Bab 12 Bagaimana Bisa Diam Saja
by Darcey
10:01,Feb 02,2023
Hari kedua pagi-pagi bangun, Terry Li sudah menyelesaikan tugasnya, berencana pergi.
“Terry Li kamu ingin ke mana?”
Amara Mu baru bangun, kebetulan keluar dari kamar tidur, suaranya saat bicara terdengar malas karena baru bangun tidur, nada bicaranya tidak lagi sedingin dan dominan seperti sebelumnya.
“Benar, tugasku sudah selesai.” Terry Li mengangkat kepala melihat, Amara Mu tidak mengenakan pakaian yang terlihat dominan dan dingin seperti biasa, melainkan mengenakan rok tidur panjang putih yang menunjukkan bahu.
Baju tidur sampai ke lutut, menunjukkan dua kaki jenjang putih lurus yang sempurna, ditambah matanya yang masih sedikit mengantuk, membuatnya terlihat lembut, rasa dingin yang membuat orang sulit mendekatinya berkurang.
Hidung Terry Li sedikit terasa panas, malam itu, sepasang kaki jenjang ini yang menjepit pinggangnya dengan keras, membuatnya menyelesaikan transformasi terbesar seorang pria.
Ikatan yang membuat orang gila itu, sentuhan lembut yang memabukkan orang itu, sampai sekarang masih memberinya sisa rasa yang tak ada habisnya.
Ditatap oleh tatapannya yang sedikit membara, Amara Mu menutup kedua kakinya dengan sedikit tidak nyaman, hatinya sedikit marah.
Apa aku begitu membuatmu tidak suka? Membuatmu setiap saat ingin menjauh?
Dia menggertakkan gigi : “Barusan CEO Chen dari Wutong Corp menelepon, ingin membicarakan bisnis kemarin, aku ingin kamu menemaniku pergi.”
Sebenarnya nada bicaranya sudah jauh lebih lembut, tidak sekeras sebelumnya, langsung berkata “Temani aku pergi.”
“Aku tidak ingin pergi.”
Namun Terry Li tidak menyadari perubahan nada bicaranya yang melembut, langsung menggeleng menolak.
“Seperti ini saja, aku pergi dulu.”
Terry Li berbalik pergi.
Ditolak berkali-kali oleh Terry Li, Amara Mu tidak dapat mengontrol lagi emosinya, sepasang tangannya tiba-tiba menggebrak pegangan tangga dengan keras, berkata marah : “Pria benar saja semunafik ini, mulut bicara lebih merdu lagi juga tidak ada gunanya. Hari itu kamu jelas-jelas berkata akan bertanggung jawab atasku—“
“Ini!” Bicara sampai emosi, Amara Mu langsung meraung : “Apa ini tanggung jawabmu?”
Setelah meneriakkan kalimat ini, Amara Mu bersandar lemas di pegangan tangga.
Ucapan ini kelihatannya sangat marah, sangat dominan, sebenarnya menunjukkan isi hatinya yang tak berdaya, bila dulu, dengan karakternya yang dominan, pasti tidak akan mengatakan ucapan seperti ini.
Namun begitu teringat bayangan Terry Li yang terlihat begitu tidak berperasaan, hatinya diserbu semacam rasa sedih yang tak bisa dijelaskan.
“Tanggung jawab apa? Kalian sedang membicarakan apa?”
Sayna berjalan keluar dengan rambut berantakan, melihat wajah Amara Mu yang pucat, matanya yang mengantuk seketika terbelalak, bergegas mendekat memapahnya.
“Amara, kamu kenapa lagi? Terry Li kamu brengsek, kamu membuat Amara marah lagi—“
Sayna memaki Terry Li, namun tidak menyadari, langkah Terry Li yang gigih akan berjalan keluar tiba-tiba berhenti di tempat.
Terry Li membelakangi kedua wanita itu, ekspresi di wajahnya berubah tidak dapat ditebak.
Dia sungguh tidak ingin memiliki konflik dengan orang seperti Zack Chu, mengundang perhatian orang, karena ini akan mengakibatkan bahaya karena identitasnya yang terekspos, namun karena terjadi hal yang tak terduga dengan Amara Mu, serta sederet hal yang terjadi seterusnya, membuatnya terdorong masuk ke dalam pusaran ini.
Seperti yang dikatakan Amara Mu, dia benar-benar bisa tidak menepati janjinya dulu, langsung pergi.
Namun, bagaimanapun Amara Mu adalah wanita pertama nya, walaupun tidak ada perasaan, bagaimana bisa dia tidak menghiraukannya, melihatnya begitu saja selangkah demi selangkah masuk dalam jebakan Zack Chu.
Bahkan dalam tingkat tertentu, ini sama saja dengan diam saja melihat orang lain berselingkuh darinya namun tidak berbuat apa-apa, untuk seorang pria ini memberikan rasa malu yang sangat besar.
