Bab 2 Direnggut paksa
by Ritasilvia
17:34,Sep 17,2023
Rasa sakit seperti terkoyak, membuat air mata Naura semakin membanjir. laki-laki itu dengan buas menikmati keperawanan nya, sesuatu yang sudah dia jaga dengan sangat baik selama ini.
"Aww...Periih!"
Naura membuka perlahan matanya yang terasa berat, tubuh dan tulangnya tersangka sakit. namun tidak kalah perih lagi bagian pribadinya yang terkoyak seperti habis dimasuki benda besar dan panjang.
"Aaaagghhh...periiih banget."
Naura ingin bangkit, namun lutut nya terasa gemetaran, tepat disisi sebelah kirinya, Naura melihat Leo, wajah yang sangat tampan tertidur pulas. Pria yang dulu nya sangat baik, begitu mencintai nya. seketika Naura kembali terpesona dan terbuai akan kenangan masa lalunya. terutama ketampanan dan kharismatik yang dimiliki Leo. ibarat sebuah film kejadian semalam mulai berputar secara perlahan di memori ingatanya.
"Astaga, Leo sudah merenggut sesuatu yang berharga dihidup ku. melampiaskan dendam masa lalunya."
"Aku harus cepat-cepat pergi dari tempat ini."
Naura merasa kehidupannya sudah hancur, susah payah dia menyeret langkah. meninggalkan Leo yang masih terbuai dengan mimpi indahnya. meskipun begitu dia sudah yakin jika semua ini merupakan rencana yang diatur oleh kakak sepupu nya Dev yang selalu hidup dengan minuman dan judi.
"Awas kamu Dev, aku akan membuat perhitungan dengan mu."
Sampai di apartemennya, Naura langsung mengunci diri dalam kamar, menumpahkan segala tangis. menyesali kebodohannya yang juga pernah menolak mentah-mentah cinta Leo sehingga menambah bara api dendam pria tersebut. bahkan Naura tidak peduli alasan apa yang membuat Leo tiba-tiba menghilang.
***
Di sebuah kamar mewah, Presdir tampan dengan segala pesona, mengeliat merenggang kan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku dengan mata terpejam, namun tiba-tiba dia kembali membuka mata ketika teringat kejadian semalam. tangan kekarnya langsung menyibak selimut tebal disebelah nya.
“Kosong dimana Naura?"
Leo menatap fokus bercak merah disepray berwarna putih tersebut.
“Ternyata Naura benar-benar masih suci."
Seiring berjalannya waktu, Leo memang tidak pernah mengusik ataupun menghampiri Naura lagi. bahkan dia mulai disibukkan dengan bisnis barunya, dan kedekatannya dengan seorang model ternama. menghebohkan berbagai media massa. yang haus berita terbaru tentang kehidupan Leo pengusaha yang sedang dipuncak kesuksesan.
"Syukurlah, ternyata laki-laki brengsek itu sudah melupakan aku. meskipun begitu suatu saat aku pasti akan membalas perbuatanmu, Leo tunggu lah saat itu tiba." Naura mengepalkan tangannya emosi.
Sudah beberapa hari, Naura tidak masuk kerja tanpa keterangan jelas, sehingga dengan berat hati diapun harus menerima surat pemecatannya.
"Kenapa masalah, seolah-olah tidak pernah berhenti menghampiriku." menatap nanar surat pemecatannya.
Naura mulai membuka diri, siang ini dia memasuki supermaket untuk belanja kebutuhan harian nya. namun langkah nya langsung dihadang Arya, sahabat dekatnya yang selalu ada untuk dirinya selama ini.
"Naura, aku ingin berbicara dengan mu. please beri aku sedikit waktu." Arya menatap Naura dengan penuh pengharapan, karena akir-akir ini gadis jauh berubah, pendiam dan selalu berusaha untuk menghindari nya.
"Maaf Arya, tapi saat ini aku sangat sibuknya dan harus segera pulang. satu lagi tolong jangan pernah berharap lebih padaku, karena aku tidak memiki perasaan apapun padamu."
"Aku tidak percaya, ini bukan Naura yang sebelumnya. aku salah apa sih Naura, hingga kamu tiba-tiba berubah dan menghindari ku? bahkan tiba-tiba memintaku untuk ikut menjauhimu juga." Arya masih tidak terima.
Naura menunduk diam, berusaha mengendalikan rasa perih dihati nya. kebaikan Arya sudah membuat nya jatuh cinta. tapi sekarang semua harapan dan impian cinta Naura sudah hancur, Arya tidak akan menerima dirinya jika mengetahui dirinya yang sudah ternoda oleh Leo, yang bisa saja akan ikut menyakiti Arya nantinya, Naura tidak ingin hal buruk menimpa orang lain.
