Bab 10 Nasib Membuatnya Marah Hanya Satu, Mati

by Winter 10:01,May 20,2022
"Aku tidak memijat kaki orang lain!" Janice langsung menutup teleponnya, karena khawatir Lisa akan datang kemari, ia langsung mematikan handphone-nya dan tidur.

Keesokan paginya, Janice bangun pagi, hendak pergi mencari pekerjaan, namun sebelum ia keluar, Maria langsung membawa Lisa masuk ke dalam.

"Janice, temanmu datang untuk melihatmu!"

"Teman?" Janice memiringkan kepalanya melihat ke arah Lisa, "Aku ingin bertanya, sejak kapan kita menjadi teman?"

"Sekarang, sekarang kita adalah teman." kata Lisa tersenyum, sambil menarik tangan Janice, dengan setengah memohon ia berkata, "Janice, ayo kembalilah bekerja, Tuan Gong sudah berkata, asalkan kau mau kembali, kau boleh memilih jabatan apapun di club fitness, gaji juga terserah kau, asalkan kau bersedia untuk bekerja, persyaratan apapun akan dituruti."

Mendengar perkataan itu, Maria pun mengerti bahwa Lisa adalah orang dari club fitness, ia segera membela Janice, "Dengan sifat bos besar kalian yang seperti itu, berani-beraninya kalian menyuruhnya kembali bekerja di sana? Aku akan melaporkannya melakukan pelecehan!"

"Bos kita sudah ganti, bukan yang dulu lagi." jelas Lisa, "Bos yang sebelumnya itu terlalu mesum, semua orang tidak suka padanya, untung saja bos baru yang ini membeli club fitness kami, tidak hanya membelinya, ia juga menaikkan gaji kita semua, menambahkan bonus juga, cuti juga akan mendapat gaji, semua karyawan berebut untuk menandatangani kontrak, semua orang sangat menyukai bos baru ini."

"Benarkah?" Maria yang mendengarnya pun sangat bersemangat, ia pun langsung membujuk Janice, "Kalau bos yang baru sebaik itu, sebaiknya kau kembali saja, pekerjaan yang bagus sekarang sangat sulit untuk ditemukan, di club fitness juga sangat mudah untuk mendapatkan uang, bukankah kau masih memiliki enam anak yang harus kau pelihara, mereka seharian selalu ingin makan daging, tidak akan bisa kalau tidak punya gaji yang tinggi."

Janice sangat ingin menghentikan pembicaraan Maria, tapi Maria berbicara terlalu cepat, belum sampai ia sempat untuk menghentikannya, Maria sudah selesai berbicara.

"Enam anak apa?" Lisa sangat penasaran, "Janice, kau memelihara binatang apa, apa kau boleh melihatnya?"

"Bukan binatang, tapi......"

"Kak Maria!" Janice langsung menutup mulut Maria.

"Ya binatang, tapi mereka adalah binatang dalam perlindungan negara, aku tidak ingin orang lain melihatnya." jelas Janice dengan terbata-bata.

"Binatang perlindungan negara? Dan ingin makan daging?" gumam Lisa sendiri, beberapa saat kemudian, wajahnya pun berubah tiba-tiba, "Jangan-jangan ular ya? Kau memelihara enam ekor ular?"

Janice bisa melihat Lisa sangat takut pada ular, ia pun mengangguk dan berkata, "Benar, enam ekor ular piton besar, mereka sangat suka makan dagung, oleh karena itu aku terpaksa memelihara mereka sembunyi-sembunyi, kalau kau ingin melihatnya, aku juga bisa membawamu ke sana, siapa suruh kita ini teman."

"Tidak, tidak, tidak, aku tidak mau, aku, aku masih ada urusan lain." kata Lisa sambil melangkah mundur ke belakang, namun begitu mengingat bahwa misinya masih belum selesai, ia berkata lagi, "Kapan kau kembali kerja? Beri aku telepon pastinya, dengan begitu aku bisa menjawab Tuan Gong."

"Kalau aku tidak mau?" tanya Janice.

"Kalau begitu pekerjaanku akan hilang, tapi pekerjaanku hilang bukan apa-apa, yang jelas Tuan Gong tidak akan menyerah, mungkin dia akan datang kemari sendiri untuk menemuimu."

"Ah? Mana bisa begitu?"

Kalau sampai Nathan datang kemari, rahasia keenam anaknya pasti akan terbongkar.

Lisa membersihkan suaranya, lalu berkata lagi, "Kuperingatkan kau, kemampuan Nathan Gong sangat besar sampai tidak bisa kau bayangkan, di dunia ini tidak banyak orang yang berani membuatnya marah, kalau kau bersikeras ingin melawannya, nasibmu hanya satu, mati!"

Tentu saja Janice tahu bahwa kemampuan Nathan sangat besar, dia juga tidak pernah ingin membuat masalah dengannya, bukankah semua ini karena ia takut masalah anak-anak diketahui oleh Nathan.

Setelah berpikir sejenak, Janice pun menjawab, "Asalkan tidak memaksaku untuk memijat kaki orang, malam ini aku akan pergi kerja."

"Baik, tidak masalah." Akhirnya misi Lisa selesai juga, wajahnya tampak sangat senang dan bangga.

Setelah Lisa pergi, Maria bertanya dengan pelan, "Apa kau tidak ingin orang lain tahu masalah anak-anak?"

"Eh......" Janice tidak tahu harus menjawab apa.

"Apa kau takut karena anak-anak kau tidak bisa mencari kekasih?" tanya Maria lagi.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

490