Bagaimana mungkin diam saja!
Terry Li berbalik, menatap Amara Mu.
“Baik, aku pergi.”
Hati Amara Mu bergetar, sedikit gembira, selanjutnya mengangkat kepala memandangnya.
“Aku bukan perangko, tidak akan tidak melepaskanmu. Setelah kali ini, kamu bisa pergi, aku tidak akan mengatakan satu kata pun lagi!”
Dagu indah putih wanita itu terangkat tinggi, sangat arogan.
Aku, Amara Mu, walaupun seorang wanita, tapi aku memiliki harga diri, mulai sekarang, aku tidak akan mengandalkan pria manapun lagi!
Aku akan membuktikan pada semua orang, walaupun aku wanita, aku juga akan menginjak kalian di bawah kakiku!
“Ka, kalian sebenarnya sedang meributkan apa?” Sayna benar-benar tidak mengerti keadaan sekarang, dia merasa heran.
Nada bicara ini, benar-benar tidak seperti atasan pada bawahan, sebaliknya seperti pertengkaran antara pria dan wanita?
Teringat ini, dia tiba-tiba menoleh melotot pada Terry Li, yang ada di tatapannya bukan pertanyaan atau keraguan, melainkan rasa permusuhan!
Rasa permusuhan yang bahkan dirinya juga tidak mengerti.
Satu jam kemudian, Amara Mu dan Sayna baru selesai merapikan diri.
“Amara, kalian berdua pergilah, kantor sedang sibuk, aku masih harus minta izin pergi ke Perusahaan Bodyguard Shield memilihkan dua bodyguard untukmu. Terry Li, kamu lindungi Amara baik-baik, bila terjadi sesuatu padanya, aku akan meminta tanggung jawabmu!”
Sayna menaiki motor lalu pergi duluan dengan cepat.
Tidak lama kemudian, dari luar terdengar suara mobil berhenti.
“CEO.”
Ingrid Ren berjalan masuk, melihat Terry Li duduk di atas sofa ruang tamu, dia seketika tertegun, berseru : “Terry Li kenapa kamu bisa ada di sini!”
Supir khusus Amara Mu sebelumnya cuti sakit, Ingrid Ren pergi ke departemen kendaraan memilih Terry Li yang kelihatannya sangat tenang untuk menggantikan sementara, beberapa hari yang lalu Terry Li entah kenapa dipecat, dia juga tidak terlalu memikirkannya.
Awalnya seorang supir biasa, walaupun dia bukan orang yang membedakan orang kaya dan miskin, namun juga tidak akan merendahkan diri berbaur dengan mereka.
Semuanya adalah orang sibuk, siapa yang punya waktu itu.
Tidak disangka selang beberapa hari, dia melihat Terry Li di apartemen CEO, hatinya seketika terkejut, diam-diam menebak apa hubungan keduanya.
“Sekarang Terry Li sementara menjadi bodyguard dan supirku.”
Amara Mu menjelaskan datar, melanjutkan berkata : “Mobil sudah datang, ayo kembali ke Amara Corp, pagi ini aku harus pergi membicarakan bisnis itu dengan CEO Chen.”
“CEO, Anda sendiri?” Ingrid Ren ragu.
Dia tidak tahu apa yang terjadi kemarin malam, kenapa CEO tidak datang ke perusahaan sejak sore hari, namun perihal membicarakan bisnis tentu saja harus dilakukan oleh satu tim, CEO begitu sibuk, tidak mungkin membicarakan detail setiap persyaratan dengan pihak kerja sama.
“Tidak perlu, kamu kembali ke perusahaan, aku pergi dengan Terry Li saja.”
Ingrid Ren tidak berani membantah, hanya bisa mengangguk, sebelum pergi, dia kembali menatap Terry Li dengan curiga.
“Ayo pergi.”
Amara Mu sudah berganti dengan satu setel jas hitam, di dalamnya mengenakan kemeja putih, bagian bawahnya mengenakan celana 7/8 hitam, pergelangan kaki yang berkilau dan putih, mengenakan sepasang sandal putih kristal dengan hak sedang, bentuk kakinya sempurna, jari-jari kakinya indah.
Saat sepasang kaki yang proporsional melangkah, hak sepatu mengetuk permukaan lantai, mengeluarkan suara “Tik tok” yang sangat berirama, lehernya mengenakan syal polos dari Marja Kurki, dia terlihat sangat dominan, dingin, dan sangat memiliki gaya CEO wanita yang dominan.
Terry Li tanpa bicara duduk di kursi pengemudi, membuka navigasi, langsung menyetir.
