Bab 9 Masalah Terjadi Tiada Henti

by Darcey 10:01,Feb 02,2023
"Dasar bajingan! Lepaskan Amara!" Begitu Sayna naik sepeda motor, dia melihat Amara Mu dirampas dan berkata dengan sangat marah.
"Haha, maaf, bu polisi, kami hanya mengikuti perintah." Mobil Santana mengapung dengan angkuh, mengibaskan ekor mobilnya dan melaju pergi.
"Dasar brengsek!"Sayna ingin menembak, tapi Santana melaju terlalu cepat dan keluar dari jangkauannya.
Terry Li melihat adegan tersebut dan ekspresinya yang awalnya tampak tenang seketika menjadi sangat suram.
Tuan Chu tidak menyerah dan bahkan tidak takut pada polisi seperti Sayna sehingga dia bertekad untuk merampok Amara Mu.
"Dasar sekelompok bajingan, setelah aku tangkap kalian, aku akan menembak kalian semua!"Sayna sangat cemas dan hampir menangis. Ketika dia menyalakan mesin dan hendak mengejar, tiba-tiba dia mendengar ledakan suara dari belakang, dia menoleh dan melihat Terry Li berdiri di rerumputan.
Tampaknya Terry melompat langsung dari lantai tiga. Sayna membuka mulutnya karena terkejut, pria ini melompat dari tempat yang begitu tinggi dan tidak mati? Selain itu, borgol di tangannya sudah lepas!
Siapa sebenarnya pria ini? Terry Li berlari dan melompat ke sepeda motornya.
"Untuk apa terlengah? Cepat kejar!"
"Uh...ya! Kejar para bajingan itu dan kupas kulit mereka!"Sayna mengertakkan gigi, menginjak pedal gas dan melaju pergi.
"Sialan, pelan-pelan!" Meskipun Terry Li telah mengendarai mobil kencang berkali-kali, dia hampir mati ketakutan oleh harimau betina ini. Apakah ini sepeda motor? Ini tampaknya seperti mobil terbang.
"Pegang yang erat, aku akan menambah kecepatan!"Sayna bersemangat dan berkata dengan bangga. Setelah berkata demikian, mesin itu meraung dengan liar dan melaju ke arus lalu lintas.
"Jangan tarik aku kalau kamu ingin mati!" Terry Li sangat ingin melompat turun, tapi dia hanya bisa memeluk pinggangnya dengan erat. Selain itu, pinggang wanita ini sangat kurus, jadi sangat nyaman untuk disentuh.
"Dasar bajingan ini pasti meraup keuntungan dariku. Aku akan membereskannya nanti. " Sayna tersipu dan diam-diam menggertakkan giginya.
Di sisi lain, Little Black dan yang lainnya sudah membawa Amara Mu yang tidak masuk ke dalam Love Fate Bar dan berjalan ke suatu daerah yang sepi. Tempat tersebut adalah markas pribadi bawahan Tigar, hanya mereka yang bisa bermain di sini.
"Kak Tigar, kami sudah merebut wanita ini kembali." Little Black melihat Kak Tigar sedang merokok cerutu di sofa dan pergi untuk meminta imbalan. "Siapa?"
Begitu Kak Tigar melirik Amara Mu, wajahnya menjadi gelap dan menatap Little Black, "Siapa yang menyuruhmu merebut kembali wanita ini!"
Little Black tampak bingung, kenapa ekspresi Kak Tigar tampak nasab? Bukankah Kak Tigar seharusnya senang kalau dia telah merebut wanita yang bisa menyenangkan Tuan Chu kembali?
"Uh, bukan Tuan Chu…"
"Dasar kamu!" Kak Tigar menampar wajahnya dengan keras, mencengkeram kerahnya, meremas cerutunya, dan menaruhnya pada wajahnya. Little Black terus berteriak kesakitan dan bawahan lainnya gemetar ketakutan.
Kenapa Kak Tigar begitu marah?
Little Black merupakan bawahan yang paling tepercaya, mengapa dia bisa melakukan hal yang begitu kejam?
Kak Tigar bertanya dengan wajah marah, "Siapa saja yang melihat kalian merampas wanita ini? Selain itu, mana pria di sebelahnya?"
Wajah Little Black pucat karena kesakitan dan berkata dengan lemah, "Ada seorang polisi wanita dan pria di sebelahnya juga…"
Cihh!
