Bab 1 Pengkhianatan

by Ryee 10:01,Sep 16,2021
Nama aku Alexia Shen, tahun ini berusia 25 tahun.

Karena kecelakaan mobil, aku tinggal di rumah sakit selama tiga bulan, karena pengobatan terapi hormonal itu membuat berat badanku melonjak naik dari 45kg menjadi 70kg, hari sewaktu aku keluar rumah sakit, suami dan ibu mertu masih saja belum datang, aku harus menyeret tubuh yang berat ini dan mengemasi barang-barang untuk prosedur keluar rumah sakit, perawat yang bertanggung jawab untuk penggantian obatku melihat aku seseorang yang membawa barang-barang ini dengan tampak kesulitan, lalu dia pun bertanya: "Di mana suami kamu?"

Aku terbengong, dengan perasaan bersalah menjawab: "Dia pergi mengambil mobil, aku akan menunggunya di luar."

Perawat menunjukkan ekspresi yang berarti, dan aku tiba-tiba merasa sangat malu bagaikan sedang ditelanjangi, lalu sambil mengambil barang aku pun bergegas ke bawah.

Bahkan perawat dapat melihat bahwa sejak aku menjadi gemuk, waktu suami aku datang ke rumah sakit untuk melihat aku semakin sedikit, dari sehari sekali menjadi tiga hari sekali, seminggu sekali, dan sampai selama setengah bulan ini aku belum melihatnya .

Setelah turun, aku keluar dari rumah sakit, aku sedang bersiap untuk memanggil taksi dan pulang, tetapi secara tidak sengaja aku melihat di pintu rumah sakit terparkr mobil suamiku, hati aku bahagia, segera aku berjalan untuk mengetuk jendela mobil, jendela mobil tidak dibuka, tetapi pintu mobil yang terbuka, suamiku Robin Yu keluar dari mobil, menatap aku dengan datar.

Aku hendak berbicara, tiba-tiba pintu di samping kemudi terbuka, seorang wanita dengan rambut ikal panjang bergelombang berwarna kopi keluar dari mobil, bibir merah, jauh terbalik dengan bentuk tubuhku yang telah luntur dan mukaku yang terlihat seperti ibu-ibu.

Aku melihat suamiku, dan kemudian melihat wanita itu, hatiku dipenuhi dengan firasat yang buruk.

Benar saja-----

Wanita itu berjalan ke samping Robin Yu, memegang lengannya secara alami, dan mengangkat alisnya dan menatapku: "Ini adalah istrimu? Tidak heran jika kamu terburu-buru untuk bercerai, tumbuh seperti ini, melihat dia juga membuatmu selera makanmu hilang. "

Hatiku berkedut keras: "Siapa kamu?"

“Perkenalkan diri dulu, nama aku Anna Bai, dan ketika kamu bercerai, aku akan menjadi istri barunya, apakah kamu mengerti?”Anna Bai memosekan sikap bagaikan dia telah menang dan menatapku.

Aku gemetar hebat dan berpaling kepada Robin Yu: "Robin, kamu, kamu ..."

Dari mata Robin Yu terlintas sedikit sikap tidak tahan dan dengan cepat menghilang, dia pun meletakkan tangannya di pinggang wanita itu dan tampak sangat mesra: "Alexia Shen, mari kita bercerai."

Darahku mengalir di atas kepalaku, dan telingaku meraung begitu keras sehingga aku tidak bisa mempercayainya dan bertanya, "Apa yang kamu katakan?"

"Aku bilang, mari kita bercerai." Robin Yu tidak melihat aku, seperti yang dia lakukan enam tahun yang lalu ketika dia masih remaja dan memakai kemeja putih di pertemuan mahasiswa baru, tetapi pada titik ini, perkataan yang dia katakan sangat kejam.

"Mengapa?" Tas di tanganku terjatuh ke lantai, dan suara benda berat yang jatuh itu sama seperti dengan memukul hatiku.

Robin Yu menatap wanita cantik di sampingnya, dan menatapku, dan ragu sejenak, tetapi segera dia berkata, bagaikan dia sudah bertekad, "Jawaban yang jelas masih harus ditanyakan? Awalnya aku ingin memberi kamu panggilan untuk memberi tahu kamu di telepon, tetapi Anna mengatakan dia ingin datang dan menemui kamu, dan aku juga sekaligus membawakan surat perceraian, kamu tandatanganilah. "

Sambil berkata dia mengambil selembar kertas dari saku jaketnya dan membukanya di depanku.

Aku tidak berani mengambil kertas itu.

Pacaran selama empat tahun, menikah selama dua tahun, karirnya sedang booming, aku mencoba yang terbaik untuk mengurusi keluarga, tetapi akhirnya aku ditukarkan dengan imbalan perceraian yang tak berarti itu, aku tidak berani, juga tidak mau menerima kenyataan ini.

Aku sedang ragu-ragu, tetapi Robin Yu tidak begitu sabar, dan dia segera memukulkan surat percerai itu di tubuhku: "Ambil ini, pulang dan kemasi barangmu, pindahkan semua barangmu, Anna akan pindah dalam beberapa hari."

Setelah selesai berkata, Robin merangkul wanita itu dan berbalik, mereka hendak pergi.

Dengan panik meraih sudut bajunya, dan ada suara menangis dalam suara aku: "Robin, kesalahan apa yang telah aku lakukan?"

