Bab 12 Meski Di Ujung Dunia Tetap Bisa Mendengar Kabar Percintaannya

by Jessie 10:01,Jun 24,2022
—— Yan's Group mengakuisisi Tianyue Media, Bisnis dan Percintaan Tuan Muda Yan Sangat Lancar.

Alicia pun mengklik gambar yang ada di sana, di gambar itu, Darren sedang mengangkat sebuah gelas champagne, di sebelahnya ada bunga terpopuler dari Tianyue Media, Vivian Xu, benar-benar tampak seperti sepasang kekasih yang sangat serasi.

Ia pun tertawa, lalu menghela nafas panjang, membuang rasa penat di dalam dadanya, lalu membuka buku teleponnya hendak bersiap perang.

Sekarang pukul sembilan pagi lebih, kantor sekretaris pasti juga sudah ada orang.

Alicia menelepon Susan, baru saja ia menelepon, langsung ada yang mengangkat.

"Susan?"

"Ya." Susan sedikit tertegun, "Kak Alicia ya."

Alicia mengambil gelasnya dan pergi ke pantry, ia memelankan suaranya, "Aku baru saja mengundurkan diri, aku takut ada yang tidak kau mengerti, oleh karena itu aku meneleponmu."

Susan menghela nafas panjang, emosinya langsung terpancing, "Kak Alicia, kau benar-benar sangat memahamiku, kau tidak tahu, saat kau tidak ada, kantor ini benar-benar kacau."

Alicia tersenyum, menunduk memandangi jari-jarinya sendiri, dengan perhatian ia berkata, "Begini saja, siang ini kalau ada waktu datanglah untuk mencariku, ayo kita makan siang bersama."

Kantor utama Yan's Group ada di pusat kuta, perusahaan kecil Alicia ada di luar lingkar empat kota, jaraknya benar-benar jauh.

Susan agak sedikit ragu, "Siang ini ya? Terlalu jauh, aku takut waktunya tidak cukup."

Alicia mengeluh, "Memang sangat tidak praktis, aku ada beberapa catatan mengenai kebiasaan CEO Yan biasanya, juga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, kalau tidak membicarakannya padamu langsung aku takut tidak begitu jelas."

Alicia sedang bertaruh, bertaruh apakah setelah dirinya pergi, semua orang berkelahi untuk memperebutkan posisi sekretaris utamanya itu, termasuk Susan. Jika dapat memperoleh instruksi super yang didapatkan oleh dirinya sang sekretaris dengan menukar nyawanya, siapa yang tidak akan tertarik.

"Baik, kalau begitu aku akan pergi mencarimu."

Ternyata beanr, Susan hanya ragu sejenak, lalu langsung mengiyakannya.

Alicia tersenyum dengan penuh percaya diri, lalu menutup teleponnya.

Di pantry tidak ada orang, suasananya sangat tenang, Alicia melihat keluar dari balik kaca, rasanya agak sedikit ironis. Meskipun di bibirnya ia berkata ingin lepas dari Darren, tapi sekarang dia malah memikirkan segala cara untuk berlagak galak.

Tepat saat dia sedang melamun, pintu pantry tiba-tiba terbuka.

Begitu ia membalikkan kepalanya, ia pun melihat Olivia yang bermuka dingin di depan pitnu.

Namanya terdengar sangat lembut, tetapi wajahnya tampak sangat garang dan tidak mudah didekati.

Alicia mengangguk dengan santai, Olivia pun juga hanya melirik ke arahnya sedikit.

Baru saja ia keluar, tiba-tiba Olivia memanggilnya.

"Jangan berharap pada komisi pesanan itu, Sisca Jiang itu adalah wanita jalang, dari awal dia sudah menemani Breman tidur sampai dia puas."

Alicia agak sedikit heran, tak disangka nada bicara gadis ini seliar ini, sama sekali tidak menghindari apapun.

"Aku mengerti, terima kasih atas peringatanmu."