Amara Mu juga duduk di kursi belakang sambil memeluk lengan, wajahnya dingin dan tak bicara, udara seperti membeku, kembali canggung seperti saat pulang naik taksi kemarin.
“Terry Li kamu ingin ke mana?”
Amara Mu baru bangun, kebetulan keluar dari kamar tidur, suaranya saat bicara terdengar malas karena baru bangun tidur, nada bicaranya tidak lagi sedingin dan dominan seperti sebelumnya.
“Benar, tugasku sudah selesai.” Terry Li mengangkat kepala melihat, Amara Mu tidak mengenakan pakaian yang terlihat dominan dan dingin seperti biasa, melainkan mengenakan rok tidur panjang putih yang menunjukkan bahu.
Baju tidur sampai ke lutut, menunjukkan dua kaki jenjang putih lurus yang sempurna, ditambah matanya yang masih sedikit mengantuk, membuatnya terlihat lembut, rasa dingin yang membuat orang sulit mendekatinya berkurang.
Hidung Terry Li sedikit terasa panas, malam itu, sepasang kaki jenjang ini yang menjepit pinggangnya dengan keras, membuatnya menyelesaikan transformasi terbesar seorang pria.
Ikatan yang membuat orang gila itu, sentuhan lembut yang memabukkan orang itu, sampai sekarang masih memberinya sisa rasa yang tak ada habisnya.
Ditatap oleh tatapannya yang sedikit membara, Amara Mu menutup kedua kakinya dengan sedikit tidak nyaman, hatinya sedikit marah.
Apa aku begitu membuatmu tidak suka? Membuatmu setiap saat ingin menjauh?
Dia menggertakkan gigi : “Barusan CEO Chen dari Wutong Corp menelepon, ingin membicarakan bisnis kemarin, aku ingin kamu menemaniku pergi.”
Sebenarnya nada bicaranya sudah jauh lebih lembut, tidak sekeras sebelumnya, langsung berkata “Temani aku pergi.”
“Aku tidak ingin pergi.”
Namun Terry Li tidak menyadari perubahan nada bicaranya yang melembut, langsung menggeleng menolak.
“Seperti ini saja, aku pergi dulu.”
Terry Li berbalik pergi.
Ditolak berkali-kali oleh Terry Li, Amara Mu tidak dapat mengontrol lagi emosinya, sepasang tangannya tiba-tiba menggebrak pegangan tangga dengan keras, berkata marah : “Pria benar saja semunafik ini, mulut bicara lebih merdu lagi juga tidak ada gunanya. Hari itu kamu jelas-jelas berkata akan bertanggung jawab atasku—“
“Ini!” Bicara sampai emosi, Amara Mu langsung meraung : “Apa ini tanggung jawabmu?”
Setelah meneriakkan kalimat ini, Amara Mu bersandar lemas di pegangan tangga.
Ucapan ini kelihatannya sangat marah, sangat dominan, sebenarnya menunjukkan isi hatinya yang tak berdaya, bila dulu, dengan karakternya yang dominan, pasti tidak akan mengatakan ucapan seperti ini.
Namun begitu teringat bayangan Terry Li yang terlihat begitu tidak berperasaan, hatinya diserbu semacam rasa sedih yang tak bisa dijelaskan.
“Tanggung jawab apa? Kalian sedang membicarakan apa?”
Sayna berjalan keluar dengan rambut berantakan, melihat wajah Amara Mu yang pucat, matanya yang mengantuk seketika terbelalak, bergegas mendekat memapahnya.
“Amara, kamu kenapa lagi? Terry Li kamu brengsek, kamu membuat Amara marah lagi—“
Sayna memaki Terry Li, namun tidak menyadari, langkah Terry Li yang gigih akan berjalan keluar tiba-tiba berhenti di tempat.
Terry Li membelakangi kedua wanita itu, ekspresi di wajahnya berubah tidak dapat ditebak.
Dia sungguh tidak ingin memiliki konflik dengan orang seperti Zack Chu, mengundang perhatian orang, karena ini akan mengakibatkan bahaya karena identitasnya yang terekspos, namun karena terjadi hal yang tak terduga dengan Amara Mu, serta sederet hal yang terjadi seterusnya, membuatnya terdorong masuk ke dalam pusaran ini.
Seperti yang dikatakan Amara Mu, dia benar-benar bisa tidak menepati janjinya dulu, langsung pergi.
Namun, bagaimanapun Amara Mu adalah wanita pertama nya, walaupun tidak ada perasaan, bagaimana bisa dia tidak menghiraukannya, melihatnya begitu saja selangkah demi selangkah masuk dalam jebakan Zack Chu.
Bahkan dalam tingkat tertentu, ini sama saja dengan diam saja melihat orang lain berselingkuh darinya namun tidak berbuat apa-apa, untuk seorang pria ini memberikan rasa malu yang sangat besar.