Naura melanjutkan langkah kakinya, namun Arya tidak pernah menyerah dia terus mengikuti Naura.
"Naura, katakan. apa alasan yang membuatmu tiba-tiba berubah dan menghindari ku?"
"Arya, aku merasa bukan wanita yang tepat untukmu. kita berdua berbeda. kamu laki-laki baik dan sangat sempurna untuk perempuan seperti ku." Naura berusaha menahan butiran bening yang ingin tumpah dikedua pelupuk matanya. agar Arya tidak melihat luka yang disemyembunyikannya.
"Apapun alasanmu, tidak akan merubah cinta kita. Naura." ucap Arya sungguh-sungguh.
"Maafkan Arya, aku tidak bisa."
"Kenapa?"
"Aku tidak mencintai mu, itulah alasan utamanya."
"Tidak...aku tidak percaya, Naura. please jangan mencari-cari alasan lagi. "
"Itulah kenyataannya Arya, aku harap untuk kedepannya jangan pernah temui aku lagi." Naura berusaha tegar, disaat hatinya benar-benar rapuh.
"Apa salah dan kurang nya, aku. sehingga dengan mudah kamu mengatakan tidak mencintai ku lagi." ucapan Arya tertunduk lesu begitu pilu dan menyayat hati.
"Mengertilah Arya, tolong hargai keputusan ku."
"Naura, tatap mataku. dan katakan dengan jelas jika kamu benar-benar tidak mencintai ku lagi." pinta Arya sambil membawa kedua tangan Naura dalam sentuhan hangat nya.
Benteng pertahanan Naura roboh, air mata lolos dikedua pipinya. bagaimanapun dia sangat mencintai Arya, bahkan mereka sudah sepakat untuk menikah. kedua orang tua Arya sudah memberikan mereka restu.
"Arya, impian indah cinta kita sudah berakhir. semenjak kehormatan ku direnggut paksa laki-laki bajingan Leo dengan ambisi cinta masa lalunya yang sudah menghancurkan aku. dia tidak menghancurkan hidupku saja, tapi cinta yang sudah kita bina selama ini hu....hu... rasanya aku tidak sanggup menjalani hari yang berat ini sendiri." gumam Naura dalam hati, bibirnya kelu tanpa bisa bersuara lagi memberi alasan pada Arya.
"Aww...Periih!"
Naura membuka perlahan matanya yang terasa berat, tubuh dan tulangnya tersangka sakit. namun tidak kalah perih lagi bagian pribadinya yang terkoyak seperti habis dimasuki benda besar dan panjang.
"Aaaagghhh...periiih banget."
Naura ingin bangkit, namun lutut nya terasa gemetaran, tepat disisi sebelah kirinya, Naura melihat Leo, wajah yang sangat tampan tertidur pulas. Pria yang dulu nya sangat baik, begitu mencintai nya. seketika Naura kembali terpesona dan terbuai akan kenangan masa lalunya. terutama ketampanan dan kharismatik yang dimiliki Leo. ibarat sebuah film kejadian semalam mulai berputar secara perlahan di memori ingatanya.
"Astaga, Leo sudah merenggut sesuatu yang berharga dihidup ku. melampiaskan dendam masa lalunya."
"Aku harus cepat-cepat pergi dari tempat ini."
Naura merasa kehidupannya sudah hancur, susah payah dia menyeret langkah. meninggalkan Leo yang masih terbuai dengan mimpi indahnya. meskipun begitu dia sudah yakin jika semua ini merupakan rencana yang diatur oleh kakak sepupu nya Dev yang selalu hidup dengan minuman dan judi.
"Awas kamu Dev, aku akan membuat perhitungan dengan mu."
Sampai di apartemennya, Naura langsung mengunci diri dalam kamar, menumpahkan segala tangis. menyesali kebodohannya yang juga pernah menolak mentah-mentah cinta Leo sehingga menambah bara api dendam pria tersebut. bahkan Naura tidak peduli alasan apa yang membuat Leo tiba-tiba menghilang.
***
Di sebuah kamar mewah, Presdir tampan dengan segala pesona, mengeliat merenggang kan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku dengan mata terpejam, namun tiba-tiba dia kembali membuka mata ketika teringat kejadian semalam. tangan kekarnya langsung menyibak selimut tebal disebelah nya.
“Kosong dimana Naura?"
Leo menatap fokus bercak merah disepray berwarna putih tersebut.
“Ternyata Naura benar-benar masih suci."