Olivia bersandar di sebelah dispenser, "Aku juga bukan ingin membantumu, hanya merasa kau ini juga cukup aneh, kau sudah bekerja sebagai sekretaris selama lima tahun, kenapa sama sekali tampak seperti seorang sekretaris."

Alicia menyimpan kembali tangannya yang memegangi pegangan pintu itu, lalu menoleh ke arah Olivia, "Sekretaris seharusnya seperti apa?"

Olivia mengangkat alisnya, melihat ke arah luar kaca jendela, "Seperti Sisca Jiang itu lah, memenangkan perang dengan 'menunggangi kuda'."

Alicia tertegun, rasanya hatinya langsung tertusuk.

Sebenarnya dirinya tidak ada bedanya dengan Sisca, satu-satunya yang berbeda adalah, level Darren jauh lebih tinggi dari Breman, satu lagi, Darren sangat dermawan, oleh karena itu selama beberapa tahun ini dirinya tidak pernah belajar untuk merayu-rayu ke sana kemari, karena sama sekali tidak perlu petunjuk darinya, Darren selalu memberikan apapun yang seharusnya ia dapatkan.

Tepat saat suasana sedang hening-heningnya, terdengar sedikit suara dari luar, Alicia dan Olivia pun melihat keluar bersamaan.

"Wanita jalang! Berani-beraninya kau menyentuh lelakiku, apa kau ingin mati?!"

"Ah......!"

Baru saja Alicia dan Olivia keluar, mereka pun melihat seorang wanita yang berdandan dengan sangat cantik sedang memukuli Sisca dengan tas Hermes-nya.

Orang-orang di sekitar mereka pun melangkah maju untuk pura-pura menghentikan mereka, namun semua orang juga tahu bahwa asal-usul wanita ini tidaklah biasa, mereka juga tidak ingin membuat masalah dengan orang penting hanya karena Sisca Jiang.

Hanya dalam satu tatapan mata saja, Alicia langsung mengenali wanita itu, dia adalah tuan puteri dari Fan's Real Estate, Yolanda Fan, teman dari Carla Yan.

Dengan refleks ia ingin maju untuk menghentikan mereka, baru saja ia ingin melangkahkan kakinya, langsung ia tarik kembali.

Yolanda kenal dengannya, dan Yolanda juga sangat membenci mereka para sekretaris, bahkan mungkin Yolanda juga akan mempermalukannya sekalian.

Apalagi juga salah Sisca sendiri, menggoda pria milik nona besar, kalau dia tidak mati, siapa yang mati?

Alicia menghindari orang-orang dan kembali ke tempat duduknya sendiri.

Suasana di luar sangat ribut, pada akhirnya Breman lah yang maju dan berlagak pengecut, setelah itu barulah Yolanda menjaga sikapnya.

Mendengar dari percakapan mereka, sepertinya Sisca meminta suami Yolanda untuk membeli dua mobil lebih, oleh karena itu Yolanda pun menamparnya.

"Ingin menjadi orang kaya, juga harus melihat siapa dirimu terlebih dahulu!"

"Kalau pun dia bercerai dariku dan menikahimu, apa kau pikir kau masih bisa hidup?"

"Jangan bermimpi di siang bolong."

Yolanda memakinya dengan sangat lama di luar.

Alicia yang mendengarnya di dalam saja juga merasa sakit kepala, perkataan seperti itu di telinga orang lain sangat tidak berarti, tapi bagi orang sepertinya yang pernah berbuat kesalahan yang sama ini terdengar sangat menusuk.

Ia mengibas-kibaskan kepalanya dengan sekuat tenaga, berusaha keras untuk membuang perasaan negatifnya, mulai memikirkan cara untuk menjual mobil.

Waktu berjalan dengan sangat cepat, kejadian kecil di pagi ini baru saja berlalu, jam makan siang pun sudah tiba.

Alicia pergi ke kamar mandi untuk retouch make up-nya, saat ia keluar ia langsung mendapat telepon dari Susan.

Susan membawa mobil Mercedes Benz, mengenakan setelan jas yang mahal dan rapi, terlihat sangat berbeda dari orang-orang di departemen penjualan mobil yang ada di sana.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

60