Bagaimana mungkin diam saja!
Terry Li berbalik, menatap Amara Mu.
“Baik, aku pergi.”
Hati Amara Mu bergetar, sedikit gembira, selanjutnya mengangkat kepala memandangnya.
“Aku bukan perangko, tidak akan tidak melepaskanmu. Setelah kali ini, kamu bisa pergi, aku tidak akan mengatakan satu kata pun lagi!”
Dagu indah putih wanita itu terangkat tinggi, sangat arogan.
Aku, Amara Mu, walaupun seorang wanita, tapi aku memiliki harga diri, mulai sekarang, aku tidak akan mengandalkan pria manapun lagi!
Aku akan membuktikan pada semua orang, walaupun aku wanita, aku juga akan menginjak kalian di bawah kakiku!
“Ka, kalian sebenarnya sedang meributkan apa?” Sayna benar-benar tidak mengerti keadaan sekarang, dia merasa heran.
Nada bicara ini, benar-benar tidak seperti atasan pada bawahan, sebaliknya seperti pertengkaran antara pria dan wanita?
Teringat ini, dia tiba-tiba menoleh melotot pada Terry Li, yang ada di tatapannya bukan pertanyaan atau keraguan, melainkan rasa permusuhan!
Rasa permusuhan yang bahkan dirinya juga tidak mengerti.
Satu jam kemudian, Amara Mu dan Sayna baru selesai merapikan diri.
“Amara, kalian berdua pergilah, kantor sedang sibuk, aku masih harus minta izin pergi ke Perusahaan Bodyguard Shield memilihkan dua bodyguard untukmu. Terry Li, kamu lindungi Amara baik-baik, bila terjadi sesuatu padanya, aku akan meminta tanggung jawabmu!”
Sayna menaiki motor lalu pergi duluan dengan cepat.
Tidak lama kemudian, dari luar terdengar suara mobil berhenti.
“CEO.”
Ingrid Ren berjalan masuk, melihat Terry Li duduk di atas sofa ruang tamu, dia seketika tertegun, berseru : “Terry Li kenapa kamu bisa ada di sini!”
Supir khusus Amara Mu sebelumnya cuti sakit, Ingrid Ren pergi ke departemen kendaraan memilih Terry Li yang kelihatannya sangat tenang untuk menggantikan sementara, beberapa hari yang lalu Terry Li entah kenapa dipecat, dia juga tidak terlalu memikirkannya.
Awalnya seorang supir biasa, walaupun dia bukan orang yang membedakan orang kaya dan miskin, namun juga tidak akan merendahkan diri berbaur dengan mereka.
Semuanya adalah orang sibuk, siapa yang punya waktu itu.
Tidak disangka selang beberapa hari, dia melihat Terry Li di apartemen CEO, hatinya seketika terkejut, diam-diam menebak apa hubungan keduanya.
“Sekarang Terry Li sementara menjadi bodyguard dan supirku.”
Amara Mu menjelaskan datar, melanjutkan berkata : “Mobil sudah datang, ayo kembali ke Amara Corp, pagi ini aku harus pergi membicarakan bisnis itu dengan CEO Chen.”
“CEO, Anda sendiri?” Ingrid Ren ragu.
Dia tidak tahu apa yang terjadi kemarin malam, kenapa CEO tidak datang ke perusahaan sejak sore hari, namun perihal membicarakan bisnis tentu saja harus dilakukan oleh satu tim, CEO begitu sibuk, tidak mungkin membicarakan detail setiap persyaratan dengan pihak kerja sama.
“Tidak perlu, kamu kembali ke perusahaan, aku pergi dengan Terry Li saja.”
Ingrid Ren tidak berani membantah, hanya bisa mengangguk, sebelum pergi, dia kembali menatap Terry Li dengan curiga.
“Ayo pergi.”
Amara Mu sudah berganti dengan satu setel jas hitam, di dalamnya mengenakan kemeja putih, bagian bawahnya mengenakan celana 7/8 hitam, pergelangan kaki yang berkilau dan putih, mengenakan sepasang sandal putih kristal dengan hak sedang, bentuk kakinya sempurna, jari-jari kakinya indah.
Saat sepasang kaki yang proporsional melangkah, hak sepatu mengetuk permukaan lantai, mengeluarkan suara “Tik tok” yang sangat berirama, lehernya mengenakan syal polos dari Marja Kurki, dia terlihat sangat dominan, dingin, dan sangat memiliki gaya CEO wanita yang dominan.
Terry Li tanpa bicara duduk di kursi pengemudi, membuka navigasi, langsung menyetir.
Amara Mu juga duduk di kursi belakang sambil memeluk lengan, wajahnya dingin dan tak bicara, udara seperti membeku, kembali canggung seperti saat pulang naik taksi kemarin.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved