Bab 2 Menunggumu Memohon

by Kim Min Soo 09:40,Aug 29,2023
Saat Yeon Na masuk ke dalam rumah, dia melihat Bibi Nam tengah melamun di sofa.

Matanya merah, terlihat jelas kalau dia habis menangis.

Yeon Na melihat sekeliling, lalu menanyakan, "Apa yang terjadi? Di mana Ayah?"

Bibi Nam adalah istri kedua ayahnya.

Mendengar Yeon Na menanyakan ini, Bibi Nam hanya bisa mengumpat dengan getir.

"Ha Jongdae bajingan itu sangat kejam!"

"Beberapa tahun yang lalu, saat kita sedang berada di tangga kesuksesan, dia memperlakukanmu dengan baik. Sekarang, bukan hanya membuangmu, dia juga menjebloskan ayahmu ke penjara. Ayahmu sekarang berada di pusat penahanan."

"Yeon Na, sudah kubilang Ha Jongdae tidak cocok untukmu, tapi kamu tidak mau nurut."

...

Bibi Nam terus mengeluhkan apa yang terjadi.

Yeon Na tertegun sejenak dan berkata, "Bibi Nam jangan khawatir, aku akan bertanya pada Ha Jongdae."

Yeon Na berpikir bahwa, bagaimanapun keduanya pernah menjalin hubungan. Ha Jongdae tidak akan bersikap sekejam itu kepadanya.

Dia menghubungi nomornya dan panggilan diangkat dengan cepat.

Yeon Na menurunkan gengsinya, lalu mengatakan, "Ha Jongdae, kita sudah putus. Aku mohon jangan memancing kemarahan ayahku."

Ha Jongdae berdecak sinis saat mendengar itu.

Dia mengatakan, "Seseorang harus bertanggung jawab atas defisit sebesar itu."

Yeon Na masih berusaha memohon.

Kata-kata Ha Jongdae kembali terdengar, "Ada cara lain, tapi itu terserah padamu. Yeon Na, selama kamu bersamaku selama lima tahun, aku akan melepaskan Paman Yeon."

Yeon Na tertegun.

Dia tidak menyangka Ha Jongdae tidak tahu malu sampai sejauh ini. Dia menginginkan keuntungan untuk masa depan, dia juga menginginkan tubuh Yeon Na.

Yeon Na sangat marah sampai suaranya gemetar, "Ha Jongdae, kamu benar-benar membuatku muak!"

Ha Jongdae tersenyum asal, "Orang macam apa aku ini, bukankah kamu sudah tahu?"

Yeon Na mengatupkan giginya menahan geram.

Dia berkata, "Aku tidak akan menjadi wanita simpananmu! Ha Jongdae, jangan harap!”

Ha Jongdae berdecak sinis, "Kalau begitu, kamu harus menyewa pengacara untuk Paman Yeon. Yeon Na, jangan salahkan aku karena tidak mengingatkanmu bahwa jumlah sebesar itu akan membuatnya dihukum setidaknya sepuluh tahun."

Yeon Na mencibir, "Aku akan menyewa pengacara terbaik!"

"Maksudmu Tae Yongjin?" Ha Jongdae tersenyum tenang, "Yeon Na, apa kamu lupa kalau dia adalah calon saudara iparku? Apa menurutmu dia akan membantumu dalam gugatan ini?"

Tubuh Yeon Na meremang.

Ha Jongdae kembali berkata dengan nada lembut, "Yeon Na, aku akan menunggumu memohon padaku!"

...

Yeon Na baru saja menutup telepon, tiba-tiba Bibi Nam mengumpat penuh kemarahan.

"Bajingan!"

"Indah sekali mimpinya! Kalaupun keluarga kita hancur, kita tidak akan pernah membuatnya mendapatkan apa yang dia inginkan."

Bibi Nam menangis, lalu kembali berbicara, "Pengacara Tae itu adalah paman dari bajingan ini. Bagaimana kita bisa membuatnya membantu kita? Yeon Na, pikirkan sesuatu."

Yeon Na menundukkan pandangannya.

Setelah beberapa saat, dia berbicara dengan suara rendah, "Aku memiliki hubungan dengan Pengacara Tae. Aku akan mencobanya."

Bibi Nam adalah seorang wanita dan dia cukup sensitif.

Dia mencium bau alkohol pada Yeon Na dan kemudian melihat jaket pria yang dikenakannya. Dia bisa menebak apa yang sedang terjadi.

Bibi Nam memilih untuk tidak mempermasalahkannya.

*

Tidak mudah bagi Yeon Na untuk bertemu dengan Tae Yongjin.

Di lobi Firma Hukum Jae Young, resepsionis memberikan sambutan sopan, “Maaf, Nona. Nona tidak bisa masuk ke dalam tanpa membuat janji temu.”

Yeon Na menyesal tidak mengambil kartu nama yang diberikan pria itu tadi malam.

Dia bertanya, "Jika membuat janji sekarang, kapan kiranya bisa bertemu dengan Pengacara Tae?"

Resepsionis memeriksa jadwal, lalu mengatakan, "Paling cepat setengah bulan lagi."

Yeon Na sontak dibuat cemas setelah mendengar jawaban itu.

Tepat saat itu, pintu lift di sudut lobi terbuka, sepasang pria dan wanita keluar dari sana.

Pria itu adalah Tae Yongjin.

Dia mengenakan setelan hitam dan putih klasik. Dia berpakaian rapi, membuatnya terlihat sangat elite.

Wanita itu memiliki tubuh yang seksi, yang seorang wanita bangsawan berusia awal 30 an.

Tae Yongjin melihat Yeon Na setelah dia keluar dari lift, tetapi dia hanya mengantar kliennya ke pintu keluar, bersikap seolah-olah dia tidak mengenal Yeon Na.

Dia menjabat tangan wanita itu dan mengucapkan selamat tinggal.

Suara wanita itu sangat menawan, "Pengacara Tae, terima kasih. Kalau bukan karena Pengacara Tae, aku tidak akan bisa bercerai dengan lancar dan tidak akan bisa mendapatkan harta gono gini! Pengacara Tae bahkan tidak tahu betapa pelitnya dia kepadaku setelah mendapatkan wanita baru.”

Tae Yongjin tersenyum ringan, "Memang sudah tugasku.”

Wanita itu melanjutkan, "Pengacara Tae, mau minum-minum malam ini?"

Mata Yeon Na tertuju pada wanita itu. Dia berpikir bahwa dengan kondisi tubuh seperti ini, pria biasa tidak akan bisa menolak ajakannya.

Tae Yongjin bukanlah pria biasa.

Dia mengangkat tangannya untuk melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, menolak dengan sopan, "Sayang sekali, aku sudah ada janji malam ini."

Wanita itu juga cukup pintar untuk mengetahui bahwa Pengacara Tae tidak memiliki ketertarikan terhadap dirinya.

Dia mengucapkan selamat tinggal dengan genit, masuk ke mobilnya dan berlalu pergi.

Setelah Tae Yongjin selesai mengantar kliennya, dia berhenti di resepsionis.

Dia menatap Yeon Na dan berkata, "Berubah pikiran?"

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

260