas dariku, cantik. setelah kejadian dulu, aku tidak bisa melupakan dirimu. segala cara telah aku lakukan agar aku bisa mendapatkan dirimu."
"Tidak, tolong lepaskan aku."
Tangan Naura diseret paksa, tanpa perasaan laki-laki itu mengikat kedua tangan dan kaki Naura pada sisi ranjang. tanpa mendengar teriakan dan permohonan gadis malang terus menagis.
"Tolong ampuni aku, aku tidak bersalah dan juga tidak mengetahui permasalahanmu dengan mereka. hu...hu.. bahkan aku sengaja pergi jauh meninggalkan kampung halaman ku karena kejadian itu." ucap Naura yang tidak rela menagung sesuatu yang bukan kesalahannya.
Dengan sekali hentakan, pria itu berhasil merobek baju Naura, satu persatu kancing baju gadis polos itu berserakan di lantai. mulut Naura disumbat dengan celana dalam nya sendiri, Naura yang lemah tidak mampu lagi melawan hanya suara tangis dan air mata yang terus membasahi wajah cantiknya.
"Klep."
Lampu kamar, seketika menyala. Naura menatap wajah laki-laki yang tengah tersenyum sinis kearahnya dengan sorot mata tajam, seakan ingin menelan tubuh mungil Naura mentah-mentah. meskipun begitu tidak mengurangi pesona ketampanannya yang mampu membuat gadis manapun terkagum.
"Leo."
"Ya, remaja yang dulu begitu menyukai mu, tapi apa yang dia dapatkan. keluargamu menghasut orang-orang untuk sepakat mengusir ku dan ibu layaknya binatang dari kampung. karena mereka pikir jika pemuda miskin seperti ku tidak pantas memiki bunga desa seperti mu." ucap Leo penuh dendam.
"Tidak mungkin, ini pasti hanya kesalah pahaman saja. untuk apa menyimpan dendam Leo, bahkan saat ini kedua orang tua ku sudah meninggal." balas Naura.
"Apapun itu, kamu sudah menjadi milikku. kakak sepupu mu, Dev. sudah menjual dirimu untuk melunasi hutang-hutang nya padaku."
"Tidak mungkin?"
Naura kembali meronta sambil menggelengkan kepalanya ketakutan, saat langkah Leo yang penuh amarah mendekatinya dengan senyum penuh misteri.
"Apa yang akan kamu lakukan?"
Naura ingin melindungi dirinya, tapi dengan cara apa mengingat dirinya yang sedang tidak berdaya. dia langsung memejamkan mata dengan isakan tangis ketika laki-laki itu mulai membuka pengait pinggang nya.
"Aku ingin kamu merasakan, bagaimana sakitnya pembalasan ku. bahkan kamu tanpa perasaan menolak mentah-mentah cintaku."
"Leo, kejadian itu sudah sangat lama berlalu. saat itu aku masih terlalu belia dan belum mengerti tentang cinta mu. maafkan aku jika itu membuat mu menaruh dendam padaku." ucap Naura disela isak tangisnya.
"Akan aku pastikan, jika tidak ada satu laki-laki pun yang akan sudi menerima dirimu, setelah ini." bisik Leo dengan senyum penuh kemenangan. lalu menarik kasar dan merobek rok, satu-satunya yang masih tersisa ditubuh Naura.
"Leo, tolong kasihanilah aku. kalau kamu masih marah pada kejadian dulu. percayalah jika semua pasti kesalahpahaman, aku yakin pasti ada seseorang yang sudah menghasut mu, Dev pasti dalang di balik semua itu."
"Kamu pikir, aku akan percaya. mungkin dengan cara seperti ini kamu akan sadar dengan dengan kesalahanmu." menyeringai.
Naura terus memohon, agar ada sedikit belas kasihan dari laki-laki yang mulai menjamah kasar bagian tubuhnya.
"Perlu kamu tahu, aku sekarang bukan Leo yang dulu lagi. aku sudah memiliki begitu banyak kekuatan dan kekuasaan dinegara ini, bisa dengan mudah memilih wanita manapun yang aku inginkan. untuk sekedar menemaniku. Cinta bukanlah yang utama bagiku, dan jika kamu dulu menolak ku, maka malam ini aku akan memiliki tubuhmu, meskipun mustahil perempuan seperti mu bisa tidur dengan ku." tersenyum angkuh.