Seiring berjalannya waktu, Leo memang tidak pernah mengusik ataupun menghampiri Naura lagi. bahkan dia mulai disibukkan dengan bisnis barunya, dan kedekatannya dengan seorang model ternama. menghebohkan berbagai media massa. yang haus berita terbaru tentang kehidupan Leo pengusaha yang sedang dipuncak kesuksesan.
"Syukurlah, ternyata laki-laki brengsek itu sudah melupakan aku. meskipun begitu suatu saat aku pasti akan membalas perbuatanmu, Leo tunggu lah saat itu tiba." Naura mengepalkan tangannya emosi.
Sudah beberapa hari, Naura tidak masuk kerja tanpa keterangan jelas, sehingga dengan berat hati diapun harus menerima surat pemecatannya.
"Kenapa masalah, seolah-olah tidak pernah berhenti menghampiriku." menatap nanar surat pemecatannya.
Naura mulai membuka diri, siang ini dia memasuki supermaket untuk belanja kebutuhan harian nya. namun langkah nya langsung dihadang Arya, sahabat dekatnya yang selalu ada untuk dirinya selama ini.
"Naura, aku ingin berbicara dengan mu. please beri aku sedikit waktu." Arya menatap Naura dengan penuh pengharapan, karena akir-akir ini gadis jauh berubah, pendiam dan selalu berusaha untuk menghindari nya.
"Maaf Arya, tapi saat ini aku sangat sibuknya dan harus segera pulang. satu lagi tolong jangan pernah berharap lebih padaku, karena aku tidak memiki perasaan apapun padamu."
"Aku tidak percaya, ini bukan Naura yang sebelumnya. aku salah apa sih Naura, hingga kamu tiba-tiba berubah dan menghindari ku? bahkan tiba-tiba memintaku untuk ikut menjauhimu juga." Arya masih tidak terima.
Naura menunduk diam, berusaha mengendalikan rasa perih dihati nya. kebaikan Arya sudah membuat nya jatuh cinta. tapi sekarang semua harapan dan impian cinta Naura sudah hancur, Arya tidak akan menerima dirinya jika mengetahui dirinya yang sudah ternoda oleh Leo, yang bisa saja akan ikut menyakiti Arya nantinya, Naura tidak ingin hal buruk menimpa orang lain.
Naura melanjutkan langkah kakinya, namun Arya tidak pernah menyerah dia terus mengikuti Naura.
"Naura, katakan. apa alasan yang membuatmu tiba-tiba berubah dan menghindari ku?"
"Arya, aku merasa bukan wanita yang tepat untukmu. kita berdua berbeda. kamu laki-laki baik dan sangat sempurna untuk perempuan seperti ku." Naura berusaha menahan butiran bening yang ingin tumpah dikedua pelupuk matanya. agar Arya tidak melihat luka yang disemyembunyikannya.
"Apapun alasanmu, tidak akan merubah cinta kita. Naura." ucap Arya sungguh-sungguh.
"Maafkan Arya, aku tidak bisa."
"Kenapa?"
"Aku tidak mencintai mu, itulah alasan utamanya."
"Tidak...aku tidak percaya, Naura. please jangan mencari-cari alasan lagi. "
"Itulah kenyataannya Arya, aku harap untuk kedepannya jangan pernah temui aku lagi." Naura berusaha tegar, disaat hatinya benar-benar rapuh.
"Apa salah dan kurang nya, aku. sehingga dengan mudah kamu mengatakan tidak mencintai ku lagi." ucapan Arya tertunduk lesu begitu pilu dan menyayat hati.
"Mengertilah Arya, tolong hargai keputusan ku."
"Naura, tatap mataku. dan katakan dengan jelas jika kamu benar-benar tidak mencintai ku lagi." pinta Arya sambil membawa kedua tangan Naura dalam sentuhan hangat nya.
Benteng pertahanan Naura roboh, air mata lolos dikedua pipinya. bagaimanapun dia sangat mencintai Arya, bahkan mereka sudah sepakat untuk menikah. kedua orang tua Arya sudah memberikan mereka restu.
"Arya, impian indah cinta kita sudah berakhir. semenjak kehormatan ku direnggut paksa laki-laki bajingan Leo dengan ambisi cinta masa lalunya yang sudah menghancurkan aku. dia tidak menghancurkan hidupku saja, tapi cinta yang sudah kita bina selama ini hu....hu... rasanya aku tidak sanggup menjalani hari yang berat ini sendiri." gumam Naura dalam hati, bibirnya kelu tanpa bisa bersuara lagi memberi alasan pada Arya.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved