Bab 5 Contohkan Padaku

by Winter 10:01,May 20,2022
"Kenapa?" Janice sangat kebingungan.

"Orang penting ingin kau menemaninya minum." kata Lisa dengan sangat bersemangat.

Orang penting? Jangan-jangan ayah dari anak-anak? Kalau begitu dia tidak boleh pergi.

"Nona Janice, silakan." Alex mengulurkan tangannya untuk mempersilahkannya pergi.

"Maaf, aku tidak bisa minum!" Janice menolaknya mentah-mentah.

"Kalau begitu aku saja!" Lisa sangat tidak ingin menyayangkan kesempatan ini.

Ia menyiapkan tenggorokannya, lalu masuk ke dalam ruang VIP, setelah itu ia pun mengeluarkan suara yang sangat manja, "Tuan Gong, Janice adalah putri duyung di sini, dia tidak bisa minum, Lisa bisa melayani Tuan Gong......"

"Minggir......"

Seiringan dengan suara gertakan itu, Lisa pun langsung terpental keluar dari ruang VIP itu.

"Kak Lisa!" Janice langsung memeganginya.

Saat ia melihat tatapan mata yang sangat dingin di dalam ruang VIP itu, Janice pun terkejut dan gemetaran, tak disangka sifat ayah anak-anak seburuk ini, sama sekali tidak menghargai wanita cantik.

Untung saja dirinya dan dia hanya memiliki hubungan satu malam saja, kalau dia menikah dengannya, mana mungkin ia akan dapat hidup dengan baik?

Tunggu sebentar, Lisa tadi memanggilnya siapa? Tuan Gong?

Dia bukan Na...... than Gong kan?

Tidak mungkin, tidak mungkin, Janice menggeleng-gelengkan kepalanya, sejak lahir dia adalah orang yang sudah dibuang oleh orang tuanya, mana mungkin dia memiliki keberuntungan yang sebagus ini? Orang itu pasti bukan Nathan Gong, hanya kebetulan dia juga bermarga Gong saja!

"Kenapa kau menggelengkan kepalamu? Tidak suka padaku?" Nathan yang duduk di atas sofa menanyai Janice dengan wajah dingin.

"Aku......"

Janice tidak tahu bagaimana ia menjelaskan gelengan kepalanya tadi, begitu mengingat sikap pria ini terhadap Lisa, rasa keadilannya pun membara, sambil berkacak punggang ia berkata, "Benar apa yang kau katakan, aku memang tidak suka padamu! Kau adalah pria dewasa tujuh kaki, kalau kau punya tenaga kenapa kau tidak membantu negara saja, malah memukuli seorang wanita lemah di sini, pahlawan macam apa yang bisanya menyiksa orang yang lemah?"

Lisa sangat terkejut, ia segera menutup mulut Janice, lalu berbisik di telinganya, "Hentikan, dia adalah Nathan Gong!"

Alex juga berjalan ke samping Janice, lalu memperingatkannya dengan suara pelan, "Kalau tidak ingin mati cepat tutup mulutmu!"

Janice membelalakkan kedua matanya lebar-lebar, dia tidak salah dengar kan? Pria ini adalah Nathan Gong!

Dia telah melahirkan anak Nathan Gong diam-diam? Sekali enam anak pula? Kalau sampai Nathan Gong tahu akan hal ini, apakah dia akan membiarkannya melihat matahari esok?

Ya Tuhan, jangan sampai Nathan Gong ini tahu tentang keberadaan anak-anak, kalau tidak dia pasti akan mati telak.

Nathan bangkit berdiri, seperti gunung yang besar dan kuat, berjalan mendekat ke arah Janice.

Semua orang sangat ketakutan melihat hal itu, Janice sendiri juga merasakan kepanikan yang dahsyat, dengan refleks tubuhnya pun mundur ke belakang, kedua ujung jari kakinya sudah berubah arah diam-diam, hendak langsung berlari kabur saat Nathan lengah.

Nathan tahu Janice ingin kabur, ia langsung maju ke depan dalam satu langkah, lalu berkata, "Pertama, aku bukan pria tujuh kaki, setidaknya aku ada sembilan kaki. Di zaman kuno satu kaki sama dengan tujuh inci zaman sekarang, aku tidak sependek itu!

Kedua, mata sebelah manamu yang tidak melihat aku membantu negara? Gong's Group milikku menyetorkan pajak yang nilainya tak terhingga pada negara setiap tahunnya, uang-uang yang kusumbangkan pada federasi amal, yang jumlahnya paling sedikit juga sudah setinggi langit.

Ketiga, kau tidak melihat penyebab masalah terjadi dengan mata kepalamu sendiri, siapa kau memangnya berani mengataiku menyiksa orang yang lemah? Dia yang melecehkanku terlebih dahulu, oleh karena itu aku memberinya pelajaran!"

Janice tidak bisa menjawab perkataan Nathan itu, ia tercengang beberapa saat, lalu bertanya pada Lisa dengan sangat tidak percaya, "Kau benar-benar melecehkannya?"

"Aku......"

Belum sampai Lisa menjawab, Nathan langsung membuka mulutnya dengan dingin, "Dia menyentuh tanganku!"

Ta, tangan?

Janice sungguh ingin tertawa, "Memangnya itu pelecehan?"

"Kalau begitu bagaimana yang dinamakan dengan pelecehan? Hn?" Nathan langsung menarik kerah baju Janice, "Contohkan padaku!"

"Ma...... mana aku bisa, aku tidak bisa!" kata Janice terbata-bata, tatapan matanya penuh dengan ketakutan.

Pria ini benar-benar terlalu menakutkan, kelak ia pasti harus berjaga jarak darinya.

"Kau tidak bisa? Kau yakin tidak bisa?" Nathan langsung menendang pintunya hingga tertutup, lalu menahan Janice dengan satu tangannya di belakang pintu, "Jangan beritahu aku, kau tidak tahu apa-apa."

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

490