Robin Yu terhenti, berbalik dan menatap tanganku yang sedang menarik sudut bajunya, dia pun menarik sudut mulutnya dan mencibit, dengan perlahan dan tak tergoyahkan melepaskan tanganku: "Kesalahan apa yang telah kamu lakukan" Tiga bulan di rumah sakit menghabiskan uangku lebih dari dua ratus ribu rmb, dokter mengatakan kamu telah menyerap hormon terlalu banyak, sudahlah jika kedepannya anak yang kamu lahirkan mungkin akan cacat, lihatlah penampilanmu yang mengerikan ini, kamu masih memiliki wajah untuk bertanya kepada aku kesalahan apa yang kamu lakukan? "

"Aku, aku juga tidak ingin seperti itu ..."

Aku bergegas untuk menjelaskan, tapi Robin Yu tidak mendengarkan sama sekali, dia mengangkat tangannya, dan menampar wajahku, kekuatan itu begitu besar sehingga aku terjatuh ke lantai, setengah wajahku terasa mati rasa.

Robin Yu menunjuk ke hidungku dan memarahi: "Keluar dari pandanganku sekarang juga, asalkan aku melihat wajahmu aku tiba-tiba merasa jijik!"

Aku jatuh dan terduduk di lantai, dan menyaksikan Robin Yu merangkul wanita itu dan pergi, dan orang yang lewat sedang menunjukku, dan pada saat itu, harga diriku bagaikan telah terinjak-injak ke lantai.

Di depan Robin Yu, aku tampak selalu rendah hati.

Dia dan aku adalah alumni, dia lebih bessar dari aku dua tahun, nilainya sangat bagus, dan masih presiden dari perserikatan mahasiswa, keberadaannnya dihargai oleh semua orang, pada saat itu sewaktu dia bersama aku, semua orang mengatakan bahwa aku telah memungut harta karun, pacaran selama empat tahun, liku-liku sepanjang perjalanan, setelah lulus kita menikah, kondisi keluarganya baik, orang tua adalah kaum intelektual, sebaliknya, keluargaku berasal dari orang tua tunggal, ibuku masih memakai obat sepanjang tahun itu membuat keluargaku tampak sangat miskin dan menyedihkan.

Setelah menikah, aku mencoba yang terbaik untuk melayani mertuaku dan menyenangkan kerabat, dan mengurus rumah dengan teratur, agar dapat melanjutkan pernikahan yang sudah tidak setara ini, tetapi aku tidak berharap bahwa setelah aku melakukan begitu banyak, Robin Yu pada akhirnya masih mau bercerai dengan aku.

Menyeret barang bawaanku ke rumah, begitu aku membuka pintu, aku melihat ibu mertuaku, Maria Zhang, duduk di sofa dengan wajah hitam dan tampak sedang menungguku.

Hatiku berdetak terus dan segera meletakkan barang-barang, aku pun berjalan ke sana: "Ibu, bagaimana kamu bisa datang ke sini?"

"Masing memanggil aku ibu, bukankah Robin telah memberimu surat perceraian?"

Sebelum aku bisa membela diri, Maria Zhang pun segera memarahiku dan berkata, "Bukankah dokter dari awal telah mengatakan bahwa sudah tidak ada masalah serius lagi?Apa maksudmu untuk terus tinggal di rumah sakit? Apakah kamu mengira tinggal di rumah sakit itu gratis? Jika bukan karena Robin menunjukkan tagihannya kepada aku, aku tidak tahu bahwa kamu seorang pecundang telah menghabiskan begitu banyak uang untuk tinggal di rumah sakit, sudahlah jika menghabiskan uang, lihatlah penampilanmu seperti apa sekarang, orang yang tidak tahu akan mengira bahwa kamu adalah ibu Robin! "

Wajahku pun terasa panas: "Ibu, dokter mengatakan itu disebabkan oleh hormon ..."

"Omong-omong, kamu telah melakukan terapi hormon yang begitu banyak, apakah tubuhmu tidak apa-apa?" Maria Zhang menatapku dan berkata, "Aku pernah mendengar bahwa efek hormon sangat buruk bagi tubuh, apakah kedepannya kamu masih bisa melahirkan anak? Jika tidak bisa segera pergiah, kita hanya punya seorang Robin, tidak boleh berakhir di tanganmu! "

Perkataan telah dikatakan sampai sebegitunya, aku akhirnya mengerti mengapa Maria Zhang ada di sini hari ini, sama seperti Robin Yu, takut bahwa aku bermuka tebal dan tidak akan pergi , untuk dia datang untuk mengusir aku.

Maria Zhang selalu kejam, meskipun seorang guru SMA, tetapi sewaktu dia marah tidak berbeda dengan wanita pemarah, hal-hal telah terjadi, aku tahu berkata banyak juga tidak ada gunanya, jika tidak ingin terus dihina, maka hanya bisa bergegas pergi.

Aku kembali ke kamarku untuk berkemas.

Menaruh barang-barang pribadi aku ke dalam kotak, aku menyeret kotak itu dan meninggalkan rumah yang telah kutempati selama dua tahun di bawah berengan matanya Maria Zhang.

Baru keluar dari rumah, kepalaku tiba-tiba dijatuhi sebaskom air, menyiramiku hingga ke dalam hatiku itu terasa sangat dingin, aku mendongak, Maria Zhang sedang memegang baskom berdiri di lantai atas, meludahiku: "Orang sial, tolonglah segera bawa pergi kesialan ini, jangan sampai menodai rumahku!"

Aku pun segera merapikan rambutku yang basah, air yang bau terus menetes ke bawah, jelas bahwa sekarang adalah bulan Juni, tetapi aku merasa kedinginan.

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

305