Kak Tigar melukai sisi lain wajahnya dengan cerutu lagi, dan wajahnya menjadi ganas.
"Siapa yang menyuruhmu merebut wanita ini kembali! Aku hanya meminta kalian berpura-pura menangkap mereka. Biarkan Ryker dan Jeremy yang mengurus masalah ini. Kamu malah sok pintar merampas wanita ini kembali. Apakah kalian tahu, sangat mudah untuk mengundang musuh masuk tapi sangat susah untuk mengusirnya? Kalau aku dicelakai oleh kamu, kamu juga tidak dapat melarikan diri!
"Mana Ryker dan Jeremy?"
"Mereka sudah kembali."
"Bagus sekali! Mereka sudah kembali tapi kalian masih sok pintar! " Kak Tigar sangat marah hingga ingin muntah darah. Dari awal, dia tidak berpikir unutk ikut campur dalam masalah ini meskipun Zack Chu telah memintanya untuk mencari Amara Mu.
Semakin dipikirkan, semakin dia merasa penilaiannya benar.
Pria yang menyelamatkan Amara Mu jelas bukan orang biasa, Tigar sudah bergabung dalam dunia gangster selama hampir sepuluh tahun, dia belum pernah menemui pria dengan pemikiran yang begitu dalam.
Dia pasti seorang pembunuh yang sudah biasa membunuh orang dan semuanya bisa dia jadikan sebagai senjata pembunuh.
Kalau tidak, orang biasa manakah yang akan berpikir untuk membuat korban pingsan dan memasukkannya ke dalam wastafel yang dapat membunuh seseorang dalam waktu lima menit?
Tigar melemparkan Little Black ke lantai dan bertanya dengan dingin. "Mana pria itu? Apakah dia mengejar kalian?"
"Sepertinya … tidak …." Little Black benar-benar ketakutan dengan sikap Kak Tigar.
Bam!
Begitu dia berkata demikian, terdengar suara keras di belakang, sebuah motor yang agresif menabrak ke dalam jendela hingga sebuah kristal jatuh berserakan di tanah.
Setelah lokomotif terus menjungkirbalikkan dua vas besar serta beberapa meja dan kursi, tiba-tiba ia mengerem dan berhenti di seberang Kak Tigar dan yang lainnya.
Anak buah Kak Tigar menatap lurus ke arah wanita berseragam polis di motor dan menemukan bahwa mata pihak lain bahkan lebih lurus daripada mata mereka.
"Brengsek, jangan tarik aku kalau mau cari mati!"
Terry Li melompat keluar dari motor. Wanita ini sangat ganas, saat sampai di pintu bar, dia tidak menghentikan motor tapi malah menabrak masuk.
Untungnya, bagian depan lokomotif memanjang ke depan sehingga Sayna tidak membenturkan kepalanya ke dinding kaca.
"Aku tidak tahu kalau diriku tidak dapat menginjak rem!"Saat Sayna kembali sadar, dia secara mengejutkan tidak memarahi Terry Li, tapi matanya tertuju pada Amara Mu yang terlempar ke kursi yang dikelilingi oleh kerumunan.
"Amara, apa yang terjadi padamu?"
"Jangan takut, dia pingsan karena menghirup eter." Terry Li menepuk pundaknya dan perkataannya membuat Kak Tigar yang sedang menatapnya menjadi tercengang. Pria ini sangat tenang, benar saja dia seorang ahli.
Terry Li melirik para gangster ini dengan santai dan tahu bahwa Kak Tigar adalah bosnya. Jadi, dia langsung berjalan ke arahnya, saat melihat wajah Little Black yang terbakar di sampingnya, Terry sepertinya sudah mengetahui apa yang terjadi.
"Berikan dia padaku." Terry menunjuk Amara Mu dengan ekspresi tenang.
Kak Tigar mengangguk dan melambaikan tangannya, "Berikan wanita ini padanya."
Para gangster itu ketakutan setengah mati karena hukumannya yang kejam, jadi tidak ada yang berani menolak, dua gangster segera memapah Amara Mu.
Terry Li mengulurkan tangannya untuk menggendongnya dan mengangguk pada Kak Tigar, lalu berbalik pergi.
" Saudaraku, dulu kamu ..." Kak Tigar ragu sejenak, karena tidak dapat menahan rasa ingin tahunya, jadi dia bertanya padanya.
Terry Li berhenti sejenak dan terus berjalan ke depan, "Pokoknya bukan gangster."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

144