"Aku mohon....hu...hu...jangan lakukan ini, Leo."
"Nikmati lah, aku yakin kamu juga menginginkan nya."
"Tidak, aku tidak punya salah. tapi kenapa kamu masih saja tidak mengerti."
Seluruh pakaian Naura, sudah berhasil di lepas secara paksa nya. kemudian dia menghidupkan sebuah camera untuk merem aksi bejadnya memperkosa gadis tidak berdaya.
"Tidak...
"Tidak..
"Laki-laki bajingan ini sudah berhasil merusak hidup ku, mama... papa....aku sudah hancur. maafkan anakkmu yang tidak mampu menjaga diri." gumam Naura dalam hatinya.
Naura melirik jam dipergelangan tangannya. gadis itu segera merapikan meja kerja, bersiap pulang ke apartemen yang baru sebulan ini dia tempati.
Hari ini, Naura pulang agak telat dari biasanya, dia mempercepat langkah kaki untuk meninggalkan gedung perusahaan. sebuah mobil mewah berhenti tepat dihadapan Naura, gadis itu mengerutkan kening heran dengan siapa pemilik mobil. belum sempat rasa penasaran nya terjawab, sebuah tangan kekar menarik tubuh Naura lalu membekap mulutnya.
"Cepat masuk!"
Naura dipaksa masuk kedalam mobil, tidak ada satupun yang menolong dirinya. berhubung suasana yang sangat sepi setelah diguyur hujan lebat.
"Siapa kalian?"
Tidak ada jawaban, dua orang bertubuh besar disamping Naura langsung memberikan Naura obat bius, ketika gadis itu kembali meronta-ronta dan berteriak minta tolong. sehingga Naura tidak sadarkan diri beberapa saat.
"Kepala ku, sangat pusing."
Naura yang baru sadarkan diri, memijat pelipisnya, seraya mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan yang tidak dia ketahui sama sekali. ditambah lagi pencahayaan yang temaram.
"Dimana aku?"
Naura meraba-raba dinding, untuk mencari tombol lampu, namun sebuah tangan kekar kembali menangkap tubuh kecilnya dari belakang, susah payah gadis itu berusaha untuk melepaskan diri, tapi tenaga nya kalah banyak.
"Siapa kamu? tolong lepaskan aku. apa yang kamu inginkan? aku akan berikan beberapa pun uang yang kamu butuhkan. tapi jangan sakiti aku!" ucap Naura sambil meronta-ronta karena tidak rela tubuhnya di jamah lelaki yang tidak dia kenal.
"Aku tidak butuh uang mu sayang." bisiknya tepat ditelinga Naura. tangan laki-laki itu mulai menggerayangi tubuhnya, yang masih berusaha untuk lepas.
"Lalu apa yang kamu inginkan?"
Naura berusaha membalikkan badan, agar bisa melihat sosok lelaki itu meski dalam kegelapan.
"Aku ingin memiliki mu, cantik. apa kamu sudah melupakan aku!" bisik suara yang kembali mengingat kan Naura pada masa beberapa tahun silam. namun dia kembali berusaha menepis.
"Aku tidak mengenal mu sama sekali, kamu pasti salah orang, tuan. aku mohon tolong lepaskan aku." air mata Naura bercucuran, dia begitu takut dengan kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi padanya saat ini.
"Tidak semudah itu lepas dariku, cantik. setelah kejadian dulu, aku tidak bisa melupakan dirimu. segala cara telah aku lakukan agar aku bisa mendapatkan dirimu."
"Tidak, tolong lepaskan aku."
Tangan Naura diseret paksa, tanpa perasaan laki-laki itu mengikat kedua tangan dan kaki Naura pada sisi ranjang. tanpa mendengar teriakan dan permohonan gadis malang terus menagis.
"Tolong ampuni aku, aku tidak bersalah dan juga tidak mengetahui permasalahanmu dengan mereka. hu...hu.. bahkan aku sengaja pergi jauh meninggalkan kampung halaman ku karena kejadian itu." ucap Naura yang tidak rela menagung sesuatu yang bukan kesalahannya.
Dengan sekali hentakan, pria itu berhasil merobek baju Naura, satu persatu kancing baju gadis polos itu berserakan di lantai. mulut Naura disumbat dengan celana dalam nya sendiri, Naura yang lemah tidak mampu lagi melawan hanya suara tangis dan air mata yang terus membasahi wajah cantiknya.
"Klep."
Lampu kamar, seketika menyala. Naura menatap wajah laki-laki yang tengah tersenyum sinis kearahnya dengan sorot mata tajam, seakan ingin menelan tubuh mungil Naura mentah-mentah. meskipun begitu tidak mengurangi pesona ketampanannya yang mampu membuat gadis manapun terkagum.
"Leo."
"Ya, remaja yang dulu begitu menyukai mu, tapi apa yang dia dapatkan. keluargamu menghasut orang-orang untuk sepakat mengusir ku dan ibu layaknya binatang dari kampung. karena mereka pikir jika pemuda miskin seperti ku tidak pantas memiki bunga desa seperti mu." ucap Leo penuh dendam.
"Tidak mungkin, ini pasti hanya kesalah pahaman saja. untuk apa menyimpan dendam Leo, bahkan saat ini kedua orang tua ku sudah meninggal." balas Naura.
"Apapun itu, kamu sudah menjadi milikku. kakak sepupu mu, Dev. sudah menjual dirimu untuk melunasi hutang-hutang nya padaku."
"Tidak mungkin?"
Naura kembali meronta sambil menggelengkan kepalanya ketakutan, saat langkah Leo yang penuh amarah mendekatinya dengan senyum penuh misteri.
"Apa yang akan kamu lakukan?"
Naura ingin melindungi dirinya, tapi dengan cara apa mengingat dirinya yang sedang tidak berdaya. dia langsung memejamkan mata dengan isakan tangis ketika laki-laki itu mulai membuka pengait pinggang nya.
"Aku ingin kamu merasakan, bagaimana sakitnya pembalasan ku. bahkan kamu tanpa perasaan menolak mentah-mentah cintaku."
"Leo, kejadian itu sudah sangat lama berlalu. saat itu aku masih terlalu belia dan belum mengerti tentang cinta mu. maafkan aku jika itu membuat mu menaruh dendam padaku." ucap Naura disela isak tangisnya.
"Akan aku pastikan, jika tidak ada satu laki-laki pun yang akan sudi menerima dirimu, setelah ini." bisik Leo dengan senyum penuh kemenangan. lalu menarik kasar dan merobek rok, satu-satunya yang masih tersisa ditubuh Naura.
"Leo, tolong kasihanilah aku. kalau kamu masih marah pada kejadian dulu. percayalah jika semua pasti kesalahpahaman, aku yakin pasti ada seseorang yang sudah menghasut mu, Dev pasti dalang di balik semua itu."
"Kamu pikir, aku akan percaya. mungkin dengan cara seperti ini kamu akan sadar dengan dengan kesalahanmu." menyeringai.
Naura terus memohon, agar ada sedikit belas kasihan dari laki-laki yang mulai menjamah kasar bagian tubuhnya.
"Perlu kamu tahu, aku sekarang bukan Leo yang dulu lagi. aku sudah memiliki begitu banyak kekuatan dan kekuasaan dinegara ini, bisa dengan mudah memilih wanita manapun yang aku inginkan. untuk sekedar menemaniku. Cinta bukanlah yang utama bagiku, dan jika kamu dulu menolak ku, maka malam ini aku akan memiliki tubuhmu, meskipun mustahil perempuan seperti mu bisa tidur dengan ku." tersenyum angkuh.
"Aku mohon....hu...hu...jangan lakukan ini, Leo."
"Nikmati lah, aku yakin kamu juga menginginkan nya."
"Tidak, aku tidak punya salah. tapi kenapa kamu masih saja tidak mengerti."
Seluruh pakaian Naura, sudah berhasil di lepas secara paksa nya. kemudian dia menghidupkan sebuah camera untuk merem aksi bejadnya memperkosa gadis tidak berdaya.
"Tidak...
"Tidak..
"Laki-laki bajingan ini sudah berhasil merusak hidup ku, mama... papa....aku sudah hancur. maafkan anakkmu yang tidak mampu menjaga diri." gumam Naura dalam hatinya.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved